Anda di halaman 1dari 3

Nama

NIM
Tugas

: Oktarina Musdalipah
: 03111003022
: Mikrobiologi

Aplikasi Bakteri Lactobacillus sp. Dibidang


Mikrobiologi Industri sebagai Pencegah Kanker Usus
Penyebab Kanker Usus

Ada beberapa penyebab yang menimbulkan penyakit ini diantaranya, cara diet yang salah (terlalu banyak
mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah
terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah
memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas
fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan
merokok.

Pada tahap awal, orang dengan penyakit tersebut (kanker usus), biasanya tidak memiliki gejala sama
sekali sementara sel-sel kanker telah menyebar di luar usus, pada saat seseorang terlambat mengetahui,
perawatan akan menjadi sulit dan sering tidak mungkin untuk menyembuhkan. Tanda-tanda yang terjadi
saat terkena penyakit ini adalah kram perut / sakit di perut, keluar darah ketika buang air besar,
kehilangan berat badan secara tidak jelas, mudah merasa lelah, Anda merasa seperti harus buang air
besar ketika Anda tidak / dorongan buang air besar
Tes-tes untuk Mendeteksi Kanker Usus
Ketika kanker usus besar dicurigai, salah satu dari suatu lower GI series (barium enema x-ray) atau
colonoscopy dilakukan untuk menkonfirmasikan diagnosis dan melokalisir tumor.. Suatu barium enema
melibatkan pengambilan x-rays dari usus besar dan rektum setelah pasien diberikan suatu enema dengan
suatu cairan yang putih seperti kapur yang mengandung barium. Barium memperlihatkan usus-usus
besar pada x-rays. Tumor-tumor dan kelainan-kelainan lainnya tampak sebagai bayangan-bayangan
gelap pada x-rays.
Colonoscopy adalah suatu prosedur dimana dokter memasukkan suatu tabung panjang penglihat yang
lentur kedalam rektum dengan tujuan memeriksa bagian dalam dari seluruh usus besar. Colonoscopy
pada umumnya dipertimbangkan lebih akurat daripada barium enema x-rays, terutama dalam
mendeteksi polip-polip kecil. Jika polip-polip usus besar ditemukan, mereka biasanya diangkat melalui
colonoscope dan dikirim ke ahli patologi. Ahli patologi memeriksa polip-polip dibawah mikroskop untuk
memeriksa kanker. Ketika mayoritas (kebanyakan) dari polip-polip yang diangkat melalui colonoscopes
adalah jinak (ramah), banyak adalah yang belum bersifat kanker (precancerous). Pengangkatan dari
polip-polip sebelum bersifat kanker mencegah pengembangan dari kanker usus besar dimasa depan dari
polip-polip ini.
Jika pertumbuhan-pertumbuhan yang bersifat kanker ditemukan sewaktu colonoscopy, contoh-contoh
jaringan yang kecil (biopsies) dapat diperoleh dan diperiksa dibawah mikoroskop untuk
mengkonfirmasikan diagnosis. Jika kanker usus besar dikonfirmasikan oleh suatu biopsy, pemeriksaanpemeriksaan pementasan dilakukan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar pada organ-organ
lain. Karena kanker kolorektal cenderung untuk menyebar ke paru-paru dan hati, tes-tes pementasan

biasanya memasukkan x-rays dada, ultrasonography, atau suatu scan CAT scan dari paru-paru, hati, dan
perut.
Kadangkala, dokter dapat mendapatkan suatu tes darah untuk CEA (carcinoembyonic antigen). CEA
adalah suatu unsur yang dihasilkan oleh beberapa sel-sel kanker. Ia adakalanya ditemukan dalam tingkattingkat yang tinggi pada pasien-pasien dengan kanker kolorektal, terutama ketika penyakitnya telah
menyebar.
Peran Lactobacillus sp dalam bidang industri
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri
ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena
kebanyakan anggotanya dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadiasam laktat. Kebanyakan dari
bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di
dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil
dari flora usus. Banyak spesies dariLactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman
yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu
pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memilikigenom sendiri.

Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia
dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat
dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteriLactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius
selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut dapat mengubah susu
menjadi yogurt yang melalui proses fermentasi
Lactobacillus umumnya dikenal karena nilai gizinya dan digunakan untuk meringankan berbagai macam
ketidaknyamanan seperti mengatasi sembelit, ketidaknyamanan pencernaan dan ulkus duodenum. Hal
ini juga membantu untuk memerangi infeksi jamur seperti Candida, Kaki Atlet, Infeksi jamur kulit dll.
Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa peran fisiologis utama bakteri asam laktat adalah untuk
mengatasi masalah gangguan pencernaan, tetapi efek fisiologis yang paling kuat adalah untuk
meningkatkan kekebalan dalam mencegah infeksi. Lactobacillus juga memberikan energi pada tubuh,
membantu fungsi hati dan meningkatkan fungsi detoksifikasinya, mencegah arteriosclerosis dan
menekan proliferasi sel kanker. Peneliti kanker di Jepang memasukkan 1,35 g sel kanker ke tulang tikus.
Reaksi yang umum terjadi adalah sel-sel kanker akan tumbuh sampai ukuran 3,56 g. Namun tikus yang
telah diberi makan dengan Lactobacillus dan Obat-obatan Barat menunjukan bahwa sel kanker tetap
pada kisaran 1,6 g. Lactobacillus tidak memiliki efek samping, sehingga diyakini lebih baik daripada obat
anti-kanker pada umumnya.
Mekanisme Yogurt dalam Pencegahan Kanker
Yogurt terbentuk dari dua buah bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan, bakteri Lactobacillus
Bulgaricus dan Streptococus Thermopillus. Selain dari bakteri tersebut, yogurt juga mengandung vitamin
B-kompleks, yaitu B1, B2, B3 dan B6, serta asam folat, asam pantotenat dan biotin.
Dua bakteri yang terkandung dalam yogurt bermanfaat untuk menetralkan racun, mencegah diare,
kanker, radang paru-paru, menguatkan jantung dan mengurangi susah tidur. Sedangkan kandungan
vitamin dalam yogurt bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan reproduksi, kekebalan tubuh dan
mempertajam fungsi berpikir. Sedangkan kandungan mineral, seperti kalsium dan fosfor dalam yogurt
berguna untuk tulang yang kuat dan mencegah osteoporosis.
Lactobacillus mampu menghasilkan zat antibiotika yang disebut bulgarikan. Zat ini berbeda dengan
antibiotik yang biasa kita kenal. Antibiotik ini kerjanya lebih spesifik pada mikroorganisme yang
merugikan saja sehingga berefek menguntungkan bagi kita. Sehingga apabila mengkonsumsi yogurt
secara teratur dapat mengurangi resiko terjadinya kanker usus. Kanker usus dapat dideteksi setelah
stadium lanjut sehingga lebih baik melakukan pencegahan daripada pengobatan karena pengobatan yang
dilakukan akan merusak usus.
Yoghurt bersifat mengaktifkan friendly bacteria (bakteri bersahabat) di dalam usus sehingga dapat
memperbaiki dan menyempurnakan fungsi pencernaan. Tidak hanya itu, yoghurt memiliki daya

antibiotika yang dapat menghindarkan pembusukan terlalu dini di dalam usus halus, sehingga dapat
menormalkan keseimbangan di dalam usus halus. Yoghurt diperlukan oleh orang-orang yang mengalami
gangguan pencernaan dan para lansia. Kadar asam lambung orang-orang yang telah lanjut usia umumnya
mengalami penuruan hingga 85%. Bagi mereka, yoghurt berfungsi untuk memperbaiki dan
memperlancar kembali system pencernaan.
Flora usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman patogen atau kuman yang dapat
menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya pertumbuhan sekaligus matinya mikrobia patogen dalam
lambung dan usus halus bisa menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau intoksikasi
mikrobia. Dengan kata lain, mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan
saluran pencernaan.
Bakteri-bakteri yang berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik (zat-zat pemicu
kanker) yang ada dalam saluran pencernaan, hingga mampu menghambat terjadinya kanker dan
mencegah jantung koroner. Seperti telah kita ketahui, ke dalam yoghurt sudah dimasukkan bakteri baik
yang tidak menimbulkan penyakit, yakni Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus. Bakteri itulah yang
kemudian diberi media berupa susu. Selama proses fermentasi susu dalam pembuatan yoghurt, bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophilus akan tumbuh dan menjadi besar. Saat itulah
kedua jenis bakteri tersebut akan meningkatkan mutu protein yang terkandung dalam asam amino susu.
Semisal histidin yang baik bagi pertumbuhan anak. Selain itu, dalam proses fermentasi, kedua jenis
bakteri tersebut akan menghasilkan asam folat dan vitamin B kompleks. Berbagai penelitian mengungkap
bahwa kedua vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner.

Anda mungkin juga menyukai