Wirid Hidayat Jati
Wirid Hidayat Jati
Di bawah ini, saya coba untuk menterjemahkan dan membahas Wirid Hidayat
Jati (aslinya berbahasa Jawa) yang terkenal sebagai tulisan dari pujangga kraton
Surakarta, yaitu R.Ng. Ronggowarsito, sbb :
Dalam hal ini bukan berarti saya penganut ajaran tersebut, hanya sebatas telaah
ilmu saja.
Wejangan ke-1 Ananing Dat
Sajatine ora ana apa-apa awit duk maksih awang-uwung durung ana sawiji-wiji,
kang ana dhingin Ingsun, sajatine kang maha suci anglimputi ing sipatIngsun,
anartani ing asmanIngsun, amratandhani ing apngalIngsun.
Nasehat ke-1 Adanya Dzat.
(Sesungguhnya tidak ada apa pun ketika masih sunyi hampa belum ada
sesuatu, yang paling awal adanya adalah AKU, sesungguhnya yang Maha Suci
meliputi sifatKU, menyertai namaKU, menandakan perbuatanKU).
Nasehat di atas menunjukkan kepada kita bahwa pada mulanya alam semesta
ini tidak ada, semuanya masih sunyi hampa (awang-uwung), yang paling dahulu
ada adalah AKU (Allah). Jadi tidak ada sesuatu pun yang mendahului adanya
AKU (Allah), dalam ajaran agama Islam biasa disebut bahwa Allah bersifat
Qidam (Dahulu tidak ada yang mendahului), dan AKU (Allah) adalah sumber dari
segala sesuatu.
Wejangan ke-2 Wahananing Dat
sajatine Ingsun dat kang amurba amisesa kang kawasa anitahake sawiji-wiji,
dadi sanalika, sampurna saka kodrat Ingsun, ing kono wus kanyatan
pratandhaning apngalIngsun kang minangka bebukaning iradatIngsun, kang
dhingin Ingsun anitahake kayu aran sajaratulyakin tumuwuh ing sajroning alam
ngadammakdum ajali abadi. Nuli cahya aran nur muhammad, nuli kaca aran
mirhatulkayai, nuli nyawa aran roh ilapi, nuli damar aran kandil, nuli sesotya aran
darah, nuli dhindhing jalal aran kijab. Iku kang minangka warananing
kalaratIngsun.
Nasehat ke-2 Tempat Dzat.
Sesungguhnya AKU (Allah) adalah dzat yang maha kuasa yang kuasa
menciptakan segala sesuatu, jadi seketika, sempurna berasal dari kuasaKU
(Allah), di situ telah nyata tanda perbuatanKU yang sebagai pembuka
kehendakKU, yang pertama AKU menciptakan Kayu bernama Sajaratulyakin
tumbuh di dalam alam yang sejak jaman azali (dahulu) dan kekal adanya.
Kemudian Cahya bernama Nur Muhammad, berikutnya Kaca bernama
Miratulhayai, selanjutnya Nyawa bernama Roh Idhofi, lalu Lentera (damar)
bernama Kandil, lalu Permata (sesotya) bernama Darah, lalu dinding pembatas
bernama Hijab. Itu sebagai tempat kekuasaanKU (Allah).
Nasehat di atas menunjukkan pada kita bahwa AKU (Allah) merupakan dzat
yang maha kuasa yang kuasa menciptakan segala sesuatu hanya dengan satu
sabda saja yaitu KUN, maka seketika jadi (FA YAKUN), semua ciptaannya
sempurna sebagai pertanda perbuatan (afal)KU (Allah).
Pertama diciptakan adalah Pohon (kayu) bernama SajaratulYakin, mungkin yang
dimaksudkan adalah sajaratulkaun (pohon kejadian) yang merupakan awal dan
asal mula penciptaan.
Kedua diciptakan Cahaya yang diberi nama Nur Muhammad. Menurut beberapa
ahli, nur muhammad ini merupakan bibit alam semesta. Nur Muhammad
dimaksudkan adalah bukan sebagai cahaya dari muhammad, nabinya orang
Islam, melainkan secara bahasa berarti cahaya yang terpuji, sehingga dikatakan
semua ciptaan pasti berasal dari nur muhammad ini, mengandung nur
muhammad. Hal itu pula yang mengisyaratkan adanya pemahaman bahwa
sebagai perwujudan sifatKU, di sana AKU tempatkan lima perkara, nur, rahsa,
roh, nafsu, budi. Itulah sebagai perwujudan wajahKU yang maha suci.
Nasehat ke-3 menerangkan bahwa manusia diciptakan sebagai rahsa (bukan
rasa, sebab antara rasa dan rahsa dalam keilmuan jawa berbeda) dari Allah, dan
Allah itu sebagai rahsa dari manusia. Yang dimaksud adalah bahwa Allah
menciptakan manusia menurut gambaranNya atau menurut citraNya, seperti
pernah saya kemukakan bahwa pada tubuh manusia tertulis huruf ALLAH, yaitu :
(terlihat saat mengangkat kedua tangan, seperti dalam takbiratul ihram,
membaca allahu akbar)
alif sebagai garis dari ujung jari tangan kanan turun hingga ke ujung jari kaki
kanan,
lam pertama dari ujung jari tangan kanan turun melalui bahu kanan dan naik ke
puncak kepala,
lam kedua dari puncak kepala turun melalui bahu kiri dan naik hingga ujung jari
tangan kiri,
ha sebagai garis dari ujung jari tangan kiri turun hingga ujung jari kaki kiri.
Dan manusia diciptakan berasal dari empat unsur yang merupakan gambaran
sifatNya yaitu bumi, api, angin dan air.
Bumi dalam tubuh kita terwujud pada hal-2 yang bersifat kedagingan, dan dibagi
menjadi dua hal yaitu yang merupakan unsur dari bapak berupa tulang, otot, kulit
dan otak, dan unsur dari ibu berupa daging, darah, sungsum dan jerohan.
Api dalam tubuh menjadikan empat nafsu yaitu aluamah, amarah, supiyah dan
mutmainah.
Alawamah berwatak suka terhadap makanan, sifatnya membangkitkan kekuatan
badan
Setelah empat unsur alam terbentuk dalam tubuh manusia, kemudian Allah
menempatkan pula lima hal yaitu dzat hamba (jawa : mudah) sebagai gambaran
wajahNya yaitu nur, rahsa, roh, nafsu dan budi.
Nur, merupakan terangnya cahya, jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat
menerangi lahir batin
Rahsa, rasa jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat menumbuhkan daya
ketenteraman di lahir batin
Roh, penglihatan roh jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menjadikan
penguasaan sempurna
Nafsu, kekuatan nafsu jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan
kekuatan kehendak yang sentosa
Budi, penciptaan budi jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan daya
cipta yang sentosa.
Oleh karena itulah beberapa orang mengatakan bahwa manusia mempunyai
sifat-2 Tuhan dan juga mempunyai kesucian wajah Tuhan.
Wejangan ke-4 Pambukaning tata malige ing dalem betalmakmur
sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmakmur, iku omah enggoning
parameyanIngsun, jumeneng ana sirahing Adam. Kang ana sajroning sirah iku
dimak, yaiku utek, kang ana antaraning utek iku manik, sajroning manik iku budi,
sajroning budi iku napsu, sajroning napsu iku suksma, sajroning suksma iku
rahsa, sajroning rahsa iku Ingsun, ora ana Pangeran anging Ingsn, dat kang
nglimputi ing kaanan jati.
karena pada diri manusia ada terdapat lebih dari satu hati, yang menurut
keilmuan ada yang namanya hati puat, hati suwedhi, dll.
Kembali di wejangan ke-5 ini ditegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain AKU
(Allah), dzat yang meliputi keberadaan sesungguhnya (kahanan jati). Mengapa
itu perlu ditegaskan, karena untuk menghindari salah pengertian bagi mereka
yang telah mendapatkan wejangan ini, jangan sampai karena merasa bahwa
AKU (Allah) bertahta di kepala dan di dala manusia, lalu manusia tersebut
mengaku dirinya sebagai Tuhan, atau menjadi bagian dari Tuhan. Jika itu yang
terjadi, maka manusia tsb telah jauh tersesat.
Wejangan ke-6 Pambuka tata malige ing dalem betalmukadas
sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmukadas, iku omah enggoning
pasucenIngsun, jumeneng ana ing kontholing adam. Kang ana sajroning konthol
iku prinsilan, kang ana ing antaraning pringsilan ikku nutpah, yaiku mani,
sajroning mani iku madi, sajroning madi iku wadi, sajroning wadi iku manikem,
sajroning manikem iku rahsa, sajroning rahsa iku Ingsun. Ora ana pangeran
anging Ingsun dat kang anglimputi ing kaanan jati, jumeneng sajroning nukat
gaib, tumurun dadi johar awal, ing kono wahananing alam akadiyat, wahdat,
wakidiyat, alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insan kamil, dadining
manungsa sampurna yaiku sajatining sipatIngsun.
Nasehat ke-6 Pembuka tahta dalam baitulmuqaddas
Sesungguhnya AKU bertahta di dalam baitul muqaddas, itu rumah tempat
kesucianKU, berdiri di penis/alat kelamin (konthol) adam. Yang ada di dalam
penis itu buah pelir (pringsilan), di antara pelir itu nutfah yaitu mani, di dalam
mani itu madi, di dalam madi itu wadi, di dalam wadi itu manikem, di dalam
manikem itu rahsa, di dalam rahsa itu AKU. Tidak ada Tuhan kecuali AKU dzat
yang meliputi keberadaan sesungguhnya, berdiri di dalam nukat gaib, turun
menjadi johar awal, di situ keberadaan alam ahadiyat, wahdat, wahidiyat, alam
arwah, alam misal, alam ajsam, alam insan kamil, jadinya manusia sempurna
sesungguhnya, AKUlah waskita, tidak ada tersamar pada sesuatu pun. AKUlah
yang berkuasa berkehendak, yang kuasa bijaksana tidak kurang dalam tindakan,
terang sempurna jelas terlihat, tidak terasa apa pun, tidak kelihatan apa pun,
kecuali hanya AKU yang meliputi alam semua dengan kuasa (kodrat)KU.
Nasehat ini merupakan penutup yang berupa sahadat atau penyaksian. Nasehat
pertama sampai dengan kedelapan merupakan satu rangkaian yang tidak boleh
diputus, sebab jika terputus maka pemahamannya akan berkurang.