Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK KIMIA MEMBANGUN NEGERI

(Makalah Ilmiah)

Oleh :
NAMA

HARIANSYAH

NPM

0715041044

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2007

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kita semua iman
dan takwa serta kesehatan baik jasmani maupun rohani sehingga pada saat ini kita
semua masih senantiasa dapat melaksanakan kewajiban-NYA yaitu mencari ilmu. Tak
lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
Saw yang telah menuntun kita dari jaman kebodohan (jahiliyah) kepada jaman
penerangan.
Makalah ilmiah ini dibuat oleh penulis sebagai tugas dari senior tingkat dan sebagai
pemicu awal masuknya penulis ke Universitas Lampung Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Kimia.
Makalah ilmiah ini dibuat sebagai rujukan sejauh mana penulis mengetahui segala
sesuatu yang akan dihadapi maupun yang akan dijalani dalam perkuliahan di jurusan
Teknik Kimia.
Makalah ilmiah ini tidak luput pula dari berbagai partisipasi kerabat-kerabat penulis
baik Orang tua, kakak senior tingkat, teman-teman se-angkatan, maupun sanak saudara
yang telah mambantu terbentuknya karya ilmiah ini.
Namun Makalah ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, mengingat dikerjakan
dalam waktu yang singkat dan kekurang pahaman penulis mengenai cara serta proses
pembuatannya. Oleh karena itu jika pembaca memiliki pesan dan saran mohon
disampaikan kepada penulis untuk rujukan bagi penulis dimasa yang akan datang.
Semoga saja karya kecil ini dapat memberi sedikit wawasan kepada pembacanya
maupun penulis pribadi.
Wassalam.
Bandar Lampung, 13 September 2007

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI .. iii
BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP TEKNIK KIMIA

1. Pengertian Teknik Kimia .. 1


2. Ruang Lingkup Teknik Kimia .. 3
a. Neraca Massa 4
b. Neraca Energi .. 5
c. Peristiwa Perpindahan Massa .. 6
d. Reaksi Kimia 7
e. Termokimia .. 9
f. Termodinamika . 9
g. Mekanika Fluida .. 12
BAB II PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA DI INDUSTRI INDONESIA

1. Peran Teknik Kimia dalam Pembangunan Daerah dan Nasional 16


a. Dalam Pembangunan Daerah ... 16
b. Dalam Pembangunan Nasional 17
2. Peranan Mahasiswa Teknik Kimia dalam Proses Perubahan .. 18
3. Kondisi Perindustrian Kimia Indonesia ... 19
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan . 21
2. Saran . 21
DAFTAR PUSTAKA . 22

iii

BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
TEKNIK KIMIA

1. Pengertian Teknik Kimia


Menurut Bahasa atau asal katanya, Teknik adalah proses atau cara membuat sesuatu,
sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis yang
sering digunakan oleh manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika di gabung
maka teknik kimia menurut bahasa adalah proses/cara membuat sesuatu yang bahan
dasanya berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang sering diketemukan
dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Pandangan Umum serta perkuliahan, Teknik kimia atau yang biasa disebut
Chemical Engineering adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari
pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang
jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam
perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun
dalam skala besar seperti perusahaan-perusahaan yang berbahan dasar kimia.
Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan
dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur
proses" (process engineer).

Selain itu menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu
tentang rekayasa bahan kimia yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi
dengan mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah
induknya semua ilmu yang diketemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik Kimia ini sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam
pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja
dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti
suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia Dasar.
Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zat-

iv

zat yang sudah diketemukan sebelumnya. Memang secara tidak langsung teknik
kimia tidak menemukan hal baru dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi
bahan-bahan jadi, teknik kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang
produksi di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya membuat sebuah sabun,
mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa sabun diketemukan oleh orang
Kimia Dasar, namun sebenarnya orang yang mengolah bahan menjadi sabun dengan
harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh orang Teknik Kimia. Jadi salahlah
anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik kimia konteksnya tidak
jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu dalam hal skala yang
dipelajarinya juga jauh berbeda, orang-orang Kimia dasar biasanya melakukan
percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-orang Teknik Kimia yang
biasa melakukan percobaan dengan skala besar dikarenakan percobaan tersebut akan
diterapkan pada bidang industri. Jadi jelaslah pengertian Teknik Kimia dan Kimia
dasar sangat jauh berbeda baik dalam segi pelajaran maupun pekerjaan yang akan
dihadapinya.
Kemajuan kehidupan manusia menuntut kehidupan hidup yang semakin banyak dan
beragam, seperti pakaian, makanan, obat-obatan, rumah tinggal, alat-alat rumah
tangga, kendaraan dan informasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu disediakan
dalam jumlah yang cukup dan waktu yang singkat serta harga yang relatif murah.
Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan teknologi proses yang memadai,
sehingga tujuan penyediaan kebutuhan tersebut dapat tercapai. Dalam teknologi
proses inilah peran pendidikan teknik kimia diperlukan.
Bidang teknik kimia mempelajari cara mengubah secara ekonomis suatu bahan
melalui proses kimia ataupun fisika menjadi bahan lain yang bermanfaat dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Jurusan Teknik Kimia dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu
merancang, mengoperasikan dan memelihara peralatan proses secara handal, efisien
dan produktif.
Bidang aplikasi teknik kimia sangat luas, seperti pada industri petrokimia, minyak
dan gas bumi, tekstil, polimer, makanan dan obat-obatan, khususnya dalam hal
perancangan alat proses, serta produksi dan operasional. Selain bidang aplikasi
tersebut, lulusan jurusan Teknik Kimia dapat bekerja di bidang pendidikan dan-

penelitian teknik kimia, pemasaran peralatan proses dan bahan kimia, serta sebagai
konsultan bidang teknik kimia.
Pesatnya pertumbuhan industri kimia dan terbatasnya lulusan pendidikan tinggi
teknik kimia, memberikan prospek yang cerah bagi lulusan teknik kimia pada masa
yang akan datang.
Dengan dukungan kurikulum yang up-to-date, tenaga pengajar berderajat doktor dan
master lulusan dalam dan luar negeri, fasilitas laboratorium yang lengkap
(laboratorium ilmu-ilmu dasar, pengantar teknik kimia, operasi teknik kimia,
teknologi pembuatan benang dan kain, teknologi kimia tekstil dan evaluasi tekstil)
diharapkan dapat menghasilkan tenaga ahli teknik kimia yang berkualitas.

2. Ruang Lingkup Teknik Kimia


Ruang Lingkup teknik kimia sangatlah luas, mereka bukan hanya menitik beratkan
pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis namun juga bagaimana
menghadapi kendala-kendala yang akan dihadapi selama proses berlangsung. Untuk
mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau
memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain
melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat
menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa
reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur
operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan
tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam
suatu reaktor bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan
proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi
kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesa kimia
ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesa kimia
dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya
ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif. Semua ini hanya dapat dilakukan oleh
orang-orang yang menguasai bidang teknik kimia.

vi

Ruang Lingkup yang menjadi dasar Teknik Kimia antara lain :

NERACA MASSA
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa

dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau
dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang
menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat
dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk
merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia,
dan untuk memodelkan pendispersian polusi.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem
tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa
ini memberikan persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar]
merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi
massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada
umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui
suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan
memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui
sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem
yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan
variabel [produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:
[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju
reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju
reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau
negatif.

vii

Jenis Neraca Massa : Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial.
Suatu neraca massa integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada
karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus
pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga mempengaruhi karakteristik
menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus
diidentifikasi batasan sistem, bagaimana sistem terhubung dengan lingkungan dan
bagaimana lingkungan mempengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem
dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan
dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan mempengaruhi
sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki. Untuk kasus seperti
studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal atau internal sistem
(pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fokus dan tujuan studi yang
dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial, pada awalnya perlu
diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan
senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu dengan jelas diketahui.

NERACA ENERGI
Neraca Energi adalah cabang ke ilmuan yang mempelajari kesetimbangan

energi dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama
termodinamika. Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak
dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari neraca
energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun demikian, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat berupa sistem tertutup
namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan massa namun dapat terjadi
perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca energi untuk suatu sistem (tidak
seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca komponen). Suatu
neraca energi memiliki persamaan:
Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi
Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak
memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya
dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,-

viii

misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja, maka
persamaan neraca energi akan menjadi
Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi
dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi digunakan
secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan geografi.

PERISTIWA PERPINDAHAN MASSA


Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan

untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan
konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem
Internasional, SI, massa diukur dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan untuk
mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat
selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat
kita di bumi dan di bulan berbeda.
Hubungan antara massa dan berat adalah massa*(percepatan gravitasi)
merupakan berat.
F= m*g.
F adalah force atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan
gravitasi (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk
W=m*g,
di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa
seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut
akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub
akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa).
Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar
dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena
percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di katulistiwa, dan percepatan-

ix

gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi
(karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

REAKSI KIMIA
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang

melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan


pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses
ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil
(produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau
melepaskan energi (reaksi eksotermal).
Ciri - ciri reaksi kimia :
- Terbentuknya endapan
- Terbentuknya gas
- Terjadinya perubahan warna
- Terjadinya perubahan suhu atau temperatur
Kecepatan Reaksi, Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi
antara lain :
1. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel/zat
"Semakin luas permukaan zat maka semakin banyak tempat bersentuhan untuk
berlangsungnya reaksi". Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara memperkecil
ukuran zat tersebut. Contoh :
Kentang yang diiris tipis lebih cepat matang dibandingkan kentang yang
berukuran besar dan belum diiris tipis.
2. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur
"Suhu juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi"

Contoh:
Susu yang dilarutkan dengan air panas lebih cepat larut dibandingkan susu yang
dilarutkan dengan air.
'''Massa''' adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat
digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa
merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
Dalam Sistem Internasional, [SI], massa diukur dalam satuan [kilogram]. Alat yang
digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat,
massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan
sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.
Hubungan antara massa dan berat adalah massa x percepatan gravitasi
merupakan :
F= m x g .
F adalah ''force'' atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan
[gravitasi] (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk :
W= m x g
di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa
seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut
akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub
akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa).
Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih
besar dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena
percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan
gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi
(karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

xi

TERMOKIMIA
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal

balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum,
termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim
dari termodinamika kimia.
Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan
penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.
Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi
dalam proses-proses berikut :
1. reaksi kimia
2. perubahan fase
3. pembentukan larutan
Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang
ditegaskan dalam termodinamika :

Energi dalam (U)

Entalpi (H).

Entropi (S)

Energi bebas Gibbs (G)


Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum I

termodinamika, hukum 'kekekalan' energi, untuk fungsi keadaan diatas.

TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')

adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika
berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika
berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses

xii

reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya


merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan
bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka
dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan
transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk
perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini
tentang termodinamika benda hitam.
Konsep dasar dalam termodinamika : Pengabstrakan dasar atas termodinamika
adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan.
Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan
pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa
sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang
dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.
Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang
disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas
system lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan :

sistem terisolasi : tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung
gas terisolasi.

xiii

sistem tertutup : terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem
tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja
dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau
keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya :

pembatas adiabatic : tidak memperbolehkan pertukaran panas.

pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut
permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari

lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan
sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke
sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Keadaan termodinamika : Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang
ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.
Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan
tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya
mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari
sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan
dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.
Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

Hukum-hukum Dasar Termodinamika


Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

xiv

Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

Hukum Pertama Termodinamika


Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.

Hukum kedua Termodinamika


Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

Hukum ketiga Termodinamika


Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.

Ruang Lingkup yang menjadi pendukung Teknik Kimia yaitu Mekanika fluida dan
Material.
Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari
fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida
statis dan fluida dinamis. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara
fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Dalam pandangan secara mekanis,
sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan tekanan tangensial.
Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya berbentuk mengikuti bentuk
wadahnya.

xv

Asumsi : Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida


membuat beberapa asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi
ini kemudian diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis yang harus
dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku.
Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:
@ Hukum kekekalan massa
@ Hukum kekekalan momentum
@ Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.
Terkadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida
bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika
diberi tekanan. Cairan terkadang dapat dimodelkan sebagai fluida inkompresibel
sementara semua gas tidak bisa.
Selain itu, terkadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai nol
(fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika
suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam
pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang
viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser antara fluida dengan batas
sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada batas fluida.
Hipotesis kontinum : Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan
satu sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu.
Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap
terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang mendefinisikan REV (Reference
Element of Volume) pada orde geometris jarak antara molekul-molekul yang
berlawanan di fluida. Properti tiap titik diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam
REV. Dengan cara ini, kenyataan bahwa fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan.
Hipotesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya,
asumsi hipotesis kontinum dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak
diinginkan. Namun demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan
hasil yang sangat akurat.
Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik. Untuk
menentukan perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau mekanika statistik,
angka Knudsen permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen didefinisikan sebagai

xvi

rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap suatu skala panjang fisik
representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatufluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu
partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain.
Persamaan Navier-Stokes : (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George
Gabriel Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu
fluida seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan
dalam momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya
viskos internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang
bekerja pada fluida. Oleh karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan
kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja pada fluida.
Persamaan

Navier-Stokes

memiliki

bentuk

persamaan

diferensial yang

menerangkan pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini menggambarkan


hubungan laju perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh,
persamaan Navier-Stokes untuk suatu fluida ideal dengan viskositas bernilai nol akan
menghasilkan hubungan yang proposional antara percepatan (laju perubahan kecepatan)
dan derivatif tekanan internal.
Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika menggunakan
persamaan Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya kasuskasus aliran sederhana yang dapat dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus ini biasanya
melibatkan aliran non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah terhadap waktu)
yang memiliki nilai bilangan Reynold kecil.
Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El Nio
atau daya angkat udara pada sayap, penyelesaian persamaan Navier-Stokes hingga saat
ini hanya mampu diperoleh dengan bantuan komputer. Kasus-kasus mekanika fluida
yang membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari dalam bidang ilmu
tersendiri yaitu mekanika fluida komputasional.
Fluida Newtonian vs. non-Newtonian : Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan
dari Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding

xvii

lurus secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser.
Definisi ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpadipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida
Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.
Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang".
Lubang ini akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati
pada material-material seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida nonNewtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak "lebih
tipis" (dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya
memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan tertentu.
Persamaan pada fluida Newtonian : Konstanta yang menghubungkan
tegangan geser dan gradien kecepatan secara linier dikenal dengan istilah viskositas.
Persamaan yang menggambarkan perlakuan fluida Newtonian adalah :
adalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida
adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas
g adalah gradien kecepatan yang tegak lurus dengan arah geseran
Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada
temperatur dan tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida.
Jika fluida bersifat inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida,
persamaan yang menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat kartesian) adalah
ij adalah tegangan geser pada bidang ith dengan arah jth, vi adalah kecepatan
pada arah ith, xj adalah koordinat berarah jth
Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida nonNewtonian.

Ruang Lingkup secara keseluruhan teknik kimia antara lain : teknik bioproses (atau
teknik biokimia), teknik biomedik, teknik biomolekular, kimia dan bioteknologi,
dan masih banyak lagi.

xviii

BAB II
PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA
DI PERINDUSTRIAN INDONESIA

1. Peran Teknik Kimia dalam Pembangunan Daerah dan Nasional


Dalam Pembangunan Daerah, Ahli Teknik Kimia sangat berperan penting.
Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Hansen dalam seminarnya yang bertemakan
Workshop on Cleaner Production yang banyak menekankan mengenai pentingnya
sustainable development dalam konteks proses produksi dan konsumsi, Rabu 11
Mei 2005 lalu, "Hanya ahli-ahli teknik kimialah yang mampu memproduksi
barang yang ekonomis dengan mutu luar biasa yang dapat membantu pemerintah
dalam pembangunan daerah".
Didalam penjelasannya Prof. Hansen menggunakan teori sustainablility yang
artinya keberlanjutan pembangunan. Teori tersebut dapat dijabarkan ke dalam tiga
aspek utama yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Disana dikatakan sekali lagi
bahwa ahli Teknik Kimialah yang menguasai ketiga aspek tersebut. Konsep
keberlanjutan yang dalam konteks ekonomi secara eksplisit harus terwujud dalam
kesejahteraan (prosperity), ekoefisien, dan pertanggungjawaban sosial. Dalam
konteks lingkungan, konsep keberlanjutan harus mendukung ekologi, mengangkat
yang di bawah, serta mendukung kapitalisme alamiah (natural capitalism).
Terakhir, dalam konteks sosial, keberlanjutan berarti mewujudkan keadilan
(equity), kapitalisme pemegang kepentingan (stakeholder capitalism), serta
pertumbuhan yang cerdas (smart growth).
Untuk memperkaya pemahaman mengenai urgensi pembangunan berkelanjutan,
Prof. Hansen mengangkat pula isuisu lingkungan mutakhir, seperti pemanasan
global dan perubahan iklim yang menyertainya serta kerusakan lingkungan akibat
polusi dan emisi kegiatan antropogenik. Secara khusus, beliau mengangkat
mengenai imej industri kimia yang buruk. Bahkan, 7990 persen limbah B3
Amerika Serikat berasal dari hasil manufaktur kimia. Sisanya, juga sebagian besar

xix

berasal dari proses penyulingan minyak. Menurut Paneuropean survey (CEFIC),


12 Juli 2004, rating positif industri kimia berada di urutan keenam, dengan nilai
persentase hanya 48 persen. Ini hanya sedikit lebih baik dari industri minyak (45
persen) dan industri nuklir (35 persen).
Seharusnya, pembangunan berkelanjutan menjadi motivator tambahan untuk
kemajuan dunia bisnis. Prof. Hansen lalu memberikan contoh mengenai industri
bir di Afrika Selatan. Yang patut dipuji dari industri bir di Afrika Selatan adalah
sikap mereka yang telah mengimplementasikan proses berkelanjutan dalam
industri mereka. Hasilnya mengagumkan : secara ekonomi, ongkos produksi
mereka sangat rendah. Penggunaan air baku mereka dapat ditekan menjadi sangat
rendah; 3 liter air untuk 1 liter bir. Di banyak industri yang telah
mengimplementasikan proses industri yang berkelanjutan, efisiensi mereka
meningkat dan industriindustri itu memperoleh imej positif (green image). Proses
industri yang berkelanjutan menjadi market differentiator bagi mereka dan pemicu
untuk terus berinovasi.

Dalam Pembangunan Nasional, sekali lagi teknik kimialah yang berperan luas &
menguasai semua bidangnya. Contohnya saja dalam hal teknologi pangan dan
makanan. Banyak makanan dan minuman yang telah diproduksi oleh orang-orang
teknik kimia dalam konteks yang luas dan dengan harga yang ekonomis. Orangorang teknik kimia pun bukan hanya bergelut dengan konteks produksi namun
mereka juga dapat bergelut dibidang lainnya seperti :

Process Engineer,

Project Engineer,

Plant Operation/production dalam pengoperasian pabrik,

Plant Technical Service,

Quality Control,

Research and Development (R&D),

Environment Risk Assessor ,

Environment Safety and Health,

Technical Sales,

Customer Technical Sales,

xx

Peneliti dalam bidang penelitian dan pengembangan,

Konsultan dalam pembangunan atau operasi pabrik,

Tenaga edukatif dalam bidang pendidikan.


Jadi sudah sewajarnyalah mereka yang bergelut di teknik kimia menguasai

semua bidang yang berkaitan dengan pembangunan nasional. Sebagaimana telah


dijelaskan di bab I bahwa teknik kimia sangat berbeda dengan kimia dasar.
Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam melimpah namun belum
dimanfaatkan secara optimal. Tantangan strategi bangsa Indonesia antara lain
pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, penurunan cadangan
sumber daya alam yang tak terbarukan, pengembangan sumber daya manusia
dan penguasaan teknologi. Disinilah tantangan pembangunan nasional bagi
mereka yang sudah berada di teknik Kimia.

2. Peranan Mahasiswa Teknik Kimia dalam Proses Perubahan


Didalam proses perubahan yang sangat cepat, seorang mahasiswa teknik kimia
harus mampu berdaya saing tinggi dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dalam
konteks pelajaran, penelitian, dan pengembangan pada masyarakat. Pada era
globalisasi ini, semua pasar-pasar dunia akan mencari orang-orang yang memiliki
daya saing tinggi dan menguasai semua bidang kehidupan. Seiring dengan tujuan
negara ke arah pembangunan/industrialisasi, maka Pendidikan di Jurusan Teknik
Kimia lebih diarahkan sebagai : Project Engineer, Designer, Process Engineer,
Peneliti dan Pendidik. Oleh karena itu peranan mahasiswa teknik kimia dalam
proses perubahan sangatlah dibutuhkan. Seorang mahasiswa teknik kimia harus
mampu berpikir cerdas, berakhlak mulia, dan dapat bekerja keras demi
tercapainya tujuan bangsa Indonesia yang telah diikrarkan oleh para pejuang kita
62 tahun yang lalu.
Didalam proses perubahan ini pula, Mahasiswa Teknik Kimia harus mampu
menciptakan hal baru yang belum pernah ada dan juga menerapkan ilmu-ilmu
yang telah didapatnya terutama untuk pelaksanaan operasi, pengelolaan dan
perancangan. Selain itu Mahasiswa teknik kimia dituntut untuk dapat-

xxi

mengembangkan diri agar mampu berkreasi di dalam tugas pengembangan,


perancangan serta pengkoordinasian pekerjaan pengolahan bahan mentah menjadi
produk dalam skala besar melalui proses kimia dan atau fisika dengan
mempertimbangkan aspek teknis relevan, ekonomis yang berwawasan lingkungan.

3. Kondisi Perindustrian Kimia Indonesia


Pada saat sekarang ini di era globalisasi, Kondisi Industri Kimia Indonesia berada
dalam level perkembangan. Banyak pabrik-pabrik yang menggunakan bahan
kimia sudah terbentuk untuk mensiasati pembangunan yang berkelanjutan.
Pemerintah pun sedang berupaya keras untuk membangun industri-industri kimia
untuk menunjang kehidupan manusia di masa yang akan datang. Banyak investorinvestor asing yang telah bergabung dan menanamkan modalnya ke Indonesia.
Diantara mereka lebih menitikberatkan kepada keuntungan-keuntungan yang akan
diperolehnya. Tercatat bahwa hampir seluruh industri-industri di Indonesia
menitikberatkan produksinya pada bahan kimia. Hal itu tidak lain karena di
Indonesialah ditemukan beragam hal-hal baru dan sumber daya alam yang
berlimpa-limpah. Misalnya saja di papua yang terkenal dengan kekayaan Minyak
Bumi dan Batu Baranya. Banyak investor-investor asing bersaing untuk
mendapatkannya. Namun bangsa kita masih terlalu bodoh untuk hal tersebut. Oleh
karena itu, bangsa kita belum dapat merasakan kekayaan alamnya sendiri. Padahal
jika saja ahli-ahli kita bersatu untuk mengeksplorasi dan memanfaatkannya,
jangankan negara yang sedang berkembang, negara maju pun dapat terkalahkan
oleh negara kita.
Di Indonesia terdapat berbagai macam sumber daya alam baik alamiah maupun
buatan yang mana sebagiannya telah dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha
asing dan dalam negeri untuk kehidupan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan
yang tercatat telah memanfaatkan sumber daya alam Indonesia, diantaranya :
Pertamina, PT. Gas Bumi Nasional, PT. Semen Padang, PT. Semen Gresik, PT.
Tambang Emas Newmount, PT. Batu Bara, PT. Petronas, PLN, WTP(Water
Treatment Plant), IPTN, PT. Tekstil Indonesia, PT. VGI Indonesia, PT. Unilever

xxii

Indonesia, dan masih banyak lagi. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat


dikatakan penunjang industri-industri di Indonesia. Namun tidak jarang dari
perusahaan-perusahaan tersebut sering melupakan satu hal penting yang harus
dipatuhi yaitu dampak lingkungan dan keselamatan bagi masyarakat disekitar
industri. Kondisi industri Indonesia jika dilihat dari aspek dampak lingkungan dan
keselamatan, sudah jauh dari batas aman. Banyak para pengusaha-pengusaha yang
tidak mau tahu tentang dampak yang disebabkan oleh perusahaan yang
dipimpinnya. Dan sudah banyak pula terjadi bencana-bencana yang disebabkan
oleh kurangnya perhatian mereka terhadap lingkungan hidup. Anehnya,
pemerintahpun juga tidak begitu merespon tindakan-tindakan yang telah diambil
para pengusaha kita. Pemerintah hanya berkata bahwa hal tersebut sudah termasuk
kategori aman dan terstandarisasikan internasional. Namun tetap saja kejadiankejadian tersebut terulang kembali. Seperti halnya pembuangan limbah, banyak
perusahaan-perusahaan yang menggunakan zat kimia dalam prosesnya namun
tidak memperhatikan limbah yang telah dihasilkannya. Limbah itu sendiri adalah
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah. Limbah industri dapat digolongkan menjadi 4
bagian : Limbah cair, Limbah padat, Limbah gas dan partikel, Limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) yang mana semuanya itu berbahaya jika terkena oleh
manusia. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah kita masyarakat Indonesia terus
memantau dan melihat kondisi perindustrian negara kita agar kita tidak terkena
dampak yang dihasilkan oleh Perindustrian yang sedang berkembang di negara
kita ini.

xxiii

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di bab I dan bab II, penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
1.

Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang dipelajari oleh
orang-orang MIPA.

2.

Pelajaran teknik kimia tidak hanya sebatas produksi barang mentah


menjadi barang jadi namun konteksnya lebih luas daripada itu.

3.

Ruang lingkup masalah teknik kimia sangatlah menjurus ke semua


bidang ilmu kehidupan.

4.

Ahli-ahli teknik kimia sangatlah sedikit namun sangat dibutuhkan sekali


dalam perindustrian-perindustrian besar.

5.

Tanpa adanya ahli teknik kimia, mungkin pembangunan daerah dan


pembangunan nasional akan berjalan lambat atau tidak akan berjalan
sama sekali.

6.

Kondisi Perindustrian kimia di Indonesia sekarang sedang berada pada


level perkembangan dan akan terus berkembang di era globalisasi ini.

7.

Sudah sepatutnya orang-orang teknik kimia di Indonesia bersatu untuk


memberdayakan

dan

memanfaatkan

kekayaan

alamnya

dengan

memperhatikan lingkungannya.
8.

Pemerintah harus lebih tegas tehadap pengusaha-pengusaha asing dalam


hal pemanfaatan sumber daya alam dalam bidang industri di Indonesia.

2. Saran
Saran dari penulis yaitu semoga orang-orang teknik kimia di Indonesia dapat
berpikir bagaimana untuk memajukan bangsanya dengan ilmu-ilmu yang telah
didapatnya dan bisa melakukan penelitian-penelitian untuk menciptakan inovasi terbaru
untuk memajukan bangsa Indonesia dengan tiga aspek penting yaitu berpikir cerdas,
berakhlak mulia, dan bekerja keras.

xxiv

DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo, Unggul.2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Erlangga : Jakarta


Keenan, Charles W-Pudjaatmaka.1999. Ilmu Kimia Universitas. Erlangga : Jakarta
Wiliams,L.O.2002. An End to Global Warming. Pergamon : Amerika Serikat
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_kimia
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_energi
http://id.wikipedia.org/wiki/Massa
http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_proses
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi
http://www.kimia_online.com
http://www.itb.ac.id/teknik_kimia
stu_itenas2007@itenas.ac.id
http://www.its.ac.id/teknik_kimia
jtk_its@idola.net.id
i_hari_cool@yahoo.co.id

xxv

Anda mungkin juga menyukai