Anda di halaman 1dari 3

BORANG PORTOFOLIO

No. ID dan Nama Peserta


: dr. Rahmy Dyanovani
No. ID dan Nama Wahana
: RSUD Mukomuko
Topik
: Kehamilan dengan eklamsia
Tanggal (kasus)
: 19 Desember 2013
Presenter
: dr. Rahmy Dyanovani
Tanggal presentasi : 23 Desember 2013
Pendamping : dr.Dutia Gestin & dr.Salomo Gultom
Pembimbing : dr. Dodi hendra, Sp.OG
Tempat presentasi : Aula RSUD Mukomuko
Obyektif presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran

Tinjauan

pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi
: Ny. E, 22 tahun, hamil dengan kejang satu kali, riwayat hipertensi (-)
Tujuan
: penatalaksaan eklamsia
Bahan bahasan:
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Cara membahas:

pustaka
Diskusi

Presentasi dan Email

diskusi
Data pasien:
Nama: Ny. E, 22 tahun
NamaRS: RSUD Mukomuko
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:

Pos

No rekam medik: 10-87-68

Pasien datang dengan keluhan hipertensi yang diikuti dengan kejang satu kali.
TD : 180/120 mmHg, Nafas : 28x/menit, Nadi : 105x/ menit, suhu : 37,2 C
2. Riwayat Pengobatan: pasien tidak pernah menderita hipertensi sebelumnya
3.
4.
5.
6.

Pasien ANC secara teratur ke praktek bidan.


Riwayat Kesehatan: pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan kejang.
Riwayat keluarga: Tidak ada keluarga yang menderita hipertensi dan kejang
Riwayat pekerjaan: Petani
Kondisi lingkungan sosial dan fisik:

Kondisi lingkungan tempat tinggal cukup jauh dari sarana kesehatan.


Daftar Pustaka:
1. Castro C. L., 2004. Chapter 15. Hypertensive Disorders of Pregnancy. In : Essential of Obstetri
and Gynecology. 4th Ed. Philadelphia : Elsivlersaunders pp. 200
2. Cunningham F.G., 1995. Hipertensi dalam Kehamilan. Dalam Obstetri Williams. Edisi 18.
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp. 773-819
3. Cunningham F. G., 2005. Chapter 34. Hypertensive Disorders In Pregnancy. InWilliams
Obstetri. 22nd Ed. New York :Medical Publishing Division, pp.762-74
4. Hacker N. F., 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates, pp.179-85
Hasil pembelajaran:
1. Etiologi dan faktor pencetus eklamsia
2. Diagnosis eklamsia

3. Tatalaksana yang tepat pada eklamsia


4. Pencegahan eklamsi

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO


Subyektif
KU : pasien datang keluhan kejang.
RPS :

Kejang 1 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS)


2 jam sebelumnya pasien mengeluh sakit kepala, mual dan muntah sebelum
pasien masuk rumah sakit
Keluhan sakit kepala dan tengkuk sebelumnya disangkal.
Pasien tetap sadar setelah kejadian

RPD : HT (-), DM (-), kejang (-)


RPK : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
Objektif:
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital :
TD : 180/120 mmHg
FN : 105x/mnt
S
: 37,20C
RR : 28x/mnt

St. Generalis :
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/ THT : dalam batas normal
Jantung : BJ I/II normal
Paru :
Inspeksi : simetris, retaksi suprasternal (-).
Palpasi : fremitus kiri=kanan
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : vesikuler +/+, wh -/- saat ekspirasi, rh -/
Abdomen : membuncit sesuai usia kehamilan aterm, linea mediana hiperpigmentasi

Ekstremitas : akral hangat +/+, edema +/+


Assestment :
Kejang yang dialami oleh pasien ini terjadi akibat adanya tekanan darah yang meningkat
sehingga terjadi penyempitan vaskuler menyebabkan hambatan aliran darah dan berkembang

untuk terjadinya hipertensi arterial. Vasospasme sendiri menyebabkan

kerusakan dinding

pembuluh darah. Selain itu angiotensin II dapat mempengaruhi langsung sel endotel kapiler
dan menyebabkan sel tersebut berkontraksi. Perubahan perubahan ini dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan endotel dan kebocoran antar endotel, sehingga dapat dilalui oleh unsurunsur

darah seperti trombosit dan fibrinogen yang tertimbun pada lapisan subendotel.

Perubahan vaskuler bersama-sama dengan hipoksia pada

jaringan sekitarnya, diperkirakan

menimbulkan perdarahan, nekrosis dan gangguan organ lain seperti yang ditemukan
preeklampsia berat.
Diagnosis ditegakkan cukup berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Sebaiknya
diagnosis ditambah dengan data dari pemeriksaan penunjang seperti USG dan AGD.
Plan (tatalaksana)

O2 nasal 2L
IVFD RL 20gtt/menit
Inj Cefotaxime 2 x 1 gr
Nifedipine 3 x 1
MgSO4 IM 10cc boka boki
Rencana SC

Anda mungkin juga menyukai