Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian
rupa sengga dapat menuntun peneliti untuk dapat memeperoleh jawaban terhadap
pertanyaan penelitian (Altas, dkk. 2011 dalam Sastroasmoro 2011).
Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif
sederhan. Desain penelitian ini tidak melakukan intervensi dari peneliti. Penelitian
untuk melihat, mendeskripsikan dan menggambarkan suatu fenomena kesehatan yang
terjadi di masyarakat (Notoatmodjo, 2010).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah dengan memeberikan
koesioner pada klien yang kebetulan ada atau tersedia di puskesmas Dinoyo.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi
dalam peneletian ini adalah jumlah seluruh pasien Gastrtis yang berobat di puskesmas
Dinoyo. Kec. Lowokwaru kota Malang, yang berjumlah 26 pasien selama bulan
November 2015 sampai dengan 09 Januari 2016.

32

3.2.2

Sampel dan Sampling


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili),


sedangkan sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel (sugiyono, 2011: 62 )
Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling
yakni suatu teknik penetapan sampel dengan cara memililh sampel diantara populasi
sesuai yang dikehendaki oleh peniliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Oleh sebab itu sampel yang di
gunakan dalm penelitian ini adalah klien dengan penyakit gastritis yang berobat di
Puskesmas Dinoyo, kecamatan Lowokwaru yakni 20 pasien.

n=

N
1+ N ( d )2

Keterangan
N

: Jumlah sampel

: Jumlah populasi

: Persen kelonggaran ketidaktelitian pengambilan sampel (5%)

33

3.2.3

Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel, sedangkan kriteria ekslusi
adalah cirri-ciri anggota populasi yang tidak dapat di ambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2010).
Klien dengan penyakit Gastritis
Klien yang bersedia jadi responden
Klien yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo
b. Kriteria eksulusi
Klien dengan penyakit menular, ganas, dan degeneratif
Klien yang bertempat tinggal diluar wilaya kerja Puskesmas Dinoyo
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian yang ditatap
dalam suatu objek penelitian (Arikunto, 2010). Variabel dalam penelitian ini adalah:
Gambaran Tingkat Pengetahuan Klien Tentang Penyakit Gastritis Di Wilaya Kerja
Puskesmas Dinoyo.

3.4 Kerangka Kerja


Merupakan langkah-langkah yang akan di lakukan dalam penelitian yang di
tulis dalam bentuk kerangka atau alur penelitian.
Populasi : semua pasien penderita gastritis yang berobat
di Puskesmas Dinoyo

34

Sampling : Purposive Sampling


Sampel : sebagian dari populasi klien dengan gastritis
Desain penelitian : deskriptif
Identifikasi Variable Penelitian :
Gambaran Tingkat Pengetahuan klien tentang penyakit gastritis
Pengumpulan data : lembar kuesioner
Pengolahan data
Analisa data
Penyajian hasil

3.5 Defenisi operasional


Defenisi

operasional

memberikan

pengertian

suatu

variabel

dan

menggambarkan aktivitas yang diperlukan untuk mengukurnya (Notoatmodjo, 2010).


Variabel

Defenisi
operasional

Gambaran
pengetahu
an klien
tentang
penyakit
gastritis

Kemampuan
klien dalam
mengetahui
dan
memahami :
Pengertian
penyakit

Parameter
Pengertian
Penyebab
Tanda dan

Alat ukur

Skala

Kuesioner

Ordinal

Skor

Tingkatan :
Baik

gejala
Cara

= 76-100%

Cukup = 56-75%
Kurang = 40-55%

pencegahan
35

gastritis
Pengobatan
Cara
Penyebab
penyakit
mengatasi
gastritis
Tanda dan
gejala
penyakit
gastritis
Cara
pencegahan
penyakit
gastritis
Pengobatan
penyakit
gastritis
Cara
mengatasi
penyakit
gastritis

Tidak baik = <40%

3.6 Pengumpulan data


Merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik
kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui (Arikunto, 2010).
3.6.1

Prosedur pengumpulan data

36

1. Peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari pihak Universitas


Tribhuwana Tunggadewi Malang ke Puskesmas Dinoyo, kecamatan
Lowokwaru.
2. Peneliti menyiapkan lembar koesioner sebagai pengumpulan data
3. Permohonan peneliti disetujui oleh pihak Puskesmas Dinoyo, kecamatan
Lowokwaru.
4. Untuk menyebarkan koesioner, peneliti langsung mendatangi puskesmas
untuk bertemu langsung dengan klien dan peneliti menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian serta memberikan lembar persetujuan kepada klien dengan
gastritis, jika bersedia menjadi responden, klien langsung menandatangani
lembar persetujuan dan segera mengisi koesioner.
5. Setelah selesai data dikumpulkan dan diolah sesuai langkah-langkah yang
ada.
3.6.2

Instrument Pengumpulan Data


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam sosial diamati (Alimul.A, 2009).


1. Instrument pengumpulan data untuk gambaran tingkat pengetahuan klien
tentang penyakit gastritis adalah lembar kuesioner. Lembar kuesioner ini
berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data
atau informasi terkait gambaran tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
gastritis.
3.7 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Penelitian dilaksanakan pada bulan januari 2016
Tempat : Puskesmas Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

37

3.8 Pengolahan dan Analisa Data


3.8.1 Pengolahan Data
Notoatmodjo mengemukakan bahwa pengolahan data dapat dilakukan melalui
berbagai tahapn sebagai berikut ( Notoatmodjo, 2010).
1. Editing
Mengumpulkan kembali semua kuesioner untuk mengetahui kebenaran
pengisian kuesioner sesuai petunjuk.
2. Coding
Memberikan tanda kode terhadap setiap pertanyaan untuk mempermudah
pengadaan tabulasi dan analisa data.
3. Scoring
Memberikan skor pada masing-masing variabel
4. Tabulating
Tabulating adalah suatu kegiatan mentabulasi data yang diperoleh dari
pengolahan data kemudian disimpulkan pada masing-masing variabel.
Data yang diperoleh dari masing-masing responden melalui kuesioner, akan
direkapitulasi dengan teliti. Kemudian data tersebut disusun, diseleksi
kelengkapannya dan dikelompokan ( tabulasi data).
3.8.2 Analisa Data
3.8.2.1 Analisis Univariate ( Analisis Deskriptif )
Analisis

univariate

ini

bertujuan

menjelaskan

atau

mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian kemudian disajikan dalam bentuk distribusi


frekuensi ( Notoatmodjo, 2010 ).
Setelah siap kuesioner tersebut dijumlahkan, maka selanjutnya adalah
memasukan nilai tersebut kedalam rumus sebagai berikut :

N=

Sp
x 100
Sm

38

Keterangan :
N

= Nilai yang diperoleh

Sp = Skor yang diperoleh


Sm = Skor maksimal
Kriteria interpretasi penilaian adalah sebagai berikut :
Baik

:75% - 100%

Cukup baik

:55% - 74%

Kurang baik

:40- 54%

Tidak baik

:< 40%

3.9 Etika Penelitian


Etika penelitian dilakukan dengan tujuan melindungi hak subjek penelitian
dengan menjamin kerahasiaan responden (Notoatmodjo, 2010). Sebelum melakukan
pendekatan dengan calon responden. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat
penelitian. Responden dijamin kerahasiaan.
a) Informed Consent
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan inform concent
adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya
b) Tanpa nama (Ananymity)

39

Tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
c) Kerahasiaan (Confidentionality)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


Yang bertanda tangan di bawah ini responden
Nama (inisial) :
Umur

Alamat

40

Setelah diberi penjelasan oleh peneliti tentang tujuan peneliti untuk mengetahui
Gambaran Tingkat Pengetahuan Klien Tentang Penyakit Gastritis Di Wilaya Kerja
Puskesmas Dinoyo
Maka dengan ini kami mengatakan bersedia menjadi responden untuk membantu dan
berperan serta di dalam kelancaran penelitian tersebut.

Mengetahui

Malang,

Peneliti

Responden

Oktavianus Kopong Miten

(.)

KUESIONER PENGETAHUAN GASTRITIS.

1. Gastritis merupakan radang jaringan dinding lambung


a. Ya
b. Tidak
2. Gastritis merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah
a. Ya
b. Tidak

41

3. Gastritis terbagi atas dua akut dan Kronik


a. Ya
b. Tidak
4. Gastritis terjadi bila sering mengkonsumsi obat-obatan seperti : aspirin, obat
antiinflamasi nonsteroid
a. Ya
b. Tidak
5. Apabila terlalu sering memakan makanan pedas, asam dan bahan kimia tidak akan
terkena gastritis
a. Ya
b. Tidak
6. Waktu makan yang tidak teratur,tidak akan menyebabkan gastritis
a. Ya
b. Tidak
7. Kurang bersihnya makanan tidak akan menyebabkan gastritis.
a. Ya
b. Tidak
8. Alat-alat makanan yang dipakai yang telah terkontaminasi dengan feses yang
mengandung H.pylori bisa mengakibatkan gastritis.
a. Ya
b. Tidak

42

9. Alat-alat gastroskopi dan alat-alat medis lainya yang pengoperasiannya


dimasukkan kedalam perut tidak perlu dilakukan desinfeksi lengkap.
a. Ya
b. Tidak
10. Gastritis yang tidak diobati tidak akan menimbulkan tukak lambung, pendarahan
lambung, bahkan kanker.
a. Ya
b. Tidak
11. Kecemasan dan stres berlebihan juga bisa membuat penyakit maag (gastritis)
bertambah parah
a. Ya
b. Tidak
12. Gastritis dapat terjadi karena asam lambung dan pepsin yang berlebihan.
a. Ya
b. Tidak
13. Gejala yang dialami penderita gastritis yaitu nyeri epigastrium, mual, kembung,
dan muntah
a. Ya
b. Tidak
14. Penyakit gastritis tidak terlalu berbahaya sehingga tidak perlu adanya penangan
yang serius terhadap penyakit ini.
a. Ya
43

b. Tidak
15. Bakteri Helicobacter Pylory dapat dihilangkan dari dalam Lambung
a. Ya
b. Tidak
16. Memperbanyak olahraga misalnya aerobic dapat mencegah terjadinya gastritis.
a. Ya
b. Tidak
17. Tingginya konsumsi alkohol dapat mengiritasi atau merangsang lambung
sehingga dapat mengakibatkan gastritis.
a. Ya
b. Tidak
18. Merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung, orang yang merokok lebih
sensitif terhadap gastritis.
a. Ya
b. Tidak
19. Penderita gastritis tidak perlu mengkonsumsi antasida.
a. Ya
b. Tidak
20. Penderita gastritis menu makanannya tidak perlu diatur.
a. Ya
b. Tidak

44

45

Anda mungkin juga menyukai