Kajian Dasar Saluran Dengan Vegetasi - Ellen Nurhadini Dan Bambang Yulistiyanto PDF
Kajian Dasar Saluran Dengan Vegetasi - Ellen Nurhadini Dan Bambang Yulistiyanto PDF
Some common features found in river corridor, these are stream channel,
floodplain, and transitional upland fringe. Vegetation is an important and highly
variable element in the stream corridor. This kind of roughness influences
hydraulics characteristic, such as channel capacity, flow depth and velocity. This
existence of vegetation as bed roughness, require to be analyzed to study its
influence to flow characteristics.
Researches were conducted in laboratory by using a tilting channel with 10 m
long and 60 cm wide. The grass was glued on the surface of the rigid channel
bottom. Flows were produced using a constant water supply, with discharge from
4,5 lt/s up to 65,7 lt/s. Research was done with various formations of grass and
discharge. Flow depths and velocities were measured for each running.
Result of experiments indicate that by using grass as channel roughness, will
increase flow depth and decrease flow velocity until 5 % and 6%, respectively,
compared to channel bottom without grass. Existence of grass will increase stream
resistance, shown by Darcy Weisbach roughness coefficients and values of
equivalent roughness.
Landasan Teori
Kekasaran dasar saluran akan sangat berpengaruh pada karakteristik aliran.
Untuk menghitung kekasaran permukaan dasar flume, digunakan persamaan
Manning sebagai berikut (Triatmodjo, 1996) :
1 2 / 3 1/ 2
R Sf
V
(1)
dengan :
V : kecepatan rata-rata (m/dtk)
n
R : jari-jari hidraulis
Sf : kemiringan energi.
Disamping itu debit pada saluran/ sungai yang masih alamiah dapat juga
dianalisa dengan menggunakan formulasi Darcy-Weisbach, di mana pada formula
tersebut sudah memasukkan variabel kekasaran yang jelas dan variabel distribusi
kecepatan air pada tampang saluran. Persamaan Darcy-Weisbach adalah sebagai
berikut ini (Raju, 1996).
8 gRS f
dengan
(2)
R
2,03. log 12,26.
ks
(3)
PENELITIAN
Metodologi
Penelitian dilakukan dengan melakukan pengujian aliran di Laboratorium
Hidrologi dan Hidraulika PAU Ilmu Teknik. Bahan yang digunakan dalam
penelitian sebagai vegetasi dasar saluran adalah rumput sintetis dengan tinggi 3
cm, seperti diberikan pada Gambar 1 berikut ini.
3 cm
0.8 cm
Model pengujian dilaksanakan dengan 5 variasi kekasaran dasar, yang terdiri dari
running model tanpa menggunakan rumput, dan 4 running model dengan variasi
kerapatan rumput.
tersebut dilakukan pada kondisi aliran dengan 6 variasi debit. Variasi kerapatan
rumput ditunjukkan oleh gambar berikut :
Kolom ke-/
baris ke-
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1
2
3
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
20
21
22
23
24
25
20
21
22
23
24
25
1
2
3
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
3
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
3
4.5
7.9
9.0
21.7
43.9
65.7
Kerapatan
Rumput
Variasi 1
Variasi 2
Variasi 3
Variasi 4
tanpa rumput
Variasi 1
Variasi 2
Variasi 3
Variasi 4
tanpa rumput
Variasi 1
Variasi 2
Variasi 3
Variasi 4
tanpa rumput
Variasi 1
Variasi 3
Variasi 4
Variasi 1
Variasi 3
Variasi 4
Variasi 1
Variasi 2
Variasi 3
Variasi 4
h (mm)
V (m/dt)
66
66
66
65
65
80
78
78
78
76
86
86
86
85
82
126
126
124
193
188
189
241
241
240
240
0,1117
0,1133
0,1138
0,1150
0,1155
0,1651
0,1676
0,1702
0,1713
0,1741
0,1694
0,1771
0,1784
0,1800
0,1803
0,3180
0,2816
0,2634
0,4041
0,3712
0,3778
0,4272
0,4482
0,4663
0,4779
Pengukuran kedalaman aliran juga dilakukan pada kondisi dasar saluran tanpa
dipasang rumput. Akan tetapi pengukuran ini hanya dilakukan pada debit dibawah
10 lt/dt.
Pengaruh Rumput Terhadap Kecepatan dan Kedalaman
a. Pengaruh rumput terhadap kedalaman
Hasil pengukuran kedalaman aliran untuk berbagai variasi debit dan variasi
kerapatan rumput diperlihatkan pada Tabel 1, dan sebagian ditampilkan pada
Gambar 3 sebagai berikut ini. Pada gambar tersebut kedalaman aliran diberikan
dalam bentuk non dimensional, relatif terhadap kondisi aliran dengan dasar tanpa
rumput.
1.06
h/ho
1.04
1.02
1
Q = 4,5 lt/dt; ho=65 mm
0.98
0.96
Tanpa rumput
Variasi 4
Variasi 3
Variasi 2
Variasi 1
Kerapatan Rumput
0.45
0.40
Q1
kecepatan (m/dtk)
0.35
Q2
0.30
Q3
Q4
0.25
Q5
0.20
Q6
0.15
0.10
0.05
variasi 1
variasi 2
variasi 3
variasi 4
tanpa rumput
variasi kerapatan
Dasar saluran dengan bahan dari rumput akan memberikan hambatan aliran yang
semakin besar, yang berakibat pada menurunnya kecepatan aliran dan naiknya
kedalaman aliran. Hal ini akan berpengaruh pada menurunnya debit puncak di
daerah hilir, yang diharapkan akan mengurangi tingginya aliran banjir di daerah
hilir.
Kekasaran Permukaan
a. Koefisien kekasaran Manning
Dengan menggunakan persamaan 1, dan menggunakan data hasil pengukuran
kedalaman dan kecepatan aliran, dapat dihitung nilai
koefisien kekasaran
n/n(tr)
1.1
Q=9,0lt/dt; n(tr)=0,01988
1.05
0.95
tanpa rumput
Kerapatan rumput
/(tr)
1.10
1.05
1.00
Q=4,5 lt/dt
Q=7,9 lt/dt
0.95
Q=9 lt/dt
0.90
tanpa rumput
variasi 4
variasi 3
variasi 2
variasi 1
Kerapatan Rumput
ks/ks(tr)
1.4
1.2
1.0
0.8
tanpa rumput
variasi 4
variasi 3
variasi 2
variasi 1
Kerapatan Rumput
Pada saluran dengan susunan rumput yang semakin rapat akan menaikkan
kedalaman aliran. Jika dibandingkan dengan kondisi aliran tanpa susunan
rumput, susunan rumput yang paling rapat, dalam penelitian ini akan
menaikkan kedalaman aliran sebesar 5 %.
2.
Penurunan kecepatan aliran pada dasar saluran dengan susunan rumput, pada
penelitian ini mencapai sekitar 6 % terhadap kecepatan aliran dengan dasar
tanpa rumput.
3.
10
4.
Saran yang dapat diberikan dengan melihat hasil penelitian ini adalah :
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Chow, V.T, 1997, Hidrolika Saluran Terbuka; Penerbit Erlangga; Jakarta; 1997
French, R.H, 1986, Open-Channel Hydraulics; McGraw-Hill Company;
Singapore
Maryono, A., 2002, Eko-Hidraulik Pembangunan Sungai;
Magister Sistem
11