12
KELOMPOK **
Dewi Rahayu Ningsih 0910670059
Durry Darojatul Aula
0910670060
0910670063
0910670070
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
12
12
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Metodologi
Penelitian ini dengan baik.
Dari makalah ini, penyusun dituntut untuk dapat lebih memahami dan
mampu mengaplikasikan ilmu metodologi penelitian. Dalam makalah ini,
penyusun menjelaskan mengenai Peran Studi Pustaka Dan Dan Cara Mengutip
Pendapat Penulis Lain.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Purnomo Budi Santoso, Ir., M.Sc., PhD. selaku dosen pengampu mata
kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing penyusun dalam
menyelesaikan penyusunan makalah metode ilmiah ini.
2. Rekan sesama mahasiswa
3. Pihak-pihak lain yang secara tidak langsung telah memberikan bantuan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Karena tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusun akan mengalami
kesulitan dalam membuat dan menyusun makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
yang sekiranya dapat penyusun gunakan untuk perbaikan makalah-makalah
berikutnya. Untuk itu penyusun ucapkan terima kasih.
Akhir
kata
semoga
makalah
ini
dapat
memberikan
manfaat
serta
12
12
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................Latar
Belakang.....................................................................................1
1.2...................................................................................................Rumusan
Masalah......................................................................................2
1.3...................................................................................................Manfaat
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Definisi Metode Ilmiah...............................................................3
2.1.1 Ciri-Ciri Keilmuan Metode Ilmiah........................................4
2.2 Unsur-Unsur dalam Metode Ilmiah............................................4
2.3 Syarat-syarat Metode Ilmiah ....................................................6
2.4 Karakteristik Metode Ilmiah.......................................................6
2.5 Tujuan Metode Ilmiah ...............................................................7
2.6 Sikap Ilmiah...............................................................................8
2.7 Langkah-Langkah dalam Metode Ilmiah....................................9
2.8 Teori Kebenaran Ilmiah..............................................................13
2.9 Macam-macam Metode Ilmiah..................................................13
2.9.1 Metode Induksi.................................................................13
2.9.2 Metode Deduksi................................................................15
2.10.................................................................................................Studi
..................................................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................18
Daftar Pustaka.................................................................................19
Soal Latihan dan Jawaban...............................................................20
Kasus
12
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Realisasi pelaksanaan Tri dharma
salah
satu
majunya
indikasi
institusi
Perguruan
dan
Tinggi
cerminan
(PT)
merupakan
dan
didalamnya
masalah
penulisan
dosen
mendapatkan
pelaksanaan
beraktivitas
ini
dan
kualitas. Semakin
tambah
termasuk
merupakan
berkreativitas
sering
pengetahuan dan
beraktivitas
dan
pengalamannya
dan
aturan-aturan
penelitian
dalam
koridor
pustaka
yang
adanya penelitian
tersebut
yang
melandasi
meskipun
kontribusinya
mungkin
pustaka
mendalam
yang
digunakan
sebagai
penting
untuk
berpijak, agar
pelaksanaan
dengan
12
penelitian.
Tanpa
mengkaji studi pustaka yang baik dan benar, penelitian yang dilakukan akan
kurang sempurna.
Permasalahan pokok pada
pada
kurang
kajian
pustaka,
tepatnya
sering
sekali
pemilihan
dimunculkan
terletak
pokok-pokok
sebagai
kerangka
rupa
sehingga
pikir
tampak bukan
merupakan
hasil
kerangka
dinyatakan
teori,
berkenaan
dibahas.
pustaka,
bagaimana
ini
peranannya
12
mahasiswa
mengetahui
peran
studi
pustaka
dalam
penulisan
penelitian ilmiah.
5. Agar mahasiswa mengetahui cara penulisan untuk studi pustaka dan
mengutip pendapat dari penulis lain.
12
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pusaka yang memuat teoriteori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini
merupakan bagian yang penting dari pendekatan ilmiah, yang harus dilakukan
dalam setiap penelitian ilmiah dalam semua bidang ilmu. Hasil dari kegiatan ini
merupakan materi yang akan disajikan untuk menyusun dasar atau kerangka
teori penelitian, yang dalam usulan atau laporan penelitian disajikan dalam bab
tinjauan pustaka.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu
tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan
untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986).
Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan
perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan
dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi
tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku
pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal,
ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan
memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.
Penelitian
merupakan
proses
mencari
pemecahan
masalah
melalui
prosedur ilmiah. Tahap-tahap yang harus dilalui menurut prosedur ilmiah bukan
hanya dilakukan di laboratorium saja tetapi juga di kancah termasuk untuk
bidang pendidikan. Guru di dalam menghadapi masalah dengan muridnya, juga
dapat menerapkan
metode
ilmiah.
Langkah-langkahnya
berikut:
1. Menghadapi masalah yang perlu dipecahkan.
10
adalah
sebagai
12
penemuan-penemuan
tersebut
untuk
kepentingan
12
peneliti
mengacu pada
pengetahuan,
dalil,
konsep
atau
Dengan
menyebutkan
sumber
pustaka
secara
lengkap
ini
dimaksudkan agar apabila ada peneliti atau orang lain ingin menelusuri
lebih
jauh
tentang
penemuan
melakukannya.
12
tersebut,
dapat
dengan
mudah
12
bertumpu dan bertitik tolak dari pengetahuan yag sudah ada (dimiliki) untuk
selanjutnya dilakukan pengembangan. Langkah dan acuan yang digunakan
peneliti atau penulis
adalah
menggali, mempelajari,
menganalisa,
dan
13
12
berpikir
peneliti
kerangka
teori adalah
dalam
variabel
atau
pokok
dengan
masalah
yang
yang menjelaskan
tentang
atau
argumentasi
bagi
rumusan
hipotesis.
memberikan
teori
kerangka
maupun
studi
pustaka.
Penulisan
kawasan
studi
aktivitas
proses
pustaka
pelaksanaan
yang
dimunculkan. Oleh karena itu studi pustaka dalam penelitian berperan sangat
penting
studi
secara
sebagai
14
maksimal
tulisan
dalam
ilmiah
proses
itu dapat
dan
efektif,
dan
12
bermakna
maka alur
pustaka
yang
dinyatakan
dalam
sistematis
dan
dapat
dimanfaatkan secara
suatu hasil
penelitian
tulisan karya
ilmiah
yang dapat
di antaranya
dapat
dilihat
dari
maupun
substansial
isinya,
sedang
mengemukakan
studi pustaka,
dalam
mengutip
suatu informasi dituntut untuk mampu membedakan antara opini orang lain
atau benar-benar merupakan data yang berfakta. Bila informasi itu berupa
opini,
maka
bukan
dan
hubungan-hubungan
penting
dalam
menstimulasi
pikir
telaah
sebagai kerangka
teori-teori
relevan,
diharapkan
pemikiran
dan
akan
menggiring
dan
alur
pikir
peneliti
dianalisis
sehingga
memberikan
jawaban
dengan
benar
yang
berpikir
merahnya
12
berpikir
dimungkinkan
pembahasan
penelitian
kurang
16
12
prediksi
dan
pemandu
untukmenemukan
fakta
yaitu
untuk
dan
mengolahnya
sedemikian
rupa,
sehingga
Pustaka
Uraian mengenai cara-cara mengkaji bahan pustaka bukan hanya berguna
untuk peneliti yang akan menyusun proposal penelitian, tetapi juga untuk
peneliti yang akan dan sedang menyusun laporan hasil penelitiannya. Maka
17
itu
diperlukan
pemahaman
jenis
sumber
pustaka
dan
12
langkah
12
mencari
menggunakan
penjelasan
ensiklopedi),
mengenai
dengan
sesuatu
mengutip
topik
laporan
(dengan
statistik
19
12
lepas yang tidak diterbitkan dalam sebuah jurnal, misalnya berupa laporan
penelitian, tesis maupun disertasi.
Contoh
jurnal
yang
memuat
sumber
pustaka
primer,
baik
yang
pengkajian
terhadap
berbagai
artikel,
buku
maupun
laporan
penelitian.
2.
Media Noncetak
Disamping ketiga sumber pustaka tersebut diatas, ada sumber pustaka
yang berupa media noncetak yang berupa jaringan elektronik atau jaringan
komputer,
karena
mengkomunikasikan
media
ini
sekarang
sumber
informasi
yang
banyak
dapat
meneyimpan
dijadikan
dan
referensi
penelitian
Menurut Sutrisno Hadi ada tiga pedoman untuk pemilihan daftar pustaka yaitu:
20
12
1. relevansi,
2. kemutakhiran dan
3. adekuasi.
Relevansi adalah keterkaitan atau kegayutan yang erat dengan masalah
penelitian. Kemutakhiran adalah sumber-sumber pustaka yang terbaru untuk
menghindari teori-teori atau bahasan yang sudah kadaluwarsa. (Namun untuk
penelitian histories, masih diperlukan sumber bacaan yang sudah lama).
Sumber bacaan yang telah lama mungkin memuat teori-teori atau konsepkonsep yang sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh
teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih mutakhir. Di samping
sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalah yang sedang
digarap. Jadi, hendaklah dipilih sumber-sumber yang berkaitan langsung
dengan masalah yang sedang diteliti, dan inilah yang dimaksud dengan
adekuasi.
Secara garis besar sumber bacaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a).
sumber acuan umum; dan b). sumber acuan khusus. Kelompok (a) berwujud
teori dan konsep, biasanya terdapat dalam buku-buku teks, ensiklopedia,
monografi dan sejenisnya. Kelompok (b) yang merupakan sumber acuan
khusus berupa hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat ditemukan dalam
jurnal, bulletin penelitian, tesis dan disertasi.
2.4.2 Langkah-langkah Mendapatkan Sumber Pustaka
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mencari sumber pustaka
yang berupa media cetak berbeda dengan langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mencari sumber pustaka melalui jaringan komputer.
1. Mencari Sumber Pustaka yang Berupa Media Cetak
Agar dapat memperoleh sumber pustaka yang berhubungan dengan
masalah
penelitian
dengan
cepat,
ada
beberapa
langkah
ditempuh :
a. Menentukan masalah penelitian setepat mungkin
b. Mencari dan mempelajari sumber pustaka sekunder
21
yang
harus
12
dan cara menulis kutipan yang dicantumkan dalam teks. Ada dua cara kutipan
pustaka yang dicantumkan dalam teks, yaitu kutipan berupa kalimat yang
disajikan dalam teks dan kutipan pustaka yang disajikan sebagai catatan kaki.
22
12
pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, hasil-hasil
penelitian berupa laporan hasil penelitian, tesis atau disertasi.
2. Penulisan Nama Pengarang Dalam Daftar Pustaka
Nama
pengarang
pustaka berisi semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis tesis
atau disertasi. Beberapa contoh menulis daftar pustaka sebagai berikut:
a. Pustaka berupa majalah (jurnal asing atau bahasa Indonesia/buletin).
Nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah, volume,
nomer majalah dan nomer halaman di mana tulisan itu dimuat.
Contoh Pustaka dari Jurnal:
Lecomte, N.B.; J.F. Zayas, and C.L., Kastner, 1993. Soya
proteins: Functional and
Sensory Characteristics
Improved in Comminuted Meats, J. Food Sci. 58 (3):
464 - 466.
pengarang,
23
buku,
12
f.
Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi, tidak ada
nomer halaman.
g.
Contoh:
UNEP, 1993. United National Environment Program:
Environmental Data Report, 1993-1994. Blackwell
Pustaka
berupa
surat
kabar dengan halaman terpisah.
Publishers,
Oxford,
UK. n.p.
Contoh:
Pratikto, W.A. 2004. Pengelolaan Kelautan Berbasis
Pengetahuan. Harian Umum Republika, 18 Maret 2004.
h. 4.
i.
Contoh:
Witherspoon, A.M. and R. Pearce. 1982. Nutrient and multispecies
criteria standard for the Chowan River, North Carolina. Report
No. 187. www.2.ncsu.edu/wrri/reports/report187.html. May,
28, 2004.
12
Jurnal yang diambil dari internet cara penulisan sama dengan point 7.2. a.
Beberapa contoh penulisan pustaka adalah:
1. Journal of Horticultural Science
Fisher, K.J., 1967. Specific ion effects of certain excess soluble salts on the
growth and development of glasshouse tomatoes grown in nutrient culture.
J. Hort. Sci. 42: 243-252.
2. Australian Journal of Exp. Agric. Animal Husbandry
Russell, J.S. (1963).
Husb. 4: 345-351.
3. Soil Science Society of America Proceeding
Stewart, B.A., and C.J. Whitfield, (1965).
temperature, and sulfur on the growth of winter wheat. Soil Sci. Soc. Am.
Proc. 29: 752-755.
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam Disertasi dan
disusun ke bawah menurut abjad nama akhir dari penulis pertama. Selanjutnya
tentang penulisan nama, diatur sebagai berikut:
1. Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang
ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah yang ditulis.
Contoh Muhammad Sudomo ditulis Sudomo, M.; Franciscus G. Winarno
ditulis Winarno, F.G. Apabila ragu-ragu boleh ditulis lengkap.
2. Nama orang barat, nama keluarga terletak pada kata sebelah belakang.
Misalnya: James Stewart ditulis Stewart, J.
3. Jika nama Cina terdiri dari tiga kata yang terpisah,
pertama adalah menunjukkan
nama
maka kata
yang
12
6. Judul artikel di Jurnal diketik (tegak atau normal) dan huruf besar hanya
diawali judul.
7. Judul Disertasi diketik miring (italik) dan diawali kalimat huruf besar.
8. Nama jurnal diketik miring (italik), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal
diketik dalam kurung, nomor halaman diketik titik dua (:). Contoh:
Hidrobiologia 15 (4): 112-122.
9. Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedang untuk artikel dalam buku
teks diketik setelah nama editor (Ed). atau editor (eds) untuk jurnal.
10. Pengetikan baris kedua dalam penulisan pustaka masuk ke dalam 1,5 cm.
2.5.2 Cara Pengambilan Kutipan Pendapat Penulis Lain
Peneliti dibenarkan mengutip hasil karya terdahulu sepanjang dengan jujur
menyebutkan dalam daftar pustaka maupun dalam teks proposal dan teks
uraian laporan penelitiannya. Jika aturan tata tertib yang ada sudah diikuti,
maka
mereka
tidak
dikatakan
sebagai
plagiat.
Cara
peneliti
dalam
menetapkan
penulisan
kurung. Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga.
Contoh:
Kader (1991) melaporkan .....
Berdasarkan penelitian Tarwiyanto (1990) diperoleh fakta ....
Nama pengarang yang terdiri atas dua orang atau lebih, ditulis nama
belakang. Contoh: Irizarry et al. (1975). Bila pustaka yang dikutip ditulis dua
orang, kedua nama tersebut ditulis lengkap. Bilamana pustaka yang dikutip
ditulis oleh tiga orang,
nama
semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk penulisan
selanjutnya nama pengarang ke dua dan ke tiga tidak perlu dicantumkan,
26
12
diganti dengan singkatan dkk atau et al., misalnya: Kader, et al. (1991). Bila
pustaka ditulis oleh empat orang atau lebih ditulis: Slamet Apriyanto, dkk.
(1992) atau Wills, et al. (1991). Penulis dapat mengutip hasil penelitian atau
pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis lainnya. Kutipan
paling banyak lima buah. Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum
dalam pustaka lain.
tetapi tidak memenuhi syarat untuk dituliskan dalam daftar pustaka. Teks dan
catatan kaki dipisahkan oleh garis dari batas sisi kiri halaman.
Catatan kaki ditulis dalam bentuk paragraf yang diketik dengan jarak
antar kalimat satu spasi, dan jarak antar catatan kaki dua spasi. Catatan kaki
harus diketik pada halaman yang sama dengan teks di mana catatan kaki itu
disitir. Gunakan Ibid, bila catatan kaki menunjuk catatan kaki yang sama
dengan catatan kaki sebelumnya. Judul buku diketik miring.
Contoh catatan kaki dari sumber buku teks:
3
R.M. Dowben, "Cell Biology", Harper and Row, Publishers, New York,
Evanston, San Francisco and London, 1971, pp.40-50.
4
Ibid. p. 95.
Gunakan op.cit, bila catatan kaki yang disitir telah diselingi oleh catatan
kaki yang lain.
1)
Contoh :
5
P.D. Pages, SEARCA Bulletin 2:102 (1971).
6
E.B. Pantastico, UP College of Agriculture Monthly Bulletin, 36(8):3.
7
Pages, op. cit. p.4.
8
Kutipan
Pantastico, op. cit. p. 364.
12
Landasan teori
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
12
Cara:
1) menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian
yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
2) menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian
yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari
magin kiri sampai ke margin kanan).
3)Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara
lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli
b. Kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil inti
sarinya saja
c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi.
4) Cara Mengutip
a.
Kutipan Langsung,
1) Yang tidak lebih dari empat baris:
a) Kutipan diintegrasikan dengan teks
b) Jarak antar baris kutipan dua spasi
c) Kutipan diapit dengan tanda kutip
d) Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman tempat kutipan it diambil.
2)
kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip
2)
12
30