Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

PROMOSI KESEHATAN: PENYULUHAN TENTANG CUCI TANGAN,


JAJANAN SEHAT, DAN CARA GOSOK GIGI YANG BENAR SERTA
SCREENING KESEHATAN DAN PEMBERIAN OBAT CACING PADA
SISWA SDN 3 KALIPARE

Oleh:
Khrisna Rangga Permana

105070106111004

Febrina Sibarani

105070107111002

Silvy Sicillia

105070100111048

Gracia Harahap

105070100111052

Nooryuliana S. Asmarina

105070100111049

Pembimbing :
Dr. dr. Tita Hariyanti, M. Kes
drg. Purwani Tirahiningrum, M.Pd
Kepala Puskesmas :
drg. Imam Mashuda

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................2
BAB 1.......................................................................................................3
1.1

Promosi Kesehatan.....................................................................3

1.2

Kesehatan Lingkungan................................................................3

1.3

Gizi..............................................................................................3

1.4

KIA/KB.........................................................................................3

1.5

P2M.............................................................................................4

1.6

Pelayanan Kesehatan.................................................................4

BAB 2.......................................................................................................5
2.1

Profil Kegiatan Promosi Kesehatan.............................................6

2.1.1 Deskripsi..................................................................................6
2.1.2 Tujuan......................................................................................6
2.1.3 Sasaran...................................................................................7
2.1.4 Pelaksanaan............................................................................7
2.1.5 Sumber daya...........................................................................7
2.1.6 Sarana prasarana....................................................................7
2.1.7 Peserta....................................................................................7
2.1.8 Peran DM.................................................................................7
2.1.9 Hasil Pengamatan....................................................................7
BAB 3.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................13
LAMPIRAN.............................................................................................14

BAB 1
GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

1.1 Promosi Kesehatan


1.
2.
3.
4.
5.

Penyuluhan didalam Puskesmas


Penyuluhan diluar Puskesmas
Penyuluhan PHBS
Pengadaan Media Penyuluhan
UKBM : Desa Siaga, Posyandu lansia dan balita

1.2 Kesehatan Lingkungan


1.
2.
3.
4.
5.

Pendataan sarana sanitasi rumah


Pendataan Rumah Sehat
Pengelolaan limbah medis
Pemicuan Community Lift Total Sanitazion (CLTS)
Pemeriksaan sanitasi Tempat Pengolahan Makanan dan Tempat

Tempat Umum
6. Pendataan PHBS
1.3 Gizi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pelacakan kasus gizi kurang dan gizi buruk


Monitoring garam beryodium di sekolah
Pembinaan Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi)
Pemantauan status gizi bayi dan balita di Posyandu
Pemantauan status gizi anak sekolah dan remaja
Sosialisasi dan pendataan ASI Ekslusif
Pemberian MP ASI pada BGM Gakin usia 6-24 bulan
Pelayanan peningkatan gizi masyarakat
Klinik Gizi

1.4 KIA/KB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penekanan laju pertumbuhan penduduk


Penyuluhan kontrasepsi mantap
Pelayanan ANC, Ibu nifas, Ibu menyusui
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Manajemen Terpadu Bayi Muda
Kelas Balita Sehat dan Ibu Hamil
Kunjungan rumah
Pelayanan posyandu

1.5 P2M
1. Screening Ibu Hamil yang menderita HIV/AIDS
2. Penyuluhan komprehensif IMS dan HIV AIDS ke sekolah tingkat SMP
dan SMA
3. Pembinaan pengawas minum obat TB
4. Pelacakan TB mangkir pengobatan
3

5. Pelacakan kontak serumah TB


6. Pemeriksaan jentik berkala
7. Meningkatkan SDM team gerak cepat dan reaksi cepat untuk Desa
Rawan KLB
8. Pelacakan KLB
9. Pelacakan faktor risiko Penyakit Tidak Menular melalui Posbindu
1.6 Pelayanan Kesehatan
1.
2.
3.
4.

Pelayanan pengobatan dasar


Pelayanan pengobatan gigi dan mulut
Penanganan kegawatdaruratan
Pelayanan laboratorium

BAB 2
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB PUSKESMAS KALIPARE
PROMOSI KESEHATAN

Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah


mulai dicetuskan setidaknya pada era tahun 1986, ketika diselenggarakannya
konferensi Internasional pertama tentang Health Promotion di Ottawa,
Canada pada tahun 1965. Pada waktu itu dicanangkan the Ottawa Charter,
yang didalamnya memuat definisi serta prinsip-prinsip dasar Health
Promotion. Namun istilah tersebut pada waktu itu di Indonesia belum terlalu

populer seperti sekarang. Pada masa itu, istilah yang cukup terkenal
hanyalah penyuluhan kesehatan, dan disamping itu pula muncul dan populer
istilah-istilah lain seperti KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), Social
Marketing (Pemasaran Sosial), Mobilisasi Sosial dan lain sebagain.
Promosi Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (KMK RI nomor 585/MENKES/SK/V/2007). WHO
merumuskan promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan individu dan
masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktorfaktor yang mempengaruhi kesejatan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatannya (Rochmah, et al., 2006).
Strategi dasar promosi kesehatan ada 3, yaitu Pemberdayaan, Bina
Suasana dan Advokasi. Sedangkan, tujuan dari promosi kesehatan adalah
untuk mencapai perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
berkehidupan dan berperilaku sehat, serta berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan

masyarakat

yang

optimal

(KMK

nomor

1114/MENKES/SK/VII/2005).
Sehingga dapat disimpulkan promosi kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan

kemampuan

masyarakat

dalam

memelihara

dan

meningkatkan kesehatannya serta memberikan pengalaman belajar atau


menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam
berbagai

tatanan,

dengan

membuka

komunikasi, menyediakan

informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap


dan perilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan

masyarakat

untuk

mengenali,

menjaga/memelihara,

meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat.


Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang lingkup promosi
kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu: dimensi aspek pelayanan
kesehatan yang meliputi 4 aspek pokok (promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif, dan dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi
kesehatan yang dikelompokkan menjadi:
5

a.
b.
c.
d.
e.

Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga).


Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah.
Pendidikan kesehatan di tempat kerja.
Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum.
Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Strategi yang dilakukan program promosi kesehatan dapat dilakukan

di

tatanan

institusi

pendidikan

seperti

sekolah-sekolah.

Peningkatan

pengetahuan anak sekolah mengenai perilaku hidup bersih dan sehat seperti
cuci tangan yang benar dan makanan sehat harus ditanamkan sejak usia dini
sehingga dapat mengurangi angka penularan penyakit menular dan
meningkatkan kecukupan gizi untuk anak sekolah (Rochmah, et al., 2006).
2.1 Profil Kegiatan Promosi Kesehatan
2.1.1 Deskripsi
Program ini melingkupi kegiatan penyuluhan dan pelatihan
tentang cuci tangan 6 langkah dan penyuluhan tentang jajanan sehat
kepada siswa SDN 3 Kalipare kelas 1 - 6. Kegiatan penyuluhan
dilaksanakan bersamaan dengan screening penyakit gigi dan umum pada
siswa kelas 1 serta pemberian obat cacing untuk siswa kelas 1 - 6 yang
dilakukan oleh dokter gigi, bidan, dan perawat Puskesmas Kalipare.
2.1.2

Tujuan

1. Memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada siswa SDN 3


Kalipare tentang pentingnya cuci tangan dan melatih siswa untuk
melakukan cuci tangan 6 langkah yang benar, serta memberikan
pengetahuan tentang manfaat jajanan yang sehat dan bahaya
jajanan yang tidak sehat.
2. Mendeteksi dini penyakit gigi dan umum pada siswa SDN 3
Kalipare kelas 1.
3. Mencegah cacingan dengan pemberian obat cacing pada siswa
SDN 3 Kalipare mulai dari kelas 1 - 6.
2.1.3

Sasaran

Siswa SDN 3 Kalipare kelas 1 - 6


2.1.4

Pelaksanaan

Rabu, 5 Agustus 2015, pkl. 08.30 di ruang kelas 1 - 6 SDN 3


Kalipare

2.1.5

Sumber daya

5 orang dokter muda, 3 perawat desa, 2 bidan, 1 dokter gigi


2.1.6

Sarana prasarana

Ruang kelas, materi presentasi, timbangan, meteran tinggi badan,


penggaris, lembar screening, lembar snellen, penlight, manekin
gigi, albendazole 400mg.
2.1.7

Peserta

Siswa SDN 3 Kalipare kelas 1 - 6


2.1.8

Peran DM

Narasumber dan pemeriksa


2.1.9

Hasil Pengamatan

a. Laporan Kegiatan
Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan dimulai pukul
08.30, dibagi menjadi 2 tim. Tim pertama terdiri dari 2 dokter
muda, 1 dokter gigi, 2 perawat, dan 1 bidan melakukan screening
kesehatan dan pemberian obat cacing pada siswa kelas 1. Tim
kedua terdiri dari 3 dokter muda, 1 perawat, dan 1 bidan
melakukan penyuluhan dan pemberian obat cacing pada siswa
kelas 2 6. Screening berupa pemeriksaan berat dan tinggi
badan, pemeriksaan mata, telinga, dan gigi (pemeriksaan gigi
dilaksanakan oleh dokter gigi puskesmas) dilanjutkan dengan
penyuluhan mengenai 6 langkah cuci tangan yang benar, jajanan
sehat dan tidak sehat serta bahaya mengkonsumsi jajanan yang
tidak sehat, dan cara menggosok gigi yang benar. Siswa juga
diberikan demo didepan kelas bagaimana cara mencuci tangan
yang benar sesuai 6 langkah dan juga cara menggosok gigi yang
benar. Demo diberikan disertai lagu cuci tangan agar siswa
tertarik

dan

lebih

mudah

menghafal

langkah-langkahnya.

Kemudian dilanjutkan dengan pemberian obat cacing Albendazole


400mg pada siswa. Lalu untuk mengetahui tingkat pengetahuan
siswa tentang cuci tangan, jajanan sehat, dan cara menggosok
gigi dilakukan sesi tanya jawab saat penyuluhan dilakukan.
b. Susunan acara Tim 1
08.30 - 08.35 : perkenalan dan pembukaan
08.35 10.30 : screening kesehatan mata, telinga, dan gigi

10.30 10.50 : pemberian penyuluhan dan demo materi cuci


tangan, jajanan sehat, dan cara menggosok gigi yang benar
10.50 10.55 : tanya jawab
10.55 11.05 : pemberian obat cacing
11.05 11.10 : penutupan
11.10 - 11.15 : PINDAH KELAS
11.15 11.20 : perkenalan dan pembukaan
11.20 11.40 : pemberian penyuluhan dan demo materi cuci
tangan, jajanan sehat, dan cara menggosok gigi yang benar
11.40 11.55 : tanya jawab dan pemberian obat cacing serta
penutupan
Susunan acara Tim 2
08.30 08.35 : perkenalan dan pembukaan
08.35 08.55 : pemberian penyuluhan dan demo materi cuci
tangan, jajanan sehat, dan cara menggosok gigi yang benar
08.55 09.10 : tanya jawab dan pemberian obat cacing serta
penutupan
09.10 - 09.15 : PINDAH KELAS
09.15 09.20 : perkenalan dan pembukaan
09.20 09.40 : pemberian penyuluhan dan demo materi cuci
tangan, jajanan sehat, dan cara menggosok gigi yang benar
09.40 09.55 : tanya jawab dan pemberian obat cacing serta
penutupan
09.55 10.00 : PINDAH KELAS
10.00 10.05 : perkenalan dan pembukaan
10.05 10.25 : pemberian penyuluhan dan demo materi cuci
tangan, jajanan sehat, dan cara menggosok gigi yang benar
10.40 10.55 : tanya jawab dan pemberian obat cacing serta
penutupan
10.55 11.00 : PINDAH KELAS
11.00 11.05 : perkenalan dan pembukaan
11.05 11.25 : pemberian penyuluhan dan demo materi cuci
tangan, jajanan sehat, dan cara menggosok gigi yang benar
11.25 11.40 : tanya jawab dan pemberian obat cacing serta
penutupan
c. Evaluasi Proses
Saat screening kesehatan, semua siswa antusias dan
mengikuti semua rangkaian pemeriksaan. Untuk pemeriksaan
telinga, banyak siswa yang harus dirujuk lebih lanjut ke
puskesmas karena keterbatasan alat selama pemeriksaan.
Selama kegiatan berlangsung para siswa sangat antusias dalam
mendengarkan materi yang diberikan. Banyak siswa yang
bertanya maupun menanggapi pertanyaan dari pemateri. Pada

saat pemateri meminta siswa maju untuk mempraktikan cuci


tangan, banyak siswa yang antusias dan berebut untuk maju ke
depan mempraktikkan cara cuci tangan yang benar. Pada saat
pemberian obat cacing, ada siswa yang takut untuk meminumnya
ada pula siswa yang bersemangat menghabiskan. Kebanyakan
siswa belum mengerti manfaat dari pemberian obat cacing.
d. Evaluasi Impact
Saat penyuluhan berlangsung, siswa diminta kedepan
untuk mempraktikan cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar,
para siswa sangat antusias dan berebut untuk mempraktikkan di
depan kelas. Kemudian dilakukan sesi tanya jawab, para siswa
banyak yang sudah mengerti setelah dilakukan penyuluhan. Para
siswa yang sebelumnya takut untuk minum obat cacing akhirnya
bisa menghabiskannya karena dirasa tidak pahit dan mengerti
manfaat obat cacing untuk dirinya sendiri.
e. Permasalahan
Siswa yang terlalu banyak dan ramai pada tiap kelasnya
mengakibatkan pemateri perlu tenaga ekstra untuk menenangkan
siswa dan memberikan materi. Kurangnya jumlah pemeriksa dan
alat pemeriksaan menyebabkan pemeriksa harus cepat dalam
melakukan pemeriksaan agar waktu yang dipakai tidak terlalu
lama serta merujuk beberapa siswa ke puskesmas dengan
permasalahan pada telinga karena alat pemeriksaan yang tidak
memadai.
f.

Pembahasan
i. Analisis evaluasi manajemen
Pihak puskesmas memberikan kesempatan kepada
dokter muda untuk ikut melakukan pemeriksaan pada
siswa dan secara langsung menangani penyuluhan
sehingga dokter muda menjadi antusias untuk memberikan
penyuluhan sesuai yang diinginkan. Pihak SDN 3 Kalipare
sebagai

tuan

rumah

memberikan

kesempatan

dan

ruangan yang baik serta waktu yang memadai, sehingga


dapat menunjang jalannya acara dengan baik.
ii. Kelebihan

1. Peserta antusias dan aktif dalam sesi demo dan


tanya jawab, sehingga dapat menjadi indikator
keberhasilan penyampaian materi
2. Peserta merupakan siswa sehingga mudah untuk
dikumpulkan
iii. Kekurangan
1. Siswa yang terlalu banyak dan ramai pada tiap
kelasnya mengakibatkan pemateri perlu tenaga
ekstra untuk menenangkan siswa dan memberikan
materi.
2. Tenaga

kesehatan

yang

kurang

sehingga

screening kesehatan harus dilakukan dengan cepat


untuk menghemat waktu.
3. Alat pemeriksaan telinga yang kurang memadai
sehingga

menyebabkan

siswa

dengan

permasalahan pada bagian telinga harus dirujuk ke


puskesmas.
iv. Solusi
1. Menambah

tenaga

kesehatan

yang

akan

melakukan pemeriksaan.
2. Membawa alat pemeriksaan telinga yang lebih
lengkap.
3. Koordinasi dengan guru kelas agar murid lebih
tenang.

10

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

Program promosi kesehatan di Puskesmas Kalipare, secara umum


sudah terlaksana dengan cukup baik, terutama pada sasaran anak sekolah.
Hal yang sebaiknya perlu ditambah adalah perlu disusunnya tema-tema
penyuluhan yang lebih bervariatif agar lebih banyak ilmu yang didapat. Serta
koordinasi dengan guru kelas jika akan melakukan penyuluhan agar murid
bisa lebih tenang dan juga guru kelas dapat menyerap materi penyuluhan
sehingga guru kelas bisa memberikan materi kapanpun saat jam pelajaran
berlangsung.

11

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan

Menteri

585/MENKES/SK/V/2007,

Kesehatan

tentang

Republik

Pedoman

Indonesia

Pelaksanaan

No.

Promosi

Kesehatan.
Keputusan

Menteri

1114/MENKES/SK/VII/2005,

Kesehatan
tentang

Republik

edoman

Indonesia

Pelaksanaan

No.

Promosi

Kesehatan
Rochmah, H. et al., 2006. Panduan Integrasi Promosi Kesehatan
dalam Program-program kesehatan di Kabupaten/Kota. 1 ed. Jakarta: Pusat
Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Prof.Dr.Sokekidjo Notoatmodjo, SKM, M.Com.H. 2005. Promosi
Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

12

LAMPIRAN
Foto Kegiatan

13

Anda mungkin juga menyukai