Anda di halaman 1dari 2

JUDUL SOP:

PENANGANAN PASIEN KERACUNAN


DIAMOND
INTERNATIONAL
HOSPITAL
NO. DOKUMEN:
TANGGAL TERBIT:

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

NO. REVISI:
HALAMAN:
DITETAPKAN OLEH:
PROSEDUR TETAP
Direktur Utama
Diamond International Hospital
PENGERTIAN
Pertolongan yang diberikan kepada pasien keracunan baik yang
disebabkan karena sengaja maupun karena tidak sengaja.
TUJUAN
1. Mencegah dan menghentikan efek samping racun.
2. Mencegah kematian.
INDIKASI
Semua pasien yang keracunan.
KONTRAINDIKASI
-----PERSIAPAN KLIEN & 1.
Pasien dan atau keluarga diberi penjelasan tentang
LINGKUNGAN
tindakan yang akan dilakukan.
2.
Lingkungan bersih dan bebas dari asap.
PERSIAPAN ALAT
1. NGT sesuai ukuran (bila mungkin pakai nomor terbesar)
2. Air hangat, susu, teh, putih telur mentah.
3. Alat klisma bila perlu.
4. Obat:
a. Cairan norit
b. Natrium bicarbonat 5%
c. Antacid
d. Oksigen
CARA KERJA
1. Cari penyebab racun yang mengenainya.
2. Pakai sarung tangan, masker, dan celemek.
3. Bersihkan saluran nafas dari kotoran dan lender atau muntahan.
4. Berikan bantuan nafas kalau terjadi henti nafas secara langsung, hindari aspirasi gas
racun dari pasien.
5. Cegah penyerapan racun dan keluarkan racun dengan cara:
Bila racun ditelan:
a. Encerkan racun yang ada di lambung dan halangi penyerapannya dengan susu dan
putih telur mentah atau air matang 200 cc norit atau berikan universal antidotum
(2 bagian norit, 1 bagian teh pekat, 1 bagian antasida).
b. Kosongkan lambung (efektif bila dilakukan 4 jam pertama setelah racun ditelan)
dengan tindakan emesis yaitu dengan cara:
1) Mekanik: rangsang dinding pharing dengan jari.
2) Obat-obatan: air garam dan sirup pekat CuSO4 atau ZnSO4.
c. Lakukan bilas lambung dengan cara:
1) Penderita telungkup dengan kepala dan bahu lebih rendah (setelah pasien

terpasang Guedel dengan nomor besar).


2) Masukkan universal antidotum
3) Bilas dengan cairan pembilas yang hangat sekitar 250 cc setiap kali, sampai
kurang lebih 20 kali dengan bilasan terakhir ditinggalkan di lambung.
4) Bila perlu bilas usus besar dengan pencahar atau klisma dengan sabun/gliserin
per rectal.
d. Tidak dilakukan bila keracunan disebabkan zat korosif (asam/basa kuat),
keracunan senyawa hidrokarbon (minyak tanah, bensin), adanya penurunan
kesadaran atau kejang.
Bila racun melalui kulit/mata:
a. Pakaian yang terkena kontaminasi dilepas.
b. Cuci atau bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau jika terkintaminasi
asam kuat dapat dibilas dengan larutan Na-Bicarbonat dan jika terkena basa kuat
dapat dibilas dengan asam cuka encer.
Bila racun melalui inhalasi:
a. Pindahkan penderita ke tempat yang aman.
b. Lakukan pernafasan buatan untuk mengeluarkan racun yang terhisap, jangan
lakukan dari mulut ke mulut.
Bila racun melalui suntikan:
a. Pasang tourniket pada bagian proksimal tempat suntikan, jaga agar denyut nadi
bagian distal masih teraba. Lepaskan selama 1 menit setiap 15 menit sekali.
b. Beri kompres dingin/es di tempat suntikan.
c. Beri ephinefrin 1/1000 dengan dosis 0.3-0.4 mg /SC/IM.
8. HASIL:
Efek racun dapat dihentikan dan kematian pasien dapat dicegah.
9.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Perhatikan kesadaran dan vital sign selama dan setelah tindakan/pertolongan.
2. Amankan fungsi pernafasan dan sirkulasi.
3. Segeralah lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan forced diuresis atau
kebutuhan terapi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai