A. Latar Belakang
Tidur merupakan kegiatan susunan saraf pusat (SSP), yang berperan
sebagai lonceng biologik. Segala makhluk hidup memperlihatkan irama
kehidupan yang sesuai dengan masa rotasi bola dunia. Bukan saja binatang,
tetapi tanaman juga mempunyai irama kehidupan dalam siklus 24 jam,
sebulan, satu kuartal, atau setahun, irama yang seiring dengan rotasi bola
dunia itu dinamakan irama sikardian. Banyak dari masyarakat luas yang
mengunjungi dokter akibat menjadi korban gangguan tidur (Harsono, 2008).
Kebanyakan orang dewasa mengalami insomnia atau sulit tidur pada satu
waktu dalam kehidupan mereka. Diperkirakan 30% -50% masyarakat umum
menderita insomnia, dan 10% menderita insomnia kronis.
Insomnia adalah suatu gejala, bukan diagnosis yang berdiri sendiri atau
penyakit. Menurut definisi, insomnia adalah kesulitan memulai atau
mempertahankan tidur atau keduanya atau persepsi kualitas tidur yang buruk.
Oleh karena itu insomnia mungkin dapat diartikam sebagai mutu dan kuantitas
tidur yang tidak memadai. Meskipun sebagian besar dari kita tahu apa
insomnia dan bagaimana kita merasakan dan melakukan setelah satu atau
lebih tanpa tidur, dan terkadang mencari nasihat medis (Simak, 2008).
Insomnia dapat disebabkan oleh sejumlah alasan yang berbeda. Penyebab
ini dapat dibagi menjadi faktor-faktor situasional, kondisi medis atau
psikiatris, atau masalah tidur utama. Insomnia juga dapat diklasifikasikan oleh
durasi gejala ke transien, jangka pendek, atau kronis. Insomnia sementara
biasanya berlangsung kurang dari tujuh hari, insomnia jangka pendek biasanya
berlangsung selama sekitar satu sampai tiga minggu, dan insomnia kronis
berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
Selain beberapa penyebab diatas, insomnia juga dapat disebabkan oleh
sebab lain yaitu mengkonsumsi kafein dan nikotin. Senyawa ini dapat
jenis
D. Manfaat
D.1 Bagi Peneliti
Diharapkan dalam penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang insomnia dan penyebab terjadinya insomnia.
orang lain.
D.2 Bagi Mahasiswa
Diharapkan kepada Mahasiwa dapat menambah pengetahuan dan
informasi mengenai insomnia.
D.3 Bagi Fakultas
Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi
peserta didik
E. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya
insomnia pada Mahasiswa FK UNIZAR Mataram.
H1 : Ada pengaruh mengkonsumsi kafein terhadap terjadinya insomnia pada
Mahasiswa FK UNIZAR Mataram.
F. Metode Penelitian
Jenis dan rancangan penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan
pendekatan case control study yaitu suatu penelitian anlitik yang menyangkut
bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan
retrospektif, , dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan efek atau
penyakit tertentu (kelompok kasus) dan kelompok tanpa efek (kelompok
kontrol), kemudian diteliti faktor risiko yang dapat menerangkan menapa
kelompok
kasus
terkena
efek,
sedangkan
kelompok
kontrol
tidak