Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PERMASALAHAN
A. Latar belakang permasalahan
Pada dasarnya kedatangan arus globallisasi membawa pengaruh terhadap
sendi-sendi kehidupan, terutama pada mahasiswa dan masyarakat sebagai utama atas
penyebaran kebudayaan juga sebagai pemegang kedaulatan Negara. Mahasiswa dan
masyarakat merupakan komponen utama sebagai pembentukan ketahanan nasional.
Disambutnya arus globalisasi oleh mahasiswa dan masyarakat yang pada
awalnya merupakan impian dimana dengan adanya globalisasi diharapkan terjadi
kemajuan pada sendi-sendi kehidupan yakni dari miskin menjadi kaya dari yang lalai
menjadi disiplin. Namun ternyata justru sebaliknya hanya orang-orang yang memiliki
modal yang kuat dia menjadi penguasa atau raja diraja sedangkan yang miskin tetap
dalam ketermiskinannya. Dan hanya orang-orang yang tidak tahu, butuh serta pintar
yang termotivasi untuk ikut serta memanfaatkan globalisasi sepenuhnya.
Dengan pola kehidupan seperti di atas sangat terlihat jelas bahwa kehidupan
mahasiswa dan masyarakat telah mengalami pergeseran nilai-nilai nasionalisme yang
tertera pada pancasila, lalu hal-hal apa sajakah yang harus dilakukan oleh mahsiswa
dan masyarakat agar ketahanan nasional tetap terjaga.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini diantaranya:
1. Memenuhi tugas matakuliah kewarganegaraan
2. Mengetahui peranan mahasiswa dan masyarakat dalam ketahanan nasional
3. Mampu merealisasikan peranan mahasiswa dan masyarakat dalam ketahanan
nasional
4. Menambah wawasan bagi Pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun
yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan
perjuangan nasional.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma
eka karma) :
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk
dari masyarakat indonesia.
2. Ancama dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari
luar negri.
ketahanan nasional
Ciri-ciri ketahanan nasional :
Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam, baik secara langsung maupun tidak
Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional
tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra)
yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial
(pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan
Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan
landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan
nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan
nasional
c. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan.
Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu,
dan sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejahteraan
tertentu. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan
dapat berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakan nilai intrinsik yang ada
2

dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan


keamanan nasional merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Peran masing-masing
gatra dalam astagrata seimbang dan saling mengisi. Maksudnya antargatra
mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh
menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional.
d. Sifat-sifat ketahanan nasional Indonesia :
Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan
kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak
mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.
Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat
meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara,
serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian
bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya
peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan
terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat
manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh
pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya
tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya
Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling
menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa

B. Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama
bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli
dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme
Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005).
Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar
bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin
dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan
komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini,
perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai
bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu
globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

C. Peranan Mahasiswa dan Masyarakat.


3

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu


negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif
dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi
nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. K
E
1. Pengaruh Positif
T
Sejalan dengan daangnya globalisasi
yang mempengaruhi mahasiswa dan
A
masyarakat yang berdampak pada ketahananHA nasional suatu bangsa ini tercermin pada
pola kehidupannya. Globalisasi akan berdampak
posorif apabila kita menyambutnya
N
A SQ nya sudah siap untuk menghadapi
dengan siap artinya kemampuan IQ, EQ dan
N
globalisasi.
N khususnya mahasiswa dan masyarakat
Arus globalisasi yang mempengaruhi
A
akan berdampak baik maka akan melahirkan
ketahanan nasional yang kuat apabila
S
kita bersatu. Hal ini akan terwujud manakalaIO dalam diri kita landasi dengan sikap:
a. Rasa ingin bersatu, maksudnya niatkan
dalam diri pribadi mahasiswa dan
N
A
masyarakat kalau kita mesti bersatu, kita adalah
saudara, kita memiliki nasib yang
L
sama, sepenanggungan serta seperjuangan.
b. Iman dan Taqwa, maksudnya ini sebagai nilai dasar dan nilai standar atau filter
terhadap arus globalisasi agan kehidupan dunia dan akhirat tetap terjaga.
c. Berdisiplin
Disiplin ialah sikap mental yang mengandung unsur ketaatan dan kepatuhan,
maksudnya bahwa mahasiswa dan masyarakat dituntut untuk bertindak sesuai dengan
proforsi dan profesinya
- Mahasiswa sebagai pelajar maka harus menjadi seorang pelajar dengan cara
berdisiplin ilmu dan taat terhadap metode-metode kurikulum
- Masyarakat harus menjadi masyarakat yang baik dengan cara mematuhi peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia dengan sadar
diri.
d. Memiliki rasa empati
empati artinya suatu kemampuan untuk merasakan penderitaan orang lain, maksudnya
menumbuhkan rasa kepedulian dan tolong-menolong. Ini kaitannya dengan pancasila
terutama sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu juga
berfungsi memperkecil kesenjangan atara masyarakat bawah dengan masyarakat atas.
e. Paham posisi dan kondisi, maksudnya kretika kita menempatkan globalisasi maka
kita harus melihat posisi dan kondisi masyarakat karena tidak semua masyarakat
Indonesia manyukai konsep globalisasi.
Jika faktor-faktor diatas dilaksanakan maka Pembangungan Nasional akan
tercapai sesuai dengan Tujuan Nasional seperti halnya:
Dari Globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan
djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif
dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara
menjadi meningkat.
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan
meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju

untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan
akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
B. Pengaruh Negatif
Arus globalisasi yang berpengaruh terhadap mahasiswa dan masyarakat selain
dampak positif tentunya ada pula dampak negatifnya. Pengaruh globalisasi yang
berdampak negatif tentunya akan akan melahirkan ketahanan nasional yang lemah
karena pada dasarnya sangat bertentangan dengan nilai-nilai nasionalisme, ini sangat
bertentangan dengan pancasila terutama sila ke 4 yang akhirnya berdampak pada sila
ke 3. Jika sila ke 4 sudah tak dijalankan lagi maka akan terjadi disintregrasi baik
bersifat fisik maupun ideologi. Faktor pendukung terwujudnya ketahanan nasional
yang lemah yang dipengaruhi oleh arus globalisasi diantaranya:
1. Rasa egois yang tinggi, maksudnya dia menganggap bahwa dia paling benar.
Misalnya mempertahankan ideologinnya sendiri atau keukeuh, tidak saling
menghormati dan tidak suka bermusyawarah.
2. Perbedaan moril maupun materil, ini biasanya terjasi karena kurang menyadari
bahwa orang kaya tercipta karena ada orng miskin begitupun sebalilknya orang
miskin ada karena orang kaya tercipta. Coba anda bayangkan jika semua orang kaya
atau semua orang miskin, maka apa yang akan terjadi??..
Jika pengaruh globalisasi memmbawa dampak negatif maka akan terlihat jelas pada
sendi-sendi kehidupa seperti halnya:
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi
akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Dari cara berpakaian banyak remajaremaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh
yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak
sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka
warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
5

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi
santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian.
Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada
lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun
dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi
menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.
Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan
yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta
terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak
memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk
mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilainilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam
arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis
pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Arus globalisasi

KET
A
HAN
AN

Mahasiswa
dan
masyarakat

Kuat

Bersatu

Pembngn
Nasional

NAS
ION
AL

Tujuan
Nasional

Faktor- faktor pendukung:


1. Rasa Ingin Bersatu
2. Iman dan Taqwa
3. Berdisiplin
4. Memiliki rasa empati
5. Paham posisi dan kondisi
Fisik
Lemah

Disintregarasi
Ideologi

Faktor-faktor pendukung:
1. Rasa Egois yang tinggi
mis: kekeuh, tidak saling menghormati
tidak suka bermusyawarah
2. Perbedaan moril maupun materil

B. Saran
Peliknya masalah globalisasi terhadap ketahanan nasional yang membuat kehidupan
kita menjadi liberalisme yang cenderung cuek, mementingkan kepentingan diri sendiri
serta lebih mencintai produk luar negeri hal ini merupakan PR yang sangat sulit bagi
pemerintah. Adapun saran yang dapat saya berikan adalah:
1. Menanamkan rasa cinta tanah air
2. Landasi dalam pewujudan ketahanan nasional dengan kemampuan IQ, EQ dan SQ
3. Mementingkan kepentingan sosial di atas kepentingan pribadi
4. Tanyakan pada diri kita, apa yang sudah kita berikan terhadap bangsa ini
5. Mulailah empat poin diatas saat ini.
7

DAFTAR PUSTAKA
2006. KETAHANAN NASIONAL. Depindo
Jamli, Edison dkk.2005. KEWARGANEGARAAN.Jakarta:Bumi Aksara
2006. GLOBALISASI.Depindo.

Anda mungkin juga menyukai