Pemilahan Wilayah Potensial Untuk Disposal Limbah Radioaktif
Pemilahan Wilayah Potensial Untuk Disposal Limbah Radioaktif
ISSN 1410-6086
ABSTRAK
PEMILIHAN WILAYAH POTENSIAL UNTUK DISPOSAL LIMBAH
RADIOAKTIF. Parameter standar dan kriteria yang diperoleh dari tahapan desktop study
diaplikasikan pada tahapan survey wilayah potensial untuk disposal limbah radioaktif di Pulau
Jawa dan sekitarnya. Kegiatan survei lapangan dilakukan untuk melengkapi hasil kerja desktop
study melalui survei wilayah dengan tujuan mendapatkan informasi yang dipakai untuk
menetapkan ada atau tidaknya wilayah potensial untuk penyimpanan lestari limbah radioaktif di
Pulau Jawa dan sekitarnya. Data yang berbentuk data primer dan sekunder yang berupa data
regional Pulau Jawa untuk aspek geologi maupun non-geologi perlu diperoleh. Untuk melengkapi
kegiatan lapangan perlu ditunjang dengan kegiatan lain, seperti pengkajian topografi dan geolistrik
daerah PPTN Serpong, kegiatan laboratorium (interaksi radionuklida dengan lempung) dan
penyiapan draft prosedur penerimaan limbah ke fasilitas penyimpanan akhir limbah radioaktif.
Pengambilan data telah dilakukan secara desk-study, lapangan maupun di laboratorium. Hasilnya
menunjukkan bahwa banyak kesesuaian pada aspek-aspek yang dipertimbangkan di kawasan yang
disurvei, seperti daerah Serang, Subang, Sumedang, Rembang dan Tuban, dan ada juga
kekurang/tidak sesuai pada kawasan yang disurvei, seperti Bogor, Karawang, Majalengka dan
Madura. Sebaran dan pola pengaliran air tanah baik dangkal maupun dalam di daerah PPTN
Serpong dapat diperkirakan. Hasil interaksi radionuklida-lempung menunjukkan bahwa reaksi
yang terjadi berupa reaksi sederhana. Sedangkan draft prosedur penerimaan limbah telah dibuat
secara umum untuk mengakomodasi kemungkinan penerimaan limbah dari pengolah limbah ke
fasilitas penyimpanan akhir di kemudian hari.
Kata kunci : survey wilayah potensial, kegiatan penunjang, aspek geologi dan non-geologi
ABSTRACT
SELECTION OF POTENTIAL AREAS FOR RADWASTE DISPOSAL. Parameters of
obtained standards and criteria from desktop study stage were applied on potentially area survey
stage in Jawa Island and surrounding area. Field survey activity was done to complete the
desktop study work results through area survey with objective to find out the information was used
to confirm whether any appropriate potentially area occurs (or not) in Jawa Island and
surrounding areas. The data could be formed as primary or secondary data of regional of Jawa
Island in geological and non-geological aspects need to be obtained. For completing field
activities other supporting activities were needed, such as study of topography and geoelectric on
PPTN Serpong area, laboratory activity (interaction of radionuclide with clay) and preparation of
draft of waste acceptance procedure to a disposal facility. Data was obtained through desktop
study, field trip and from laboratory activities. Results showed that many surveyed areas such as
Serang, Subang, Sumedang, Rembang dan Tuban areas were appropriate with considered aspects
, however some inappropriate aspects also exist on surveyed areas, such as in Bogor, Karawang,
Majalengka dan Madura areas. Dispersion and flow pattern of shallow/deep groundwater on
PPTN Serpong area could be predicted. Result of radionuclide-clay interaction showed that
occurred reaction as a simple reaction. And draft of waste acceptance procedure was arranged
generally to accommodate the possibility of waste acceptance from waste treatment facility to
waste disposal facility in the future.
Keywords : potentially areas survey, supporting activities, geological and non-geological aspects
197
PENDAHULUAN
Tahapan pemilihan wilayah potensial
untuk disposal limbah radioaktif merupakan
kelanjutan dari tahapan sebelumnya berupa
kegiatan pembuatan konsep dan rencana,
dimana pada tahapan sebelumnya telah
disusun suatu jadual kegiatan bidang dalam
rentang waktu tahun 2007-2011, roadmap
pembangunan disposal, standar dan kriteria
untuk tiap tahapan pemilihan lokasi disposal
[1]. Parameter standar dan kriteria yang
telah dibuat kemudian diaplikasikan untuk
kegiatan survei wilayah potensial di Pulau
Jawa dan sekitarnya. Hal ini juga sejalan
dengan rekomendasi yang diberikan oleh
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)
melalui Extra Budgetary Program tahun
2008, dimana perlunya dilakukan kegiatan
survei lapangan untuk melengkapi hasil
kerja yang telah dilakukan secara desktop
study dengan kondisi lapangan yang
sebenarnya melalui kegiatan survei wilayah
[2]. Tujuan kegiatan ini secara keseluruhan
adalah guna mendapatkan informasi yang
dipakai untuk menetapkan ada atau tidaknya
wilayah potensial untuk penyimpanan lestari
limbah radioaktif di Pulau Jawa dan
sekitarnya, seperti wilayah Serang, Bogor,
Karawang, Subang, Majalengka, Rembang,
Tuban dan Madura [1].
Data dapat
berbentuk data primer maupun sekunder,
dimana data regional Pulau Jawa untuk
aspek geologi maupun non-geologi perlu
diperoleh baik lewat kegiatan lapangan
maupun dari kegiatan lain sebagai
pendukung kegiatan penetapan wilayah
potensial, seperti kegiatan pengkajian
tentang topografi dan geolistrik di daerah
Pusat Penelitian Teknologi Nuklir (PPTN)Serpong,
laboratorium
(interaksi
radionuklida
dengan
lempung)
dan
penyiapan draft prosedur penerimaan limbah
ke fasilitas penyimpanan akhir limbah
radioaktif. Aspek-aspek yang diperlukan
untuk perolehan data diadopsi dari petunjuk
yang dipublikasi oleh IAEA dan pustaka
lainnya [3-9]. Hasil yang diperoleh
198
ISSN 1410-6086
TATA KERJA
Pengambilan data lapangan yang
berhubungan dengan aspek-aspek geologi
dan
non-geologi
dilakukan
secara
penyelidikan lapangan ke beberapa calon
wilayah potensial, dan sebagian lainnya
diperoleh dari penelusuran informasi di peta,
laporan hasil terdahulu dan internet. Aspekaspek yang diharapkan dan dipertimbangkan
dari kegiatan lapangan adalah aspek
geomorfologi, litostratigrafi, seismotektonik,
vulkanologi,
hidrologi,
hidrogeologi,
cebakan tambang, demografi, kawasan
penting dan situs bersejarah. Pengumpulan
data sekunder daerah PPTN Serpong serta
teori pendekatan kegiatan geolistrik yang
dilakukan melalui pengumpulan data tertulis
maupun elektronik. Penelitian tentang
interaksi radionuklida-lempung dilakukan di
laboratorium dengan cara mengontakkan
radiocesium dengan lempung dan hasilnya
adalah data sorpsi-desorpsi radionuklida
oleh lempung dari daerah Tuban. Sedangkan
kegiatan
pembuatan
draft
prosedur
penerimaan limbah ke fasilitas penyimpanan
akhir limbah radioaktif dilakukan secara
desktop study. Semua kegiatan pengkajian
dan laboratorium telah dilakukan pada tahun
anggaran 2009 di Bidang Teknologi
Penyimpanan Lestari-PTLR.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan penelitian lapangan dalam
rangka pemilihan wilayah potensial untuk
penyimpanan limbah radioaktif di pulau
Jawa dan sekitarnya ditekankan pada
sejumlah daerah penelitian terutama yang
mempunyai batuan lempung. Kriteria yang
dikenakan pada daerah penelitian dapat
dilihat pada Tabel 1.
ISSN 1410-6086
2
Litologi
3
4
5
6
7
Stratigrafi
Struktur geologi
Kegempaan
Hidrologi
Hidrogeologi
9
10
Vulkanologi
Iklim
11
12
13
14.
Aspek Kegempaan
Kemudian dari data kegempaan (Peta
Wilayah Gempa Indonesia), daerah-daerah
yang disurvei mempunyai nilai percepatan
gempa dengan rentang antara 0,1 0,2 g
atau secara seismotektonik berada pada
daerah dengan bahaya guncangan gempa
bumi sebesar 100-150 gal dimana daerah
Serang mempunyai nilai percepatan yang
tertinggi (0,2g) dan daerah-daerah Rembang,
Tuban dan Madura dengan percepatan
rendah (0,1g) seperti ditunjukkan pada
Gambar 1. Menyebabkan daerah-daerah
tersebut merupakan daerah dengan potensi
ancaman tsunami yang kecil [13,14].
199
ISSN 1410-6086
Gambar 1. Wilayah gempa Indonesia dengan percepatan puncak batuan dasar dengan
periode ulang 500 tahun
Aspek Struktur Geologi dan Vulkanologi
Aspek Hidrogeologi
Aspek hidrogeologi dari daerahdaerah yang disurvei menunjukkan bahwa
semua daerah penelitian termasuk daerah
bukan cekungan air tanah dengan
permeabilitas batuan yang sangat rendah.
Selain itu juga daerah penelitian termasuk
daerah aman terhadap potensi banjir dan
pergerakan tanah yang rendah/longsor
[19-23].
200
ISSN 1410-6086
201
ISSN 1410-6086
Hasil
kinetika
sorpsi-desorpsi
radiocesium ke lempung menunjukkan
bahwa fase kesetimbangan tercapai setelah
kontak selama 96 jam dengan nilai koefisien
distribusi, Kd= 6500 ml/g dan kondisi
kesetimbangan baru setelah desorpsi
tercapai setelah 72 jam kontak. Reaksi yang
relatif cepat ini kemungkinan besar
dikarenakan reaksi yang terjadi adalah reaksi
sederhana [27]. Pengaruh konsentrasi NaCl
di larutan (mewakili kekuatan ion larutan/I)
menyebabkan
menurunnya
nilai
Kd
radionuklida cesium oleh lempung. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh terjadinya
kompetisi antara ion Na+ sebagai garam latar
dengan ion Cs+ pada permukaan lempung
yang menyebabkan terjadinya penurunan
nilai Kd [28].
KESIMPULAN
Telah dilakukan penyelidikan dan
penelitian dalam rangka pemilihan wilayah
potensial untuk penyimpanan lestari limbah
radioaktif di pulau Jawa dan sekitarnya,
dimana hasilnya menunjukkan bahwa daerah
penelitian Serang, Subang, Sumedang,
Rembang dan Tuban memiliki kesesuaian
yang baik, sedangkan derah Bogor,
Karawang, Majalengka dan Madura dinilai
kurang sesuai untuk dipertimbangkan
sebagai wilayah potensial.
Kajian morfologi di derah Serpong
menunjukkan bahwa zona dataran setempat
lapuk dengan sudut kemiringan kecil.
Lapisan batuan pasir tufaan diperkirakan
berada pada kedalaman lebih dari 20 m, dan
pola penyebaran air tanah menyebar secara
202
DAFTAR PUSTAKA
1.
ISSN 1410-6086
203
204
ISSN 1410-6086