Anda di halaman 1dari 11

STANDAR PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

DAN
KONSEP PAKEM1
Materi ini dimaksudkan untuk membekali mahasiswa sebagai guru
profesional agar dapat melaksanakan peran-fungsinya terkait dengan
manajemen pembelajaran. Dengan mempelajari materi ini diharapkan
mahasiswa dapat:
1. memahami standar pelaksanaan pembelajaran
2. memahami pengertian PAKEM
3. memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
PAKEM
4. menginferensi pengetahuannya dengan testimony pengalamannya
sesuai PAKEM
I. MATERI
A. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
a.SD/MI: 28 peserta didik
b.SMP/MT: 32 peserta didik
c.SMA/MA: 32 peserta didik
d. SMK/MAK : 32 peserta didik
2. Beban kerja minimal guru
a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan;
b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah
sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu)
minggu.
3. Buku teks pelajaran

Diambil dari Depdiknas dan Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses
1

a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih


melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku
buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;
b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata
pelajaran;
c. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku
pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
d. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber
belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan kelas
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan
mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik;
c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik;
e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,
dan
kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil
belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
g. guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama,
suku, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi;
h. guru menghargai pendapat peserta didik;
i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya; dan
k. guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
2

a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lainlain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;
3

5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk


meningkatkan prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok;
8 ) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4

C. Apa itu PAKEM?


PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang
merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun
pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran
ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari
siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif,
yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang
lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar
sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian,
tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan
menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu
tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak
ubahnya seperti bermain biasa. Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah
sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok
bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar
yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan
melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
5

D. Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM?


1. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak
desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau
anak bukan Indonesia selama mereka normal terlahir memiliki kedua sifat
itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya
sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu
lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat,
anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak
karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan
guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya,
merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.
2. Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan
yang
berbeda.
Dalam
PAKEM
(Pembelajaran
Aktif,
Menyenangkan, dan Efektif) perbedaan individual perlu diperhatikan dan
harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas
tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai
dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih
dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya).
Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila
mendapat kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
3.Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan
atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu,
anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan
pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka
duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk
berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga
menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya
berkembang.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah;
dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis
berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi
yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru
6

adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering memberikan


tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai
dengan kata-kata Apa yang terjadi jika lebih baik daripada yang dimulai
dengan kata-kata Apa, berapa, kapan, yang umumnya tertutup (jawaban
betul hanya satu).
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang
menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam
PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang
kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan
memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi
siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan,
berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta,
diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas
yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik,
dapat membantu guru dalam PEMBELAJARAN karena dapat dijadikan rujukan
ketika membahas suatu masalah.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya
untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media
belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan
lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang
dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus
keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk
menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh
indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi,
membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih
mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara
memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar
siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya.
Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan
komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih
bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka.
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
7

Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan
sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur
berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut
bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan
daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain,
dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat
berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut
ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena
itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang
datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa
takut sangat bertentangan dengan PAKEMenyenangkan.
E. Bagaimana Pelaksanaan PAKEM?
Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi
selama PEMBELAJARAN. Pada saat yang sama, gambaran tersebut
menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan
keadaan tersebut. Berikut tabel beberapa contoh kegiatan pembelajaran dan
kemampuan guru.
Kemampuan Guru

Pembelajaran

Guru menggunakan alat bantu dan


sumber belajar yang beragam.

Sesuai mata pelajaran, guru


menggunakan, misal:
Alat yang tersedia atau yang dibuat
sendiri
Gambar
Studi kasus
Nara sumber
Lingkungan

Guru memberi kesempatan kepada


siswa untuk mengembangkan
keterampilan.

Siswa:
Melakukan percobaan, pengamatan,
atau wawancara
Mengumpulkan data/jawaban dan
mengolahnya sendiri
Menarik kesimpulan
Memecahkan masalah, mencari
rumus sendiri
Menulis laporan/hasil karya lain
dengan kata-kata sendiri

Guru memberi kesempatan kepada


siswa untuk mengungkapkan
gagasannya sendiri secara lisan atau

Melalui:
Diskusi
Lebih banyak pertanyaan terbuka
8

tulisan.

Hasil karya yang merupakan


pemikiran anak sendiri

Guru menyesuaikan bahan dan


kegiatan belajar dengan kemampuan
siswa.

Siswa dikelompokkan sesuai dengan


kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
Bahan pelajaran disesuaikan dengan
kemampuan kelompok tersebut.
Tugas perbaikan atau pengayaan
diberikan

Guru mengaitkan PEMBELAJARAN


Siswa menceritakan atau
dengan pengalaman siswa sehari-hari. memanfaatkan pengalamannya
sendiri.
Siswa menerapkan hal yang dipelajari
dalam kegiatan sehari-hari
Menilai PEMBELAJARAN dan kemajuan Guru memantau kerja siswa
belajar siswa secara terus menerus.
Guru memberikan umpan balik
II. RANGKUMAN
Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses memuat persyaratan
pelaksanaan proses pembelajaran yang mengatur rombongan belajar, beban kerja
minimal guru, buku teks, dan. pengelolaan kelas. Pelaksanaan pembelajaran

merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi


kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pembelajaran
disarankan berlangsung secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM). Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksaan PAKEM
adalah memahami sifat yang dimiliki anak, mengenal anak secara
perorangan, memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar,
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah, mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan
belajar yang menarik, memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar,
memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar,
membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
C. SELF ASSESSMENT

Agar anda lebih memahami


pertanyaan/task berikut.

isi

perkulaiahan,

cobalah

respons

1. Apa saja yang harus diperhatikan agar proses pembelajaran berlangsung baik
sesuai Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007?
2. Jelaskan secara singkat tentang konsep PAKEM?
9

3. Jelaskan berbagai hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PAKEM!


4. Ceritakan pengalaman empiris anda (dalam kedudukan anda sehari-hari)
yang berkaitan dengan PAKEM!
Keberhasilan belajar
Ukurlah keberhasilan belajar anda dengan rubric berikut ini
No
1

Kriteria

Dapat
menyediakan
penjelasan
proses ya
pembelajaran agar berlangsung baik sesuai
Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 seperti
tercantum dalam bacaan
Menyebutkan dan memberikan penjelasan
ya
seperlunya tentang PAKEM

tida
k

ya

tida
k

ya

tida
k

Menjelaskan berbagai hal berkaitan dengan


pelaksaan PAKEM

4.

Menceritakan pengalaman empirisnya sesuai


peran dan fungsi pribadi sebagai manajer
dalam kaitannya dengan pembelajaran
a. bahasa lugas
b. dapat diambil pelajaran bagi orang
lain/pembaca

ya

tida
k

tida
k

Jumlahkan skor anda, bagi skor dengan 25, dan kalikan dengan 100%.
Penguasaan = (skor anda / 25) x 100%
Bacalah sesuai pedoman berikut ini
Range

Kriteria

75% - 100%

75% berarti anda mencapai batas minimal penguasaan, makin


mendekati 100% berarti penguasaan anda makin baik.

50% - 74%

Anda perlu banyak latihan. Lakukan analisis dimana anda


mencapai skor rendah dan perbanyak membaca/berlatih pada
hal tersebut

0% - 49%

Anda tidak gagal dalam belajar tetapi mungkin anda kurang


bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas belajar anda,
10

bacalah lagi.

11

Anda mungkin juga menyukai