PEMECAHAN MASALAH
Berikut ini adalah pemecahan masalah yang didapat dari hasil pengamatan
skrining Infeksi Menular Seksual Klinik Griya ASA Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) kota Semarang di lokalisasi Argorejo, Sunan Kuning
Januari 2016, meliputi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi para WPS untuk mengajak tamu agar
mau menggunakan kondom, kemudian apabila tamu tidak mau menggunakan
kondom WPS disarankan untuk menolak tamu tersebut.
2. Mengadakan evaluasi dari hasil sekolah terutama mengenai materi kesehatan
(IMS), agar dapat meningkatkan pemahaman dan perhatian WPS mengenai
IMS dan HIV/AIDS.
3. Mengoptimalkan perhatian para pengasuh mengenai IMS dan HIV/AIDS serta
membina pengasuh untuk memotivasi anak asuhnya agar selalu menggunakan
kondom tiap kali berhubungan seks dengan tamu.
4. Meningkatkan sistem pelaporan dan pemantauan penggunaan kondom yang
dilakukan pengurus resosialisasi, petugas PE, dan pengasuh serta memberikan
sanksi berupa sekolah pagi bagi WPS yang tidak menggunakan kondom
100%.
5. Mewajibkan skrining kepada seluruh mitra seksual (pasangan/pelanggan)
WPS yang datang ke Sunan Kuning di Griya ASA.
6. Melakukan sosialisasi kepada pengasuh masing-masing wisma untuk
mengingatkan jadwal skrining rutin kepada WPS yang ada di wismanya.
7. Menginformasikan status penyakit IMS pada WPS yang melakukan skrining
kepada pengasuh yang bersangkutan.
8. Melakukan pendekatan personal terhadap pengasuh agar lebih giat
mengingatkan WPS untuk minum obat sesuai anjuran dokter dan memberi
libur minimal 1 minggu untuk WPS yang dalam 3 kali skrining terbukti positif
IMS.
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Skrining IMS yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium,
diagnosis, pengobatan, penyuluhan, konseling dan penatalaksanaan mitra seksual
terhadap pasien IMS mempunyai peranan yang penting dalam menanggulangi
epidemik penyakit HIV/AIDS.
Adapun penyebab masalah yang berkaitan dengan angka kejadian IMS di
resosialisasi Argorejo (Sunan Kuning), yaitu pemakaian kondom pada WPS di
resosialisasi Sunan Kuning belum 100%, pengetahuan WPS mengenai IMS secara
rinci masih kurang dan beberapa penyebab lain yang tidak kalah penting yang
membutuhkan peran pengasuh, petugas resosialisasi, bukan hanya WPS, walau peran
terbesar berada di pengetahuan, sikap dan perilaku dari WPS itu sendiri. Selain itu
masih adanya perilaku rendahnya harga tawar WPS dalam penggunaan kondom
dengan pelanggan harus diubah untuk dapat terus menekan penyebaran IMS di
masyarakat.
Pemecahan masalah yang didapat antara lain meningkatkan komunikasi para WPS
kepada pelanggan, mengadakan evaluasi dari hasil sekolah WPS dan melibatkan
peran serta para pengasuh serta semua pihak yang terlibat, seperti yang sudah
dijelaskan pada bab sebelumnya.
7.2 SARAN
1.
Program skrining yang selama ini telah berjalan di Griya ASA
2.
3.
mengikuti skrining.
Meningkatkan pengetahuan WPS dengan memberikan penyuluhan
4.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
AIDS
GOV.
What
is
HIV/AIDS?
Available
https://www.aids.gov/hiv-aids-basics/hiv-aids-101/what-is-hiv-aids/
7.
at:
Updated
at:
http://www.bkkbn.go.id/materi/Documents/Materi
9.