Anda di halaman 1dari 14

The effectiveness of physiotherapy in patients with asthma: A

systematic review of the literature

ANALISIS JURNAL
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik II A dengan
dosen pengajar Ns. Siswoyo, M. Kep

Oleh :
Kelompok 1
Wafi Hidayat
NIM 112310101034
Bella Alvionitta GP
NIM 132310101008
Novaria Dyah Ayu P
NIM 132310101022
Aulia Bella Marinda
NIM 132310101030
Tribuana Ratnasari
NIM 132310101053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karuni-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan analisis jurnal yang
berjudul The effectiveness of physiotherapy in patients with asthma: A
systematic review of the literature.
Analisis jurnal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Keperawatan Klinik II A. Penyusunan analisis jurnal ini tentunya tidak lepas dari
kontribusi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ns. Siswoyo, M.Kep. selaku PJMK mata kuliah Ilmu Keperawatan Klinik II A;
2. Rekan-rekan satu kelompok yang sudah bekerjasama dan berusaha semaksimal
mungkin sehingga seminar kasus ini dapat terealisasi dengan baik;
3. Semua pihak yang secara tidak langsung membantu terciptanya ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan seminar kasus ini. Akhirnya penulis berharap, semoga analisis
jurnal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jember, Januari 2016


Penulis

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar Isi .....................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................................2
BAB 2. ISI JURNAL...................................................................................3
2.1 Judul ......................................................................................................3
2.2 Metodologi ( jenis / tekhnik sampling )..................................................3
2.3 Isi Jurnal .................................................................................................3
2.4 Impilkasi .................................................................................................6
BAB 3. PEMBAHASAN.............................................................................7
3.1 Intervensi Pada Jurnal ............................................................................7
3.2 Intervensi Pendukung..............................................................................8
3.3 Kelebihan dan Kelemahan Jurnal............................................................9
BAB 4. PENUTUP......................................................................................11
4.1 Kesimpulan ............................................................................................11
4.2 Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
LAMPIRAN

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asma adalah salah satu penyakit pada saluran napas dalam kondisi jangka
panjang mempengaruhi saluran napas sampai saluran kecil yang mengalirkan
udara masuk dan keluar dari paru-paru (Darmanto, 2009). Saluran napas akan
mengalami peradangan dan menyempit sehingga penderita akan mengalami
kesulitan saat bernapas. Pada penderita asma terjadi beberapa perubahan pada
saluran napas, tetapi hal ini bisa dikembalikan ke kondisi semula sesuai denga
terapi yang tepat. Asma termasuk dalam penyakit inflamasi atau peradangan.
Saluran napas akan meradang dan berwarna merah. Asma bisa bertambah parah
apabila penderita mengalami alergi.
Asma memiliki dampak yang signifikan pada individu dalam hal kualitas
hidup, hal itu mempengaruhi sekolah atau bekerja kehadiran dan kinerja dan
mengurangi tingkat aktivitas. Pengobatan asma terdiri dari kedua medis, terutama
melalui inhalasi obat-obatan, dan terapi non-medis. Tujuan pengobatan adalah
untuk mencapai gaya hidup normal dengan normal kapasitas latihan, menghindari
serangan asma serius dan pencapaian fungsi paru yang optimal.
Dalam jurnal ini di jelaskan mengenai efektivitas fisioterapi pada penderita
asma mungkin memiliki menguntungkan efek karena sebagian besar penderita
asma memiliki disfungsional bernapas pola dan kondisi fisik yang buruk. Sebagai
konsekuensi, ini dapat menyebabkan masalah dalam partisipasi di olahraga, senam
sekolah dan bermain di luar. Fisioterapi bisa memiliki efek menguntungkan pada
penderita asma ulasan ini menyelidiki efektivitas fisioterapi dalam pengobatan
pasien dengan asma. Ulasan ini dilakukan pada latihan istilah pernapasan (BE),
latihan otot inspirasi (IMT), latihan fisik (PHT) dan jalan nafas (AC) pada pasien
dengan asma. tiga fisioterapi teknik latihan pernapasan, otot inspirasi pelatihan
dan pelatihan fisik dapat memiliki menguntungkan efek pada penderita asma.
Temuan utama adalah bahwa bentuk fisioterapi dapat meningkatkan penyakit
tertentu kualitas hidup, kebugaran cardiopulmonary dan inspirasi maksimal

menekan dan mengurangi gejala dan penggunaan obat-obatan. Secara khusus


untuk anak-anak yang menderita asma, kita dapat menyimpulkan bahwa pelatihan
fisik dapat meningkatkan penyakit tertentu kualitas hidup. Oleh karena itu,
fisioterapi harus dimasukkan dalam pengobatan asma.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1
1.2.2

Untuk mengetahui keefektifan fisioterapi pada pasien dengan asma.


Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang pentingnya intervensi
fisioterapi pada pasien dengan asma.

BAB 2. ISI JURNAL


2.1 Judul Jurnal
Judul jurnal yang dianalisis adalah The effectiveness of physiotherapy in
patients with asthma: A systematic review of the literature
2.2 Metodologi
Hasil pengukuran pada review ini merupakan hasil pengukuran yang yang
diperoleh berdasarkan review Cochrane. Pencarian dilakukan dengan mencari

studi literature penelitian sebelumnya. Pencarian dilakukan pada Cochrane library


dan Pubmed. Pertama kita mencari apa yang menjadi bahasan utama mengenai
fisioterapi di Cochrane Library, kemudian di Pubmed dilakukan pencarian secara
acak mengenai penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasikan sampai tanggal
2 maret 2015. Seleksi dilakukan dengan memeriksa secara skrining yang
dilakukan oleh dua orang reviewers yang dilihat adalah judul dan abstraknya,
kemudian tahap kedua dilakukan skrining pada seluruh bagian teks.
Penelitian dilakukan secara acak latihan pernapasan, latihan pada otot-otot
pernapasan, latihan fisik maupun jalannya napas pada pasien yang didiagnosis
asma. Dilakukan pada segala usia, namun diakukan pemisahan antara kelompok
anak-anak dan dewasa serta dilakukan pada berbagai tingkat keparahan. Intervensi
mencakup semua ilmu mengenai penggunaan satu atau lebih fisioterapi termasuk
teknik latihan pernapsan, latihan pada otot-otot pernapasan, latihan fisik maupun
jalannya udara dibandingkan dengan kelompok kontrol.
2.3 Isi Jurnal
Asma merupakan gangguan imflamasi dimana terjadi hipersensitivitas saluran
pernapasan dengan gejala bersin berulang, kesulitan bernapas, nyeri dada dan
batuk yang biasanya terjadi pada malam atau pagi hari. Asma memberikan efek
yang berbeda pada setiap orang, dimana dapat menghambat aktivitas disekolah
maupun ditempat kerja. Terapi dilakukan secara medis memggunakan inhalasi
maupun terapi non medis. Terapi non medis pada penderita asma meliputi
beberapa aspek seperti edukasi, bimbingan terhadap pasien dan berbagai bentuk
fisioterpai. Fisioterapi memiliki manfaat yang cukup besar mengingat sebagian
besar pasien mengalami ketidaknormalan pada pola nafasnya dan kondisi tubuh
yang lemah. Pada review cochrane dilakukan penelitian terhadap fisioterapi pada
pasien anak-anak dan orang dewasa yang menderita asma. Penelitian dilakukan
untuk mengetahui efek yang dihasilkan berbagai macam terapi asma.
Latihan Pernapasan dan Asma
Tujuan utama dilakukan latihan pernapasan adalah untuk mengembalikan
ritme pola pernapasan menjadi normal. Pelatihan dilakukan dengan melatih secara
berkala pola pernapasan melalui hidung maupun diafragma.
Melatih otot pernapasan dan asma

Melatih otot pernapasan dimaksudkan agar otot bisa lebih kuat dan
ketahanannya lebih baik, dimana dapat membantu mengurangi resiko dispnea
serta meningkatkan toleransi dalam melakukan aktivitas.
Latihan Fisik dan asma
Latihan fisik pada penderita asma dimaksudkan agar terjadi peningkatan
kegugaran tubuh pasien, kooordinasi neuromuskular serta kepercayaan diri.
Pedoman mengenai Fisioterapi dan asma
Pada pedoman Internasional mengenai asma sebelumnya dijelaskan bahwa
olahraga atau latihan yang dilakukan dimaksudkan agar pasien dapat mengontrol
asma serta meningkatkan kualitas hidup (Grade A). Latihan fisik dimaksudkan
untuk meningkatkan ketahanan tubuh, menghindari dispnea serta meningkatkan
kualitas hidup (Grade B).
Latihan Pernapasan
Dilakukan beberapa pengujian dengan membandingan antara pasien yang
tidak melakukan latihan pernapasan dengan pasien yang melakukan latihan
pernapasan. Dari beberapa perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa
latihan pernapasan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang, mengurangi
gejala, hiperventilasi, kecemasan dan depresi, laju pernapsan rendah, pengurangan
konsumsi obat-obatan, namun tidak mempengaruhi fungsi lambung.
Latihan pada otot pernapasan
Pada penelitian ini tidak dilakukan pengkajian apakah latihan pada otot
pernapasan bisa meningkatkan kualitas hidup dan kontrol asma pada pasien.
Kesimpulan yang diperoleh adalah latihan ini bisa meningkatkan tekanan pad
ainspirator maksimal dan mengurangi penggunaan obat-obatan serta menigkatkan
fungsi jantung, namun peneltian yang dilakukan masih terbatas.
Latihan Fisik
Dilakukan pengkajian pada beberapa artiel yang membahas mengenai latihan
fisik yang diakukan pada pasien asma serta manfaatnya bagi kualitas hidup
pasien. Pada pasien golongan anak-anak, aktivitas atau latihan fisik dapat
membantu meningkatakan kualitas hidup namun tidak berpengaruh pada fungsi
kerja paru-parunya. Sedangkan pada pasien dewasa dapat meningkatkan kualitas

hidup,

mengurangi

gejala,

meningkatkan

ketahanandan

kebugaran

kardiopulmonari tanpa mengubah fungsi kerja paru-paru.


Jalan pernapasan
Pada

pedoman

fisioterapis

Belanda

juga

digunakan

teknik

untuk

meningkatkan kejernihan saluran pernapasan. Namun tidak ditemukan adanya


penelitian yang membuktikan bahwa sputum dapat mempengaruhi pasien asma.
Hasil pengkajian review artikel penelitian yang telah dilakukan guna untuk
melihat seberapa besar manfaat yang diperoleh pasien asma setelah menjalani
fisioterapi. Manfaat yang diperoleh meliputi peningkatan kualitas hidup,
kebugaran kardiopulmonari, tekanaan maksimal inspiratori, dan mengurangi
gejala serta penggunaan obat.
Latihan Penapasan dan Asma
Berdasarkan review yang dilakukan pada Cochrane diperoleh hasil dimana
latihan pernapasan dapat mengurangi gejala, hiperventilasi, kecemasan dan
depresi. Pada artikel bruton, et al. Diperoleh kesimpulan bahwa latihan pernapsan
dapat meningkatkan gejala, kualitas hidup dan dapat mengurangi penggunaan
bronkodilator.

Latihan otot inspiratori


Pada review Cochrane disimpulkan bahwa IMT dapat meningkatkan Ipmax
namun masih belum dapat dipastikan apakah hal tersebut dapat memberikan
manfaat klinis pada pasien asma. Selain itu juga ditemukan adanya penurunan
gejala dan penggunaan obat walupun hanya ditemukan satu dari tiga penelitian.
Latihan fisik dan Asma
Berdasarkan review yang dilakukan ditemukan bahwa laitihan fisik dapat
meningkatkan ketahanan dan kebugaran pada kerdiopulmonari.
Keterbatasan pada review
Ada lima keterbatasan yang ditemukan dalam review ini, yang pertama yaitu
jumlah sampel yang terlalu sedikit, yang kedua adalah kontrol acak yang

desainnya berbeda dimana gtidak hanya perhitungan akhir yang berbeda, namun
juga kontrol grup, durasi dan konten pada masing-masing penelitian berbeda.
Kesimpulan
Dari review yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tiga teknik
fisioterapi seperti latihan pernapasan, latihan otot inspiratori, dan latihan fisik bisa
memberikan efek yang menguntungkan bagi penderita asma. Manfaat yang
diperoleh yaitu peningkatan kualitas hidup, kebugaran kardiopulmonari, tekanan
maksimal otot inspiratori, serta mengurangi gejala dan penggunaan obat.
2.4 Implikasi
Jurnal ini dapat meningkatkan pemahaman kita sebagai perawat tentang
kemungkinan manfaat jangka panjang dengan menggunakan intervensi teknik
fisioterapi latihan pernapasan pada pasien dengan asma untuk pengendalian
penyakit, penerimaan rumah sakit kembali, dan tingkat kualitas hidup. Namun
diperlukan untuk mengeksplorasi kemungkinan alasan mengapa masih ada
sebagian dari peserta yang tidak mencapai pernafasan yang efektif setelah
dilakukan fisioterapi.

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Intervensi pada Jurnal


Jurnal yang berjudul The effectiveness of physiotherapy in patients with
asthma: A systematic review of the literature ini membahas mengenai penerapan
intervensi fisioterapi pada pasien dengan asma. Intervensi keperawatan yang
terdapat pada jurnal ini adalah dengan melakukan fisioterapi. Fisioterapi memiliki
keuntungan karena sebagian besar penderita asma memiliki disfungsional dalam
bernafas dan memiliki kondisi buruk. Menurut jurnal tersebut fisioterapi yang

dapat diberikan pada pendirita asma diantaranya adalah latihan pernafasan, latihan
otot pernafasan, dan latihan fisik.
Latihan pernafasan sendiri memiliki tujuan yaitu menormalkan pola nafas
dengan mengadopsi tingkat lambat pernafasan dan mengurangi hiperventilasi.
Latihan ini sering melibatkan pernafasan hidung dan diafragma, hal ini
diasumsikan bahwa pasien asma memiliki keabnormalan dalam bernafas. Dalam
penelitian ini menyatakan bahwa telah ada 2 penelitian yang menunjukkan dengan
adanya pelatihan pernafasan akan mengurangi penggunaan obat bronkodilator
atau kortikosteroid.
Latihan otot inspirasi, dengan meningkatkan kekuaatan otot inspirasi pada
orang asma dapat mengurangi intensitas dyspnea, terjadinya penurunan yang
signifikan dalam penggunaan bronkodilator, dan dapat meningkatkan latihan
tolerance. Latihan ini berguna karena adanya kemungkinan bahwa hilangnya
massa otot, termasuk otot pernafasan dapat terjadi pada penderita asma akibat
efek dari pengobatan dengan kortikosteroid. Hasil ini didapat dari 2 sumber
penelitian sebelumnya yang menyatakan adanya peningkatan yang signifikan
dalam peningkatan inspirasi melalui latihan otot inspirasi.
Sedangkan dalam pelatihan fisik, melakukan aktivitas fisik secara teratur
merupakan komponen penting dalam manajemen penanganan asma. Hal ini
dikarenakan dengan latihan fisik dapat meningkatkan kebugaran kardio respirasi
dan daya tahan, selain itu berguna untuk mengurangi dyspnea dan meningkatkan
kualitas hidup. Tiga dari empat penelitian yang sebelumnya juga menyatakan hal
berikut benar bahwa latihan fisik dapat meningkatkan kualitas hidup orang dengan
asma, dan tidak mempengaruhi fungsi paru paru, selain itu juga dapat mengurangi
gejala dan meningkatnya daya tahan cardiopulmonary.
3.2 Intervensi Pendukung
Dalam sumber lain kami menemukan bahwa latihan nafas dapat membuat
pola nafas kembali efektif dan hal ini dapat membuat klien rileks sehingga
merupakan tindakan yang efektif pada klien dengan asma (Nining, 2012). Selain
itu, dalam penelitian ini juga mengajarkan batuk efektif pada pasien. Hal ini
berguna untuk mengeluarkan sekret yang ada disaluran pernafasan pasien.

Pemberian posisi semi fowler juga peneliti berikan untuk mengurangi sesak nafas
pada pasien.
Hal ini juga ditemukan pada penelitian Refi Safitri dan Annisa Andriyani
(2011) yang menyatakan bahwa adanya perbedaan sesak nafas antara sebelum dan
sesudah pemberian posisi semi fowler. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
33 sample dengan tingkat sesak yaitu ringan (7 orang), sedang (9 orang), dan
berat (17 orang). Hasil yang didapatkan setelah sample menerima posisi semi
fowler adalah ringan (18 orang), sedang (9 orang), dan berat (6 orang). Hal ini
menunjukkan adanya penurunan sesak nafas berat ke sesak nafas ringan sebanyak
11 pasien, yaitu dari 17 pasien menjadi 6 pasien dengan sesak nafas berat.
Intervensi lain untuk mengeluarkan sekret pada pasien asma yaitu dengan
pemberian MWD (Micro Wave Diathermy), terapi inhalasi, dan chest fisioterapi
(postural drainage, huffing, caughing, tapping, dan clapping). Hal ini diteliti oleh
Slamet Soemarmo dan Dwi Astuti pada tahun 2005 dengan jumlah sample 20
orang disalah satu rumah sakit di Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut adalah
bahwa pemberian intervensi MWD memberikan pengaruh banyak terhadap
pengeluaran volume sputum pada penderita asma bronkial. Selain itu intervensi
terapi inhalasi dan chest fisioterapi juga memberi pengaruh yang bermakna dalam
pengeluaran sputum.
Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2014), dalam karya tulis ilmiahnya
yang berjudul Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Asma, juga
mengatakan bahwa intervensi yang dilakukan terkait dengan fisioterapi pada
penderita asma, dapat mengurangi sesak nafas pada pasien asma. Berbagai teori
tentang asma umumnya menerangkan tentang kepekaan yang tinggi dari saluran
pernapasan sebagai bentuk respon pertahanan normal saluran napas. Respon ini
dapat mengakibatkan reaksi abnormal jaringan saluran pernapasan yang mungkin
akibat pengaruh imunologik ataupun pengaruh keseimbangan neuro hormonal
(Kabat, 2004). Intervensi yang dilakukan oleh Setiawan (2014 ) dalam penelitian
ini adalah
1. Breathing Exercise merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
membersihkan jalan nafas, merangsang terbukanya sistem collateral,
meningkatkan distribusi ventilasi, dan meningkatkan volume paru.
Breathing exercise yang digunakan dalam kasus asma ini adalah pursed
lip breathing yang bertujuan meringankan kerja pernafasan.

2. Mobilisasi sangkar thorak merupakan salah satu faktor penentu dari


pengembangan paru. Gangguan mobilitas ini dapat terjadi ke arah
inspirasi maupun ekspirasi.
3. Senam Asma merupakan salah satu pilihan olahraga yang tepat bagi
penderita asma. Gerakan senamnya terdiri dari pembukaan, dilanjutkan
dengan gerak inti A dan gerak inti B. Setelah itu, ada gerakan aerobic lalu
pendinginan.
3.3 Kelebihan dan Kelemahan Jurnal
Kelebihan jurnal yang kami analisis adalah sebagai berikut:
a. Peneliti menggunakan 23 literatur dalam melakukan penelitian ini, hal ini
dapat dikatakan baik karena peneliti menggunakan setidaknya lebih dari 10
b.

sumber untuk mengetahui efktivitas fisioterapai untuk penderita asma


Dari beberapa sumber yang digunakan peneliti, ia menyimpulkan hal tersebut
dengan begitu mudah, didukung dengan penggunaan tabel yang dapat

c.

memudahkan pembaca untuk memahami hasil penelitian sebelumnya.


Literatur yang peneliti gunakan merupakan literatur yang baru, tidak kurang

d.

dari 5 tahun semenjak jurnal ini diterbitkan.


Adanya penelitian ini dapat memberikan intervensi yang efektif bagi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan asma secara
tepat.

a.

Kekurangan jurnal yang dianalisis adalah sebagai berikut:


Metodologi yang peneliti lakukan adalah dengan menggunakan literatur dari
penelitian sebelumnya. Menurut kami hal ini kurang efisien dibanding dengan

b.

langsung melakukan penelitian terhadap pasien dengan asma.


Penulis memaparkan bahwa literatur yang digunakan cukup beragam, ia
menuliskan bahwa tidak sedikit literatur yang menggunakan sample yang
sedikit. Sehingga membuat penelitian yang terdahulu kurang efektif.

10

BAB 4. PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Asma adalah salah satu penyakit pada saluran napas dalam kondisi jangka
panjang mempengaruhi saluran napas sampai saluran kecil yang mengalirkan
udara masuk dan keluar dari paru-paru. Saluran napas akan mengalami
peradangan dan menyempit sehingga penderita akan mengalami kesulitan saat
bernapas. Efektivitas fisioterapi pada penderita asma mungkin memiliki
menguntungkan

efek

karena

sebagian

besar

penderita

asma

memiliki

disfungsional bernapas pola dan kondisi fisik yang buruk. fisioterapi dapat
meningkatkan penyakit tertentu kualitas hidup, kebugaran cardiopulmonary dan
inspirasi maksimal menekan dan mengurangi gejala dan penggunaan obat-obatan.
Secara khusus untuk anak-anak yang menderita asma, kita dapat menyimpulkan
bahwa pelatihan fisik dapat meningkatkan penyakit tertentu kualitas hidup. Oleh
karena itu, fisioterapi harus dimasukkan dalam pengobatan asma.
4.2 Saran
Asma merupakan salah satu masalah keperawatan yang paling sering terjadi
pada usia anak dan juga dewasa.Dengan dilakukan fisioterapi untuk mengatasi
kekambuhan asma hal tersebut dapat menghilangkan sesak nafas yang dirasakan.
Akan tetapi kita sebagai perawat akan mengurangi intervensi non medis dalam
asuhan keperawatan akan menurun maka dari itu fisioterapis dan juga perawat
meakukan kerjasama untuk melakukan intervensi yang nanti mempntai tujuan

11

yang sama maka dari itu dengan melakukan kolaborasi akan menunjukkan hasil
yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/ diakses tanggal 11 Januari 2016
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/ diakses tanggal 11 Januari 2016
http://download.portalgaruda.org/ diakses tanggal 11 Januari 2016
Brooker, C. 2009. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.
Djojodibroto, Darmanto. 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC.
Ikawati, Zullies. 2011. Penyakit Sistem Pernapasan dan Tatalaksana Terapinya.
Yogyakarta: Bursa Ilmu
Kabat. 2004. Asma Bronkial. Dalam: Hood Alsagaff. (eds). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Paru.
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Pernapasan.
Jakarta: Salemba Medika
Robbins, dkk. 2007. Keperawatan Penyakit Asma. Pionir: Jakarta
Setiawan, Aris A. (2014). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Asma.
Surakarta.
Diakses
melaluli
http://eprints.ums.ac.id/30738/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf. pada tanggal
11 Januari 2016
Somantri, I. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai