Anda di halaman 1dari 7

1.

MENGHITUNG MASA SUBUR


Masa subur seorang wanita didalam satu kali siklus haid adalah tidak lebih dari satu
setengah hari saja. Pada masa itu diperkirakan terjadinya ovulasi atau keluarnya telur
sehingga wanita dinyata subur karena siap untuk dibuahi dengan sperma yang datang.
Artinya ketika ia berhubungan sex maka kemungkinannya relatif lebih kecil jika tidak
bertepatan dengan masa subur tersebut (bukan berarti tidak bisa hamil).
Masa subur berkaitan erat dengan siklus menstruasi yang ditandai dengan
peningkatan Luteinizing Hormone (LH), dan Folicle Stimulating Hormone (FSH), selain
itu kondisi kejiwaan wanita juga turut mempengaruhi siklus sehingga bisa mengakibatkan
siklus maju atau mundur (Kurnia.2009.hlm 27). Siklus menstruasi dikendalikan oleh
lingkaran siklus hormon seks wanita. Untuk memudahkan, siklus ini dibagi dalam 2 fase
yaitu fase sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi. Pada fase sebelum ovulasi dikontrol
oleh folicle stimulating hormone (FSH) dan estrogen. Kelenjar pituitari pada dasar otak
akan mengeluarkan FSH yang akan merangsang pematangan folikel di ovarium (indung
telur). Pematangan folikel ini akan meningkatkan produksi estrogen.
Pengetahuan tentang masa subur ini sering digunakan oleh beberapa pasangan yang
enggan untuk memakai alat-alat kontrasepsi dan menggantikannya dengan cara yang lebih
alami dengan tidak berhubungan pada masa subur. Atau sebaliknya, dengan mengetahui
masa subur wanita, pasangan yang ingin mempunyai keturunan akan melakukan usaha
yang lebih intens pada masa subur tersebut.
Adapun cara menghitung masa subur seorang wanita adalah dengan cara :

Ketahui dahulu rata-rata siklus haid kamu mis : X hari

Rumus nya adalah, perkiraan hari terjadinya Ovulasi, ( Y ) = Tanggal haid pertama +
X hari - 14 hari

( Y ) adalah Prakiraan hari terjadinya Ovulasi

Masa subur adalah prakiraan hari Ovulasi dapat terjadi yaitu di perkirakan 3 hari
sebelum nya sampai 3 hari setelah nya atau mulai dari TGL ( Y - 3 hari ) s/d ( Y + 3
hari )

2. PIL KB YANG TEPAT UNTUK IBU MENYUSUI


Pil KB biasanya mengandung hormon estrogen dan progesteron. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, mengkonsumsi estrogen, yang biasanya berjumlah rendah ketika
menyusui, dapat menurunkan produksi ASI. Di lain sisi, progresteron, yang jumlahnya
meningkat ketika menyusui, sebenarnya lebih membantu produksi ASI. Jadi, pil yang
hanya mengandung progesteron saja atau mini pil bisa dijadikan alternative bagus sebagai
pil KB ketika menyusui.
Ada juga cara KB lain yaitu IUD yang memiliki 2 macam, satu yang tidak
mengandung hormon sama sekali dan satu lagi yang dapat mengeluarkan sejumlah kecil
hormon progesteron. Keduanya aman kok digunakan saat menyusui dan tidak
mengganggu produksi ASI. Selain itu, suntik KB yang dilakukan setiap 3 bulan sekali juga
aman dilakukan saat Ibu sedang dalam masa menyusui. Bagaimanapun juga, selalu
konsultasikan kondisi Ibu pada dokter atau bidan dulu ya, agar bisa memilih jenis KB yang
tepat.
MINI PIL
Mini pil (kadang-kadang disebut juga pil masa menyusui) mengandung agen
progestasional dalam dosis yang kecil, dan harus dikonsumsi setiap hari secara
berkesinambungan. Universitas Sumatera Utara Di seluruh dunia, Mini Pil tidak
mendapatkan penerimaan yang luas, baik dari pihak wanita maupun dari petugas medis KB.
Mini Pil bukan menjadi pengganti dari Pil Oral Kombinasi, tetapi hanya sebagai
suplemen/tambahan yang digunakan wanita yang ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi
sedang menyusui atau untuk wanita yang harus menghindari estrogen oleh sebab apapun.

Komposisi :
Tiap kemasan

EXLUTON

28

terdiri dari 28 tablet. Tiap tablet


mengandung:
Linestrenol (suatu progestogen) 0.5 mg.
Untuk ibu-ibu menyusui
Cara kerjanya :
- Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita dari indung telur.
- Mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani/sperma tidak dapat amasuk ke
dalam rahim.
- Menipiskan lapisan endometriun.
Efek Samping pil kontrasepsi
Efek samping yang paling ditakuti pada pemakaian pil kontrasepsi adalah timbulnya
penyakit pada sistem kardiovaskuler, terutama pada pemakai pil yang berumur lebih
dari 35 tahun dan perokok. Pemakaian pil kontrasepsi juga akan meningkatkan risiko
terkena penyakit-penyakit tromboemboli, penyakit jantung iskemik, penyakit
serebrovaskuler, serta hipertensi. Risiko yang lain adalah timbulnya tumor-tumor
ginekologik, yaitu tumor mammae dan serviks uteri, serta timbulnya tumor-tumor
ditempat lain, seperti tumor pada hati, melanoma dan tumor pada kelenjar hipofisa.

3. WAKTU PENGGUNAAN PIL KB


Waktu mulai menggunakan pil KB
1) Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau wanita tersebut tidak hamil.
2) Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
3) Boleh menggunakan hari ke-7 sampai hari ke8, tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke8 sampai hari ke14 atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai menghabiskan paket pil KB tersebut.
4) Setelah melahirkan.
5) Setelah 6 bulan memberi ASI eksklusif.
6) Setelah 3 bulan tidak menyusui
7) Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 3 hari)
8) Pil dapat segera dikonsumsi tanpa perlu menunggu haid, bila berhenti menggunakan
kontrasepsi injeksi.

Daftar Pustaka
http://itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/105-cara-menghitung-masa-suburdiakses : 24 November 2015
http://www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html/pil.htm# diakses : 24 November 2015
http://eprints.ums.ac.id/30082/2/BAB_I.pdf diakses : 24 November 2015

TUGAS FARMASI MASYARAKAT

SIKLUS MASA SUBUR DAN ALAT KONTRASEPSI

OLEH:
GDA. NOVIA PEGIN WARDANI
NIM. 051211133088

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA
2015

Anda mungkin juga menyukai