Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Fathoni Ahmad
3334122566
interface
antara
implan
dengan
jaringan
hidup
di
sekitamya
tulang
ketika
implantasi,
Lamanya
waktu
sintering
akan
kristalin
titanium
oksida
terbukti
kurang
mengkonduksi
pengendapan kalsium fosfat dibandingkan dengan struktur amorfus. Oleh karena itu
annealing yang efektif untuk titanium impIan yaitu pada temperatur dimana rutile
belum terbentuk.
C. PERLAKUAN KIMIA
Setiap metode pelapisan yang bertujuan untuk mendapatkan ikatan dan
topografi yang baik pada bahan implan memiliki kelebihan dan kekurangannya
dengan plasma spraying pada substrat titanium memberikan modulus Young's yang
sama dengan tulang manusia.
Ma dkk. melaporkan berdasarkan hasil penelitiannya mengenai karakterisasi
koloidal dan deposisi elektroporesis hidroksiapatit di atas permukaan substrat
titanium. Hasil uji geser menunjukkan bahwa dihasilkan ikatan interface yang lebih
baik, dan interface yang sangat tipis mencapai 400llm antara substrat titanium dengan
hidroksiapatit." Hasil pengamatan dengan SEM dilaporkan tidak terdapat adanya
keretakan akibat sintering pada temperatur 1000, 1150 dan 1300C.Sintering
membuat permukaan hidroksiapatit semakin padat, dan menyebabkan terjadinya pem
bukaan porus-porus di permukan sehingga menguntungkan sebagai tempat penetrasi
jaringan hidup di dalam tubuh serta berperan untuk memberikan biointegrasi dan
stabilitas mekanis di interface. Metode elektroporesis juga memberikan deposisi
hidroksiapatit yang merata diseluruh permukaan substrat implan titanium.
Spriano dkk juga menyatakan bahwa logam titanium dan paduannya dapat
berikatan dengan tulang tanpa perlakuan pelapisan apatit terlebih dahulu di
permukaan bahan implan. Melalni perlakuan kimia dan pemanasan terhadap logam
implan terbukti setelah diuji dalam rendaman cairan tubuh terdapat pengendapan
apatit. Apatit yang mengendap terikat dengan kuat sehingga menjadi inisiasi untuk
berikatan dengan sel-sel tulang di dalam tubuh.
D. PERLAKUAN BIOKIMIA
Perlakuan biokimia merupakan salah satu langkah yang bertujuan untuk
mengontrol dan memandu tahap-tahap kompleks fenomena biokimia di interface
antara implan dengan jaringan biologi agar terjadi oseointegrasi. Pada langkah ini
penting untuk diketahui tentang deskripsi bagaimana fenomena interaksi terjadi diinterface dan mengetahui molekul apa saja yang terlibat dalam interaksi ini.
Permukaan implan sangat menentukan jumlah sel yang melekat,: proliferasi,
diferensiasi dan terakhir kualitas sel yang berkembang. Dalam hal ini performansi
manusia
agar
terjadi
oseointegrasi. Akan
tetapi
kesukseksesan
terjadinya
osteokonduksi pada bahan implan di dalam tubuh sangat ditentukan oleh kemampuan
osteoinduksi bahan implan terhadap sel-sel tulang, yaitu kemampuan suatu bahan
implan menginduksi sel-sel tulang untuk berpoliferasi dan berdiferensiasi di sekitar
bahan impIan.
Osteokonduksi bahan implan dapat diperoleh melalui perlakuan fisika dan
kimia, yaitu dengan mendapatkan struktur permukaan bahan implan yang kasar dan
berporus sebagai retensi sel-sel tulang yang tumbuh dan berkembang di sekitar bahan
implan. Perlekatan sel-sel tulang yang terbentuk di permukaan imp Ian dengan
adanya sifat osteokondusi adalah dengan cara fisika dan kimia. Sedangkan
osteoinduksi bahan implan dapat diperoleh melalui perlakuan kimia dan biokimia
yaitu dapat merangsang sel-sel tulang untuk tumbuh dan berkembang di sekitar bahan
implan.
Kemampuan oseointegrasi bahan implan sangat ditentukan oleh sifat
osteokonduksi dan osteoinduksi bahan implan pada aplikasinya di dalam tubuh.
Kedua sifat ini dapat diperoleh melalui perlakuan di permukaan bahan imp Ian di
antaranya perlakuan fisika, kimia dan biokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Hwang KS, Lee YR, Kang BA, Kim SB. Effect of annealling titanium on in vitro
bioactivity. J Material in Med 2003; 14: 521-29.
Kutty MG, Bhaduri S, Bhaduri SB. Gradient surface porosity in titanium dental
implants: relation between processing parameters and microstructure.
J Material in Med 2004; 15: 145-150.
Ma J, Liang CH, Kong LB, Wang C. Colloidal characterization and electrophoretic
deposition of hydroxyapatite on titanium substrate,
J Material in Med 2003; 14:797-801.
Oh IH, Nomura N, Chiba A, Murayama Y, Masahashi N, Lee BT, et. al.
Microstructure and bond strengths of plasma-sprayed hydroxyl-apatite
coatings on porous titanium substrates. J Material in Med 2005; 16: 635-40.
Spriano S, Bronzoni M, Verne E, Maina G, Bergo V. Windler M. Characterization of
surface modified Ti-6AI-7Nb alloy. J Material in Med 2005; 16:301-12.
Spriano S, Bronzoni M, Rosalbino F, Verne E. New chemical treatment for bioactive
titanium alloy with high corrosion resistance.
J Material in Med 2005; 16: 203-11.
Wei M, Uchida M, Kim HM, Kokubo T. Apatite forming ability of CaO-containing
titania. J Biomaterials 2002; 23: 167-72