Dede Rohmat
Abtrak
Laju infiltrasi menurut Green-Ampt (1911), merupakan fungsi dari parameter hidraulik tanah, yaitu;
permeabilitas, suction head; dan kelembaban tanah. Parameter-parameter tersebut mempunyai hubungan erat
dengan karakteristik fisik tanah. Hubungan antara dua karakteristik tanah tersebut, dapat diformulasikan melalui
penelitian empirik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh tipikal kuantitas infiltrasi berdasarkan
karakteristik lahan melalui kajian lapangan (empirik).
Metode infiltrasi Green-Ampt dikembangkan dan digunakan untuk mengkaji tipikal kapasitas infiltrasi di
Daerah Aliran Sungai Bagian Hulu (Kasus DAS Cimanuk Hulu). Penelitian menggunakan pendekatan empirikanalitik.
Penelitian dilakukan terhadap tanah oxisol yang dipaki dalam 5 jenis penggunaan lahan. Sebanyak 96 sampel
tanah dikumpulkan, diambil dari 16 titik pengamatan dan sekitar 12 parameter dari property fisik tanah dianalisis
terhadap masing-masing sampel tanah.
Kajian mencakup pengembangan tipikal kapasitas infiltrasi berdasarkan data empirik pada aneka macam
penggunaan lahan (hutan, agroforestri, palawija, permukiman, dan lahan tidak digarap). Intensitas hujan
diformulasikan sebagai fungs dari lama hujan dan probabilitas hujan I=f(t,p). Parameter K diformulasikan
sebagai fungsi dari volumetric water content ; rapid drainage pores, dan slow drainage pores (K = f(, c , l ).
Parameter , diformulasikan sebagai fungsi dari kelembaban tanah (=f()).
Parameter F(t) dummy ,
diformulasikan sebagai fungsi dari t dan p; (F(t) dummy =f(t,p)), sehingga berdasarkan data empirik, laju infiltrasi
(f(t)) Green-Ampt dikembangkan sebagai f(t) = f(, c , l , t, p); dan infiltrasi kumulatif dihitung dengan F(f) =
f(t). t.
Infiltrasi setiap macam tutupan lahan mempunyai pola yang hampir sama, namun berbeda dalam
kuantitasnya.
Kata kunci: tipikal infiltrasi; infiltrasi, permeabilitas; fisik tanah; suction head, daerah aliran sungai
Abstract
Infiltration rate can be conduct as function of permeability, suction head and moisture of soil parameter. The
parameters have close relationship with soil physical characteristics. That relationship can be formulated by
empirical research. This study has aim to get typical infiltrate quantity based on land characteristics.
Green-Ampt Infiltrstion Method developed and used to study typically of infiltrate capacity on Upstream of
Watershed (Case on Upstream Cimanuk Watershed). Research conducted use empirical and analytical
approach.
Study was conducted at Oxisol Soil occupied by five kinds of land use. There were 96 soil samples were
gathered, taken from 16 observation points. About 12 parameters of soil physical properties were analyzed to
each soil sample.
The study covering, development of typical capacities infiltrate pursuant on empiric data at multifarious land
characteristics (forest; agro forestry; second crops (palawija); settlement; and non arable land). The
precipitation intensity has been formulated as function of rainy duration and its probabilities I=f(t,p).
K formulated as function of volumetric water content; rapid drainage pores, and slow drainage pores (K = f (,
c , l ). Parameter of , formulated as function of soil moisture ( = f ()). Parameter of F(T) dummy , formulated
as function of p and t; ( F(T) Dummy =F(t,p)). So that pursuant to empirical data, rate of infiltrate f(t)) of Green
Ampt developed as f(t = f(, c , l, t, p); and infiltrate cumulative can be calculated by F(F = f(t), t). Infiltrate of
every kinds of land characteristics have pattern which much the same to, but differ in its quantity.
Key words: infiltrate typical; infltrate, hydraulic conductivity; soil physis; suction head, watershed
1
ho
1. Pendahuluan
0
Kedalaman tanah
Kelembaban
Tanah
Zona Terbasahi
Konduktivitas, K L
Front pembasahan
2r
2i
)2
2e
0
ho
Permukaan tanah
Tanah basah
Front
Pembasahan
Tanah kering
F = L ( - )
= L
(1)
2. Metode Green-Ampt
q = K
h
z
(2)
q=K
(h1 h 2 )
(z1 z 2 )
(3)
h 2 = - - L.
Hukum Darcy untuk sistem ini adalah :
h ( L)
f = K o
+ L
f K
L
2
(4)
L=
Jakarta
Bekasi
Indramayu
Subang
(5)
Bogor
Cianjur
Sukabumi
Kuningan
(6)
Site of
Research
Ciamis
(7)
(8)
dengan,
F(t) = infiltrasi kumulatif
= suction head
= selisih antara porositas () dengan
kandungan air awal ()
K = permeabilitas tanah
f (t) = K
+ 1
F( t )
Garut
Tasik
F (t )
+ Kt
F (t ) = ln1 +
Bandung
dt
F
Cirebon
Sumedan Majalengka
didapat :
+ F
f = K
Purwakarta
(9)
Analisis Laboratorium
Debit Sungai
(Hydrograf)
Analisis Laboratorium
b.
(i)
= (10 pF )
pF=29,301,684+0,037120,000293
Kelembaban tanah (%)
1,E-01
20
30
R(t)t,5
25
25
It,16
20
20
R(t)t,16
15
15
10
Suction Head*(-1)
c.
It,50
0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
55
60
65
1,E+01
1,E+02
1,E+03
1,E+04
0
0,0
50
R(t)t,50
45
10
40
35
30
35
1,E+06
35
30
1,E+05
40
It,5
25
1,E+00
45
40
(19)
6,0
(20)
(21)
a
Cr
ea ( )
e a ((10 pF ))( )
=
=
f (t ) e a
f (t ) e a
F (t )Cr
t
Land
coverage
Second crop
(palawija)
(%)
l
(%)
5.01
2 (%)
60.69
c
(%)
13.40
42.88
0.1781
A
N
Agroforestry
60.94
14.52
5.03
41.63
0.1931
Non-arable
58.73
11.71
4.89
43.73
0.1500
Forest
58.39
11.51
4.96
45.13
0.1326
Settlement
58.79
11.07
4.96
45.17
0.1362
e.
(22)
Simbol
W
(23)
F(t) m = f(t) Cr . t
(25)
14
28
12
F (t )Cr = 10 K Cr 1
10
20
f(t); p = 16 %
8
F(t); p = 5 %
f(t); p = 50 %
6
4
F(t); p = 50 %
0
0,00 0,50
16
12
F(t); p = 16 %
KW
24
f(t); p = 5 %
(24)
+ 1
f (t ) = 10.e a
Cr
0
5,00 5,50 6,00
N =
P =
59.48
e
p 0.148
57.46
e
p 0.251
A =
2.03 0.46
p
t
95.93
e
p 0.077
H =
61.58
e
p 0.268
12
4.95 0.75
p
t
5.72 0.66
p
t
10
8
24
f(t); p = 16 %
20
F(t); p = 5 %
f(t); p = 50 %
12
F(t); p = 16 %
2
0
0,00
16
F(t); p = 50 %
0,50 1,00
1,50 2,00
2,50 3,00
3,50 4,00
4,50 5,00
4
0
5,50 6,00
69.36
e
p 0.091
0.77 0.40
p
t
28
f(t); p = 5 %
W =
1.99 0.59
p
t
14
28
12
24
10
14
20
F(t); p = 5 %
16
f(t); p = 5 %
6
4
12
F(t); p = 16 %
f(t); p = 16 %
f(t); p = 50 %
F(t); p = 50 %
0
0
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00
Lama hujan (t, jam)
14
28
12
24
10
20
16
f(t); p = 5 %
F(t); p = 5 %
12
f(t); p = 16 %
F(t); p = 16 %
f(t); p = 50 %
F(t); p = 50 %
0
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
5,50
0
6,00
f.
28
12
24
10
20
F(t); p = 5 %
8
6
f(t); p = 5 %
16
12
F(t); p = 16 %
4
2
f(t); p = 16 %
f(t); p = 50 %
F(t); p = 50 %
14
0
0
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00
Lama hujan (t, jam)
3,5
3,0
2,5
2,0
Palawija
1,5
Agroforestri
Tidak Digarap
1,0
Kayu Campuran
0,5
Permukiman
0,0
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
25,0
20,0
15,0
Palawija
10,0
Agroforestri
Tidak Digarap
Kayu Campuran
5,0
Permukiman
0,0
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
16,0
14,0
12,0
10,0
8,0
Palawija
6,0
Agroforestri
Tidak Digarap
4,0
Kayu Campuran
2,0
Permukiman
0,0
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
g.
+ 1
f (t )Cr = 10.e a
Cr
dengan
a = -2.391-0.090+0,161c+0,845l;
= (-10pF.);
pF = 29,30-1,684+03712-0,000293;
= (-); dan
Cr adalah :
W =
69.36
e
p 0.091
A =
95.93
e
p 0.077
1.99 0.59
p
t
0.77 0.40
p
t
59.48
N = 0.148 e
p
2.03 0.46
p
t
61.58
H = 0.268 e
p
4.95 0.75
p
t
P =
57.46
e
p 0.251
; dan
5.72 0.66
p
t
1. Laju
infiltrasi
semakin
rendah
dengan
bertambahnya waktu dan probabilitas hujan,
sedangkan infiltrasi kumulatif semakin besar
dengan bertambahnya waktu hujan dan semakin
kecilnya probabilitas hujan.
Kesimpulan
9,16 + 6,61.t k
.e
I t, p =
b.
1.
Rekomendasi
Tipikal kuantitas infiltrasi hasil kajian ini, dapat
dikembangkan untuk wilayah lain, dengan
memperhatikan karakteristik sebagai berikut :
Kawasan DAS bagian tengah dan hulu yang
mempunyai curah hujan tinggi.
2.
DAFTAR PUSTKA
1.
Chow, V.T., Maidment, D.R., and Mays L.W. (1988), Applied hydrology, McGraw-Hill Book Company,
New York, St. Louis, etc.; 110-113.
2.
Darmawidjaja Isa (1990), Klasifikasi tanah, dasar teori bagi peneliti tanah dan pelaksana pertanian di
Indonesia, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta; 295-319.
3.
Departement Kehutanan (1985), dalam Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (1997), Statistik sumber
daya lahan/tanah Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanianm, Departemen Pertanian; 29.
4.
Jia, Y. and Tamai, N. (1998), Modeling infiltration into multi-layered soil during an unsteady rain. Journal
of Hydroscience and Hydraulic Engineering, Vol.16, No. 2, November- 1998;1-10.
5.
Koorevaar, P., G. Menelik and C. Dirksen (1983), Elements of soil physics. Depart. Of Soil Science and
Plant Nutrition, Agricultural University of Wageningen, The Netherlands, Alsevier, Amsterdam, Oxford,
New York, Tokyo: 9 10.
6.
Laat, P.J.M. de (1987), Agricultural hydrology, International Institute for Hydraulic and environmental
Engineering, Delft Netherlands; 39 40.
7.
Miyazaki, T. (1993), dalam Darmawan, I. (1998), Kajian laju infiltrasi berdasarkan jenis batuan dan data
sifat fisik tanah (studi kasus: kawasan Bandung Utara dan wilayah Jakarta); Tesis Magister. Bidang
Khusus Hidrogeologi, Program Studi Rekayasa Pertambangan, Program Pasca Sarjana - ITB.
8.
Pramono Hadi, M. (2006), Pemahaman karakteristik hujan sebagai dasar pemilihan model hidrologi (studi
kasus di DAS Bengawan Solo Hulu), Jurnal Forum Geografi Vol. 20, No. 1, Juli 2006
9.
Purwanto, E. (1999), Erosion, sediment delivery and soil conservation in an upland agricultural catchment
in West Java, Indonesia; a hydrological approach in a socio-economic context. Academisch Proefschrift,
Vrije Universeteit te Amsterdam.
10. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (1997), Statistik sumber daya lahan/tanahi Indonesia, Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian; 32.
11. Rohmat Dede dan Indratmo Soekarno (2004), Pendugaan limpasan hujan pada cekungan kecil melalui
pengembangan persamaan infiltrasi kolom tanah (Kasus di cekungan kecil Cikumutuk DAS Cimanuk
Hulu); Makalah PIT HATHI XXI, September-Oktober 2004, Denpasar-Bali.
12. Soil Survey Staff USDA (1975), Soil taxonomy, a basic system of soil classification for making and
interpreting soil survey. Soil Conserv. Service USDA, Agric. Handbook No. 436.
10
BIODATA
Nama
NIP
: 131846865
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Golongan/Pangkat
: IVb/Pembina TK I
: Lektor Kepala
Perguruan Tinggi
Telp./Faks. : 022-2013163
HP : 0811210726 / 08156415481
Alamat Rumah
Alamat e-mail
: Rohmat_dede@yahoo.com
11