PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian fraktur
yang
akan
timbul
baik
kapasitas
fisik
berupa:adanya nyeri pada tungkai kanan, adanya odem pada ankle kanan,
penurunan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot tungkai kiri serta
masalah
kemampuan
fungsional.
Untuk
mengetahui
seberapa
besar
terapi
latihandapat
diperoleh
adanya
pengurangan
nyeri,
kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang dating lebih besar
dari yang dapatdiserap oleh tulang.
Patah tulang merupakan suatu kondisi di mana tulang mengalami
keretakan. Umumnya disertai dengan cedera pada jaringan di sekitarnya. Patah
tulang disebut juga fraktur yang biasanya terjadi akibat terjadinya cedera,
seperti kecelakaan, jatuh, atau cedera olah raga.
Sebuah studi menyebutkan bahwa 10% kasus patah tulang belakang terjadi
pada segmen thorakal, 4% pada segmen thorako-lumbal, dan 3% pada lumbal
yang disertai dengan kerusakan neurologis. Tingkat insiden medulla spinalis di
Amerika Serikat diperkirakan mencapai lebih kurang 30 hingga 32 kasus
setiap satu juta penduduk atau 3000 hingga 9000 kasus baru tiap tahunnya. Ini
tidak termasuk orang yang meninggal dalam 24 jam setelah cedera. Prevalensi
diperkirakan mencapai 700 hingga 900 kasus tiap satu juta penduduk
(200.000hingga 250.000 orang).
Enam puluh persen yang cedera berusia antara 16 sampai 30 tahun dan
80% berusia antara 16 sampai 45 tahun. Laki-laki mengalami cedera empat
kali lebih banyak daripada perempuan. Faktor etiologi yang paling sering
adalah kecelakaan kendaraan bermotor (45%), terjatuh (21,5%), luka tembak
atau kekerasan (15,4%), dan kecelakaan olah raga, biasanya menyelam
(13,4%). Lebih kurang 53% dari cedera itu adalah kuadriplegi. Tingkat
neurologi yang paling sering adalah C4, C5, dan C6 pada spina servikalis, dan
T- 12 atau L-1 pada sambungan torakolumbalis. (Ardiatmi, 2008,)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka di rumuskan bagaimana
penerapan asuhan keperawatan pada Tn. R dengan suspek fraktur pelvis,
frozen shoulder dan myalgia post kll.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Didapatkan atau diperoleh kemampuan menyusun dan menyajikan laporan
asuhan keperawatan langsung ke klien.
1.3.2
Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu menerapkan proses asuhan keperawatan.
2) Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan.
3) Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan baik dengan
memeriksa fisik dan dengan memberikan penyuluhan.
1.4.3