Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Cara pemakaian :
Herba kering sebanyak 10-20 gr direbus atau herba kering digiling halus menjadi
bubuk lalu diseduh. Minum 3-4 kali sehari, 4-6 tablet untuk pengobatan kanker.
Untuk pemakain luar herba segar direbus, gunakan airnya untuk mencuci. Atau
herba segar digiling halus, bubuhkan di tempat yang sakit seperti digigit ular berbisa,
bisul, atau gatal-gatal.
Therapy Herba :
Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 15 lembar direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa
1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya, langsung diminum
sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan setengah cangkir
air bersih, saring lalu diminum. Daun segar digiling halus. Gunakan sebagai tapal
badan yang panas.
TB Paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya (sambil
diaduk rata-rata) lalu dibuat pil dengan diameter 0.5 cm. Pil ini lalu diminum dengan
air matang, sehari 2kali (sekali minum 15 pil)
Kencing Manis
genggam daun segar dicuci. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring minum sehabis makan. Lakukan 3 kali sehari. Tiap minum
gelas.
Kencing Nanah
Sebanyak 3 tangkai sambiloto utuh dicuci lalu direbus dengan 4 gelas minum air
bersih hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin saring minum dengan madu seperlunya,
3 kali sehari, tiap minum gelas. [Pemesanan/ Pembelian Kapsul Herbal Alami
Sambiloto - Telepon atau SMS 081 320 321 322]. [Sumber].
10:36 PM
Label: Ramuan Herbal Alami
saring.
Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas.
agar rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.
4. Untuk Atasi Stroke
Siapkan jahe merah 20 gram, mengkudu 40 gram, pule pandak 20 gram, daun dewa
30 gram, daun ciremai 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Setelah semua dicuci,
dirajang atau diiris. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu
setengah) gelas, kemudian saring.
Minum tiga kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan. Sekali minum _
(setengah) gelas.
5. Menambah Gairah Seks
Siapkan jahe merah 15 gram, gingseng 30 gram, cabe jawa 20 gram, lada hitam 20
gram, air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci, direbus hingga air rebusan
tersisa 2 gelas kemudian disaring.
Minum 2 kali pada pagi dan sore. Sekali minum 1 gelas. Bisa tambahkan kuning telur
1 butir dan 2 sendok makan madu murni. Aduk hingga merata sebelum diminum.
[Sumber]
10:21 PM
Label: Ramuan Herbal Alami
lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang
yang mempunyai banyak pasangan seksual.
Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.
Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap
dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui
hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D
bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit
perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada
kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang
terkontaminasi feces.
Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis
F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau
C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui
transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan
dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.
Mencegah Kanker Hati
KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini
dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya
penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C.
Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua
penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat
ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah.
Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang
akan diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian
kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi
kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot,
mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh.
Namun, tidak semua orang mengalami gejala seperti itu.
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B.
Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna,
tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan
baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B
menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis
hati dan kanker hati.
Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian
penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya
sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati.
Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati.
Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita
Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini
berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan
untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun
penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter.
Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah
terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam darah
Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah
mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama
kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi
Hepatitis B dapat dimulai sejak bayi.
Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang
ini belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati
sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang
lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah
dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata,
negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan
kanker hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli
terhadap imunisasi Hepatitis B ini.
Setelah kita tahu tentang hepatitis, berikut contoh beberapa resep herbal untuk
membantu pengobatan hepatitis:
Resep 1.
30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris) + 15 gram sambiloto kering + 60 gram
akar alang-alang. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc,
disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 2.
30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram pegagan + 30 gram meniran.
Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya
diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 3.
10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci,
direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2
kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)
Resep 4.
60 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular segar + 30 gram tumbuhan
jombang segar + 25 gram kunyit. dicuci bersih, direbus dengan 800 cc air hingga
tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Catatan :
ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati
terhadap pengaruh zat beracun yang dapat merusak sel-sel hati (hepatoprotektor),
juga berkhasiat antiseptik.
Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planteroklik, plantasan (dengan
komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rhamnose), protein, musilago,
aucubin, asam suksinat, adenin. Cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat,
stearat, arakidat, oleat, linolenat dan linoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan
bagian akar mengandung naphazolin.
Bagian yang Digunakan
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng dengan air asin.
Indikasi
Herba berkhasiat mengatasi
* Gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing, kencing berlemak,
kencing berdarah, bengkak karena penyaki ginjal, (nefotik edema), kencing sedikit
karena panas dalam,
* Batu empedu, batu ginjal,
* Radang prostat (prostatitis)
* Influenza, demam, batuk rejan, (pertusis), radang saluran napas (bronkitis),
* Diare, disentri, nyeri lambung,
* Radang mata merah (konjungtivitas), menerangkan penglihatan yang kabur,
* kencing manis (DM)
* hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut),
* cacingan, gigitan serangga, dan
* pendarahan seperti mimisan, batuk darah.
Akar berkhasiat mengatasi
* Keputihan (leukore) dan nyeri otot
Biji berkhasiat mengatasi
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
* Rematik gout.
Cara Pemakaian
Herba kering sebanyak sebanyak 10 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g
direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu lalu diperas dan
disaring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 15 g biji daun
sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis
lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air atau bisul lalu dibalut.
Pemakaianjuga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada
radang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu
dibuat salep untuk mengatasi bisul, bisul, dan koreng.
Efek famakologis dan hasil penelitian
Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 g/kg bb yang diberikan secara
oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mg /kg bb,
ternyata mempunyai aktivitas antiulcer. Panapisan fitokimia fraksi etil asetat asam
menunjukkan adanya golongan tripenoid dan monopenoid (Sariati, Jurusan Farmasi
FMIPA UNPAD, 1993)
Infus daun sendok 10% dan 20& terhadap kalarutan Ca dan Mg dari batu ginjal
secara in vitro, mempunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal
secara bermakna dibandingkan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU,
1991)
Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 3 g/ml menunjukkan daya antibakteri
terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sennei (Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi
Univ. Katolik Widya Mandala, 1992)
Contoh Pemakaian
Melancarkan Kencing
Herba daun segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula batu secukupnya. Bahan
tersebut direbus dengan 3 liter air rebusannya tersisa separo. Minum seperti air the,
habiskan dalam sehari. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat.
Peras dan saring sampai airnya terkumpul geals. Tambahkan madu 1 sendok
makan, lalu diminum sekaligus.
Kencing Berdarah
Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring
sampai airya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan
Disentri Panas
Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai
terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan sambil diaduk merata. Air
perasan tersebut lalu ditim sebentar. Minum sekaligus selagi hangat.
digiling halus sampai menjadi bubuk. Tambahkan vaselin secukupnya, lalu oleskan
pada bisul. Ramuan ini akan mengurangi peradangan kulit dan pebentukan nanah
pada bisul maupun abses
Perangsang nafsu seks, beser main
Biji daun sendok kering digiling halus sampai menjadi bubuk. Seduh dengan 100cc
air panas. Selagi hangat tambahkan madu sebanyak 3 sendok makan sambil diaduk
rata, lalu minum sekaligus.
Gangguan pencernaan pada anak
Biji disangrai, lalu digiling halus menjadi bubuk. Bubuk ini diseduh dengan 1/2
cangkir air panas, minum selagi hangat. Dosis: umur 4 - 12 bulan 0,5 g/kali., 1 - 2
tahun: 1 g/kali; sehari 3 - 4 kali
Keputihan
Akar daun sendok sebanyak 10 g dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan air
cucian beras ketan secukupnya sambil diaduk merata. Peras dan saring, hasilnya
diminum sekaligus.
Catatan
Supaya tidak lengket ke panci atau dengan simplisia yang lain, biji daun sendok
harus dimasukkan ke dalam kantong plastik bila ingin direbus.
Sumber: Atlas Tumbuhan Indonesia (Dr. Setiawan Dalimartha) [Pemesanan/
Pembelian Kapsul Herbal Alami Daun Sendok - Telepon atau SMS 081 320 321 322].
[Sumber]
8:52 PM
Label: Ramuan Herbal Alami
Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat bercabang, warna cokelat. Daun
bertangkai, tunggal berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm.
Pertulangan menjari, warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat.
Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning
dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam, berubah menjadi kuning merah dan
akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur, berambut lebat, beruang lima,
panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat muda.
Daun mudanya biasanya dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasanya
digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.
Sifat dan Khasiat
Daun berkhasiat antiradang, antitoksik,peluruh dahak dan peluruh kencing. Akar
berkhasiat sebagai penurun panas dan peluruh haid.
Kandungan Kimia
Daun mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, sedangkan akarnya
mengandung saponin, flavonoida dan tanin
Cuci 5 lembar daun waru segar, lalu giling sampai halus. Tambahkan air garam
secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Turapkan adonan pada bisul dan
sekelilingnya, lalu balut dengan kain perban. Ganti ramuan 2-3 kali sehari.
* Nyeri sewaktu kencing pada anak-anak
Cuci 5 lembar daun waru segar, tambahkan adas dan pulosari secukupnya,lalu giling
sampai halus. Gunakan adonan ini sebagai tapal yang diletakkan pada perut bagian
bawah.
* Demam
1. Cuci 1/2 jari akar waru dan akar 2 tanaman lapak liman, lalu rebus dalam 3 gelas
air bersih sampai tersisa separonya. Setelah dingin,saring dan air saringannya
diminum,sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.
2. Rebus 15g daun waru segar dalam 2 gelas air bersih selama 20 menit. Setelah
dingin, saring dan air saringannya dibagi menjadi 2 bagian sama banyak. Minum 2
kali sehari, pagi dan sore hari.
3. Sediakan 15 lembar daun waru segar dan 2 batang tanaman tapak liman
(Elephantopus scaber L.) beserta akarnya. Selanjutnya, remas-remas dalam 1 ember
air mandi. Gunakan airnya untuk memandikan penderita demam (menggunakan
handuk kecil)
Catatan
Hibiscus similis B1.adalah jenis waru yanga hampir sama dengan H. Tiliaceus.
Tampaknya,jenis ini lebih banyak ditanam, yang dikenal dengan waru gunung
(Sunda), waru gombong, waru kopek (Jawa) dan waru klence (Madura).
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty
8:49 PM
Label: Ramuan Herbal Alami
majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji
kecil, keras dan berwarna cokelat.
Zaman dahulu, dalam keadaan darurat daunya digunakan sebagai piring atau
mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda
dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur.
Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makan ternak. Perbanyakan dengan setek
batang.
Sifat dan Khasiat
Akar berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik). Daun berkhasiat sebagai
diuretik, anti-radang (anti-flamasi).
Kandungan Kimia
Batang dan daun mengandung kalsium oksalat, peroksidase, amygdalin, fosfor, besi,
lemak, protein, serta vitamin A, B1 dan C.
Bagian yang digunakan: akar
Indikasi
Akar dan daun mengkokan berkhasiat untuk mengatasi:
Radang payudara, pembengkakan dan melancarkan pengeluaran ASI, rambut
rontok, sukar kencing, bau badan dan luka.
Cara Pemakaian
Ambil daun secukupnya lalu direbus dan diminum. Untuk pemakaian luar, daun tua
digiling halus dan dipakai secara setempat.
Contoh Pemakaian
Radang Payudara, Pembengkakan disertai bendungan ASI
Daun mengkokan tua secukupnya diremas dengan minyak kelapa dan sedikit kunyit
yang telah diparut. Panaskan di atas api, hangat-hangat ditaruh pada payudara yang
membangkak.
Luka
Daun mangkokan segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus. Taruh di atas
luka, lalu dibalut. Ganti 2 - 3 kali sehari.
Sukar Kencing
Daun mangkokan tua yang masih segar direndam dalam air panas beberapa saat.
Angkat, lalu hangat hangat dikompreskan pada perut bagian bawah.
Rambut Rontok
Daun mangkokan tua yang masih segar secukupnya setelah dicuci bersih lalu digiling
halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa sambil diaduk sampai seperti bubur.
Kemudian saring dan peras. Hasil perasan dioleskan pada kulit kepala sambil dipijat
ringan. Biarkan sampai mengering, lalu rambut dicuci sampai bersih. Lakukan setiap
hari.
Sumber : Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi
8:47 PM
Label: Ramuan Herbal Alami
3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah
gelas.
Penurun kadar gula darah
Cara Meramu:
1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan
dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam.
Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3
gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali
sehari.
Penyubur rambut
Cara Meramu:
2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang
telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut
dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
Batuk (yang membandel)
Cara Meramu:
20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu
murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari. [Sumber]
8:30 PM
Label: Ramuan Herbal Alami
paliak, truwuk, paita, poya, pudu, pentoe, beleng-gede, pania, pepule, kakariano,
dan taparipong. Ini menunjukka, tanaman pare sudah tersebar di pelosok daerah.
Hanya saja, masih banyak belum diketahui, pare ternyata bisa dimanfaatkan untuk
menyembuhkan beberapa penyakit maupun meningkatkan kesehatan manusia.
Pare tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau merambat,
dengan sulur berbentuk spiral. Daunnya tunggal, berbulu, berbentuk lekuk tangan,
dan bertangkai sepanjang 10 cm. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya
masif mempunyai rusuk lima, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah
tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, bulat telur memanjang, warna hijau, kuning
sampai jingga, dan rasanya pahit. Biji keras, warna cokelat kekuningan.
Apa saja, sih, kegunaan tanaman pare?
Khasiat Buah
1. Disentri
Sediakan 2 buah pare segar, cuci lalu potong-potong. Tambahkan seperempat gelas
air bersih, lalu diblender. Seduh dan peras. Silakan diminum 2 kali sehari.
2. Kencing Manis
Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan. Tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk
dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu.
3. Penambah ASI
Ambil 1 buah pare, cuci bersih, lalu rebus beberapa menit. Dipakai sebagai lalap.
4. Bisul
Buah pare dipakai sebagai obat luar. Ambil 1 buah segar lantas dilumatkan.
Borehkan pada bagian yang terkenal bisul.
5. Bronkhitis
Sediakan 2-3 buah pare, lalu diambil sarinya. Berikan 1 sendok makan madu. Minum
sekali sehari. Lakukan selama 3 bulan. Resep ini juga baik untuk menyembuhkan
anemia, radang perut, sakit pada hati, nyeri haid, reumatik, dan melangsingkan
tubuh.
Khasiat Daun
1. Bisul dan cacing kremi
Sediakan 1 genggam daun segar, diberi seperempat cangkir air bersih, lalu blender.
Saring dengan kain kasa. Jika perlu, tambahkan sedikit garam, gula aren
secukupnya, dan jeruk nipis. Minum sekali sehari seperempat cangkir. Lakukan
selama 1 minggu.
2. Demam nifas
Ambil 3 daun pare segar, cuci bersih, dan lumatkan. Tambahkan segelas air dan
sedikit garam, lalu seduh. Peras dan saring, lalu minum 2 kali sehari sebanyak
setengah gelas.
3. Penambah ASI
Sediakan 2 daun pare lalu panaskan beberapa saat. Kompreskan pada payudara.
4. Sakit pada hati
Sediakan 6 gram daun pare segar, 5 gram rimpang temulawak, dan 110 ml air.
Didihkan semua bahan selama 15 menit, lalu saring dengan kain kasa, dan peras.
Minumlah sekali sehari. Ulangi selama 2 minggu.
5. Rambut Subur
Ambil beberapa helai daun pare segar, cuci bersih lalu remas-remas. Cukup dioleskan
ke kulit kepala anak.
6. Batuk
Pilihlah 7 daun pare segar, lantas seduh dengan 2 sendok makan air bersih. Setelah
itu, peras dan saring. Minum 2 kali sehari.
7. Bekas luka
Cuci bersih segenggam daun pare segar, lalu lumatkan. Tambahkan air panas sedikit,
lalu peras. Campur air perasan dengan 2 sendok makan tepung beras, lalu aduk
sampai merata. Borehkan pada bagian bekas luka setiap hari.
8. Wasir
Ambil 5 daun pare segar, tambahkan seperempat gelas air, didihkan dan peras. Ambil
3 sendok air perasan ini, lalu dicampur dengan segelas yoghurt cair. Minum setiap
pagi.
9. Kemandulan
Sediakan 27 gram sari daun pare segar, 7 butir lada hitam, 3 siung bawang putih,
dan 27 gram gula jawa. Semua bahan dilumatkan, lalu tambahkan segelas air
bersih. Didihkan dan peras. Minum air perasan setiap hari selama 3-4 bulan.
10. Penyakit kulit
Buatlah 1 cangkir sari daun pare. Caranya, ambil 3 helai daun pare ditambah satu
setengah cangkir air. Didihkan dan peras. Campur air perasan berupa sari ini dengan
sesendok air jeruk. Minum sekali sehari.
11. Rabun malam
Sari daun pare dioleskan di sekitar mata.
Khasiat Akar
1. Disentri Amoeba
Ambil segenggam akar pare, tambahkan segelas air bersih. Didihkan dan peras.
Minum sekali sehari.
2. Ambeien
Ambil akar pare, cuci bersih, lantas lumatkan. Oleskan ramuan ini pada ambeien.
[Sumber]
10:58 PM
Label: Ramuan Herbal Alami
vermifuga (obat-obat yang melumpuhkan cacing dalam usus dan cacing yang
dikeluarkan dalam keadaan hidup) dan vermicida (obat-obat yang dapat mematikan
cacing dalam tubuh). Obat-obat untuk membasmi cacing tadi cukup banyak dijual di
pasaran.
Namun, bila dirasa terlalu mahal, masih ada alternatif obat lain yang bisa dipilih,
yakni dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat. Saat ini telah diketahui
banyak tumbuhan obat yang pernah dan masih digunakan secara tradisional sebagai
obat anticacing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Seluruhnya diketahui ada 105
tanaman, di antaranya tumbuh di Indonesia. Umumnya, tanaman itu digunakan
perasannya.
Untuk mendukung data empiris, uji khasiat secara ilmiah pun dilakukan untuk
membuktikan khasiatnya. Dari berbagai pengujian yang telah dilakukan oleh
perguruan tinggi dan lembaga penelitian, ada beberapa tanaman obat yang cukup
banyak mendapat perhatian. Empat di antaranya adalah temu giring, temu ireng,
pepaya, dan pare.
Lebih baik diiris
Temu giring (Curcuma heyneana) dan temu ireng (C. aeruginosa) merupakan
tanaman obat dari satu famili Zingiberaceae. Namun, keduanya mempunyai
kandungan kimia berbeda, terutama kadar minyak atsirinya. Di dalam rimpang
kedua temu-temuan ini terdapat zat aktif yang dapat membunuh cacing ascaris
seperti halnya piperazin sitrat (obat sintetis yang paling efektif memberantas cacing
ascaris).
Zat aktif itu adalah minyak atsiri, monoterpen, seskuiterpen. Diduga, mereka bekerja
mengantagonis asetilkolin, sehingga menekan kontraksi otot polos. Dari satu
penelitian in vitro terbukti, perasan rimpang temu ireng dapat menekan amplitudo
kontraksi spontan jejunum (usus kecil) kelinci. Diduga, zat aktif yang bekerja
sebagai antelmentik berasal dari minyak atsiri. Mengingat dengan cara sinergis
kedua tanaman ini bersifat antelmentik, maka dicoba pula mengkombinasikan kedua
tanaman itu sebagai antelmentik.
Penelitian yang dilakukan Endah Eny Riayati (Fakultas Farmasi, UGM) membuktikan,
secara in vitro sediaan rebusan irisan rimpang temu ireng lebih cepat mematikan
Ascaridia galli ketimbang rebusan parutan dan rebusan serbuk. Hal ini diperkuat
dengan analisis kuantitatif pada kromatografi lapis tipis. Ternyata pada sediaan irisan
terdapat bercak dengan intensitas lebih kuat dibandingkan yang lain.
Temu Ireng. Yang irisan lebih baik ketimbang serbuk atau parutan
Penelitian lain yang dilakukan Putu Satiawati (Fakultas MIPA, Unair) membuktikan
secara in vitro, rendaman cacing Ascaris suum selama 24 jam dalam perasan temu
hitam konsentrasi 60% membunuh cacing 68%. Sedangkan dalam perasan temu
giring dengan konsentrasi sama, hanya membunuh cacing 36%.
Daya antelmentik rimpang temu giring terhadap cacing kremi diteliti secara klinis
oleh Ade Mardiati Rabia, Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Hasanudin pada
sejumlah anak-anak panti asuhan. Dengan dosis 2 g secara oral ternyata memberi
hasil tak berbeda dengan pirantel pamoat dosis 50 mg/kg bobot badan dalam
menurunkan jumlah telur cacing. Sedangkan Prof. Dr. Koesdianto Tantular meneliti
khasiat sirup rimpang temu ireng dan temu giring terhadap murid SD kelas 1 sampai
kelas 6 di Surabaya. Dengan dosis 15 ml per hari, setara dengan 25 g bahan segar,
mempunyai khasiat sama dengan pemberian membendazol 500 mg dosis tunggal.
Untuk menggunakannya sebagai obat anticacing gelang diperlukan satu potong
empu temu giring/ireng sebesar telur ayam dan gelas air panas. Temu giring/ireng
dicuci dan diparut, kemudian disedu dengan air panas. Setelah dingin, seduhan
disaring. Untuk anak 3 - 5 tahun diminumkan 1 kali sehari 2 sendok makan, anak 6 8 tahun 1 kali sehari 5 sendok makan, anak 9 - 12 tahun 1 kali sehari 8 sendok
makan dan dewasa 1 kali sehari gelas.
Seduhan diberikan pagi hari sebelum makan selama tiga hari berturut-turut.
Sedangkan untuk menjadikan obat anticacing kremi diperlukan jari rimpang temu
giring. Temu itu dicuci, diparut, diberi 1 sendok makan air masak dan sedikit garam,
diperas, dan diminum. Ini dilakukan 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut.
Papain perusak tubuh cacing
Dari tanaman pepaya, hampir semua bagian tumbuhan ini, dari akar, daun, getah,
hingga bijinya, secara empiris telah digunakan sebagai antelmentik. Diduga, zat aktif
dalam pepaya adalah papain dan karposit. Papain adalah enzim proteolitik yang kita
kenal untuk melunakkan daging. Zat itu melakukan proses pemecahan jaringan ikat,
yang disebut proses proteolitik. Semakin banyak protein yang dipecah, daging
semakin lunak. Sebagai antelmentik papain bekerja seperti dalam melunakkan
daging. Papain melemaskan cacing dengan cara merusak protein tubuh cacing.
Dalam hal ini, bagian pepaya itu bekerja sebagai vermifuga.
Beberapa penelitian yang mendukung pemanfaatan pepaya sebagai obat anticacing
di antaranya yang dilakukan secara in vitro oleh Atiyah. Dalam penelitiannya
digunakan bahan berupa getah yang diperoleh dengan cara menyadap buah muda
pepaya tanpa dipetik. Isolasi papain dilakukan dengan membiarkan getah dalam
alkohol 80%, sehingga papain akan mengendap. Endapan papain dikeringkan dalam
oven bersuhu 50 - 55oC selama enam jam. Uji terhadap Ascaris suilla dilakukan
dengan merendam cacing pada larutan papain. Papain secara in vitro bekerja
sebagai antelmentik pada dosis 600 mg.
Pemerikasaan efek antelmentik papain kasar terhadap cacing lambung
(Haemoconthus contortus R.), secara in vivo pada domba jantan terinfeksi, dilakukan
oleh Anita Ridayanti. Hasilnya menunjukkan, pemberian papain kasar sampai 0,6
g/kg bobot badan meyebabkan penurunan jumlah cacing dan telurnya.
Inong Nuraini, dari Jurusan Biologi FMIPA Unair, dalam penelitiannya membuktikan,
secara in vitro pemberian 50% perasan daun pepaya gantung (Carica papaya),
sudah menimbulkan efek kematian pada cacing hati sapi (Fasciola gegantica) setelah
setengah jam. Bila lamanya mencapai dua jam, semua cacing yang direndam akan
mati.
Sementara itu Elita Rahman, dari Jurusan Farmasi FMIPA USU, mencoba
membandingkan khasiat antelmentik kulit batang delima putih (Punica granatum)
dan perasan daun pepaya secara in vitro. Hasilnya, daun pepaya memepunyai
khasiat antelmentik lebih kuat dari kulit batang delima putih pada konsentrasi 30%.
Akan tetapi, dibandingkan dengan piperazuin sitrat 0,2%, khasiat kedua tanaman
lebih lemah. Kedua tanaman bekerja sebagai vermifuga.
Untuk memanfaatkan biji pepaya sebagai obat anticacing diperlukan biji pepaya
sebanyak 2 sendok makan, dicuci, dan digiling halus. Biji pepaya halus itu disedu
dengan cangkir air panas dan diberi 1 sendok makan madu. Setelah suam-suam
kuku ramuan diminum 1 kali sehari selama 3 kali berturut-turut.
Kalau akar pepaya yang digunakan, diperlukan beberapa potong akar pepaya. Akar
pepaya dibersihkan dan dilumat bersama dengan bawang putih, ditambah segelas
air, kemudian didihkan sampai diperoleh gelas air. Campuran disaring ke dalam
gelas. Minum 2 kali sehari masing-masing gelas. Ramuan akar pepaya ini hanya
untuk mengusir cacing kremi.
Sementara bila dipilih daunnya, penggunaannya dengan cara merebus daunnya
dalam air mendidih lebih kurang selama 15 menit dan airnya diminum. Bagian daun
pepaya yang diduga sebagai anticacing adalah carposide (karposit).
Untuk menggunakan getah pepaya belum diperoleh pustaka pemakaian empirisnya.
Akan tetapi, dari getah pepaya yang diharapkan berkhasiat sebagai antelmentik
adalah getahnya yang mengandung papain. Dalam pemakaian empiris hanya
disebutkan bahwa dari getah pepaya muda disedu dengan air masak dan diminum.
Gunakan daunnya
Tanaman lain yang cukup mendapat perhatian sebagai antelmentik adalah pare
(Momordica charantia L.). Di dalamnya terdapat zat aktif momordisin, momordin,
asam trikosanat, dan saponin. Dalam kaitannya dengan cacing, saponinlah yang
memiliki daya racun bagi cacing parasit. Tanaman ini bekerja sebagai vermicida.
Perasan daun pare bisa mengusir cacing
Penelitian daya antelmentik daun pare, baik dalam bentuk perasan maupun infus
daun segar dan kering, terhadap cacing ascaris dilakukan secara in vitro oleh M.E.
Prima Listiani, dari Fakultas Farmasi UGM. Dari penelitiannya terbukti, perasan daun
segar mempunyai khasiat antelmentik terbesar. Namun, terhadap waktu kematian
cacing tidak lebih baik dari piperazin sitrat.
Iin Kurnia Prabaningtyas dari Fakultas Kedokteran UGM juga membuktikan, secara in
vitro perasan daun pare 50% mampu membunuh cacing tambang dalam jumlah
yang sama dengan menggunakan pyrantel pamoat 0,236%. Kuswinarti dari Lab.
Farmakologi, Fakultas Kedokteran Unpad, membuktikan, secara in vitro nenas muda
(Ananas comosus L. Merr), pare, dan daun lidah buaya (Aloe vera L.) pada kadar
80% dapat mematikan cacing Ascaris lumbricoides. Namun, jumlah dan waktu
kematiannya berbeda. Buah nenas muda mempunyai efek antelmentik paling kuat,
disusul buah pare dan lidah buaya.
Untuk menjadikannya obat anticacing diperlukan segenggam daun pare segar, garam
secukupnya, dan air cangkir. Cara membuatnya, daun pare dilumatkan dengan air,
diperas dengan kain bersih ke dalam gelas. Tambahkan sedikit garam dan diaduk
sampai larut. Perasan ini diminum semuanya pada pagi hari sebelum sarapan secara
berturut-turut selama 3 hari. (Lucie Widowati, peneliti pada Puslitbang Farmasi,
Depkes RI.) [Sumber]
12:43 AM
Label: Ramuan Herbal Alami
Gejala:
Gejala umum lemah syahwat adalah hilangnya gairah ketika hendak melakukan
hubungan suami - istri. Namun tak jarang juga disebabkan oleh faktor psikologis
Penyebab:
Tidak normalnya fungsi pembuluh darah dan syaraf, serta beberapa dapat
disebabkan faktor psikologis atau trauma. Jika disebabkan oleh faktor psikologis atau
trauma, maka obat ini tidak begitu berpengaruh.
Bahan Obat:
- 1 Telur ayam kampung
- 3 Kuncup laos
- 7 Butir Merica
- 1 buah jeruk limau.
- 1 sendok makan madu asli
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 ons jahe / setengah gelas air jahe alami
Pengolahan:
Jahe di parut kemudian diperas agar mendapat airnya (atau jika memang sudah
tersedia air jahe alami abaikan proses tadi).
Telur dikocok sampai rata, kemudian jeruk limau dipotong kemudian diperas dan
diambil airnya.
Merica ditumbuk sampai halus kemudian dicampur dengan kecap dan madu. Lalu
campurkan semua bahan tadi dan kocok.
Minum sebelum memulai hubungan suami istri, atau jika kondisi talah parah, ampas
bahan - bahan tadi diseduh dengan air panas lalu secara perlahan dilumurkan pada
kemaluan. [Sumber]
2:32 AM
Label: Ramuan Herbal Alami
Kandungan Kimia
Buah:
Marmelosin, minyak atsiri, pektin, tanin, vitamin C, gula dan zat pati.
Dau n:
Rutasina, aegelin, aegelinin, diktamnin, fagarin, dan minyak atsiri.
Akar:
Auraptena, umbeliferona, marmin, lupeol, dan skimiamina.
Kulit kayu:
Fagarin, umbeliferona, dan marmesin.
Khasiat
Buah muda:
Astringen, stomakik, dan diuretik.
Kegunaan
Buah muda:
1. Disentri.
2. Menceret.
Buah:
1. Batuk darah.
2. Membangkitkan nafsu makan.
3. Sakit hati.
Akar:
1. Jantung.
2. Mual.
Dau n:
1. Mulas.
2. Bengkak (obat luar).
3. Gatal/biang keringat (obat luar).
4. Luka (obat luar).
RAMUAN DAN TAKARAN
Demam dan Jantung Berdebar
Ramuan:
Kulit akar Maja 4 gram
Air 110ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.
Menceret
Ramuan:
Buah Maja 4 gram
Air 110 ml
Cara peinbuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari.
Catatan:
Bila diperoleh buah yang segar, bagian yang berlendir dan buah Maja dapat dimakan langsung.
Biang Keringat
Ramuan:
Daun Maja secukupnya
Rimpang Kunyit secukupnya
Beras secukupnya
Cara pembuatan:
Diserbuk.
Cara pernakaian:
Ditaburkan pada bagian kulit yang gatal.
Luka
Ram uan:
Daun Maja secukupnya
Buah Adas secukupnya
Kulit kayu Pulosari secukupnya
Air sedikit
Cara pembuatan:
Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian:
Digosokkan pada bagian yang luka.
Lama pengobata n:
Diperbarui setiap 3 jam.
Peringatan
Tidak dianjurkan penggunaan daun (sebagai obat dalam) untuk ibu hamil.
MAJAKAN
Quercus lusitanica Lamk.
Sinonim
Quercus infectoria Oliv.
Gale
Familia
Fagaceae.
Uraian Tanaman
Tanaman ini belum ditanam di Indonesia, Majakan masih didatangkan dan India
Bagian yang Digunakan
Gale.
Nama Simplisia
Quercus Gallae, Quercinae Gallae; Majakan, Gale.
Kandungan Kimia
Galotanin,, minyak atsiri, zat pati, dan asam tanat.
Khasiat
Astringen, antiseptik, dan hemostatik.
Kegunaan
1. Kegemukan.
2. Keputihan.
RAMUAN DAN TAKARAN
Keputihan
Ramuan dan takaran untuk keputihan seperti tertera pada paparan Delima Putih.
MALAKA
Emblica of ficinalis Gaertn
Sinonim
Phyllanthus emblica L.
Phyllanthus glomeratus Wall.
Familia
Euphorbiaceac.
Uraian Tanaman
Pohon tinggi lebih kurang 7,5 meter. Batang tegak, berkayu, warna cokelat keputihan. Daun majemuk, lonjong,
pangkal daun ujung runcing warna hijau. Bunga tunggal, di ketiak daun, mahkota bunga merah keunguan. Buah
bundar, warna kuning pucat. Biji lonjong pipih, warna cokelat muda.
Bagian yang Digunakan
Buah, daun, dan akar.
Nama Simplisia
Emblicae Fructus; Buah Malaka.
Emblicae Folium; Daun Malaka.
Emblicae Radix; Akar Malaka.
Sifat khas
Buah: Manis dan mendinginkan.
Daun: Pedas dan menetralkan.
Akar: Tidak berasa dan menetralkan.
Kandungan Kimia
Buah: Zat samak, triterpen, asam galat, lupeol, lupenon, vitamin C, dan glukosa.
Khasiat
Buah: Anti inflamasi, antitusif, dan antipiretik.
Daun: Diuretik.
Akar: Hipotensif.
Kegunaan
Buah:
1. Batuk.
2. Batuk darah.
3. Demam.
4. Kencing manis.
5. Kekurangan vitamin C
6. Sakit gigi.
7. Selesma.
Daun:
1. Busung air.
MANGGIS
Garcinia mangostana L.
Familia
Clusiaceae (Guttiferae).
Uraian Tanaman
Pohon tinggi 10 meter, batang berkayu, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata. Bunga tunggal, terdapat di ketiak
daun, warna kuning. Buah buni, bulat, warna cokelat keunguan. Biji bulat,. warna kuning. Dalam 1 buah terdapat 5
sampai 7 biji.
Bagian yang Digunakan
Kulit buah, akar, dan daun.
Nama Simplisia
Garciniae mangostanae Cortex fructus; Kulit buah
Manggis.
MASOYI
Massoia aromatica Becc.
Sinonim
Sassafras goesianum T & B.
Familia
Lauraceae.
Uraian Tanaman
Tumbuh liar di hutan-hutan terutama di Irian. Tumbuhan berbatang tegak, tingginya sampai 40 m. Kulit berwarna
kelabu muda. Pangkal pokok kasar dan retak-retak, dalamnya berwarna agak merah, bergetah yang dapat
menyebabkan kelumpuhan.
Bagian yang Digunakan
Kulit kayu.
Nama Simplisia
Massoiae Cortex; Kulit kayu Masoyi.
Kandungan Kimia
Masoyi lakton dan mmnyak atsini (eugenol, safrol).
Khasiat
Spasmodik dan antipiretik.
Kegunaan
1. Asma.
2. Batuk darah.
3. Demam.
4. Keputihan.
5. Kejang waktu hamil.
6. Menceret.
7. Nyeri nematik.
8. Perawatan sesudah melahirkan.
9. Sulit tidur.
10. Zat tambahan (bau).
11. Luka (obat luar).
12. Menghentikan ASI (obat luar).
RAMUAN DAN TAKARAN
Keputihan
Ramuan:
Kulit kayu Masoyi 1 jari tangan
Nama Simplisia
Jasmini Flos; Bunga Melati.
Jasmini Folium; Daun Melati.
Jasmini Radix; Akar Melati.
Sifat khas
Bunga dan daun:
Agak pahit, tajam, dan mendinginkan.
Akar:
Pahit, tajam, menetralkan, dan agak beracun.
Kandungan Kimia
Minyak atsiri.
Khasiat
Bungadandaun:
Anti inflamasi, diafonetik, dan diunetik.
Akar: Analgesik.
Kegunaan
Bunga dan daun:
1. Demam.
2. Menceret.
3. Selesma.
4. Menghentikan ASI (obat luar).
Akar:
1. Demam.
2. Sulit tidur.
3. Patah tulang (obat luar).
RAMUAN DAN TAKARAN
Demam, Menceret, dan Selesma
Ramuan:
Bunga Melati 4 gram
Teh Hijau 4 gram
Kapulaga 3 gram
Air 110 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan:
Liulang selama 3-14 hari.
Sulit Tidur
Ramuan:
Akan Melati 10 gram
Air sedikit
Cara pembuatan:
Dipipis.
Cara pemakaian:
Diminum sehari 2 kali, pagi dan sore, tiap kali minum 1 sendok makan.
Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.
Menghentikan AS!
Kuncup bunga Melati beberapa buah.
Cara pembuatan:
Diremas-remas.
Cara pemakaian:
Dibalurkan pada dada.
Lama pengobatan:
Diperbahanui setiap 3 jam.
MENGKUDU
Morinda citrifolia L.
Sinonim
Morinda speciosa Wall.
Pace.
Familia
Rubiaceae.
Uraian Tanaman
Pohon, tinggi 4-8 m. Batang berkayu, bulat, kulit kasan, warna cokelat kekuningan. Daun tunggal, bulat telur, ujung
dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-40, lebar 5-17 cm, tulang daun menyirip, warna hijau. Bunga majemuk,
bentuk bongkol, bertangkai, di ketiak daun, warna hijau kekuningan. Buah bongkol, permukaan tidak teratur,
berdaging, panjang 5-10 cm, berwarna hijau kekuningan. Biji keras, segitiga, berwarna cokelat kemerahan.
Bagian yang Digunakan
Buah, akar, dan daun.
Nama Simplisia
Morindae citrifoliae Fructiis; Buah Mengkudu.
Morindae citrifoliae Radix; Akar Mengkudu.
Morindae citrifoliae Folium; Daun Mengkudu.
Sif at khas
Tajam, manis, dan menghangatkan.
Kandungan Kimia
Buah dan daun: Minyak atsiri.
Kulit akar dan kulit kayu: Antrakuinon.
Daun: Alkaloid dan minyak atsiri.
Khasiat
Hipotensif, antelmintik, dan emenagog.
Kegunaan
Buah:
1. Amandel.
2. Asma.
3. Batuk.
4. Disentri.
5. Hati dan limfa membesar.
6. Haid tidak teratur
7. Nyeri pinggang.
8. Tekanan danah tinggi.
9. Radang amandel (obat kumur).
10. Radang tenggorokan (obat kumur).
11. Sariawan (obat luar).
Daun:
1. Haid tidak teratur.
2. Kencing manis.
3. Obat cacing.
4. Batuk (obat luar).
5. Limfa membesar (obat luar).
6. Mulas (obat luar).
Akar:
1. Batuk.
2. Demam.
3. Disentri.
4. Kencing manis.
5. Kencing sedikit.
6. Obat cacing.
7. Tekanan darah tinggi.
8. Rematik (nyeri pinggang).
RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 2 buah
Air 110 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 10 hari.
Limfa Membesar
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 2 buah
Cuka encer sedikit
Cara pembuatan:
Peras dan saring.
Cara pemakaian:
Diminum 1 hari sekali 1 ramuan.
Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.
Sariawan (Panas Dalam)
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 1 buah
Buah Pisang Batu 2 buah
Air 110 ml
Cara pembuatan:
Diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pen gobatan:
Diulang selama 7 hari.
Tekanan Darah Tinggi
Ramuan:
Buah Mengkudu (parut) 3 buah
Air matang 110 ml
Cara pembuatan:
Diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.
Amandel
Ramuan: .
Buah Mengkudu (panut) 1 buah
Air matang 100 ml
Cara pembuatan:
Diseduh lalu beningannya ditambah madu satu sendok teh.
Cara pemakaian:
Untuk berkumur, ramuan tidak berbahaya bila tertelan.
MENIRAN
Phyllanthus niruri L.
Familia
Euphorbiaceae.
Uraian Tanaman
Semak, tanaman semusim, tinggi 30-100 meter. Batang masif, bulat, licin, tidak berambut, diameter lebih kurang 3
mm, berwarna hijau. Daun majemuk, berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang lebih
kurang 1,5 cm, lebar lebih kurang 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Bunga berwarna putih,
tunggal, dekat tangkai anak daun. Buah kotak, bulat, diameter kurang lebih 2 mm, berwarna hijau keunguan. Biji
kecil, keras, berwarna cokelat.
Bagian yang Digunakan
Seluruh bagian tumbuhan.
Nama Simplisia
Phyllanthi Herba; Herba Meniran.
Sifat khas
Tidak berasa dan menetralkan.
Kandungan Kimia
Filantina, hipofilantina, dan garam kalium.
Khasiat
Diuretik, ekspektoran, dan emenagog.
Kegunaan
1. Air seni berdarah. 2. Batu ginjal. 3. Haid tidak teratur. 4. Menceret. 5. Melancarkan air seni. 6. Mulas. 7. Sakit
kuning. 8. Timbilen (obat luar).
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara peinakaian:
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Bisul Mata (Timbilen)
Ramuan:
Herba Meniran segar 9 tanaman
Air 100 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Beningan yang diperoleh, selagi hangat, digunakan untuk mencuci mata. Ramuan harus dibuat baru dan
diperhatikan kebersihan bahan dan peralatan yang dipakai.
Catatan
Filantina beracun terhadap susunan saraf pusat.
MENTIMUN
Cucumis sativus L.
Familia
Cucurbitaceae.
Uraian Tanaman
Tanaman menjalar atau memanjat. Batang berbulu halus, panjang sampai 3 meter. Daun berbentuk lekuk tangan.
Bunga berwarna kuning. Buah berbentuk bulat panjang, banyak mengandung air.
Bagian yang Digunakan
Daun, buah, dan biji.
Nama Simplisia
Cucumidis Folium; Daun Mentimun.
Cucumidis Semen; Biji Mentimun.
Sifat Khas
Tidak berasa dan mendinginkan.
Kandungan Kimia
Daun : Kukurbitasin C dan stigmasterol.
Biji : Minyak lemak, saponin, tritenpen, dan kanotena.
Khasiat
Hipotensif dan diuretik.
Kegunaan
Buah segar:
1. Batu ginjal.
2. Disentri.
3. Sariawan.
4. Tekanan darah tinggi.
5. Tipus.
6. Luka bakar (obat luar).
7. Penyejuk kulit (obat luan).
8. Sakit kulit (obat luar).
Kulit : Bercak-bencak pada kulit.
Daun : Pencernaan tidak baik.
Akar:
1. Beri-beri.
2. Kencing sedikit.
Biji: Obat cacing (pita, gelang, dan keremi).
RAMUAN DAN TAKARAN
Batu Ginjal
Biji Mentimun baik untuk penderita batu ginjal.
Bercak-bercak pada Kulit (karena Sinar Matahari) Gosok bercak-bercak tersebut dengan kulit Mentimun..
Demam dan Melancarkan Air Seni
Dikompres dengan parutan buah Mentimun, terutama pada bagian perut.
Sariawan, Tipus dan Tekanan Darah Tinggi
Ramuan:
Buah Mentimun 9 buah.
Cara pembuatan:
Dipipis atau diparut dan diperas.
Cara pemakaian:
Diminum 1 kali sehari 1 ramuan, hindari getah kulitnya.
Lama pengobatan:
Diulang selama 30 hari.
MINDI KECIL
Melia azedarach L.
Familia
Meliaceae.
Uraian Tanaman
Pohon, tinggi 20-30 meter. Batang berkayu, bulat, bercabang, warna putih kotor. Daun majemuk, panjang 20-60
cm, anak daun elip, panjang 3-9 cm, lebar 15-30 mm, tepi bergerigi, ujung dan pangkal runcing, berwarna hijau.
Bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, mahkota lima berwarna ungu. Buah batu, berwarna cokelat
kekuningan. Biji bulat, berwarna putih.
Bagian yang Digunakan
Daun, kulit kayu, dan akar.
Nama Simplisia
Meliae Folium; Daun Mindi Kecil.
Meliae Cortex; Kulit kayu Mindi Kecil.
Sifat khas
Pahit, mendinginkan, dan beracun.
Kandungan Kimia
Daun:
Alkaloid paraisina, zatpahit, saponin, flavonoida, tanin, stenoida, dan kaemfenol.
Kulit kayu:
Alkaloid margosina, nieldenmn, nimbin, nimbinin, sendanin, okhinin, okhininal, sikloeukalenol, sendanolakton,
melianodiol, minyak atsini, dan zat samak.
Khasiat
Antelmintik, antipiretik, analgesik, dan antipruritik.
Kegunaan
Daun dan kulit kayu:
I. Eksem (obat luar).
2. Gatal (obat luan).
3. Kudis (obat luar).
Kulit akar:
I. Obat cacing (bahan segar).
2. Kudis (obat luar).
Peringatan
Pengobatan dengan simplisia ini, terutama untuk pengobatan dalam, sebaiknya di bawah pengawasan dokter.
Penggunaan daun dan buah untuk pengobatan dalam tidak dianjurkan. Tumbuhan sangat beracun. Tanda-tanda
keracunan adalah sakit kepala, mual, sakit perut. Pengobatan pertama pada keracunan ini dilakukan dengan
memberi air gula atau madu, dapat juga diberi obat pemuntah.
MONDOKAKI
Tabernaemontana divaricata (jack.) R.Br.
Sinonim
Tabernaemontana coronaria Willd.
Ervatamia divaricata (L.) Alst.
Ervatamia coronaria (Jack.) Stapf.
Nerium coronarium L.
Familia
Apocynaceae.
Uraian Tanaman
Perdu, tegak, tinggi 0,5-1,5 meter. Batang bulat, berkayu, bercabang, berwarna hijau kotor. Daun tunggal, bulat
telur, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, bertangkai panjang 5-11 cm, lebar 1,5-4 cm, tulang menyirip, berwarna
hijau. Bunga tunggal, bertangkai, di ketiak daun, bulat telur, berwarna putih. Buah kotak, bulat panjang, berbulu.
Biji berdaging, panjang 3-7 cm, berwarna merah.
Bagian yang Digunakan Akar, kulit kayu, dan daun.
Nama Simplisia
Tabernaemontanae Radix; Akar Mondokaki.
Kandungan Kimia
Akar dan kulit kayu:
Tabernaemontanin, korin, kortin, koronarin, koronaridin, koronandin, lupeol, vobasin, dan amirin.
Khasiat
Ekspektoran.
Kegunaan
Akar:
1. Batu ginjal.
2. Demam.
3. Disentri.
4. Menceret.
5. Obat cacing.
6. Rematik (nyeri pinggang).
7. Sakit perut.
6. Sakit kuning.
7. Sakit perut.
8. Tonik.
RAMUAN DAN TAKARAN
Disentri
Selain diobati dengan obat disentri sebagai minuman dapat diberikan ramuan sebagai berikut.
Ramuan:
Buah Mungsi 1 sendok teh
Buah Ketumbar 1 sendok teh
Beras merah 3 sendok makan
(semua bahan disangrai dan diserbuk)
Cara pembuatan:
Diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum sebagai ganti minum teh.
Sakit Perut
Ramuan:
Biji Mungsi 1 sendok teh
Herba Patikan Cina 1 genggam
Bidana Laut (serbuk) 1/4 sendok teh
Kulit Kayu Manis sedikit
Air 110 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara Pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 50 ml.
Larna pengobatan:
Diulang selama 3 hari. [SOURCE]
4:22 AM
Label: Ramuan Herbal Alami
Jamu ini bisa di pakai untuk menyembuhkan orang lemah sahwat dan bisa digunakan
untuk memperkuat lelaki bila melakukan percintaan dengan istrinya, serta bisa
menyembuhkan sakit pinggang, pegal linu, penghilang capek habis kerja.
Resepnya dan cara meraciknya sebagai berikut :
Bahan :
1. Jahe kira-kira 1 Ons (diparut diambil airnya),
2. Telur ayam kampung 1 butir (dikocok),
3. Jeruk nipis 1 biji (di ambil airnya),
4. Kecap 1 sendok makan,
5. Kopi bubuk asli 1 sendok makan,
6. Madu tawon 1 sendok makan,
7. Merica 7 butir (di tumbuk halus),
Ketujuh bahan diatas di campur sampai betul-betul tercampur, habis itu di minum
sebelum melakukan percintaan, atau sebelum tidur. Silahkan mencoba dijamin
nikmat dan sehat.
Oleh : Syafii - (Sumber : Kitab Primbon Jawa Lukmanakim Adammakna) : [SOURCE]
12:25 AM
Label: Ramuan Herbal Alami
01. Pegal/kelelahan
02. Payah/pegal
10. Pegal-pegal
Bahan baku
03. Adem-ademan,
sariawan
06. Seger-segeran,
sariawan
09. Seger-segeran
10. Adem-ademam,
sariawan
12. Perawatan hamil muda kunir, asam kawak, gula merah menyuburkan
kandungan
Jamu Sinom
No. Khasiat
Bahan baku
02. Sariawan
04. Seger-segeran
06. Penyegar
09. Seger-segeran
Bahan baku
04. Cikalen
06. Kesemutan
09. Pegal-pegal
10. Pegal-pegal
Jamu Pahitan
No. Khasiat
Bahan baku
01. Gatal-gatal
sambiloto
sambiloto, brotowali
sambiloto
sambiloto
12. Gatal-gatal
Bahan baku
02. Keputihan
07. Keputihan
08. Keputihan
Bahan baku
07. Enak perut, nafsu makan, terlambat laos, merica, kudu, asam kawak,
bulan
gula merah
08. Menghangatkan badan
Jamu Uyup-uyup/Gepyokan
No. Khasiat
Bahan baku
12:18 AM
Label: Ramuan Herbal Alami
ginjal.
Hidup ditanah yg agak lembab, cukup sinar matahari atau agak terlindung.
Dapat ditemukan didataran rendah sampai daerah dgn ketinggian 2.5 m dpl.
Kandungan senyawa :
Triterpenoid, saponin, Hydrocotyline & Vellarine.
Kandungan Kimia :
Asam Asiatat, B-Karioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol,
Brahminosida, Asam Brahmat, Brahmosida, Asam Sentelat, Asam Sentolat, Asam
Elaiodat, Iso-Tankunisida.
Manfaat : utk penurun panas, re-vitalisasi tubuh & pembuluh darah, memperkuat
struktur jaringan tubuh, radang hati disertai kuning.
Pegagan bersifat menyejukkan/mendinginkan, menambah tenaga & menimbulkan
selera makan.
Digunakan u memperlancar aliran darah ke otak (makanan otak), shg tajam berfikir
& meningkatkan saraf memory otak.
Daun :
Re-Vitalisasi sel & pembuluh darah, anti-infeksi, anti-bakteri, menurunkan panas &
demam, diuretic, pembengkakan hati, meningkatkan kesuburan wanita, mengurangi
gejala asma, mengobati hipotensi.
Herba :
Radang hati disertai kuning, campak, demam, sakit tenggorokan, asma, bronchitis,
radang pleura, radang mata merah, keputihan, infeksi, batu saluran kencing,
tekanan darah tinggi/hipertensi, rheumatism, pendarahan (muntah darah, batuk
darah, mimisan, kencing darah), wasir, sakit perut, disentri, cacingan, tdk nafsu
makan, lepra, TBC, keracunan makanan (jengkol, udang, kepiting), keracunan bhn
kimia/obat2an.
Tinggi tanaman hingga 1 m, tumbuh liar, daun berbentuk bulat tergolong daun
majemuk bersirip genap.
Seluruh bagian tanaman ini dpt digunakan.
Kandungan senyawa :
Lignan, Flavonoid, Alkaloid, Triterpenoid, Tanin, Vitamin-C, dll.
Manfaat :
Menurunkan panas & meningkatkan daya tahan tubuh.
Lidah-Buaya = Aloe-Vera L.
Tumbuh liar ditempat berudara panas tapi sering ditanam di pot & pekarangan
rumah sbg tanaman hias.
Kandungan kimia :
Aloin, Barbaloin, Aloe-Emolin, Aleonin, Aloesin
Kegunaan :
Anti-biotik, penghilang rasa sakit, merangsang pertumbuhan sel baru pd kulit,
cacingan, susah buang air kecil, sembelit, batuk, diabetes, radang tenggorokan,
menurunkan kolesterol.
Bee-Pollen
Bee-pollen adl : Serbuk sari bunga jantan yg diambil oleh lebah & digunakan sbg
makanan pokok dari seluruh koloni lebah madu. (tepung sari bunga)
Kandungan kimia :
Protein (asam amino bebas), Vitamin (B-Complex & Asam Folat, Vit A-C-D-E), Betacarotene, selenium, Lesitin, karbohidrat, mineral.
Asam Glutamat : zat aktif u sel jar. Otak, nafsu-makan pd anak, atasi epilepsy.
Kegunaan :
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tubuh, memperlambat proses penuaan &
menghaluskan muka, menurunkan kolesterol, memperlancar fungsi pencernaan,
mengobati asma, meningkatkan kesuburan bagi pria & wanita, lancarkan peredaran
darah merah & meningkatkan kadar Oksigen hingga 25% lebih banyak u konsentrasi
& daya piker tajam dari anak2 s/d dewasa, tingkatkan stamina & vitalitas tubuh,
turunkan kolesterol, atasi asma.
Kandungan Kimia :
Senyawa Kalium, glukosida, minyak atsiri, sapotonin, ortosifonida & flavon
(sinansetin, cupatorin, scutellarein, tetra-metil eter, salvigenin, rhamnazin)
Kandungan Saponin & Tannin pd daun bisa jg mengobati keputihan.
Kandungan ortosifonin & garam Kalium (terutama pd daunnya) adl: komponen
utama yg membantu larutnya asam urat, fosfat & oksalat dlm tubuh manusia
(terutama dlm kandung kemih, empedu maupun ginjal) shg dpt cegah endapan batu
ginjal
Khasiat :
Atasi gangguan pd saluran kencing, batu-empedu & prostate (Sembuhkan radang
saluran kencing, radang prostate)
Mengkudu = Noni
Khasiat buah :
Meningkatkan vitalitas tubuh, menurunkan gula darah & tekanan darah, anti-septic,
anti-radang, penyembuhan liver, stroke.
as the medicine to cure cancer which is isolated from 'tapak dara' (Catharantus roseus). The use
of isolates are considered as chemical medicines.
d. No medical assistant needed.
If the diagnosis is quite clear the therapy can be done at home with the help of the family
members. Doctors are needed to give correct diagnosis with the help of clinical laboratory data,
therapy recommendation can be given by the doctors but the therapy application is sufficiently
done by the family member. [Source]
8:48 PM
Label: Ramuan Herbal Alami