Anda di halaman 1dari 30

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

Makalah Metodologi Penelitian

PERAN STUDI PUSTAKA DAN DAN CARA


MENGUTIP PENDAPAT PENULIS LAIN

KELOMPOK **
Dewi Rahayu Ningsih 0910670059
Durry Darojatul Aula

0910670060

Finuril Rosa Maulidia

0910670063

Maria Yosefin Amelia

0910670070

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
1

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

12

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Metodologi
Penelitian ini dengan baik.
Dari makalah ini, penyusun dituntut untuk dapat lebih memahami dan
mampu mengaplikasikan ilmu metodologi penelitian. Dalam makalah ini,
penyusun menjelaskan mengenai Peran Studi Pustaka Dan Dan Cara Mengutip
Pendapat Penulis Lain.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Purnomo Budi Santoso, Ir., M.Sc., PhD. selaku dosen pengampu mata
kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing penyusun dalam
menyelesaikan penyusunan makalah metode ilmiah ini.
2. Rekan sesama mahasiswa
3. Pihak-pihak lain yang secara tidak langsung telah memberikan bantuan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Karena tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusun akan mengalami
kesulitan dalam membuat dan menyusun makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
yang sekiranya dapat penyusun gunakan untuk perbaikan makalah-makalah
berikutnya. Untuk itu penyusun ucapkan terima kasih.
Akhir

kata

semoga

makalah

ini

dapat

memberikan

manfaat

serta

menambah pengetahuan dalam bidang kepustakaan bagi pembaca.

Malang, 20 Juni 2012

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]


Penyusun

12

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................Latar
Belakang.....................................................................................1
1.2...................................................................................................Rumusan
Masalah......................................................................................2
1.3...................................................................................................Manfaat

BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Definisi Metode Ilmiah...............................................................3
2.1.1 Ciri-Ciri Keilmuan Metode Ilmiah........................................4
2.2 Unsur-Unsur dalam Metode Ilmiah............................................4
2.3 Syarat-syarat Metode Ilmiah ....................................................6
2.4 Karakteristik Metode Ilmiah.......................................................6
2.5 Tujuan Metode Ilmiah ...............................................................7
2.6 Sikap Ilmiah...............................................................................8
2.7 Langkah-Langkah dalam Metode Ilmiah....................................9
2.8 Teori Kebenaran Ilmiah..............................................................13
2.9 Macam-macam Metode Ilmiah..................................................13
2.9.1 Metode Induksi.................................................................13
2.9.2 Metode Deduksi................................................................15
2.10.................................................................................................Studi
..................................................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................18
Daftar Pustaka.................................................................................19
Soal Latihan dan Jawaban...............................................................20

Kasus

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Realisasi pelaksanaan Tri dharma

salah

satu

majunya

indikasi

institusi

Perguruan

dan

Tinggi

cerminan

(PT)

merupakan

bagi maju atau tidak

PT. Fenomenanya tidak semua komponen-komponen

yang ada di dalam Tri dharma PT itu dapat berjalan beriringan

dan

proporsionaL sebagaimana mestinya.


Salah

satu komponen Tri

didalamnya

dharma PT adalah penelitian,

masalah

penulisan

tingkat intensitas yang tinggi pada


cerminan kemampuan
untuk berupaya

dosen

mendapatkan

berkreativitas, akan semakin

pelaksanaan

karya ilmiah. Pada


komponen

beraktivitas

ini

dan

kualitas. Semakin
tambah

termasuk
merupakan

berkreativitas

sering

pengetahuan dan

beraktivitas

dan

pengalamannya

di bidang penulisan karya ilmiah, sepanjang pelaksanaannya sesuai dengan


kaidah

dan

aturan-aturan

penelitian

dalam

koridor

keilmiahan baik isi maupun tata tulisnya.


Fenomena yang ada di PT mengindikasikan bahwa penelitian-penelitian
yang telah dilaporkan oleh peneliti, sebagian belum memenuhi syarat sebagai
karya ilmiah yang baik. Hal ini dapat dilihat dari sisi metodologi penelitian dan
studi

pustaka

yang

digunakan sebagai kerangka teori

adanya penelitian

tersebut

penelitian itu kurang sempurna

yang

melandasi

kurang kuat. Akibatnya

meskipun

kontribusinya

mungkin

cukup tinggi. Hal senada juga terdapat pada sebagian penulisan-penulisan


karya ilmiah lain yang

seharusnya memerlukan studi

pustaka

mendalam

sebagai rujukan kuat dan mantap.


Penelitian dan penulisan karya ilmiah seseorang tidak lepas dari studi
pustaka

yang

digunakan

pustaka merupakan bagian


penelitian tidak

sebagai

penting

untuk

landasan pokok. Studi

berpijak, agar

menemui hambatan, dan sesuai


7

pelaksanaan
dengan

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]


garis yang akan dijalani

untuk mewujudkan tujuan

12

penelitian.

Tanpa

mengkaji studi pustaka yang baik dan benar, penelitian yang dilakukan akan
kurang sempurna.
Permasalahan pokok pada
pada

kurang

kajian

pustaka,

tepatnya

kepustakaan yang di telaah dan

sering

sekali

pemilihan
dimunculkan

terletak

pokok-pokok
sebagai

kerangka

teori, di samping kajian yang kurang mendalam. Selanjutnya teori-teori


yang telah dikemukakan itu tidak diramu atau diolah sedemikian

rupa

sehingga

pikir

tampak bukan

merupakan

hasil

kerangka

peneliti atau penulis itu sendiri.

Atau pendapat penulis yang dapat

dinyatakan

didukung oleh teori-teori yang

sebagai teori yang

telah ada. Di samping itu ada

pokok pikiran yang seharusnya

dimunculkan sebagai kerangka

teori,

berkenaan

dengan variabelyang diambil tetapi justru tidak

dibahas.

Oleh karena itu makalah

pustaka,

bagaimana

ini

peranannya

mencoba menelaah masalah studi


terhadap

aktivitas penelitian dan

penulisan karya ilmiah.


1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari studi pustaka adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan kajian pustaka atau studi kepustakaan?
2. Apa saja tujuan dan manfaat dari tinjauan pustaka atau studi kepustakaan?
3. Apa saja jenis-jenis sumber kajian pustaka dan bagaimana strategi mencari
sumber pustaka?
4. Bagaimana peran studi pustaka dalam penulisan penelitian ilmiah?
5. Bagaimana cara penulisan untuk studi pustaka dan mengutip pendapat dari
penulis lain?
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari kajian pustaka atau studi


kepustakaan.
2. Agar mahasiswa mengetahui tujuan dan manfaat dari tinjauan pustaka atau
studi kepustakaan.
3. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis sumber kajian pustaka dan strategistrategi mencari sumber pustaka.
4. Agar

mahasiswa

mengetahui

peran

studi

pustaka

dalam

penulisan

penelitian ilmiah.
5. Agar mahasiswa mengetahui cara penulisan untuk studi pustaka dan
mengutip pendapat dari penulis lain.

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Studi Pustaka


Tinjauan pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan

menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pusaka yang memuat teoriteori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini
merupakan bagian yang penting dari pendekatan ilmiah, yang harus dilakukan
dalam setiap penelitian ilmiah dalam semua bidang ilmu. Hasil dari kegiatan ini
merupakan materi yang akan disajikan untuk menyusun dasar atau kerangka
teori penelitian, yang dalam usulan atau laporan penelitian disajikan dalam bab
tinjauan pustaka.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu
tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan
untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan (Roth 1986).
Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa asing dilingkungan
perpustakaan sebab dengan mengenal situasi perpustakaan, peneliti akan
dengan mudah menemukan apa yang diperlukan. Untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi
tersebut, misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku
pedoman, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal,
ensiklopedi, dan bahan-bahan khusus lain. Dengan demikian peneliti akan
memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam waktu yang singkat.
Penelitian

merupakan

proses

mencari

pemecahan

masalah

melalui

prosedur ilmiah. Tahap-tahap yang harus dilalui menurut prosedur ilmiah bukan
hanya dilakukan di laboratorium saja tetapi juga di kancah termasuk untuk
bidang pendidikan. Guru di dalam menghadapi masalah dengan muridnya, juga
dapat menerapkan

metode

ilmiah.

Langkah-langkahnya

berikut:
1. Menghadapi masalah yang perlu dipecahkan.

10

adalah

sebagai

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

2. Membatasi dan merumuskan masalah dalam bentuk yang spesifik dan


dapat dikenali dengan jelas.
3. Mengembangkan hipotesis (dugaan) pemecahan masalah.
4. Mengembangkan teknik dan instrumen untuk mengumpulkan data yang
mengarah pada pembuktian hipotesis.
6. Mengumpulkan data.
7. Menganalisis data.
8. Menarik kesimpulan dari data yang tersedia menuju pada informasi tentang
terbukti ada tidaknya hipotesis
Kebanyakan para peneliti yang cukup bertindak hati-hati selalu berusaha
mengikuti langkah-langkah ini. Ketaatan mengikuti langkah-langkah ini bukan
karena sekedar ingin taat pada ketentuan tetapi disebabkan karena rasa
tanggung jawab yang besar agar apa yang diperoleh merupakan sesuatu yang
pantas diperhitungkan sebagai sesuatu yang bermakna bagi orang banyak atas
dasar tanggung jawab yang tinggi.
Kegiatan penelitian selalu bertitik tolak dari pengetahuan yang sudah ada.
Pada semua ilmu pengetahuan, ilmuwan selalu memulai penelitiannya dengan
cara menggali apa-apa yang sudak diketemukan oleh ahli-ahli lain dan
memanfaatkan

penemuan-penemuan

tersebut

untuk

kepentingan

penelitiannya. Hasil penelitian yang sudah berhasil memperkaya khasanah


pengetahuan yang ada biasanya dilaporkan dalam bentuk jurnal-jurnal
penelitian. Ketika peneliti mulai membuat rencana penelitian ia tidak bisa
menghindar dan harus mempelajari penemuan-penemuan tersebut dengan
mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi hal-hal yang telah
ada untuk mengetahui apa yang ada dan yang belum ada. Kegiatan itu biasa
dikenal dengan istilah: mengkaji bahan pustaka atau hanya disingkat dengan
kajian pustaka atau telaah pustaka (literature review).
Untuk dapat melakukan penelitian seperti yang seharusnya, peneliti
dituntut untuk menguasai sekurang-kurangnya dua hal, yakni bidang yang
diteliti dengan cara-cara atau prosedur melakukan penelitian. Untuk menguasai
kedua persyaratan tersebut, (calon) peneliti harus banyak membaca, mengkaji
11

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

berbagai literatur. Dengan melakukan kaji literatur peneliti akan memperoleh


beberapa manfaat antara lain:
1. Peneliti akan mengetahui dengan pasti apakah permasalahan yang dipilih
untuk memecahkan melalui penelitian betul-betul belum pernah diteliti oleh
orang-orang terdahulu.
2. Dengan mengadakan kajian literatur peneliti dapat mengetahui masalahmasalah lain yang mungkin ternyata lebih menarik dibandingkan dengan
masalah yang telah dipilih terdahulu.
3. Dengan mengetahui banyak hal yang tercantum di dalam literatur (dan ini
merupakan yang terpenting bagi pelaksanaan penelitiannya), peneliti akan
dapat lancar dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dalam tonggak-tonggak
tertentu dari langkahnya meneliti, peneliti memang diharuskan untuk
mengacu pada pengetahuan, dalil, konsep, atau ketentuan yang sudah ada.
Penggunaan acuan tersebut harus dilakukan dengan menunjuk langsung
pada sumber dimana bahan acuan tersebut diperoleh.
4. Keharusan

peneliti

mengacu pada

pengetahuan,

dalil,

konsep

atau

ketentuan yang sudah ada maka kedudukan peneliti sebagai ilmuwan


menjadi mantap, kokoh, tegar, karena dalam kegiatannya tersebut ia telah
bekerja dengan baik, menggunakan aturan-aturan akademik yang berlaku.
Dalam segala tindakannya, seorang ilmuwan seorang ilmuwan harus berani
membuka diri untuk mengemukakan apa yang ia lakukan terhadap ilmu,
bertindak jujur, dan sanggup mengakui kelebihan orang lain. Itulah
sebabnya peneliti dalam menggunakan acuan pengetahuan, dalil, dan
konsep dari penemuan orang lain tersebut, harus secara jujur menyebutkan
siapa penemunya (atau siapa yang mengemukakan), tertera dalam literatur
apa, halaman berapa, sumber yang diterbitkan oleh penerbit mana, tahun
berapa.

Dengan

menyebutkan

sumber

pustaka

secara

lengkap

ini

dimaksudkan agar apabila ada peneliti atau orang lain ingin menelusuri
lebih

jauh

tentang

penemuan

melakukannya.

12

tersebut,

dapat

dengan

mudah

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]


2.2

12

Peranan Studi Pustaka dalam Penelitian Ilmiah


Untuk melakukan aktivitas penelitian maupun menulis makalah ilmiah

bertumpu dan bertitik tolak dari pengetahuan yag sudah ada (dimiliki) untuk
selanjutnya dilakukan pengembangan. Langkah dan acuan yang digunakan
peneliti atau penulis

adalah

menggali, mempelajari,

menganalisa,

dan

mengembangkan ilmu pengetauan yag sudah dipaparkan oleh penemu (ahli)


sebelumnya, untuk selanjutnya diharapkan memberi informasi yang baru atau
justru dapat menemukan sesuatu yang baru. Aktivitas peneliti atau penulis
untuk menggali, mempelajari, mendalami, menganalisa, dan megidentifikasi
terhadap sesuatu (ilmu) melalui referenei (buku) atau informasi lain untuk
selanjutnya dikembangkan dikenal dengan studi pustaka atau kajian pustaka
atau telaah pustaka. Dalam kaitan ini digunakan istilah studi pustaka, pada
dasarnya peneliti tidak bisa terlepas dari pustaka atau buku-buku yang
digunakan sebagai referensi sehingga harus dipelajari secara mendalam.
Kajian pustaka dalam rangka proses pelaksanaan penelitian merupakan
keharusan dilakukan dan tidak dapat diabaikan (eksistensi dan peranannya).
Menurut sukamto dkk (1991) dalam buku Pedoman Penelitian IKIP Yogyakarta
(1991) kajian pustaka untuk jenis-jenis penelitian kecuali penelitian kualitatif
berisi uraian tentang:
1. Kajian teoritik dan kajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
relevan.
2. Kerangka pemikiran atau model hubungan yang dikonsepsikan.
3. Hipotesis (jika ada), diuraikan dalam kalimat deklaratif yang enyatakan
hubungan antara variabel.
Kajian teoritik yang dimunculkan berkaitan erat dengan variabel penelitian.
Pokok pikiran dan alur pikir untuk menjawab permasalaha penelitian dengan
berpijak pada teori-teori yang mendasari teori-teori yang relevan dengan
tujuan penelitian harus dikemukankan dengan jelas da perlunya mengkaji hasil
penelitian sebelumnya yang relevan atau setidak-tidaknya yag dapat dikaitkan

13

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

atau dihubungkan dengan penelitian sehingga juga dapat berfungsi sebagai


tambahan rujukan sekaligus sebagai perbandingan.
Teori-teori yang dimunculkan melalui kutipan-kutipan

dari para pakar

diramu atau dikombinasikan sedemikian rupa untuk selanjutnya dimunculkan


sesuatu gagasan baru sebagai hasil penyederhanaan ataupun kesimpulan dari
teori-teori terdahulu. Hal ini akan difungsikan sebagai kerangka teori, yang
selanjutnya dapat dibangun atau ditetapkan kerangka

berpikir

peneliti

dengan dasar kajian-kajian teori yang ada.


Sukamto dkk (1991) menyatakan kerangka pemikiran merupakan konsep
pikir yang diajukan peneliti berlandaskan kajian pustaka. Menurut Arikunto
(1989)

kerangka

teori adalah

peneliti memberikan penjelasan


variabel pokok, sub
ada

dalam

bagian dari penelitian tempat

tentang hal-hal yang berhubungan

variabel

atau

pokok

dengan

masalah

yang

penelitiannya. Kerangka berpikir adalah bagian dari penelitian

yang menjelaskan

tentang

atau

argumentasi

bagi

rumusan

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti dan

hipotesis.

memberikan

penjelasan kepada orang lain. Penulisan kerangka berpikir harus didasarkan


atas pendapat para ahli dan hasil-hasil penelitian yang mendahuluinya.
Kerangka

teori

kerangka

maupun

kerangka berpikir berada dalam

studi

pustaka.

Penulisan

kawasan

studi

merupakan bagian pokok dari

aktivitas

proses

penelitian, dalam kerangka

menjawab masalah penelitian

pustaka

pelaksanaan
yang

dimunculkan. Oleh karena itu studi pustaka dalam penelitian berperan sangat
penting

dan mempunyai kontribusi yang tinggi terhadap mutu penelitian

dan sekaligus mutu tulisan karya ilmiahnya.


Penulisan
penelitian

studi

pustaka akan dapat lebih baik dan efektif, apabila hasil


yang

dinyatakan berupa laporan

penelitian itu dapat dimanfaatkan

secara

pelaksanaan penelitian. Hasilnya

sebagai

14

maksimal
tulisan

dalam
ilmiah

proses
itu dapat

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]


diinformasikan

dan

dikomunikasikan lebih luas,

efektif,

dan

12

bermakna

khususnya dalam bidang yang relevan kepada para pembaca.


Studi pustaka yang disusun
logis,

maka alur

pustaka

dan dikemukakan secara efektif,

pikir dalam suatu rangkaian

yang

dinyatakan

dalam

sistematis

dan

penelitian akan jelas. Studi

tulisan,relevansinya akan dapat

terlihat dengan jelas, sehingga

dapat

dimanfaatkan secara

optimal bagi para pembaca. Keilmiahan

suatu hasil

penelitian

tulisan karya

ilmiah

yang dapat

di antaranya

dapat

dilihat

dari

maupun

substansial

isinya,

dibuktikan dengan metode-metode ilmiah, berdasar pada data

dan fakta yang kemudian dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu faktor


keilmiahan dapat dilihat, bila jelas rujukan yang digunakan dalam mengutip
sumber pustaka sebagai informasi ilmiah dan bukan opini dan prediksi yang
tanpa dasar.
Peneliti yang

sedang

mengemukakan

studi pustaka,

dalam

mengutip

suatu informasi dituntut untuk mampu membedakan antara opini orang lain
atau benar-benar merupakan data yang berfakta. Bila informasi itu berupa
opini,

maka

bukan

merupakan informasi ilmiah dan

tidak dapat dijadikan sebagai sumber rujukan.


Di sisi lain, Bell (1987) mengatakan peneliti harus menghasilkan suatu
konsep atau membangun suatu struktur teoritis yang dapat menjelaskan faktafakta

dan

hubungan-hubungan

merupakan suatu alat yang

diantara fakta. Sebuah teori

penting

dalam

menstimulasi

peningkatan pengetahuan yang berkelanjutan.


Konsep

pikir

telaah

sebagai kerangka
teori-teori

relevan,

diharapkan

pemikiran

dan

akan

menggiring

sekaligus sebagai hasil

hasil-hasil penelitian yang


pola

dan

alur

pikir

peneliti

untuk membuktikan hipotesis yang dimunculkan (jika ada). Hipotesis tidak


harus terbukti, melainkan fakta melalui data yang terkumpul, akan diolah
dan

dianalisis

sehingga

memberikan

diharapkan tanpa adanya bias.


15

jawaban

dengan

benar

yang

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]


Kerangka

berpikir

merahnya

12

yang dimunculkan akan lebih mudah menarik benag


dalam

suatu penelitian, sehingga akan

memudahkan proses pelaksanaan dan analisis penelitiannya. Tanpa adanya


kerangka

berpikir

dimungkinkan

pembahasan

penelitian

kurang

mengarah pada hal yang substansial untuk dibicarakan dan dibahas.


2.3

Tujuan dan Manfaat Studi Pustaka


Studi pustaka merupakan hal pokok yang harus dilakukan di dalam

penelitian. Manfaat yang diperoleh bagi peneliti setelah melakukan studi


pustaka menurut Arikunto (1989) dapat diringkas antara lain:
1. Proses pelaksanaan penelitian akan dapat lancar, karena banyak hal yang
dapat diketahui di dalam berbagai literatur berupa teori-teori, konsepkonsep, dan dalil, dengan mengacu pada pengetahuan yang sudah ada.
2. Peneliti dapat mengeahui apakah permasalahan yang akan dipecahkan melalui
penelitian betul-betul nelum pernah diteliti sebelumnya. Jika dari studi
pustaka diketahui bahwa permasalhan sudah terdapat di dalam buku-buku
dan telah terbukti melaui prosedur ilmiah, maka peneliti sebaiknya
mengalihkan pada masalha lain yang akan lebih bermanfaat.
3. Bila dengan studi pustaka didapatkan masalah-masalah yang lebih menarik
dibadingkan dengan masalah yang telah dipilih, maka masalah yang
menarik itu dapat dijadikan penggantinya
4. Kedudukan peneliti sebagai ilmuwan akan menjadi mantap, kokoh, dan tegar,
karena peneliti baersifat jujur dan mengekui kelebihan orang lain dengan
menyebutkan sumber pustaka secara lengkap.
Fungsi tinjauan pustaka (sebagai bentuk studi pustaka) di samping untuk
memperkuat teori, juga untuk:
1. Memperdalam pengetahuan megenai masalah yang diteliti
2. Menyusun kerangka pemikiran yang logis, sistematis, da akurat.
3. Mempertegas landasan teoritis yang dijadikan landasan berpikir.

16

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

4. Mempertajam konsep-konsep yag digunkan sehingga mempermudah dalam


perumusan hipotesis
5. Menghindarkan terjadinya pengulangan suatu penelitian. (Ahmad Saebani,
2008)
Apabila studi pustaka sebagai pijakan implementasi dan implikasi dan implikasi
berteori, dalam kegiatan penelitian, maka fungsi teori menurut Sugiyono
(2010) adalah:
1. Untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruksi atau
variabel yang akan diteliti.
2. Sebagai

prediksi

dan

pemandu

untukmenemukan

fakta

yaitu

untuk

merumuskan hipotesis dan instrumen penelitian (karena pada dasarnya


hipotesis merupakan pernyataan yang bersifat prediktif).
3. Digunakan untuk mencandra dan membahas hasil penelitian, selajutnya
digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah
(sebagai control).
Dari beberapa pendapat di atasa, fungsi dan manfaat lain dari studi pustaka
adalah;
1. Peneliti/penulis mempunyai peningkatan cakrawala pandang danpikir terhadap
ilmu pengetahuan khususnya di bidang yang relevan dengen penelitiannya.
2. Peneliti/ penulis bila tidak menemukan tori-teori, dlil-dalil atau rujukan lain
yang tepat akan dapat mengembangka dan menajamkan analisis untuk
mengkombinasikan

dan

mengolahnya

sedemikian

rupa,

sehingga

menggiring teori-teori yang ada menjadi sesuatu (pengetahuan) yang baru


sehingga dapat lebih bermanfaat.
2.4

Jenis-jenis Sumber Pustaka dan Strategi Mendapatkan Sumber

Pustaka
Uraian mengenai cara-cara mengkaji bahan pustaka bukan hanya berguna
untuk peneliti yang akan menyusun proposal penelitian, tetapi juga untuk
peneliti yang akan dan sedang menyusun laporan hasil penelitiannya. Maka

17

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]


dari

itu

diperlukan

pemahaman

jenis

sumber

pustaka

dan

12

langkah

mendapatkan pustaka yang baik.


2.4.1 Jenis-jenis Sumber Pustaka
Agar uraian tentang cara mengkaji bahan pustaka berurutan dan mudah
dipahami, terlebih dahulu dikemukakan berbagai jenis sumber bahan pustaka,
cara-cara mengkaji dan mengumpulkan hasil kajian, disusul dengan cara
menuangkannya dalam tulisan.
a. Klasifikasi menurut bentuk
Dibedakan atas:
1) Sumber tertulis (printed materials yang biasanya disebut: dokumen): antara
lain buku harian, surat kabar, majalah, buku notulen rapat, buku inventaris,
ijazah, buku-buku pengetahuan, surat-surat keputusan dan lain-lain yang
secara umum dapat dibedakan atas bahan-bahan yang ditulis tangan dan
yang dicetak atau diterbitkan oleh penerbit, baik yang dipublikasikan
secara umum maupun tidak.
2) Sumber bahan yang tidak tertulis (non printed materials): adalah segala
bentuk sumber bukan tulisan antara lain rekaman suara, benda-benda hasil
peningalan purbakala (relief, manuskrip, prasasti dan sebagainya) film,
slide, dan lain-lainnya.
b. Klasifikasi menurut isi
Dibedakan atas:
1) Sumber Primer adalah sumber bahan atau dokumen yang dikemukakan
atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu
kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung, sehingga mereka dapat
dijadikan saksi. Dalam penelitian historis, kedudukan sumber primer sangat
utama karena dari sumber primer inilah keaslian dan kemurnian isi sumber
bahan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan sumber sekunder.
2) Sumber Sekunder adalah sumber bahan kajian yang digambarkan oleh
bukan orang yang yang ikut mengalami atau yang hadir pada waktu
kejadian berlangsung.
18

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

Sebelum dapat menerapkan strategi untuk mencari sumber pustaka, kita


harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis sumber pustaka agar dapat
menelusuri lokasi bahan bacaan yang kita butuhkan dengan cepat. Ada sumber
pustaka yang berupa media cetak dan ada sumber pustaka noncetak,
termasuk elektronic library yang dapat di akses melalui internet
1. Media Cetak
Secara umum ada tiga macam sumber pustaka yang berupa media cetak,
yaitu referensi umum (atau yang lebih dikenal dengan istilah buku acuan),
sumber pustaka primer dan pustaka sekunder.
a. Buku acuan
1. Buku acuan yang memberikan informasi langsung
Jenis buku acuan ini meliputi kamus, ensiklopedi, direktori,
almanak, biografi, atlas, dan buku statistik. Jenis acuan ini diperlukan,
misalnya untuk mengetahui arti suatu kata (dengan melihat kamus),
untuk

mencari

menggunakan

penjelasan
ensiklopedi),

mengenai
dengan

sesuatu

mengutip

topik
laporan

(dengan
statistik

mengenai sesuatu hal (dengan mengacu pada buku statistik), dan


sebagainya.
2. Buku acuan yang memberikan petunjuk mengenai sumber informasi
Jenis buku acuann inilah yang umum digunakan dalam kegiatan
mencari sumber pustaka untuk keperluan penelitian. Jenis buku acuan
ini meliputi bibliografi (Bibliography), buku index (Index), dan buku
abstrak (Abstracts).
b. Sumber pustaka primer
Yang dimaksud dengan sumber pustaka primer adalah pustaka yang
merupakan penjelasan langsung dari seorang peneliti mengenai kegiatan
penelitian yang telah dilakukannya. Sumber pustaka primer biasanya
berupa artikel atau laporan penelitian yang di tulis langsung oleh peneliti
yang bersangkutan, dan biasanya dimmuat dalam sebuah jurnal ilmiah.
Selain berupa artikel, sumber pustaka primer dapat juga berupa laporan

19

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

lepas yang tidak diterbitkan dalam sebuah jurnal, misalnya berupa laporan
penelitian, tesis maupun disertasi.
Contoh

jurnal

yang

memuat

sumber

pustaka

primer,

baik

yang

diterbitkan di Indonesia mmaupun di luar Negeri :


a) Buletin balai penelitian kepala
b) Buletin perkebunan rakyat
c) Educational Research Quarterly
d) Forum Penelitian Agro Ekonomi
e) Jurnal Biologi Indonesia
f) Jurnal of applied psychology
g) Jurnal of distance Education
h) Junal of womans studies
c. Sumber Pustaka Sekunder
Sumber pustaka sekunder adalah setiap publikasi yang disusun oleh
seorang penulis yang bukan pengamat langsung atau partisipan dalam
kegiatan yang digambarkan dalam pustaka tersebut. Contoh sumber
pustaka sekunder adalah buku teks misalnya, sebuah buku tekks dalam
bidang Administrasi Pendidikan mungkin memuat beberapa tulisan dari
beberapa penulis yang membahas mengenai administrasi pendidikan.
Sumber pustaka sekunder juga dapat beerupa artikel atau buku yang
merupakan penafsiran seorang penulis mengenai suatu topik, berdasarkan
hasil

pengkajian

terhadap

berbagai

artikel,

buku

maupun

laporan

penelitian.
2.

Media Noncetak
Disamping ketiga sumber pustaka tersebut diatas, ada sumber pustaka
yang berupa media noncetak yang berupa jaringan elektronik atau jaringan
komputer,

karena

mengkomunikasikan

media

ini

sekarang

sumber

informasi

yang

banyak
dapat

meneyimpan
dijadikan

dan

referensi

penelitian
Menurut Sutrisno Hadi ada tiga pedoman untuk pemilihan daftar pustaka yaitu:
20

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

1. relevansi,
2. kemutakhiran dan
3. adekuasi.
Relevansi adalah keterkaitan atau kegayutan yang erat dengan masalah
penelitian. Kemutakhiran adalah sumber-sumber pustaka yang terbaru untuk
menghindari teori-teori atau bahasan yang sudah kadaluwarsa. (Namun untuk
penelitian histories, masih diperlukan sumber bacaan yang sudah lama).
Sumber bacaan yang telah lama mungkin memuat teori-teori atau konsepkonsep yang sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh
teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih mutakhir. Di samping
sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalah yang sedang
digarap. Jadi, hendaklah dipilih sumber-sumber yang berkaitan langsung
dengan masalah yang sedang diteliti, dan inilah yang dimaksud dengan
adekuasi.
Secara garis besar sumber bacaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a).
sumber acuan umum; dan b). sumber acuan khusus. Kelompok (a) berwujud
teori dan konsep, biasanya terdapat dalam buku-buku teks, ensiklopedia,
monografi dan sejenisnya. Kelompok (b) yang merupakan sumber acuan
khusus berupa hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat ditemukan dalam
jurnal, bulletin penelitian, tesis dan disertasi.
2.4.2 Langkah-langkah Mendapatkan Sumber Pustaka
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mencari sumber pustaka
yang berupa media cetak berbeda dengan langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mencari sumber pustaka melalui jaringan komputer.
1. Mencari Sumber Pustaka yang Berupa Media Cetak
Agar dapat memperoleh sumber pustaka yang berhubungan dengan
masalah

penelitian

dengan

cepat,

ada

beberapa

langkah

ditempuh :
a. Menentukan masalah penelitian setepat mungkin
b. Mencari dan mempelajari sumber pustaka sekunder
21

yang

harus

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

c. Memilih buku acuan yang tepat


d. Menentukan kata kunci yang relevan
e. Mencari sumber pustaka primer yang relevan
f. Mendapatkan sumber pustaka yang tidak tersedia di perpustakaan
2. Media Elektronik
Belakangan ini banyak yang telah mengguanakan jaringan elektronik
sebagai media komunikasi, termasuk untuk mempublikasikan karya ilmiah.
Jarinagn yang paling populer saat ini adalah internet yang merupakan jaringan
yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia, sehingga
antarpengguna jaringan dapat saling berkomunikasi.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mencari sumber pustaka
yang berhubungan dengan masalah penelitian pada media elektronik adalah :
a. Mencari informasi di Internet
b. Piranti dan cara akses
Terdapat beberapa langkah yang dapat anda lakukan pada saat akan
mencari buku di internet diataranya:
a. Anda menggunakan mesin pencari
b. Anda dapat langsung menuju situs yang dapat memberikan buku secara
gratis
c. Anda harus bisa mendownload buku tersebut (mendownload artinya
mengambil buku dari sebuah situs dan disimpan ke komputer anda atau
flash disk anda.
d. Anda harus punya software untuk membuka buku tersebut misalnya pdf,
pdb dan lainnya.
2.5

Cara Penulisan Studi Pustaka dan Kutipan Pendapat Penulis Lain


Dalam bab ini, akan dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka,

dan cara menulis kutipan yang dicantumkan dalam teks. Ada dua cara kutipan
pustaka yang dicantumkan dalam teks, yaitu kutipan berupa kalimat yang
disajikan dalam teks dan kutipan pustaka yang disajikan sebagai catatan kaki.

22

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

2.5.1 Cara Menulis Daftar Pustaka


Daftar pustaka disajikan pada halaman baru, dengan judul daftar pustaka
diketik dengan huruf kapital dan diletakkan di sisi halaman sebelah kiri di
halaman.
PPSUB menetapkan penulisan daftar pustaka dengan urutan penyajian sebagai
berikut:
1) Nama pengarang diakhiri dengan titik (.)
2) Tahun publikasi diakhiri dengan titik (.)
3) Judul artikel atau judul buku yang diakhiri dengan tanda koma (,) dan
4) Penerbit.
Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya sumber
penulisan yang diacu oleh penulis, yang ditunjukkan sitasi yang dicantumkan
dalam teks.

Variasi dalam penulisan karena ada perbedaan dalam sumber

pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, hasil-hasil
penelitian berupa laporan hasil penelitian, tesis atau disertasi.
2. Penulisan Nama Pengarang Dalam Daftar Pustaka
Nama

pengarang

yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Daftar

pustaka berisi semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis tesis
atau disertasi. Beberapa contoh menulis daftar pustaka sebagai berikut:
a. Pustaka berupa majalah (jurnal asing atau bahasa Indonesia/buletin).
Nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah, volume,
nomer majalah dan nomer halaman di mana tulisan itu dimuat.
Contoh Pustaka dari Jurnal:
Lecomte, N.B.; J.F. Zayas, and C.L., Kastner, 1993. Soya
proteins: Functional and
Sensory Characteristics
Improved in Comminuted Meats, J. Food Sci. 58 (3):
464 - 466.

b. Pustaka berupa buku teks.


Nama

pengarang,

tahun penerbitan, judul

penerbit dan kota tempat penerbit.


Contoh Pustaka dari buku teks:
Salunke, D.K. and B.B. Desai. 1984. Post Harvest
Biotechnology of Fruit and Vegetables. First edition.
CRC Press. Inc. Cleveland Ohio. p. 44-128.

23

buku,

nomer edisi, nama

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

c. Pustaka berupa prosiding (kumpulan beberapa makalah).


Nama pengarang makalah, tahun penerbitan, judul makalah, nama editor,
judul prosiding, nama penerbit, kota tempat penerbit dan nomer halaman
dimana tulisan itu dikutip.
Contoh Pustaka dari prosiding:
Zagory, D. D. and A.A. Kader, 1989. Long term Storage of
Early Gold and Shinko Asian Pears in Low Oxygen
Atmospheres in J.K., Fellman (ed.), Proc. Fifth Intl.
Controlled Atmospheres Res. Conf., Wenatchee, Wash.
p. 44-47.

d. Pustaka berupa abstrak.


Contoh:
Ohmiya, Y., T. Hirano, M. Ohashi. 1996. The Structural Origin
of the Color Differences in the Bioluminescence of Firefly
Luciferase. Abstracts FEBS Letters 381 (1) : 83-86.

Pengutipan pustaka dari internet hanya diperkenankan apabila dari sumber


yang jelas berupa nama pengarang, majalah dan atau penerbit.
e. Pustaka berupa buku teks terjemahan.
Contoh:
Fukuoka, M. 1991. The One Straw Revolution. An Introduction
to Natural Farming, L. Korn. (editor), 1978. First Edition
Rodale Press. Inc. H. Soedarwono (penterjemah). 1991.
Revolusi Sebatang Jerami. Pengantar Menuju Pertanian
Alami. Edisi Pertama. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

f.

Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi, tidak ada
nomer halaman.

g.

Contoh:
UNEP, 1993. United National Environment Program:
Environmental Data Report, 1993-1994. Blackwell
Pustaka
berupa
surat
kabar dengan halaman terpisah.
Publishers,
Oxford,
UK. n.p.
Contoh:
Pratikto, W.A. 2004. Pengelolaan Kelautan Berbasis
Pengetahuan. Harian Umum Republika, 18 Maret 2004.
h. 4.

h. Pustaka berupa buku teks tidak ada nama pengarang.


Contoh:
Biro Pusat Statistik. 1990. Survey Pertanian Produksi Buahbuahan di Indonesia. Jakarta. h. 20-25.

i.

Pustaka yang diambil dari internet selain jurnal.


Apabila tidak tertera tahun maka tanggal pengambilan harus dicantumkan.
24

Contoh:
Witherspoon, A.M. and R. Pearce. 1982. Nutrient and multispecies
criteria standard for the Chowan River, North Carolina. Report
No. 187. www.2.ncsu.edu/wrri/reports/report187.html. May,
28, 2004.

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

Jurnal yang diambil dari internet cara penulisan sama dengan point 7.2. a.
Beberapa contoh penulisan pustaka adalah:
1. Journal of Horticultural Science
Fisher, K.J., 1967. Specific ion effects of certain excess soluble salts on the
growth and development of glasshouse tomatoes grown in nutrient culture.
J. Hort. Sci. 42: 243-252.
2. Australian Journal of Exp. Agric. Animal Husbandry
Russell, J.S. (1963).

Nitrogen content of wheat grain as an indication of

potential yield response to nitrogen fertilizer.

Aust. J. Exp. Agric. Anim.

Husb. 4: 345-351.
3. Soil Science Society of America Proceeding
Stewart, B.A., and C.J. Whitfield, (1965).

Effects of crop residue, soil

temperature, and sulfur on the growth of winter wheat. Soil Sci. Soc. Am.
Proc. 29: 752-755.
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam Disertasi dan
disusun ke bawah menurut abjad nama akhir dari penulis pertama. Selanjutnya
tentang penulisan nama, diatur sebagai berikut:
1. Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang
ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah yang ditulis.
Contoh Muhammad Sudomo ditulis Sudomo, M.; Franciscus G. Winarno
ditulis Winarno, F.G. Apabila ragu-ragu boleh ditulis lengkap.
2. Nama orang barat, nama keluarga terletak pada kata sebelah belakang.
Misalnya: James Stewart ditulis Stewart, J.
3. Jika nama Cina terdiri dari tiga kata yang terpisah,
pertama adalah menunjukkan

nama

maka kata

yang

keluarga. Contoh: Gan Koen Han

ditulis Gan, K.H.


4. Jika nama Cina terdiri dari tiga kata dengan dua kata memakai garis
penghubung, maka kedua kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan
nama keluarga). Sebagai contoh Hwa-wee Lee ditulis Lee, H.
5. Judul buku diketik tegak setiap kata (bukan kata sambung) diawali huruf
besar.
25

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

6. Judul artikel di Jurnal diketik (tegak atau normal) dan huruf besar hanya
diawali judul.
7. Judul Disertasi diketik miring (italik) dan diawali kalimat huruf besar.
8. Nama jurnal diketik miring (italik), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal
diketik dalam kurung, nomor halaman diketik titik dua (:). Contoh:
Hidrobiologia 15 (4): 112-122.
9. Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedang untuk artikel dalam buku
teks diketik setelah nama editor (Ed). atau editor (eds) untuk jurnal.
10. Pengetikan baris kedua dalam penulisan pustaka masuk ke dalam 1,5 cm.
2.5.2 Cara Pengambilan Kutipan Pendapat Penulis Lain
Peneliti dibenarkan mengutip hasil karya terdahulu sepanjang dengan jujur
menyebutkan dalam daftar pustaka maupun dalam teks proposal dan teks
uraian laporan penelitiannya. Jika aturan tata tertib yang ada sudah diikuti,
maka

mereka

tidak

dikatakan

sebagai

plagiat.

Cara

peneliti

mempertanggungjawabkan pengutipannya itu dilakukan dua kali, yaitu pada


halaman dimana terdapat kutipan tersebut dan pada daftar kepustakaan.
Kutipan pustaka yang disajikan dalam teks. PPSUB
pustaka

dalam

menetapkan

penulisan

teks mengikuti cara nama dan tahun, tahun ditaruh dalam

kurung. Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga.
Contoh:
Kader (1991) melaporkan .....
Berdasarkan penelitian Tarwiyanto (1990) diperoleh fakta ....

Syarat mutu komoditas sirup yang dipakai dalam penelitian


adalah .... (Sentono, 1994).

Nama pengarang yang terdiri atas dua orang atau lebih, ditulis nama
belakang. Contoh: Irizarry et al. (1975). Bila pustaka yang dikutip ditulis dua
orang, kedua nama tersebut ditulis lengkap. Bilamana pustaka yang dikutip
ditulis oleh tiga orang,

nama

dari semua (tiga)

penulis itu dicantumkan

semua pada saat kutipan itu dimuat pertama kali dalam teks, untuk penulisan
selanjutnya nama pengarang ke dua dan ke tiga tidak perlu dicantumkan,
26

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

diganti dengan singkatan dkk atau et al., misalnya: Kader, et al. (1991). Bila
pustaka ditulis oleh empat orang atau lebih ditulis: Slamet Apriyanto, dkk.
(1992) atau Wills, et al. (1991). Penulis dapat mengutip hasil penelitian atau
pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis lainnya. Kutipan
paling banyak lima buah. Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum
dalam pustaka lain.

Kutipan yang Disajikan dalam Catatan Kaki


Ada dua macam catatan kaki yaitu: berdasarkan (1) isi dan (2) rujukan
suatu pustaka. Catatan kaki berdasarkan isi mengandung informasi penting
yang menurut penulis, tetapi jika ditulis dalam teks isinya terlalu panjang atau
Contoh:
1. Biale (1984) alur
dalam cerita
Asrofi (1986)
mengemukakan
mengganggu
teks.
Catatan ...kaki
2. Model pemasaran ... (Biale, 1984 dalam Asrofi, 1986).

berdasarkan rujukan suatu pustaka,

tetapi tidak memenuhi syarat untuk dituliskan dalam daftar pustaka. Teks dan
catatan kaki dipisahkan oleh garis dari batas sisi kiri halaman.
Catatan kaki ditulis dalam bentuk paragraf yang diketik dengan jarak
antar kalimat satu spasi, dan jarak antar catatan kaki dua spasi. Catatan kaki
harus diketik pada halaman yang sama dengan teks di mana catatan kaki itu
disitir. Gunakan Ibid, bila catatan kaki menunjuk catatan kaki yang sama
dengan catatan kaki sebelumnya. Judul buku diketik miring.
Contoh catatan kaki dari sumber buku teks:

3
R.M. Dowben, "Cell Biology", Harper and Row, Publishers, New York,
Evanston, San Francisco and London, 1971, pp.40-50.
4
Ibid. p. 95.

Gunakan op.cit, bila catatan kaki yang disitir telah diselingi oleh catatan
kaki yang lain.

1)

Contoh :
5
P.D. Pages, SEARCA Bulletin 2:102 (1971).
6
E.B. Pantastico, UP College of Agriculture Monthly Bulletin, 36(8):3.
7
Pages, op. cit. p.4.
8
Kutipan
Pantastico, op. cit. p. 364.

Pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau seseorang, baik berupa


tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun
27

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

dalam bentuk lisan. Tujuan: pengokohan argumentasi dalam sebuah


karangan.Fungsi:
a.

Landasan teori

b.

Penguat pendapat penulis

c.

Penjelasan suatu uraian

d.

Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip:


a.

Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan it perlu

b.

Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian


kutipan

c.

Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori

d.

Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung

e.

Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan


tak langsung

f.

Teknik penulisan kutipan dan kaitannya denga sumber rujukan.


2) Prinsip Mengutip
a.

Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun


tekniknya. Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, penulis harus
memberi keterangan.
Contoh:
Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang. Pengutip tahu bahwa
dalam kalimat it ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
1) Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis]
uang.
2) Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

b. Menghilangkan bagian kutipan


Diperkenankan menghilangkan bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian it tidak menyebabkan perubahan makna.
28

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]

12

Cara:
1) menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian
yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
2) menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian
yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari
magin kiri sampai ke margin kanan).
3)Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara
lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli
b. Kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil inti
sarinya saja
c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi.
4) Cara Mengutip
a.

Kutipan Langsung,
1) Yang tidak lebih dari empat baris:
a) Kutipan diintegrasikan dengan teks
b) Jarak antar baris kutipan dua spasi
c) Kutipan diapit dengan tanda kutip
d) Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman tempat kutipan it diambil.
2)

Yang lebih dari empat baris:


a) kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
b) jarak antar baris kutipan satu spasi
c) kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru,
maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
29

[MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN]


1)

kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip

2)

di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)).

12

b. Kutipan tak langsung


1) Kutipan diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak diapit tanda kutip
4) sesudah selesai diberi sumber kutipan.
c. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat
saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
d. Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara
seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan
langsung atau tidak langsung.
e. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat
dilakukan dengan dua cara:
1) bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda
2) bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda
kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal
f. Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian
terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan
penjelas siapa yang berbicara. Contoh:
Jelas, kata Prof. Haryati, kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil
dari kosa kata bahasa Sansekerta.
Catatan: Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.

30

Anda mungkin juga menyukai