Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Trombosis

adalah

terjadinya

bekuan

darah

di

dalam

sistem

kardiovaskuler termasuk arteri, vena, ruangan jantung dan mikrosirkulasi.


Terjadinya trombosis adalah sebagai akibat kelainan dari pembuluh darah, aliran
darah dan komponen pembekuan darah. Trombus dapat terjadi pada arteri atau
pada vena, trombus arteri di sebut trombus putih karena komposisinya lebih
banyak trombosit dan fibrin, sedangkan trombus vena di sebut trombus merah
karena terjadi pada aliran daerah yang lambat yang menyebabkan sel darah
merah terperangkap dalam jaringan fibrin sehingga berwarna merah.
Trombosis vena dapat terjadi pada vena dalam maupun vena superfisial
pada keempat ekstremitas.1 Pada 90% kasus, trombosis vena dalam dapat
berkembang

menjadi

emboli

paru,

dan

kondisi

yang

beresiko

tinggi

menyebabkan kematian.1,2 Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis


(DVT) dan emboli paru dikelompokkan menjadi satu dan sering disebut sebagai
tromboemboli vena/ venous thromboembolism (VTE).
Angka kejadian tromboemboli vena di Amerika Serikat lebih dari 1 per
1000 dan terdapat 200.000 kasus baru tiap tahun. Dari total angka kejadian
tromboemboli vena, didapat 60% emboli paru dengan resiko kematian sekitar
30% dalam 30 hari. Sedangkan, di Indonesia sendiri insidens trombosis vena di
masyarakat sangat sukar diteliti, sehingga tidak ada dilaporkan secara pasti.
Banyak laporan-laporan hanya mengemukakan data-data penderita yang di
rawat di rumah sakit dengan berbagai diagnosis. Trombosis

vena

dalam

merupakan keadaan darurat yang harus secepat mungkin didiagnosis dan


diterapi, karena sering menyebabkan terlepasnya trombus ke paru dan jantung
yang berujung pada kematian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi DVT?
2. Apakah etiologi dari DVT?
3. Bagaimana epidemiologi dari DVT?

4. Apa saja faktor resiko dari DVT?


5. Bagaimanakah patogenesis dari DVT?
6. Bagaimana cara penegakkan diagnosa dari DVT?
7. Bagaimana terapi dari DVT?
8. Apa saja komplikasi dari DVT?
9. Bagaimana prognosa dari DVT?
1.3.

Tujuan

1. Mengetahui definisi DVT


2. Mengetahui etiologi dari DVT
3. Mengetahui epidemiologi dari DVT
4. Mengetahui faktor resiko dari DVT
5. Mengetahui patogenesis dari DVT
6. Mengetahui cara penegakkan diagnosa dari DVT
7. Mengetahui terapi dari DVT
8. Mengetahui komplikasi dari DVT
9. Mengetahui prognosa dari DVT

Anda mungkin juga menyukai