EMERGENCIES
ANGINA LUDWIG
PHLEGMON
KASUS PHLEGMON
dikategorikan sebagai kegawatdarurartan di
bidang bedah yang tercantum pada lampiran
SURAT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NO.
477/Menkes/SK/IV/2004 pada tanggal 19 April
2004
ANGINA LUDWIG
ETIOLOGI
INFEKSI ODONTOGENIK
SIALADENITIS
ABSES PERITONSIL
LASERASI ORAL
ORAL PIERCING
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
DEMAM
DISFAGIA
DROOLING
TRISMUS
FETID BREATH
STRIDOR
SNIFFING POSITION
DIAGNOSIS
ANAMNESA
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. LABORATORIUM
PEMERIKSAAN DARAH : tampak leukositosis yang
mengindikasikan adanya infeksi akut.
Pemeriksaan waktu bekuan darah penting untuk
dilakukan tindakan insisi drainase
PEMERIKSAAN KULTUR DAN SENSITIVITAS : untuk
menentukan bakteri yang menginfeksi serta
menentukan pemilihan antibiotik dan terapi
PENATALAKSANAAN
1. Pertama dan paling utama menjaga potensi
jalan nafas
2. Kedua, terapi antibiotik secara progresif,
dibutuhkan untuk mengobati dan membatasai
penyebaran infeksi
3. Ketiga, dekompresi ruang submandibular,
sublingual dan submental
R
TE
IM
S
KA
IH