Anda di halaman 1dari 4

LTM GERONTIK

NAMA : ERNA SETYOWATI.


NIM

: 1306489136.

PERUBAHAN MUSKULOSKELETAL PADA LANSIA


Seiring penuaan serat otot akan mengecil. Kekuatan otot berkurang seiring berkurangnya masa
otot. Masa tulang juga berkurang.Jumlah kehilangan pada lansia yang aktif olah raga dengan
yang tidak aktif berebeda. Osteoporosis merupakan ancaman yang utama sekitar 44 juta warga
Amerika Serikat, 55% diatas umur 50 tahun. Diperkirakan 10 juta menderita osteoporosis dan 8
jutanya wanita. Sisa 34 juta lainnya memiliki masa otot rendah yang berisiko terjadi osteoporosis
( Nasional Osteoporosis Foundation,2006) Wanita postmenipouse mangalami demineralisasi
tulang lebih besar daripada pria lansia. Wanita yang mempertahankan asupan kalsium selama
hidupnya memiliki demineralisasi lebih rendah. Pria lansia dengan gizi buruk dan penurunan
mobilitas juga berisiko mengalami demineralisasi.. ( Potter Perry,2009 )
Perubahan normal terkait usia lansia termasuk penurunan tinggi badan, redistribusi masa otot dan
lemak subkutan, peningkatan porositas tulang , atrofi otot , pergerakan yang lambat,
pengurangan kekuatan dan kekakuan sendi-sendi.
Perubahan normal terkait usia
Penurunan tinggi badan yang disebabkan oleh

Implikasi klinis
Postur tubuh bungkuk dengan penampilan

penyempitan diskus intervertebralis


Kekakuan rangka tulang dada pada keadaan

barrel-chest.
Peningkatan resiko jatuh.

mengembang
Penurunan produksi tulang kortikal dan

Peningkatan resiko fraktur.

trabekular
Penurunan masa otot dengan kehilangan lemak

Kontur tubuh yang tajam.

subkutan

Pengkajian kasus hidrasi sulit.

Waktu untuk kontraksi dan relaksasi muskuler

Penurunan kekuatan otot.


Perlambatan waktu untuk bereaksi.

memanjang
Kekakuan ligament dan sendi

Peningkatan resiko cedera.

Perubahan pada tulang, otot, sendi mengakibatkan terjadinya perubahan penampilan ,kelemahan,
dan lambatnya pergerakan yang menyertai penuaan.( Stanley,20O2)

SISTEM SKLETAL.
Penurunan tinggi badan terjadi karena penyempitan diskus intervertebralis dan penekanan pada
kolumna spinalis. Bahu menjadi lebih sempit dandan pelvis menjadi lebih lebar ditunjukkan
dengan peningkatan diameter anteroposterior dada. Gambar
Pada manusia yang mengalami penuaan jumlah masa otot tubuh mengalami penurunan.
Hilangnya lemak subkutan perifer cenderung untuk mempertajam kontur tubuh dan
memperdalam cekungan di sekitar kelopak mata, aksila, bahu dan tulag rusuk. Tonjolan
tulang( vertebra, kriste iliaka, tulang rusuk, scapula) menjadi lebih menonjol. Jenis tulang
termasuk jenis tulang kortikal dan trabekular, dan masing masing mempunyai peran dan struktur
yang berbeda. Daerah yang memiliki dampak besar akibat tekanan yangbterjadi dari berbagai
arah mengandung pola tulang trabekular. Fungsi utama tulang kortikal adalah sebagai pelindung
terhadap gerakan rotasi dan lengkungan. Proses penyerapan kalsium dari tulang untuk
mempertahankan kadar kalsium darah yang stabil dan penyimpanan kembali kalsium darah
untuk pembentukan tulang baru dikenal dengan remodeling. Remodeling terjadi disepanjang
rentang kehidupan. Kecepatan absorbs tidak berubah dengan penambahan usia. Kecepatan
formasi tulang mengalami perlambatan seiring penambahan usia yang menyebabkan hilangnya
massa otot tulang pada lansia.( Stanley,2002)
Pada lansia terjadi penurunan resorbsi tulang,kurangnya absorbsi kalsium,peurunan serum
hormone paratiroid,gangguan regulasi aktivitas osteoblast,penurunan estrogen dan testosterone. (
Miller,2002 )

SISTEM MUSKULAR.

Perubahan gaya hidup dan penurunan penggunaan system neuromuskuler adalah penyebab
utama untuk kehilangan kekuatan otot. Kekuatan muskuler mulai merosot pada usia 40 tahun dan
semakin pesat pada usia 60 tahun.Kerusakan otot terjadi karena penurunan jumlah serabut otot
dan atropi secara umum pada organ dan jaringan tubuh. Regenerasi jaringan otot melambat
dengan penambahan usia , dan jaringan atrofi digantikan oleh jaringan fibrosa.
Perlambatan gerak yang kurang aktif dihubungkan dengan perpanjangan waktu kontraksi otot ,
periode laten, dan periode relaksasi dari unit motor salam jaringan otot. Sendi sendi pinggul,
lutut, siku, pergelangan tangan, leher, vertebra menjadi sedikit fleksi pada usia lanjut.
Peningkatan fleksi disebabkan oleh perubahan pada kolumna vertebralis , ankilosis( kekakuan)
ligament dan sendi, penyusutan dan sklerosis tendon dan otot dan degenerative system
ekstrapiramidal ( Stanley, 2002 )
Pada lansia terjadi penurunan ukuran dan jumlah fiber otot, kehilangan motor neuron,
kemerosotan membrane sel otot dan berkurangnya cairan dan potassium, berkurangnya sintesa
protein disebut dengan sarcopenia ditandai dengan kehilangan massa,kekuatan, daya tahan
( Miller,2002)
SENDI
Terjadi kemunduran kartilago sendi , sebagian besar terjadi pada sendi yang menahan berat dan
pembentukan tulang di permukaan sendi. Komponen komponen kapsul sendi pecah dan jaringan
kolagen yang terdapat pada jaringan penyambung menungkat secara progresif jika tidak dipakai
lagi, mungkin menyebabkan inflamasi, nyeri, penurunan mobilitas sendi, dan
deformitas( Stanley, 2002).
Perubahan sendi yang terjadi pada lansia berkurangnya viskositas cairan synovial, degenerative
kolagen dan sel elastin, degenerative carticuler cartilage (Miller,2002)

Daftar pustaka

1. Potter & Perry,2009;Fundamental keperawatan edisi terjemahan, Salemba


Medika,Jakarta.
2. Mickey Stanley& Patricia G.B,2003, Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi 2,EGC,
Jakarta.
3. Carrol A Miller,2012,Nursing for wellness in Older Adult sixth edition,Wolter Kluwer
Health,Lippincotts Williams and Wilkins, China.

Anda mungkin juga menyukai