Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
YANG BENAR
Suwaldi Martodihardjo, Prof.Dr.MSc.Apt
Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Pasal 2
(1) Peraturan Pemerintah ini mengatur Pekerjaan Kefarmasian dalam
pengadaan, produksi, distribusi atau penyaluran, dan pelayanan
sediaan farmasi.
(2) Pekerjaan Kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
Pasal 3
Pekerjaan Kefarmasian dilakukan berdasarkan pada nilai ilmiah,
keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan perlindungan serta
keselamatan pasien atau masyarakat yang berkaitan dengan Sediaan
Farmasi yang memenuhi standar dan persyaratan keamanan, mutu,
dan kemanfaatan.
Pasal 16
(1) Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian, Apoteker sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 harus menetapkan Standar Prosedur
Operasional.
(2) Standar Prosedur Operasional harus dibuat secara tertulis dan
diperbaharui secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi dan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 19
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian berupa :
a. Apotek;
b. Instalasi farmasi rumah sakit;
c. Puskesmas;
d. Klinik;
e. Toko Obat; atau
f. Praktek bersama.
Pasal 20
Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/
atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pasal 21
(1) Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar
pelayanan kefarmasian.
(2) Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter
dilaksanakan oleh Apoteker.
Pasal 24
Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat:
a. mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki
SIPA;
b. mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang
sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas
persetujuan dokter dan/atau pasien; dan
c. menyerahkan..
6
Dispensing
Reviewing the order for correctness of dosing and
indication for use; processing the order;
compounding/ preparing the drug; and dispensing
the drug in a timely manner.
Dispensing merupakan kegiatan pelayanan yang
dimulai dari tahap validasi, interpretasi,
menyiapkan/meracik obat, memberikan
label/etiket, penyerahan obat dengan pemberian
informasi obat yang memadai disertai sistem
dokumentasi.
7
Dispensing Process
Receive prescription
Interpret prescription
Retrieve medication/ingredients
Prepare and process
Communicate with patient
Ensure patient's understanding
Monitor compliance by patient
Keep records
The Role of Dispensers in Promoting Rational
Drug Use
19
10
11
12
13
CASE REPORT
A female student, age 20, suffering from tonsilitis,
was seen by a doctor in a 600-bed hospital OPD.
She obtained a drug from the hospital pharmacy
and took it as instructed. She felt very weak after
taking the drug.
Three days later she became severely comatose and
was admitted to the same hospital.
She took chlorpropamide 250 mg four times a day.
The OPD doctor claimed that he prescribed
chloromycetine 4x250 mg daily for her tonsilitis.
The patient eventually died two weeks after
hospital admission.
14
Peraturan perundang-undangan
Sifat biofarmasetika obat
Bioequivalensi produk obat
Kisaran terapi obat
Kepotenan obat
Penyakit pasien
Keseriusan/ keparahan kondisi penyakit
Mudah atau tidak nya penyakit dikontrol dengan obat yang kadarnya
mengalami perubahan akibat penggantian produk obat
Harga obat
Pendapat pasien tentang penggantian produk obat
15
DEFINITIONS/DESCRIPTIONS
Compounding (USP):
The preparation, mixing, assembling, packaging, or labeling
of a drug or device as the result of a practitioners
Prescription Drug Order or initiative based on the
pharmacist/ patient/ prescriber relationship in the course of
professional practice
Sebelum obat di-racik, obat
perlu ditimbang dahulu.
Bagaimana cara anda
menggunakan timbangan?
16
17
18
CONTOH:
TIMBANGAN MILIGRAM MEMPUNYAI SENSITIVITAS TIMBANGAN
= 2.5 MG;
KESALAHAN DIPERBOLEHKAN = 5%;
BMT = ?
BMT = 50 MG
19
Compounding drugs
20
Seorang wanita , Sri Utami Nastiti (SUN), umur 25 th dan menikah setahun yang
lalu , pergi ke tempat praktek dokter dengan keluhan badan panas, pusing, batukbatuk, dengan seringkali bersin, dan tenggorakan terasa begitu panas. Selain itu,
SUN sering merasakan nyeri ulu hati. Dokter memberikan resep kepada SUN dan
resep itu berisi obat sebagai berikut.
No. XVI
Tugas:
Lakukan dispensing dan komponding yang benar untuk pasien SUN!
21
Quantity: 30
Discard after: 26/02/05
22
23
24
25
PATIENT
CARE
26
No Drugs are
Dangerous if
used properly
Some drugs
have a low
therapeutic ratio
The most
dangerous drugs
have the greatest
potential for
benefit
Some adverse
effects occur
after a delay or
after stopping
BAD
GOOD
Some adverse
effects can be
predicted if you
know the
pharmacology
(Type A); some
are not (Type B)
31
32
33
34
35
36
BREAK
38
Seorang wanita , Sri Utami Nastiti (SUN), umur 25 th dan menikah setahun yang
lalu , pergi ke tempat praktek dokter dengan keluhan badan panas, pusing, batukbatuk, dengan seringkali bersin, dan tenggorakan terasa begitu panas. Selain itu,
SUN sering merasakan nyeri ulu hati. Dokter memberikan resep kepada SUN dan
resep itu berisi obat sebagai berikut.
No. XVI
Tugas:
Lakukan dispensing dan komponding yang benar untuk pasien SUN!
39
42
43
R/ Diclofenac Na tabl
S. prn. Tab. I
R/ Parasetamol tabl
S. prn. Tabl. I
No. XV
No. XV
No. XV
46
48
51
2. Dispensing
57
59
60
5. Konseling
Merupakan suatu proses yang sistematik untuk
mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien
yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan
obat pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
Tujuan:
Memberikan pemahaman yang benar mengenai obat
kepada pasien dan tenaga kesehatan mengenai nama
obat, tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara
menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek
samping obat, tanda-tanda toksisitas, cara
penyimpanan obat dan penggunaan obat-obat lain.
61
Ronde/Visite Pasien
7.
Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap bersama tim
dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan:
Pemilihan obat
Menerapkan secara langsung pengetahuan farmakologi terapetik
Menilai kemajuan pasien
Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain.
62
preparatory,
compounding,
final check,
sign off, and
Clean up.
64
Preparatory
Judging the suitability of the prescription in terms of its
rationality (indication, safety, effectiveness, compliance,
untreated indication) for the patient.
Performing the calculations to determine the quantities of
the ingredients needed.
Selecting the proper equipment and making sure it is clean.
Donning the proper attire and washing hands.
Cleaning the compounding area and the equipment, if
necessary.
Assembling all the necessary materials/ingredients to
compound and package the prescription.
65
No. XV
No. XV
66
67
68
69
70
71
72
Compounding
Compounding the prescription according to
the formulary record or the prescription
using techniques according to the art and
science of pharmacy.
73
75
76
77
Final Check
Checking, as indicated, the weight variation,
adequacy of mixing, clarity, odor, color,
consistency, and pH.
Entering the information in the compounding
log.
Labeling the prescription.
78
Sign Off
Signing and dating the prescription affirming
that all of the indicated procedures were
carried out to ensure uniformity, identity,
strength, quantity, and purity.
Clean Up
Cleaning and storing all equipment.
Cleaning the compounding area.
79
Packaging
80
Storage
pH
Temperature
Solvent
Light
Air (oxygen)
Carbon dioxide
Humidity
Particle size
Etc.
83
Quantity: 30
Discard after: 26/02/05
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
KESIMPULAN
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN DAN KESABARANNYA DALAM
MENGIKUTI PRESENTASI INI
MOHON MAAF BILA ADA HAL-HAL ATAU TUTUR KATA
YANG TIDAK BERKENAN
MUDAH-MUDAHAN KITA DIBERI UMUR PANJANG
DAN DAPAT BERTEMU DI LAIN KESEMPATAN
MUDAH-MUDAHAN PRESENTASI INI ADA
MANFAATNYA
106