Anda di halaman 1dari 5

Borang Portofolio

No. ID dan Nama Peserta


No. ID dan Nama Wahana
Topik
Tanggal (kasus)
Nama Pasien
Tanggal Presentasi
Tempat Presentasi
Objektif Presentasi
Keilmuan
Diagnostik
Neonatus
Deskripsi
Tujuan
Bahan Bahasan

dr. Lia Praselia


RS Panglima Sebaya
Appendisitis
November 2015
Tn. A
No. RM :
November 2015
Pendamping :
RS Panglima Sebaya

Partik (umum)
dr. Hj. Nurdiana

Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Manajemen
Masalah
Istimewa
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia Bumil
Pasien Laki-laki, usia 30 tahun, nyeri perut kanan bawah sejak 5 jam sebelum masuk rumah sakit
Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Appendisitis
Tinjauan Pustaka

Cara Membahas
Diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Appendisitis Akut

Riset

Kasus

Audit

Presentasi dan Diskusi

E-mail Pos

Nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari ini sebelum masuk rumah sakit, nyeri awalnya dirasakan disekitar pusar kemudian berpindah
ke perut kanam bawah, demam, mual, muntah dan nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan suhu 38 0 C, pada regio
abdomen terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas di titik McBurney, Blumberg Sign (+), Rovsing Sign (+), Psoas Sign (+), Uji obturator
(+).
2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya
4. Riwayat Keluarga : tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti yang dikeluhkan pasien.
1

5. Riwayat Pekerjaan : Swasta


6. Lain-lain : Daftar Pustaka :
1. Syamsuhidajat R, de Jong W. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005.
2. Townsend C, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston textbook of surgery. 17thed. Philadelphia : Saunders; 2004.
3. Tierney, Lawrence M. Acute Appendicitis. In : Essentials of Diagnosis & Treatment. New York: Lange Medical Books / Mc Graw-Hill;
2002.
Hasil Pembelajaran :
1. Penatalaksanaan appendisitis
2. Edukasi dan komplikasi appendisitis
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :

Keluhan Utama: Nyeri perut sebelah kanan bawah sejak 1 hari ini sebelum masuk rumah sakit.

Sebelumnya, nyeri terasa di sekitar pusar 1 hari yang lalu, setelah itu nyeri berpindah ke perut kanan bawah. Nyeri perut dirasakan
terus-menerus sehingga pasien susah beraktivitas dan keluar keringan dingin

BAB tidak ada sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. BAK biasa.

Demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

Nafsu makan menurun sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

Mual dan muntah ada.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti sekarang.


2. Objektif :
2

a. Vital sign

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

: CMC

Nadi

Frekuensi Nafas : 20 x/ menit

Suhu

: 88x/menit

: 380 C

b. Pemeriksaan sistemik
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Kulit

: Turgor kulit baik

Thoraks
o Paru
Inspeksi : Gerakan nafas simetris kiri dan kanan
Palpasi

: Fremitus kiri sama dengan kanan

Perkusi

: Sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi : Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/o Jantung


Inspeksi : Iktus jantung tidak terlihat
Palpasi

: Iktus jantung teraba di linea midclavicula sinistra RIC V


3

Perkusi

: Batas jantung normal

Auskultasi : Bising tidak ada, bunyi jantung tambahan tidak ada


Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak membuncit
Palpasi

: Nyeri tekan diseluruh lapangan perut terutama pada daerah Mc. Burney, Blumberg sign (+), Rovsing Sign

(+)
Perkusi

: Tidak dilakukan karena pasien sangat kesakitan

Auskultasi : Bising usus (+) menurun


Ekstremitas : Refilling capiller baik
Pemeriksaan tambahan : Uji Obturator (+), Psoas Sign (+)
Laboratorium:
Hb
: 13 gr/dl
Leukosit
: 20.300/mm3
Trombosit : 168.000/mm3
Hematokrit : 43%
Pengobatan :
Pengobatan tunggal yang terbaik untuk usus buntu yang sudah meradang/ appendisitis akut adalah dengan jalan membuang
penyebabnya (operasi appendektomi). Pasien biasanya telah dipersiapkan dengan puasa antara 4 sampai 6 jam sebelum
operasi dan dilakukan pemasangan cairan infus agar tidak terjadi dehidrasi. Perbaikan keadaan umum dengan infus,
pemberian antibiotik untuk kuman gram negatif dan positif serta kuman anaerob dan pemasangan pipa nasogastrik perlu
dilakukan sebelum pembedahan. Alternatif lain operasi pengangkatan usus buntu yaitu dengan cara bedah laparoskopi.
Operasi ini dilakukan dengan bantuan video camera yang dimasukkan ke dalam rongga perut sehingga jelas dapat melihat
dan melakukan appendektomi dan juga dapat memeriksa organ-organ di dalam perut lebih lengkap selain apendiks.
4

Keuntungan bedah laparoskopi ini selain yang disebut diatas, yaitu luka operasi lebih kecil, biasanya antara satu dan setengah
sentimeter sehingga secara kosmetik lebih baik.
Farmakologi :
Ceftriaxone inj. 2 x 1 gram
Ketorolac inj. 2 x 1 amp
Ranitidin inj. 2 x 1 amp
Paracetamol 3 x 500 mg p.o.
Dilakukan appendiktomi segera karena sudah terjadi perforasi.

Edukasi :

a. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit, tindakan yang akan dikukan, prognosa dan pengobatan setelah operasi
b. Memotivasi penderita untuk mau melakukan operasi

Konsultasi : dilakukan secara rasional perlunya konsultasi dengan dokter spesialis bedah

Anda mungkin juga menyukai