Anda di halaman 1dari 8

CASE REPORT SESSION

Meningioma

Disusun Oleh:

Pesiar Ilman

Preseptor:
Bilzardy Ferry Zulkifli, dr., SpBS., M.Kes

BAGIAN ILMU BEDAH SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
2016

Identitas
Nama
Usia
Alamat

:Ny. S
: 42 tahun
: Lampung

Anamnesis
Keluhan utama: mata menonjol keluar
Pasien mengeluhkan benjolan di mata kiri yang membuat matanya menonjol
keluar. Benjolan pertama kali dirasakan sejak 15 tahun yang lalu. Pertama kali
pasien merasakan ada benjolan sebesar kacang atom kemudian bertambah
besar sampai sekarang berukuran sebesar bola tenis. Pasien juga merasakan
adanya sakit kepala yang hebat kadang-kadang. Penglihatan pasien perlahanlahan menjadi buruk kemudian pasien kehilangan penglihatan mata kirinya 1
bulan SMRS. Riwayat kejang (-), trauma, (-), muntah (-),dan penurunan
kesadaran (-). Pasien sudah berobat ke mantri dan diberikan pengurang nyeri,
kemudian ke cicendo dan dilakukan CT scan, kemudian dirujuk ke RSHS.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesan
:tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital : TD : 120/80, Nadi: 78x/m, Respirasi: 17x/m, Suhu: afebrile, VAS:
5/10
Status lokalis
: a.r. mata kiri: penonjolan (+), terdapat massa solitaire,
ukuran 6cmx6cmx6cm, solid, batas tegas, kontur rata, nyeri (-)
Pemeriksaan neurilogis
Kaku kuduk : (-)
Pupil anisokor, ODS 4mm
Visus OD:6/60, OS:0/tak hingga
Funduscopy tidak dilakukan
Gerak bola mata penuh ke segala arah
Saraf Otak
CNI
: tidak dilakukan
CNII
: Visus OD>6/60, OS:0/tak hingga
CNIII,IV,VI
: Ptosis (-)
Strabismus (-)
Exopthalmus (+) Nistagmus (-)
Gerak bola mata baik ke segala arah
Pupil
: anisokor
4 mm
Reflex cahaya direct +/-, indirect -/+
CN V
: dalam batas normal
CNVII
: angkat alis tidak bisa, menyeringai simetris,
CNVIII-XII
: dalam batas normal
KPR
: +/+
1

ATR
Babinsky

: +/+
:-/-

Foto

Differential diagnosis
SOL di retroorbital kiri e.c. menigioma
SOL di retroorbital kiri e.c. optic nerve glioma
Diagnosis Kerja
SOL di retroorbital kiri e.c. menigioma
Usulan Pemeriksaan
Darah lengkap
CT scan
Penatalaksanaan
Acetaminophen 650mg PO
R/ Craniostomy Tumor Removal
Prognosis
Quo Ad Vitam
: Dubia Adbonam
Quo Ad functionam : Ad malam
Hasil pemeriksaan darah
Hb
13.9
Hct
42
Leu
13,800
Trombosit
385000

CT Scan

Pembahasan
Anatomi dura mater

Gambar A. Potongan korona kepala, gambar B. Bagian bawah tengkorak


menampilkan dura dan sinus

Definisi Meningioma
5

Meningioma adalah sebuah tumor yang berasal dari dura mater atau
arachnoid
Epidemiologi
Meningioma merupakan 15% dari seluruh tumor intra kranial. Terjadi lebih
banyak pada wanita dibanding laki-laki (2:1) untuk intra kranial dan (4:1)
untuk spine.
Meningioma paling sering terjadi pada lipatan dura, paling sering di
frontoparietal convexities, falx, tentorium cerebri, sphenoid wing, olfactory
groove, dan tuberculum sella.
Manifestasi Klinis
Muncul gejala-gejala peningkatan TIK, paresis, dan perubahan status
mental. Gejala lain ditentukan berdasarkan lokasi dari meningioma:

o
o

o
o
o

Supratentorial
Parasagital covenxities
Seizure dan hempiparesis
Sphenoid ridge
Olfactory groove
Anosmia
Juxtasellar
Gangguan lapang pandang
Defisit saraf otak
Infra tentorial
Obstructive hydrocephalus
Defisit saraf otak
Lain-lain
Intraventricular meningioma
Optic nerver meningioma
Pineal gland
Pemeriksaan radiologi
Foto polos
Tidak lagi digunakan untuk menegakkan diagnosis, sebelumnya beberapa
fitur yang ditemukan adalah:

Pembesaran meningeal artery grooves


Hyperostosis
Kalsifikasi
Perubahan tempat dari kelenjar pineal atau choroid plexus akibat
penekanan
6

CT

Non-contrast CT
o 60% sedikit hyperdense terhadap otak normal, sisanya
isodense
o 20-30% memiliki kalsifikasi
Pembesaran paranasal sinus
Lytic region

Treatment
Eksisi tumor akan memberikan pengobatan yang long-term atau
permanen pada kebanyakan gejala dan tumor yang bisa diakses.
Rekurensi mungkin terjadi jika pembuangan tumor tidak sempurna, tetapi
kebanyakan kasus, laju pertumbuhan tumornya lambat, butuh waktu
tahunan atau dekade untuk timbul gejala lagi. Sebagian kecil tumor
dengan karakteristik malignan yang memiliki indeks mitosis yang tinggi,
nuclear atypia, pleomirphic, dan inveasif memiliki laju pertumbuhan yang
tinggi. Tumor yang berada di bawah hypothalamus, bagian medial dari
tulang sphenoid, dan regio parasellar atau di depan brainstem sangat sulit
untuk di eksisi. Tumor-tumor tersebut bisa jadi tidak mungkin untuk
dibuang secara sempurna.
Tumor kecil pada dasar tengkorak bisa diobati dengan radiasi. Kemoterapi
konvensional dan terapi hormonal tidak terbukti efektif.

Referensi
Snell Clinical Neuroanatomy 7th edition
Adams and victors principle neurology 10th Edition
Prof. Frank Gallard, et al, Meningioma, Radiopaedia.org

Anda mungkin juga menyukai