Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH MENGKONSUMSI KAFEIN TERHADAP TERJADINYA

INSOMNIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM PERIODE JANUARIJUNI 2012

A. Latar Belakang
Tidur merupakan kegiatan susunan saraf pusat (SSP), yang berperan
sebagai lonceng biologik. Segala makhluk hidup memperlihatkan irama
kehidupan yang sesuai dengan masa rotasi bola dunia. Bukan saja binatang,
tetapi tanaman juga mempunyai irama kehidupan dalam siklus 24 jam,
sebulan, satu kuartal, atau setahun, irama yang seiring dengan rotasi bola
dunia itu dinamakan irama sikardian. Banyak dari masyarakat luas yang
mengunjungi dokter akibat menjadi korban gangguan tidur (Harsono, 2008).
Kebanyakan orang dewasa mengalami insomnia atau sulit tidur pada satu
waktu dalam kehidupan mereka. Diperkirakan 30% -50% masyarakat umum
menderita insomnia, dan 10% menderita insomnia kronis.
Insomnia adalah suatu gejala, bukan diagnosis yang berdiri sendiri atau
penyakit. Menurut definisi, insomnia adalah kesulitan memulai atau
mempertahankan tidur atau keduanya atau persepsi kualitas tidur yang buruk.
Oleh karena itu insomnia mungkin dapat diartikam sebagai mutu dan kuantitas
tidur yang tidak memadai. Meskipun sebagian besar dari kita tahu apa
insomnia dan bagaimana kita merasakan dan melakukan setelah satu atau
lebih tanpa tidur, dan terkadang mencari nasihat medis (Simak, 2008).
Insomnia dapat disebabkan oleh sejumlah alasan yang berbeda. Penyebab
ini dapat dibagi menjadi faktor-faktor situasional, kondisi medis atau
psikiatris, atau masalah tidur utama. Insomnia juga dapat diklasifikasikan oleh
durasi gejala ke transien, jangka pendek, atau kronis. Insomnia sementara
biasanya berlangsung kurang dari tujuh hari, insomnia jangka pendek biasanya
berlangsung selama sekitar satu sampai tiga minggu, dan insomnia kronis
berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
Selain beberapa penyebab diatas, insomnia juga dapat disebabkan oleh
sebab lain yaitu mengkonsumsi kafein dan nikotin. Senyawa ini dapat

menyebabkan beberapa reaksi yang tidak diinginkan seperti insomnia, gelisah,


delirium, takikardia, sistol ekstra, meningkatkan pernafasan, tremor, dan
diuresis (Misra, 2008).
Kematian akibat mengkonsumsi kafein secara berlebihan jarang terjadi,
tetapi hanya ada pada beberapa kasus. Batas maksimal konsumsi kafein pada
manusia adalah 10 gram per orang dan jika melebihi batas ini akan
menyebabkan kematian. Pada beberapa kasus yang ditemukan, dengan hanya
mengkonsumsi 6,5 gram kafein saja sudah dapat menyebabkan kematian.
Namun, ada juga orang yang tetap hidup walaupun mengkonsumsi kafein
sebanyak 24 gram (Nawrot, 2001).
Kafein yang sedikit diulas pada uraian di atas ternyata banyak di konsumsi
oleh masyarakat luas, diantaranya dikonsumsi oleh remaja atau dewasa muda.
Karena efek dari kafein itu salah satunya dapat menyebabkan insomnia, maka
penulis ingin meneliti lebih lanjut apakah memang benar ada pengaruh kafein
terhadapa terjadinya insomnia pada Mahasiswa FK UNIZAR Mataram.
B. Perumusan Masalah
Apakah ada pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya insomnia
pada Mahasiswa FK UNIZAR Matram angkatan tahun 2008-2011 ?
C. Tujuan Penelitian
C.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya
insomnia pada Mahasiswa FK UNIZAR Mataram angkatan tahun 20082011.
C.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui persentase insomnia berdasarkan umur,

jenis

kelamin dan tahun masuk FK UNIZAR Mataram


Untuk mengetahui persentase insomnia
berdasarkan tingkat
mengkonsumsi kafein pada Mahasiwa FK UNIZAR Mataram.

D. Manfaat
D.1 Bagi Peneliti
Diharapkan dalam penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang insomnia dan penyebab terjadinya insomnia.

Diharapkan agar apa yang telah di dapatkan oleh penulis diterpkan


dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi diri sendiri dan

orang lain.
D.2 Bagi Mahasiswa
Diharapkan kepada Mahasiwa dapat menambah pengetahuan dan
informasi mengenai insomnia.
D.3 Bagi Fakultas
Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi
peserta didik
E. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya
insomnia pada Mahasiswa FK UNIZAR Mataram.
H1 : Ada pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya insomnia pada
Mahasiswa FK UNIZAR Mataram.

F. Metode Penelitian
Jenis dan rancangan penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan
pendekatan case control study yaitu suatu penelitian anlitik yang menyangkut
bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan
retrospektif, , dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan efek atau
penyakit tertentu (kelompok kasus) dan kelompok tanpa efek (kelompok
kontrol), kemudian diteliti faktor risiko yang dapat menerangkan menapa
kelompok

kasus

terkena

efek,

sedangkan

kelompok

kontrol

tidak

(Notoatmodjo, 2010 hal : 41,42).


Dalam penelitian ini penentuan sampel digunakan dengan metode
purpsive sampling dimana sampel diambil dengan maksud atau tujuan
tertentu.
Cara penelitan yang akan dilakukan oleh penulis adalah dengan cara
mengidentifikasi responden dengan riwayat insomnia berdasarkan kriteria
klinis insomnia yang mengkonsumsi kafein sebagai kasus, dan responden
yang tidak menderita insomnia tetapi mengkonsumsi kafein sebagai kontrol.

Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden


yang tekait dengan kebiasaan konsumsi kafein dan riwayat insomnia.

Anda mungkin juga menyukai