Anda di halaman 1dari 9

A.

Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin. bersifat lebih
kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam sel.
Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat
pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran
plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai
posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel.

B.Mitokondria
Mitokondria
(mitochondrion',
plural:
mitochondria')
atau
kondriosom(chondriosome) adalah organel tempat berlangsungnya fungsi
respirasi sel makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau
katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya
proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga"
bagi sel.
Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di
sinilah energi dalam bentuk Adenosina trifosfat dihasilkan. Mitokondria
mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan
membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan
yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat 'ruangan'
yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang
mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
Keberadaan mitokondria didukung oleh hipotesis endosimbiosis yang
mengatakan bahwa pada tahap awal evolusi sel eukariot bersimbiosis dengan
prokariota (bakteri) [Margullis, 1981]. Kemudian keduanya mengembangkan
hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang pertama. Adanya DNA
pada mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria merupakan entitas
yang terpisah dari sel inangnya. Hipotesis ini ditunjang oleh beberapa
kemiripan antara mitokondria dan bakteri. Ukuran mitokondria menyerupai
ukuran bakteri, dan keduanya bereproduksi dengan cara membelah diri
menjadi dua. Hal yang utama adalah keduanya memiliki DNA berbentuk
lingkar. Oleh karena itu, mitokondria memiliki sistem genetik sendiri yang
berbeda dengan sistem genetik inti. Selain itu, ribosom dan rRNA mitokondria
lebih mirip dengan yang dimiliki bakteri dibandingkan dengan yang dikode
oleh inti sel eukariot [Cooper, 2000].
Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur
yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs.

Struktur

Struktur umum suatu mitokondrion


Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme
tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot
jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel.
Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 m dan panjang 0,5 1,0
m. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar,
membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian
dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama
serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat
permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton.
Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri
gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat
dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid
ke matriks untuk menjalani -oksidasi menghasilkan asetil-KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri
dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama
pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan
banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish,
2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam
sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran
dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif,
ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta
protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran
dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi
sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi -oksidasi
asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang
dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik
serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium

Fungsi mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan
berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2
menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga
puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang
dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul
ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif
terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim
yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses
pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan
empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase),
kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q sitokrom C
reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1
ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) [Wallace, 1997].

Siklus Hidup Mitokondria


Mitokondria dapat melakukan replikasi secara mandiri (self replicating) seperti
sel bakteri. Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi terlalu besar
sehingga melakukan pemecahan (fission). Pada awalnya sebelum
mitokondria bereplikasi, terlebih dahulu dilakukan replikasi DNA mitokondria.
Proses ini dimulai dari pembelahan pada bagian dalam yang kemudian diikuti
pembelahan pada bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan bagian
dalam dan kemudian bagian luar membran seperti ada yang menjepit
mitokondria. Kemudian akan terjadi pemisahan dua bagian mitokondria
[Childs, 1998].

C.Inti sel

Skema tipikal sel hewan. Nomor 2 adalah inti sel.


Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik.
Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk
molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan

beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom


inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus
juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis
ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali
dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci
oleh ahli botani Skotlandia, Robert Brown, pada tahun 1831. Pada satu sel
umumnya ditemukan hanya satu nukleus. Namun demikian, beberapa
jaringan tertentu, atau beberapa spesies tertentu memiliki lebih daripada satu
nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei ini dapat memiliki peran yang saling
mengganti atau saling mengkhususkan diri. Pada Paramecium, terdapat dua
inti sel: makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil).
Makronukleus menjamin keberlangsungan hidup, sedangkan mikronukleus
bertanggung jawab terhadap reproduksi.
Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu membran ganda
fosfolipid yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bagian
inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus
yang memberi dukungan mekanis seperti sitoskeleton yang menyokong sel
secara keseluruhan. Secara garis besar, membran inti terdiri atas tiga bagian,
yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam. Membran luar
dari nukleus berkesinambungan dengan retikulum endoplasma (RE) kasar
dan bertaburan dengan ribosom. Sifat membran inti yang tak permeabel
terhadap sebagian besar molekul membuat nukleus memerlukan pori inti agar
molekul dapat bergerak melintasi membran. Pori nukleus bagaikan
terowongan yang terletak pada membran nukleus yang berfungsi
menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol. Fungsi utama dari pori
nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan
sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan untuk
sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas 4 subunit, yaitu subunit kolom,
subunit anular, subunit lumenal, dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi
dalam pembentukan dinding pori nukleus, subunit anular berguna untuk
membentuk spoke yang mengarah menuju tengah dari pori nukleus, subunit
lumenal mengandung protein transmembran yang menempelkan kompleks
pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring berfungsi untuk
membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan
nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus.
Meskipun bagian dalam nukleus tidak mengandung badan yang dibatasi oleh
membran, isi nukleus tidak seragam dan memiliki beberapa badan
subnukleus yang terbentuk dari protein-protein unik, molekul RNA, serta
gugus DNA. Contoh utama dari badan subnukleus adalah nukleolus, yang
terutama terlibat dalam pembentukan ribosom. Setelah diproduksi oleh

nukleolus, ribosom diekspor ke sitoplasma untuk menjalankan fungsi translasi


mRNA.

D.Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam
bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di
dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak
dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat
rendah.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel
sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak
ke bagian tepi dari sel.
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena
mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola
menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya,
terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel. Dalam
vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi proses
metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi
yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel
akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.

E.Badan Golgi

Mikrograf badan Golgi, terlihat sebagai tumpukan cincin setengah lingkaran


berwarna hitam di bagian bawah gambar. Sejumlah vesikel bulat terlihat di
sekitar organel ini.

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau


diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan
struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel
hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki
hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut
diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli
berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

histologi

dan

patologi

Struktur
Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang
bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.
Karena hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh
mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk
diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi
pembentukan dinding sel.
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga
vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahanbahan yang diperlukan seperti enzimenzim pembentuk dinding sel.
Badan Golgi merupakan suatu bagian sel yang hampir serupa dengan
Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis
ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian,
yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel
[vesicle] yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar.
Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi
dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan
dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian
cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan
memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke
bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.

Fungsi

Skema transpor di dalam badan Golgi. 1. Vesikel retikulum endoplasma, 2.


Vesikel eksositosis, 3. Sisterna, 4. Membran sel, 5. Vesikel sekresi.
Fungsi badan golgi:
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel
kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti
membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi
enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
Dalam badan golgi terdapat variasi coated vesicle, antara lain
Clathrin-coated adalah yang pertama ditemukan dan diteliti. tersusun dari
clathrin dan adaptin. interaksi lateral antara adaptin dengan clatrin
membentuk formasi tunas. jika tunas clathrin sudah tumbuh, protein yang
larut dalam sitoplasma termasuk dynamin akan membentuk cincin di setiap
leher tunas dan memutusnya.
COPI-coated memaket tunas dari bagian pre-golgi dan antar cisternae.
beberapa protein COPI-coat memperlihatkan sekuens yang bermiripan
dengan adaptin, dapat diduga berasal dari evolusi yang bermiripan.
COPII-coated memaket tunas dari retikulum endoplasma.

terdapat 2 protein dalam badan golgi. Protein Snare V-snare menuju T-snare
dan akan bergabung. T-snare adalah protein yang ada di target sedangkan Vsnare adalah vesikel snare. V-snare akan mencari T-snare dan kemudian
akan berfusi menjadi satu. Protein Rab termasuk ke dalam golongan GTPase. protein Rab memudahkan dan mengatur kecepatan pelayaran vesikel
dan pemasangan v-snare dan t-snare yang diperlukan pada penggabungan
membran.

F.Bentuk Sel

Bentuk Sel Hewan.

Bentuk Sel Tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai