Makalah Perkenalan Teknik Kimia
Makalah Perkenalan Teknik Kimia
(Makalah Ilmiah)
Oleh :
NAMA
HARIANSYAH
NPM
0715041044
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kita semua iman
dan takwa serta kesehatan baik jasmani maupun rohani sehingga pada saat ini kita
semua masih senantiasa dapat melaksanakan kewajiban-NYA yaitu mencari ilmu. Tak
lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
Saw yang telah menuntun kita dari jaman kebodohan (jahiliyah) kepada jaman
penerangan.
Makalah ilmiah ini dibuat oleh penulis sebagai tugas dari senior tingkat dan sebagai
pemicu awal masuknya penulis ke Universitas Lampung Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Kimia.
Makalah ilmiah ini dibuat sebagai rujukan sejauh mana penulis mengetahui segala
sesuatu yang akan dihadapi maupun yang akan dijalani dalam perkuliahan di jurusan
Teknik Kimia.
Makalah ilmiah ini tidak luput pula dari berbagai partisipasi kerabat-kerabat penulis
baik Orang tua, kakak senior tingkat, teman-teman se-angkatan, maupun sanak saudara
yang telah mambantu terbentuknya karya ilmiah ini.
Namun Makalah ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat dikerjakan
dalam waktu yang singkat dan kekurang pahaman penulis mengenai cara serta proses
pembuatannya. Oleh karena itu jika pembaca memiliki pesan dan saran mohon
disampaikan kepada penulis untuk rujukan bagi penulis dimasa yang akan datang.
Semoga saja karya kecil ini dapat memberi sedikit wawasan kepada pembacanya
maupun penulis pribadi.
Wassalam.
Bandar Lampung, 13 September 2007
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI .. iii
BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP TEKNIK KIMIA
1. Kesimpulan . 21
2. Saran . 21
DAFTAR PUSTAKA . 22
iii
BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
TEKNIK KIMIA
Menurut Pandangan Umum serta perkuliahan, Teknik kimia atau yang biasa disebut
Chemical Engineering adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari
pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang
jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam
perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun
dalam skala besar seperti perusahaan-perusahaan yang berbahan dasar kimia.
Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan
dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur
proses" (process engineer).
Selain itu menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu
tentang rekayasa bahan kimia yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi
dengan mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah
induknya semua ilmu yang diketemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik Kimia ini sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam
pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja
dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti
suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia Dasar.
Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zat-
iv
zat yang sudah diketemukan sebelumnya. Memang secara tidak langsung teknik
kimia tidak menemukan hal baru dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi
bahan-bahan jadi, teknik kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang
produksi di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya membuat sebuah sabun,
mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa sabun diketemukan oleh orang
Kimia Dasar, namun sebenarnya orang yang mengolah bahan menjadi sabun dengan
harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh orang Teknik Kimia. Jadi salahlah
anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik kimia konteksnya tidak
jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu dalam hal skala yang
dipelajarinya juga jauh berbeda, orang-orang Kimia dasar biasanya melakukan
percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-orang Teknik Kimia yang
biasa melakukan percobaan dengan skala besar dikarenakan percobaan tersebut akan
diterapkan pada bidang industri. Jadi jelaslah pengertian Teknik Kimia dan Kimia
dasar sangat jauh berbeda baik dalam segi pelajaran maupun pekerjaan yang akan
dihadapinya.
Kemajuan kehidupan manusia menuntut kehidupan hidup yang semakin banyak dan
beragam, seperti pakaian, makanan, obat-obatan, rumah tinggal, alat-alat rumah
tangga, kendaraan dan informasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu disediakan
dalam jumlah yang cukup dan waktu yang singkat serta harga yang relatif murah.
Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan teknologi proses yang memadai,
sehingga tujuan penyediaan kebutuhan tersebut dapat tercapai. Dalam teknologi
proses inilah peran pendidikan teknik kimia diperlukan.
Bidang teknik kimia mempelajari cara mengubah secara ekonomis suatu bahan
melalui proses kimia ataupun fisika menjadi bahan lain yang bermanfaat dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Jurusan Teknik Kimia dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu
merancang, mengoperasikan dan memelihara peralatan proses secara handal, efisien
dan produktif.
Bidang aplikasi teknik kimia sangat luas, seperti pada industri petrokimia, minyak
dan gas bumi, tekstil, polimer, makanan dan obat-obatan, khususnya dalam hal
perancangan alat proses, serta produksi dan operasional. Selain bidang aplikasi
tersebut, lulusan jurusan Teknik Kimia dapat bekerja di bidang pendidikan dan-
penelitian teknik kimia, pemasaran peralatan proses dan bahan kimia, serta sebagai
konsultan bidang teknik kimia.
Pesatnya pertumbuhan industri kimia dan terbatasnya lulusan pendidikan tinggi
teknik kimia, memberikan prospek yang cerah bagi lulusan teknik kimia pada masa
yang akan datang.
Dengan dukungan kurikulum yang up-to-date, tenaga pengajar berderajat doktor dan
master lulusan dalam dan luar negeri, fasilitas laboratorium yang lengkap
(laboratorium ilmu-ilmu dasar, pengantar teknik kimia, operasi teknik kimia,
teknologi pembuatan benang dan kain, teknologi kimia tekstil dan evaluasi tekstil)
diharapkan dapat menghasilkan tenaga ahli teknik kimia yang berkualitas.
vi
NERACA MASSA
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa
dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau
dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang
menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat
dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk
merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia,
dan untuk memodelkan pendispersian polusi.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem
tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa
ini memberikan persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar]
merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi
massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada
umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui
suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan
memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui
sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem
yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan
variabel [produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:
[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju
reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju
reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau
negatif.
vii
Jenis Neraca Massa : Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial.
Suatu neraca massa integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada
karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus
pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga mempengaruhi karakteristik
menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus
diidentifikasi batasan sistem, bagaimana sistem terhubung dengan lingkungan dan
bagaimana lingkungan mempengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem
dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan
dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan mempengaruhi
sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki. Untuk kasus seperti
studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal atau internal sistem
(pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fokus dan tujuan studi yang
dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial, pada awalnya perlu
diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan
senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu dengan jelas diketahui.
NERACA ENERGI
Neraca Energi adalah cabang ke ilmuan yang mempelajari kesetimbangan
energi dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama
termodinamika. Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak
dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari neraca
energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun demikian, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat berupa sistem tertutup
namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan massa namun dapat terjadi
perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca energi untuk suatu sistem (tidak
seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca komponen). Suatu
neraca energi memiliki persamaan:
Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi
Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak
memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya
dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,-
viii
misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja, maka
persamaan neraca energi akan menjadi
Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi
dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi digunakan
secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan geografi.
untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan
konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem
Internasional, SI, massa diukur dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan untuk
mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat
selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat
kita di bumi dan di bulan berbeda.
Hubungan antara massa dan berat adalah massa*(percepatan gravitasi)
merupakan berat.
F= m*g.
F adalah force atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan
gravitasi (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk
W=m*g,
di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa
seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut
akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub
akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa).
Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar
dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena
percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di katulistiwa, dan percepatan-
ix
gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi
(karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).
REAKSI KIMIA
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang
Contoh:
Susu yang dilarutkan dengan air panas lebih cepat larut dibandingkan susu yang
dilarutkan dengan air.
'''Massa''' adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat
digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa
merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
Dalam Sistem Internasional, [SI], massa diukur dalam satuan [kilogram]. Alat yang
digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat,
massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan
sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.
Hubungan antara massa dan berat adalah massa x percepatan gravitasi
merupakan :
F= m x g .
F adalah ''force'' atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan
[gravitasi] (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk :
W= m x g
di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa
seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut
akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub
akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa).
Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih
besar dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena
percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan
gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi
(karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).
xi
TERMOKIMIA
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal
balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum,
termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim
dari termodinamika kimia.
Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan
penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.
Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi
dalam proses-proses berikut :
1. reaksi kimia
2. perubahan fase
3. pembentukan larutan
Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang
ditegaskan dalam termodinamika :
Entalpi (H).
Entropi (S)
TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')
adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika
berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
xii
sistem terisolasi : tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung
gas terisolasi.
xiii
sistem tertutup : terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem
tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja
dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau
keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya :
sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut
permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan
sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke
sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Keadaan termodinamika : Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang
ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.
Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan
tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya
mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari
sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan
dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.
Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
xiv
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Ruang Lingkup yang menjadi pendukung Teknik Kimia yaitu Mekanika fluida dan
Material.
Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari
fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida
statis dan fluida dinamis. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara
fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Dalam pandangan secara mekanis,
sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan tekanan tangensial.
Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya berbentuk mengikuti bentuk
wadahnya.
xv
xvi
rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap suatu skala panjang fisik
representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatufluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu
partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain.
Persamaan Navier-Stokes : (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George
Gabriel Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu
fluida seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan
dalam momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya
viskos internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang
bekerja pada fluida. Oleh karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan
kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida.
Persamaan
Navier-Stokes
memiliki
bentuk
persamaan
diferensial yang
xvii
lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser.
Definisi ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpadipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida
Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.
Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang".
Lubang ini akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati
pada material-material seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida nonNewtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak "lebih
tipis" (dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya
memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan tertentu.
Persamaan pada fluida Newtonian : Konstanta yang menghubungkan
tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier dikenal dengan istilah viskositas.
Persamaan yang menggambarkan perlakuan fluida Newtonian adalah :
adalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida
adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas
g adalah gradien kecepatan yang tegak lurus dengan arah geseran
Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada
temperatur dan tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida.
Jika fluida bersifat inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida,
persamaan yang menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat kartesian) adalah
ij adalah tegangan geser pada bidang ith dengan arah jth, vi adalah kecepatan
pada arah ith, xj adalah koordinat berarah jth
Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida nonNewtonian.
Ruang Lingkup secara keseluruhan teknik kimia antara lain : teknik bioproses (atau
teknik biokimia), teknik biomedik, teknik biomolekular, kimia dan bioteknologi,
dan masih banyak lagi.
xviii
BAB II
PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA
DI PERINDUSTRIAN INDONESIA
xix
Dalam Pembangunan Nasional, sekali lagi teknik kimialah yang berperan luas &
menguasai semua bidangnya. Contohnya saja dalam hal teknologi pangan dan
makanan. Banyak makanan dan minuman yang telah diproduksi oleh orang-orang
teknik kimia dalam konteks yang luas dan dengan harga yang ekonomis. Orangorang teknik kimia pun bukan hanya bergelut dengan konteks produksi namun
mereka juga dapat bergelut dibidang lainnya seperti :
Process Engineer,
Project Engineer,
Quality Control,
Technical Sales,
xx
xxi
xxii
xxiii
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di bab I dan bab II, penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1.
Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang dipelajari oleh
orang-orang MIPA.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
dan
memanfaatkan
kekayaan
alamnya
dengan
memperhatikan lingkungannya.
8.
2. Saran
Saran dari penulis yaitu semoga orang-orang teknik kimia di Indonesia dapat
berpikir bagaimana untuk memajukan bangsanya dengan ilmu-ilmu yang telah
didapatnya dan bisa melakukan penelitian-penelitian untuk menciptakan inovasi terbaru
untuk memajukan bangsa Indonesia dengan tiga aspek penting yaitu berpikir cerdas,
berakhlak mulia, dan bekerja keras.
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
xxv