PBL 3
Gas Kromatografi
Kelompok 7:
Ilham Maulana
Muhammad Irfan Raharjo
Nafila Wajfi
Sari Dafinah Ramadhani
Yusran Fachry Reza
1406531914
1406604531
1406531675
1406531832
1406531826
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
kehendak-Nya laporan yang berjudul Analisa Narkoba dengan Metode
Kromatografi Gas
laporan ini bertujuan untuk pembuatan tugas penulisan laporan pemicu 3 mata
kuliah Kimia Analitik. Selain itu, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui konsep metode penentuan kandungan zat organik
dengan kromatografi gas.
Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan
dari berbagai pihak, laporan ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak
kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dianursanti yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan
untuk membuat laporan, juga memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada
penulis, dan kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Sebagai mahasiswa yang perlu banyak belajar dalam penulisan laporan,
penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar
laporan ini dapat menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Penulis berharap laporan yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan
pembaca mengenai metode dalam menentukan kandungan zat organik dengan
metode kromatograf igas, serta bermanfaat bagi rekan mahasiswa dan semua
kalangan masyarakat.
Depok, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II ISI..............................................................................................................3
BAB III KESIMPULAN....................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Masih segar diingatan kita, semakin banyaknya artis muda yang kedapatan
tertangkap tangan oleh BNN atau polisi terkait dengan penyalahgunaan
Narkoba. Namun ada juga artis yang dinyatakan positif memakai narkoba
tapi dibebaskan karena lemahnya bukti meski menimbulkan pro dan kontra
apakah zat yang terkandung di dalam tubuhnya adalah narkoba atau bukan.
Terlepas dari itu semua, pernahkah ada pertanyaan dipikiran Anda
bagaimana pihak berwajib bisa mengatakan bahwa orang tesebut
mengonsumsi narkoba? Bagaimana bisa pihak berwajib menentukan zat X
di dalam tubuh seseorang yang diindikasikan sebagai narkoba? Pihak polisi
biasanya disertai dengan alat uji analisis untuk pembuktian/pengindikasian
penyalahgunaan narkotika ini. Dari sini akan diketahui apakah seseorang ini
mengonsumsi narkoba atau tidak. Tidak hanya itu, dari sini juga bisa
diketahui narkoba jenis apa yang dikonsumsi.
Ternyata
selain
menggunakan
multimeter,
pihak
berwajib
juga
BAB II
ISI
Tugas 1:
Susunlah pertanyaan penting terkait analisis narkoba dalam urine, paling
sedikit terdapat tujuh pertanyaan.
Dalam percobaan ini, urine akan dianalsis dengan metode analisis GC/MS, yang
akan menetapkan apakah seseorang ini mengonsumsi narkoba atau tidak.
Berikut ini adalah sekilas gambaran besar tentang GC/MS sebagai teknik yang
handal untuk memisahkan komponen dalam campuran. Sampel disuntikkan pada
GC, GC kemudian memisahkan semua komponen yang ada dalam sampel
menjadi komponen individu. Komponen individu kemudian dilewatkan ke
Spektrometer Massa (bagian MS) untuk mengidentifikasi komponen campuran.
Jawab :
1. Bagaimana proses narkoba dicerna oleh alat pencernaan?
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tes urine?
3. Apa saja parameter yang dibutuhkan untuk analisis narkoba dalam urine?
4. Apa metode yang paling tepat untuk analisis narkoba dalam urine?
5. Berapa tingkat kegagalan metode ini?
6. Apa yang diamati dalam analisis ini?
7. Apa keuntungan dan kelemahan menggunakan metode ini?
8. Apa saja syarat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tes urine?
9. Bagaimana proses pendeteksian oleh alat GC/MS?
10. Apa saja hasil keluaran dari alat GC/MS?
Tugas 2 :
Dalam percobaan ini, urine akan dianalisis dengan metoda analisis GC/MS, yang
akan menetapkan apakah seorang ini mengonsumsi narkoba atau tidak.
Berikut ini adalah gambaran besar tentang GC/MS sebagai teknik yang handal
untuk memisahkan komponen dalam campuran. Sampel disuntikan pada GC. GC
kemudian memisahkan semua komponen yang ada dalam sampel menjadi
komponen individu. Komponen individu kemudia dilewatkan Spektrometer
Massa (bagian MS) untuk mengidentifikasi komponen campuran.
Tugas II:
1. Parameter apa saja yang harus anda ketahui dalam metode GC?
Jawab:
....(1)
....(2)
Pada banyak kasus tR1 sering digunakan sebagai acuan distribusi puncakpuncak lainnya, yang penting dalam analisis kuantitatif.
Waktu Retensi
Waktu (tM) setelah injeksi sampel sampai dengan munulnya puncak
ini seringkali dinamakan waktu mati (dead time). Waktu mati memberikan
pengukuran dari laju migrasi rata-rata dari fasa bergerak dan merupakan
suatu parameter yang penting dalam mengidentifiasi puncak analit.
Seringkali suatu sampel akan mengandung spesies yang tidak ditahan, jika
mereka tidak memiliki spesies yang tidak ditahan maka penambahan
spesies dengan sifat seperti ini dapat dilakukan untuk membantu
identifikasi puncak.
Puncak lebih besar yang terdapat di bagian kanan lampiran gambar
1 merupakan puncak dari spesies analit. Waktu yang diperlukan puncak ini
untuk mencapai detektor atau waktu yang diperlukan spesies analit untuk
keluar dari kolom dan mencapai detektor dinamakan waktu retensi (tR).
Laju linear rata-rata dari migrasi zat terlarut (v) dan kecepatan linear ratarata dari spesies dalam fasa bergerak (u) diberikan pada persamaan
dibawah ini
(4)
(5)
Dimana L = panjang dari kolom
Nilai dari v juga dapat dinyatakan dalam u dan rasio partisi (K) dengan
cara mengekspresikan nilai laju v sebagai fraksi dari kecepatan pada fasa
bergerak. Penurunannya adalah sebagai berikut:
(6)
Dimana Vs = volume dari fasa diam dan V M = volume dari fasa
bergerak.
Faktor kapasitas
Faktor kapasitas merupakan parameter eksperimental yang
menyatakan perbandingan mol komponen analit dalam fasa diam terhadap
mol komponen dalam fasa gerak, yang nilainya tergantung pada
temperatur. Faktor ini banyak digunakan untuk mendeskrispsikan laju
migrasi zat terlarut dalam kolom. Untuk spesies A nilai faktor kapasitasnya
adalah sebagai berikut. (dengan KA adalah nilai rasio partisi untuk spesies
A)
(7)
Persamaan 5 dapat disubstitusi ke persamaan (4).
(8)
Agar nilai kA dapat dicari dalam kromatogram maka persamaan (2)
dan (3) dapat disubstitusi ke persamaan (6)
(9)
(10)
Besarnya faktor kapasitas menentukan laju elusi komponen. Jika k
> 1 maka elusi akan berlangsung dengan cepat dan jika k > 20-30 maka
waktu elusi akan berlangsung sangat panjang.
(11)
Dimana tR = waktu retensi dan Wb = lebar puncak pada pita elusi
hasil kromatografi. Ilustrasi yang dapat memperjelas nilai Wb dapat dilihat
pada lampiran gambar 3. Walaupun tR didefinisikan sebagai waktu, tetapi
sebenarnya kita dapat mengukur jarak pada kertas daftar perekam dalam
cm atau mm, perlu diingat bahwa tR dan Wb harus diukur dalam satuan
yang sama.
Efisiensi Kolom
Efisiensi kolom berkaitan dengan pelebaran puncak dari pita awal
ketika melewati kolom. Melebarnya hasil dari disain kolom dan kondisi
operasi, secara kuantitatif dapat dijelaskan oleh tinggi ekivalen plat teoritis
(HETP). Konsep plat pada kromatografi sama dengan konsep plat pada
destilasi, dimana kolom efisiensi pertamaterdiri dari plat yang terpisah.
Pada G.C. plat terpisah adalah suatu konsep tiruan yang digunakan untuk
membandingkan kolom sejenis pada kondisi spesifik antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
....(13)
Jumlah plat berhubungan dengan tinggi ekivalen plat teoritis
(HETP) yang merupakan ukuran langsung dari effsiensi kolom, bisa
dikatakan perbandingan antara kolom diberikan dari :
....(14)
Resolusi Kolom
Resolusi kolom (Rs) dapat mengukur kemampuan kolom untuk
memisahkan dua analit secara kuantiitatif. Untuk lebih jelasnya dapat
dituliskan dalam persamaan berikut:
RS
2 t R B t R A
2Z
WA WB
WA WB
(15)
Dimana
N
4
k 'B
1 k 'B
(16)
1
2
1 k 'B
k 'B
(17)
Selain itu resolusi kolom dapat mempengaruhi retention time (tR), dan kita
dapat melihat hubungan keduanya sebagai berikut:
tR B
16 RS H
u 1
2
1 k ' B 3
k 'B 2
(18)
Adanya zat aditif dapat bertahan selama beberapa jam di urin, sehingga hal
ini dapat dijadikan dasar analisis. Prinsip kerja alat ini adalah dengan
memisahkan komponen yang terkandung dalam sampel sesuai sifat
kepolarannya. Zat-zat yang telah terpisah nanti akan diketahui jenisnya.
Analoginya seperti pada sensus penduduk. Pada sensus penduduk biasanya
dikelompokkan dahulu menurut jenis kelamin, lalu dikelompokkan lagi
menurut usia, lalu menurut pekerjaan, agama, dan sebagainya. Hingga
akhirnya terpilah beberapa bagian yang memiliki sifat berbeda.
Kromatografi gas ini memiliki 4 bagian penting, yakni tempat
memasukkan sampel (injector port), kolom, tabung gas pembawa (carrier
gas), dan detektor. Bagian tempat memasukkan sampel berfungsi untuk
menginjeksikan sampel. Kolom berfungsi sebagai tempat pemisahan. Tabung
gas pembawa (carrier gas) berfungsi sebagai tempat gas yang akan membantu
pergerakan sampel. Sedangkan detektor berfungsi sebagai tempat untuk
mengenali zat-zat yang telah terpisah. Urin tersangka ini mula-mula disiapkan
dahulu. Biasanya dilarutkan dengan pelarut yang sesuai. Setelah penyiapan
sampel urin selesai, maka sampel dapat dimasukkan. Setelah sampel
dimasukkan, maka akan bergerak menuju kolom. Di dalam kolom inilah
terdapat oven. Tujuannya adalah agar sampel urin tadi bisa berubah menjadi
gas. Dalam urin terkandung berbagai jenis zat, dimana kemapuan zat-zat
tersebut untuk menguap tidaklah sama.
Ada zat yang mudah menguap dan ada zat yang sukar menguap.
Semakin kuat gaya antar molekul zat tersebut, maka akan semakin sukar
menguap. Zat yang telah menguap ini akan bergerak menuju detektor.
Pergerakan menuju detektor dibantu oleh gas pembawa yang dialirkan ke
dalam kolom. Zat yang mudah menguap akan lebih cepat sampai
dibandingkan zat yang sukar menguap. Setelah semua zat yang sampai ke
detektor, maka detektor akan mengubah sinyal pergerakan zat tadi menjadi
sinyal listrik. Setelah itu akan ditampilkan di layar seperti grafik di bawah ini.
/
Grafik yang mirip pergerakan harga saham ini disebut waktu retensi. Di
dalam grafik ini terdapat puncak-puncak kurva.. Besarnya puncak-puncak
kurva ini menggambarkan zat yang dianalisis.. Dari sini akan diketahui
apakah sesorang ini mengonsumsi narkoba atau tidak. Tidak hanya itu, dari
sini juga bisa diketahui narkoba jenis apa yang telah dikonsumsi. Pada hasil
gambar diketahui bahwa kandungan urin yang telah dianalisis mengandung
banyak senyawa (muncul banyak peak). Maka untuk mengetahui positif ganja
atau tidak menggunakan peak pembanding yang berasal dari ganja murni.
Dari hasil perbandingan dapat disimpulkan bahwa sampel urin yang diuji
menggunakan GC menunjukkan hasil positif mengandung GANJA.
Biasanya, untuk analisis lebih mendalam, alat ini diintegrasikan dengan
alat lain yang bernama spektroskopi massa (MS). Dengan alat ini maka hasil
analisis akan lebih akurat karena senyawa yang terkandung di dalam urin
sangat komplek. GC sering kesulitan untuk membandingkan beberapa
senyawa yang hampir mirip. Kedua alat ini biasa disebut dengan GC-MS.
Satu hal yang harus diperhatikan, untuk mendapat hasil yang optimal maka
alat ini cukup memakan waktu. Mulai dari preparasi sampel, running
(penggunaan alat), dan identifikasi sampel. Perlu minimlal 1 hari untuk bisa
selesai. Tidak jarang jika preparasi sampel yang dilakukan kurang baik, maka
hasil analisisnya akan kacau. Maka dari itu, ketelitian dalam menggunakan
alat ini juga harus diperhatikan agar presisi dan akurat
3. Bagaimana cara menganalisis adanya narkoba dalam sampel urin
menggunakan GC dan MS? Informasi apa saja yang Anda peroleh dari
kedua teknik ini yang digabungkan dalam instrumen GC/MS ?
Jawab :
GC-MS merupakan metode pemisahan senyawa organik
yang
menggunakan dua metode analisis senyawa yaitu kromatografi gas (GC) untuk
menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif dan spektrometri massa (MS)
untuk menganalisis struktur molekul senyawa analit. Gas kromatografi merupakan
salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip pemisahan campuran
berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya.
Gas kromatografi biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang
terdapat pada campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa
dalam fase gas. Spektroskopi massa adalah suatu metode untuk mendapatkan
berat molekul dengan cara mencari perbandingan massa terhadap muatan dari ion
10
larutan
organik,
memasukkannya
ke
dalam
instrumen,
11
12
4. Apa yang Anda ketahui tentang jenis jenis alat kromatografi? Apakah
jenis yang lain dapat juga digunakan untuk mendeteksi senyawa narkoba?
Jawab :
Pengertian :
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan
komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.
Prinsip kerja:
Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang
merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom
akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah.
Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan
pergerakan pada kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen
tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan
untuk analisis lebih lanjut.
Klasifikasi Kromatografi:
A. Berdasarkan macam fasa gerak
1. Kromatografi Cair (KCKT/HPLC)
2. Kromatografi Gas (KG/GC)
B.Berdasarkan fasa gerak dan fasa diam
Tabel 1. Kromatografi berdasarkan fasa gerak dan fasa diam
Fasa Gerak
Fasa Diam
Jenis Kromatografi
Cair
Padat
Cair
Cair
Gas
Padat
Kromatografi Gas-Padat(KGP)
Gas
Cair
Kromatografi Gas-Cair(KGC)
Fasa Diam
Mekanisme
Pemisahan
Teknik
Nama Metode
Kromatografi
13
Cairan
Partisi
Kolom
Gas
Padatan
Adsorpsi
Kolom
Kolom
Cairan
Cairan
terikat
Partisi
Planar
Kolom
Partisi
Planar
Kolom
- K. Cair-Padat
(LSC, Liquid Solid Chromatography)
- K. Cair Kinerja Tinggi( HPLC, High
Performance Liquid Chromatography)
Planar
K. Lapisan Tipis
K. Lapisan Tipis Kinerja Tinggi
Kolom
Cair
Adsorpsi
Padatan
Pertukaran
Ion
Saringan
Chromatography)
Kolom
K. Ekslusi(Exclusion Chromatography)
Kolom
Molekular
Reaksi
Selektif
Tugas III
Anda mengetahui suatu campuran yang mengandung metil propionat dan metil-nbutirat dianalisis dengan GC dengan data sbb :
-
Dari 5 mikro liter larutan standar metil propionat dan metil butirat masingmasing menunjukkan puncak pada 3.4 dan 8.2 menit
Sebanyak 5 mikro liter dari campuran standar berikut dianalisis:
o 0.1 ml metil propionat + 1.9 ml metil butirat
o 0.2 ml metil propionat + 1.8 ml metil butirat
14
Pada salah satu campuran standar metil propionat dan metil butirat yang
digunakan menunjukkan data sbb: lebar dasar puncak pada metil propionat
dan metil butirat adalah berturut-turut 1.45 menit dan 3.65 menit.
Bagaimana Anda menentukan :
15
0.73
mm/ppm
0.2
mm
[x]
ppm
12.5
mm
Maka
12.5
0.73 [x]
12.3
0.73 [x]
[x]
16.84932 ppm
0.2
Diketahui :
tRA = waktu retensi metil propionat
= 3.4 menit
= 8.2 menit
= 1.45 menit
= 3.65 menit
1.8823
w A wB
1.45 3.65
Rs
NA
NB
t
16 RB
wB
t
16 RA
wA
3.4
1.45
8.2
16
3.65
16
N A NB
2
87.9714
80.75361
87.9714 80.75361
84.36 85
2
16
80 cm
L
0.941 cm 0.00941m
N
85
1 k 'B
k 'B
RS 1
RS 2
N1
N2
1.5
85
N2
1.5
1.88
51.11
N 2 85
N2
17
tR B
16 RS H
u
1
1 k ' B 3
k 'B 2
(t R A )1 Rs12
(t R A ) 2 Rs2 2
Jadi, waktu elusi metil propionat pada kolom yang telah diperpanjang
tersebut:
18
BAB III
KESIMPULAN
~Untuk menganalisis narkoba bisa menggunakan sampel dari urin.
~Biasanya untuk menguji kandungan zat narkotika dalam urin dapat digunakan
metode GC/MS karena lebih efektif dan memiliki banyak keuntungan
dibandingkan dengan metode analisa lainnya.
~Parameter yang dianalisis pada GC dan MS yaitu panjang kolom, tinggi
piringan, jumlah piringan yang efektif, waktu retensi, dan resolusi kolom.
~Untuk mengetahui komposisi campuran dari metil propionat dan metil-n-butirat
digunakan metode kromatografi gas dengan kurva kalibrasi.
~Kromatografi bisa dibagi menjadi berbagai macam yaitu berdasarkan fasa gerak,
fasa gerak dan fasa diam, dan mekanisme pemisahan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/
kromatografi1/parameter-pemisahan-pada-kolom-kromatografi/.(Diakses
Gas
(GC).
(Online)
-cromatography-gas-gc.html
Semarang Press
http://eprints.undip.ac.id/44169/3/BAB_II.pdf
Skoog, D.A., et.al., Fundamentals of Analytical Chemistry Sixth Edition.
Saunders College Publishing: London.
20