Sesuai dengan arah kebijakan pembangunan nasional Indonesia, perlu ada koordinasi
antar Kementerian dan/atau lembaga pemerintah serta antar level pemerintahan di
tingkat pusat dan daerah. Keberhasilan pembangunan pendidikan hanya dapat dilakukan
atas kerjasama berbagai pemangku kepentingan antara lain pihak Pemerintahan yang
terdiri dari Pemerintah Pusat dan Daerah, beberapa Kementerian Negara dan
Kementerian Lainnya, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan milik Pemerintah dan Swasta,
Disamping itu, keterlibatan praktisi pendidikan, pelatihan, industri dan dunia kerja lainnya
diperlukan dalam merealiasikan program penyelarasan secara efektif dan efisien,
sehingga asosiasi pendidik, asosiasi industri dan asosiasi lain yang merepresentasikan
sisi pasokan dan sisi permintaan juga termasuk dalam pemangku kepentingan.
Optimasi proses koordinasi antar pemangku kepentingan baik antara kementerian dan
institusi/lembaga terkait maupun antara pemerintah pusat dan daerah, dapat dilakukan
dengan menciptakan sebuah mekanisme koordinasi efektif dan efisien melalui adanya
sebuah kesekretariatan khusus dan media koordinasi virtual dalam bentuk website.
Rencana program, kemajuan pelaksanaan dan hasil monitoring dan evaluasi di upload
dalam website sehingga dapat terjadi informasi, komunikasi sekaligus koordinasi antar
semua pihak secara cepat dan real time.
Berpijak pada kondisi saat ini dan untuk mencapai kondisi keselarasan yang ideal,
diperlukan tahapan penyelarasan yang terarah dan komprehensif sebagai langkah
operasionalisasi kerangka kerja penyelarasan. Tahapan tersebut harus dilakukan secara
sinergis di kedua sisi, baik di sisi permintaan maupun sisi pasokan. Aktivitasaktivitas
dalam rencana tahapan penyelarasan dibagi dalam 4 bagian yaitu aktivitasaktivitas
penyelarasan yang dikategorikan dalam tahapan studi awal, aktivitas aktivitas
penyelarasan di sisi permintaan (demand side), di sisi pasokan (supply side), dan di
upaya penyelarasan antara keduanya.
Studi Awal ini adalah aktivitas aktivitas dasar yang menjadi prasyarat dilaksanakannya
aktivitas selanjutnya, aktivitas tersebut adalah penyelarasan terminologi dan level yang
digunakan oleh pendidikan dan dunia kerja (A1) dan identifikasi kajian dan program yang
telah dilaksanakan oleh setiap kementerian dan institusi terkait berkenaan dengan upaya
penyelarasan (A2). Aktivitas penyelarasan dari sisi permintaan meliputi pemetaan dan
analisa sisi permintaan dalam dimensi kualitas, kuantitas, lokasi, dan waktu (M1),
pemetaan dan analisa kebijakan sisi permintaan yang berkontribusi pada terjadinya
penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja (M2), perancangan dan pengembangan
Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) untuk mendukung
upaya penyelarasan
pendidikan dengan dunia kerja (M3), dan perancangan dan pengembangan model dan
software inteligen dinamis sisi permintaan untuk mendukung upaya penyelarasan
pendidikan dengan dunia kerja (M4).
Sisi pasokan berupaya mendekatkan pendidikan dengan dunia kerja melalui sejumlah
aktivitas yaitu pemetaan dan analisa sisi pasokan dalam dimensi kualitas, kuantitas,
lokasi, dan waktu (P1), pemetaan dan analisa kebijakan sisi pasokan yang berkontribusi
pada terjadinya penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja (P2), dan analisis
efektivitas implementasi kebijakan dalam penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja
(P3). Selanjutnya dilakukan proses penyelarasan antara sisi permintaan dengan sisi
pasokan melalui beberapa aktivitas yang meliputi Analisa gap antara sisi permintaan dan
sisi pasokan dalam dimensi kualitas, kuantitas, lokasi, dan waktu (S1), Perancangan
model dan sistem pengukuran kinerja penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja (S2),
Pengukuran dan analisa kinerja penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja saat ini
(S3), Penetapan target kinerja penyelarasan dan perumusan strategi penyelarasan
pendidikan dan dunia kerja (S4), Penetapan tanggung jawab tiap institusi dalam rangka
implementasi rumusan strategi penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja (S5),
Implementasi rumusan strategi penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja dan
pendampingan (S6), dan Monitoring dan evaluasi capaian implementasi rumusan strategi
penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja (S7).
Rencana aksi merupakan sekumpulan aktivitas yang didisain untuk merealisasikan
tahapan penyelarasan.Diawali dengan studi awal yang meliputi pembentukan
kesekretariatan, pengadaan website dan sosialisasi ke seluruh pemangku kepentingan.
Sebuah pilot project dilakukan melalui observasi permasalahan dan penanganannya.
Pilot project ini dapat menjadi wahana berlatih bagi semua pihak terkait untuk
berinteraksi dan mengeksplorasi potensi-potensi pemecahan masalah secara bersamasama. Selain itu, juga merupakan wahana observasi untuk menemukan akar
permasalahan pengangguran di Indonesia dan wahana mengembangkan konsep serta
hipotesa penanganan yang tepat untuk masalah pengangguran. Pada akhir tahapan
disusun rangkaian rencana aksi yang merupakan satu kesatuan yang secara sistematis
mengarah pada tercapainya keselarasan antara pendidikan dengan dunia kerja. Rencana
aksi ini dilengkapi dengan jadwal waktu pelaksanaan dan sumber dana pelaksanaan
kegiatan ditetapkan dengan jelas dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.