Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya konsep ini dilandasi oleh kondisi umum bahwa biaya produksi
minyak atau gas bumi dengan menggunakan fasilitas lepas pantai akan naik secara
tajam seiring dengan bertambahnya kedalaman perairan operasinya. Sehingga
untuk memastikan perolehan keuntungan dari suatu ladang laut-dalam
(deepwater) atau bahkan ladang laut sangat-dalam (ultra-deepwater), maka tren
yang terjadi saat ini adalah dengan menambah ukuran unit prosesing dan jumlah
riser yang digunakakan pada anjungan lepas pantai tersebut. Akibatnya diperlukan
suatu unit struktur apung yang besar yang mampu menopang beban besar dengan
area geladak dan kapasitas penyimpanan yang besar pula.
Dengan memperbesar ukuran unit struktur, di satu sisi memang mampu
mengatasi problem-problem di atas, namun di sisi lain timbul masalah baru.
Selain biaya membengkak akibat bertambahnya berat baja dan peralatan, sebuah
struktur yang besar akan memperkompleks masalah skala-baru dalam disain serta
membutuhkan teknologi baru untuk menanganinya. Karena teknologi untuk
penanganan struktur-sturktur kecil, tidak serta-merta bisa langsung diterapkan
untuk struktur-struktur besar. Perubahan ini pada gilirannya akan memperbesar
resiko. Di samping itu, ukuran struktur yang besar berkonsekuensi kepada
terbatasnya ketersediaan galangan (shipyard) pembangunnya, yang cukup mampu,
misalnya untuk pengiriman hull tepat waktu -setelah dibangun- dengan biaya
pembangunan yang sesuai anggaran.
Untuk menjawab persoalan di atas, maka ditawarkan suatu konsep struktur
baru jenis apung yang mampu menyediakan luasan geladak dan kapasitas muat
beban yang lebih besar. Selain itu, jenis struktur baru ini diklaim akan memiliki
biaya pengadaan/pembuatan yang lebih murah, tetapi mempunyai kapasitas
penyimpanan yang besar serta memiliki karakteristik gerak yang baik/halus.
Ditandaskan pula bahwa faktor utama yang turut berperan dalam memperkecil
biaya pembangunan SSP ini diantaranya terletak pada dua hal. Yaitu, karena

bentuk lambung silindris, sehingga menyebabkan struktur bersifat sama dalam


segala arah (omni-directionality) dalam menerima gaya-gaya lingkungan, serta
adanya sifat disain yang berdasarkan modul-modul (modular design).
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan
masalah.
1. Untuk mengetahui apa pengertian kapal coaster
2. Untuk mengetahui apa saja Karakteristik Kapal Coaster
3. Untuk mengetahui apa saja macam macam kapal coaster
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk gambarnya

1.3 Sasaran
Pembuatan Makalah ini di tujukan kepada Individu, Mahasiswa dan
Masyarakat luas di Indonesia untuk memberi pengetahuan lebih mengenal
Pemuda dan Sosialisasi didalam masyarakat maupun lingkungan sekitar. Sehingga
Pemuda sekarang ini dapat memperdalam ilmu mengenai masalah tersebut dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan memakai kajian literature dan kepustakaan dalam penulisan
makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, melainkan
dari media lain seperti website dan media masa yang di ambil dari internet.

BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian kapal coaster ?
2. Apa saja Karakteristik kapal Coaster
3. Apa saja macam macam kapal coaster ?
4. Bagaimana bentuk gambarnya ?

2.2 Batasan Masalah


1. pengertian kapal coaster.
2. Karakteristik kapal coaster.
3. macam macam kapal coaster.
4. bentuk gambar kapal coaster.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Kapal Coaster


Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut
(sungai dsb) seperti halnya kapal Coaster. Kapal biasanya cukup besar untuk
membawa barang dan penumpang. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan
antara ship dan coaster yang lebih besar. Secara kebiasaannya kapal coaster dapat
membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya
dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan
peraturan atau kebiasaan setempat.. Bahan-bahan yang digunakan untuk
pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batangbatang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan

bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang
kuat.
Kapal Coaster : Merupakan Kapal dagang untuk pengangkutan barang di
perairan pedalaman atau antar pulau dengan jarak jelajah terbatas
Kapal Coaster adalah kapal pengangkut barang untuk pelayaran pantai.
Berdasarkan ketentuan Biro Klassifikasi Indonesia (BKI), Coaster
dibedakan berdasarkan daerah pelayaran dan jarak dari pantai, yaitu :
Great Coasting Service (Pelayaran Pantai).
adalah Pelayaran sepanjang pantai, bila jarak pelabuhan terdekat dan jarak dari
pantai kurang dari 200 mil laut.

Small Coasting Service (Pelayaran Lokal).


adalah Pelayaran sepanjang pantai, bila jarak pelabuhan terdekat dan jarak dari
pantai kurang dari 50 mil laut.

Dalam perencanaan material untuk konstruksi kapal diperlukan metode


perhitungan yang seakurat mungkin untuk menekan jumlah material yang
terbuang. Di Indonesia, literatur yang berkaitan dengan perhitungan berat
konstruksi kapal masih sangat sedikit. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu
penelitian untuk membuat rumusan untuk menghitung berat konstruksi. Pada
penelitian ini digunakan sampel kapal dengan tipe konstruksi yang identik yaitu
kapal coaster dengan konstruksi well decker. Metode yang digunakan adalah
pengumpulan data di beberapa galangan yang pernah membangun kapal tipe
coaster. Analisis dan studi optimalisasi yang dilakukan bertujuan untuk
menghitung nilai coefisien kapal tipe coaster dan membuat rumus pendekatan
untuk menghitung berat konstruksi kapal tipe coaster 200 ? 1000 DWT
3.2 Karakteristik Kapal Coaster
Kapal Coaster memiliki karakteristik sesuai dengan jenis kapalnya diantaranya

Pada kapal berukuran kecil hingga Sedang, seperti kapal ikan, kapal keruk
maupun kapal Tunda pada daerah pelayaran pantai
Pada Tenaga Penggeraknya memperhitungkan :
a. Kecepatan
b. Ketahanan Kostruksi
c. Jarak Tempuh
d. Propulsi dan Mesin Penggerak
e. Fasilitas kapal
Pertimbangan Umum pada kapal coaster berukuran sedang:
a. Bentuk dan Kostruksi
b. Peralatan
c. Stabilitas
d. Jarak jangkau pelayaran
e. Daya Manuver
f. Tahanan dan Lambung timbul kapal Tunda
g. Segi ekonomis
Pertimbangan Khusus pada kapal ikan:
a. Pemeliharaan/metode penanganan jarrng
b. Pemilihan bentuk badan kapal ikan
c. Pemilihan lokasi fish Hold
d. Perencanaan bongkar ikan
e. Sarat dan Tinggi kapal tinggi
Dari Segi Data Ukuran utama
a. LPP < 100
b. Letak LCB = 2% - 5% Lpp dibelakang Midship
c. (H-T) > 0,1 . B
d. Kemiriringan pada Linggi haluan tidak terlalu besar
e. Raidius of bilga = berkisar 0,25 . B

3.3 Jenis Jenis Kapal Coaster


Kapal Coaster memiliki beberapa jenis Diantaranya :
a. Kapal Keruk
adalah kapal yang dirancang khusus yang memiliki fungsi untuk lakukan
pengerukan seperti di laut dangkal, sungai, danau, dan lain sebagainya. Kapal
keruk dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Dredger. Kapal Keruk ini
dirancang untuk kebutuhan suatu pelabuhan, Offshore, dan sebagainya dan kapal
keruk ini sama halnya dengan Excavator yang ada didarat.
1. Kapal keruk penghisap ( Suction dredgers )
Kapal jenis ini bekerja dengan cara menghisap material melalui pipa panjang
seperti vacuum cleaner. Kapal keruk ini di bagi dua jenis yaitu :

Trailing suction hopper dredger

Trailing suction hopper dredger berfungsi untuk menyeret pipa penghisap saat
bekerja dan mengisi material yang diisap ke beberapa penampung (hopper) di
dalam kapal. Jika penampung sudah penuh, maka TSHD akan berlayar ke lokasi
pembuangan dan membuang material melalui pintu yang ada di bawah kapal.
TSHD terbesar yang ada di dunia adalah TSHD milik perusahaan Belgia yakni
Jan De Nul TSHD. Vasco Da Gama dewngan spesifikasi TSHD 33.000 m3
penampung, 37,060 kW total tenaga dan perusahaan asal Belanda Boskalis TSHD.
W.D. Fairway dengan 35.000 m3 penampung.

Trailling suction hopper dredger

Cutter-suction dredger

Cutter-suction dredger atau CSD, merupakan tabung untuk menghisap yang memiliki
kepala pemotong di pintu masuk penghisap. Pemotong ini digunakan untuk
material yang keras seperti kerikil dan batu. Adapun Material yang dikeruk
dengan cara diisap oleh pompa pengisap sentrifugal dan dikeluarkan melalui
pipa/tongkang. CSD ini memiliki pemotong yang lebih kuat dan digunakan untuk
memotong batu. CSD ini mempunyai 2 buah spud can di bagian belakang dan 2
jangkar di bagian depan kiri dan kanan. Spud can berfungsi sebagai poros
penggerak CSD dan dua jangkar untuk menarik ke kiri dan kanan.

Cutter-suction dredger

b. Kapal Pasokan Platform (Platform Supply Vessel - PSV)


adalah kapal yang dirancang khusus untuk memasok platform minyak
lepas pantai. Kapal ini memiliki panjang antara 65-350 meter dengan fungsi
utama sebagai transportasi barang dan personil dari dan ke platform/bangunan
lepas pantai dan struktur lepas pantai lainnya.
c. Kapal Tunda Pantai (Tug Boat)
adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver /
pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut
lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik
tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang
besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda zaman dulu
menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal
tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000
kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan
sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan
sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal menggerakkan baling-baling. Dan
untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk. Kapal
tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak.

Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang,


efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak
lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di
mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360 atau sistem propulsi
Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat
membuat kapal berputar 360
d. Drillship (Kapal Pengebor)
adalah sebuah struktur apung berbentuk kapal konvensional yang
berfungsi untuk proses pengeboran dan penyelesaian sumur minyak lepas pantai.
Drillship juga dapat digunakan sebagai platform untuk melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan atau penyelesaian seperti casing, tubing, dan instalasi bawah laut.
Drillships hanya salah satu alat untuk melakukan pengeboran eksplorasi. Fungsi
ini juga dapat dilakukan oleh Semi-submersible, tongkang jackup, tongkang, atau
rig platform
e. Landing Craft Tank (LCT)
adalah sebuah kapal pendarat serang untuk mendaratkan tank di tepi-tepi
pantai. Kapal ini mulai muncul pada saat Perang Dunia II dan digunakan oleh
Angkatan Laut Inggris dan Amerika Serikat pada saat itu. AL Amerika Serikat
kemudian menggunakannya untuk tujuan-tujuan lainnya selama Perang Korea dan
Perang Vietnam. Selama Perang Dunia II, kapal-kapal ini biasanya dikenal dengan
singkatan namanya, LCT
f. Kapal ikan Pantai
Sejak diratifikasinya zona ekonomi eksklusif di berbagai negara, pola
perikanan tangkap internasional berubah. Kapal penangkap ikan menjadi lebih
terspesialisasi dan memiliki fungsi khusus untuk memaksimalkan tangkapan
tertentu, mulai dari kapal penangkap cumi (squid jigger) hingga kapal penangkap
ikan paus.
Secara umum, kapal penangkap ikan pantai dapat diklasifikasikan berdasarkan
desain, jenis hewan laut yang ditangkap, metode penangkapan ikan yang
digunakan, dan asalnya. Berdasarkan FAO, kapal penangkap ikan yang beroperasi
di seluruh dunia mencapai empat juta kapal, dengan 1.3 juta merupakan kapal
yang dilengkapi dengan geladak. Hampir seluruh kapal bergeladak memiiki
mesin, dan 86%-nya berlabuh Asia Kapal penangkap ikan komersial secara umum
dapat dibagi menjadi:

Trawler
Trawler adalah kapal penangkap ikan yang digunakan untuk menarik jaring
sepanjang alur pelayaran untuk menangkap ikan dalam jumlah besar sekaligus.
Pukat
Kapal pukat (seiner) adalah kapal yang menggunakan jaring penangkap
ikan yang lebar untuk mengurung ikan. Umumnya digunakan untuk menangkap
ikan yang berenang dekat dengan permukaan, namun telah ada desain pukat yang
dapat menangkap ikan laut dalam.
Troller adalah salah satu jenis longliner dengan kail yang tergantung di sisi
kapal yang bergerak. Squid jigger menggunakan kail yang panjang untuk
menangkap cumi-cumi. Squid jigger biasanya dilengkapi dengan cahaya lampu
yang terang untuk menarik perhatian cumi-cumi.
Dredger
Dredger atau kapal keruk digunakan untuk mengumpulkan kerang di dasar
laut. Metode pengerukan dasar laut dapat dibagi menjadi pengerukan dengan
sekop atau kantung besar yang ditarik dan dengan menggunakan pompa hidrolik
untuk menyedot apapun yang berada di dasar laut
3.4 Beberapa bentuk gambar kapal Pantai ( Coaster )

Gambar. Kapal penangkap ikan Coaster

10

Gambar. Kapal tanker jenis Coaster

Gambar. Rencana Umum pada kapal Coaster

11

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Kapal Coaster : Merupakan Kapal dagang untuk pengangkutan barang di perairan
pedalaman atau antar pulau dengan jarak jelajah terbatas maupun untuk mengangkut
barang dan penumpang hanya di wilayah pesisir pantai saja menurut Klassifikasi
Indonesia (BKI), Coaster dibedakan berdasarkan daerah pelayaran dan jarak dari pantai,
yaitu :
Great Coasting Service (Pelayaran Pantai).
adalah Pelayaran sepanjang pantai, bila jarak pelabuhan terdekat dan jarak dari pantai
kurang dari 200 mil laut.
Small Coasting Service (Pelayaran Lokal).
adalah Pelayaran sepanjang pantai, bila jarak pelabuhan terdekat dan jarak dari pantai
kurang dari 50 mil laut.
Kapal Pantai memiliki beberapa Jenis diantaranya :

Kapal keruk
Kapal tunda pantai
Kapal ikan
Kapal Supply
Dan kapal kapal khusus lainya

4.2 Saran

12

Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat


menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Marwanto, 12 November 2006. Kapal pantai di indonesia. Jakarta:Kompas


Cahya Menethil, macam macam kapal coaste,
(wordpress.com: cahyamenethil, 2010)
Abd. Rohim Ghazali. 2008. Definisi dan Jenis Kapal. Logos Wacana Ilmu,
Jakarta.
Suhermanto, Coaster ship, (blogspot.com : suhermanto, 2012 )
Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Beberapa bentuk dan jenis kapal pantai. Jakarta: Rineke
Cipta.
Marwanto, 12 November 2006. Kapal kapal khusus.Jakarta:Kompas

13

Anda mungkin juga menyukai