. Kemajuan peradaban manusia dan teknologi pada era globalisasi seperti sekarang ini berkembang begitu
pesatnya, seiring dengan adanya kemajuan dalam penggunaan teknologi informasi yang begitu canggih.
Teknologi informasi diartikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
memproses, mengumumkan, menganalisa dan/atau menyebarkan informasi, sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Perkembangan teknologi informasi harus diiringi dengan berkembangnya peraturan-peraturan yang
berlaku dalam masyarakat. Menurut Syamsul Muarif teknologi telah merubah pola hidup suatu
masyarakat, maka hukum yang berlaku dalam masyarakat harus juga mengikuti perkembangan zaman.
Banyak yang berpendapat undang-undang ini dianggap dapat membatasi hak kebebasan berekspresi,
khususnya para pengguna internet atau blogger.
tertuang
pada
media
elektronik
dikaitkan
pada
pencemaran
nama
baik.
Lalu
bagaimanakan yang dijaminkan kebebasan berekspresi oleh pemerintah? Hal inilah yang
menjadi salah satu kajian dalam tesis ini.
B. Rumusan Masalah
Melihat semua hal yang melatar belakangi masalah diatas, maka penulis menarik beberapa
masalah, yaitu :
1.
Apakah yang menjadi perbedaan pencemaran nama baik antara kitab Undang-Undang Hukum
Pidana dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE?
2.
Bagaimanakan pembatasan unsur tindak pidana pencemaran nama baik dengan kebebasan
berekspresi?
3.
Bagaimanakah rumusan tentang Pasal 27 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE
dalam Perspektif Kebijakan Hukum Pidana?
Untuk mengetahui perbedaan pencemaran nama baik antara Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE
2.
Untuk mengetahui pembatasan unsur tindak pidana pencemaran nama baik dengan kebebasan berekspresi
3.
Untuk mengetahui rumusan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dalam Perspektif Kebijakan
Hukum Pidana
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi masukan bagi mahasiswa, dosen atau pembaca yang tertarik
dalam hukum pidana, khususnya tentang pencemaran nama baik via media elektronik, serta dapat menjadi referensi
sebagai bahan acuan bagi penelitian dimasa yang akan datang.
D. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian dapat dibaca didalam proposal tesis ini.
E. Kerangka Pikir
4.
F. Metode Penelitian
1.
2.
a)
Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat yang terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
b)
Bahan hukum skunder, memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti penelaahan undangundang yang berkaitan dengan permasalahan, seperti yurisprudensi, doktrin dan sebagainya.
3. Analisis Data
Dalam Menganalisis data adalah secara induktif dan komperatif. Induktif adalah
metode analisis yang menampilkan pernyataan yang bersifat khusus yang kemudia
ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Metode induktif digunakan untuk analisis data
dengan pembahasan mengenai pencemaran nama baik dalam undang-undang
kebebasan berekspresi dan hukum pidana. Sedangkan metode komperatif
menentukan sisi persamaan dan perbedaan antara kedua hukum tersebut mengenai
pencemaran nama baik melalui media elektronik.