NIM : 030.10.003
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
30 NOVEMBER 2015 30 JANUARI 2016
1. Skenario kasus
Sore hari pada tanggal 17 juli 2006 menunjuk pukul 15.30 wib, gempa
tektonik berkekuatan 5,5-6,8 skala richter yang gerjadi di selatan pantai
Pangandaran, Ciamis Tasikmalaya, Jabar mengguncang Kabupaten Cilacap. Tak
hanya itu, Tsunamipun datang mengiring. Gelombang air bah setinggi 3-5 meter
menyapu daratan sekitar pantai Cilacap. Dengan membawa pasir dan lumpur.
Ratusan perahu yang menjadi sandaran penghidupan masyarakat nelayan Cilacap
hancur setelah sebelumnya terseret ombak sejauh ratusan meter. Jumlah korban
jiwa yang berjatuhan juga tidak sedikit. Hingga Selasa siang (18/7) tercatat 84
orang dipastikan tewas dan 54 orang hilang tak tentu rimbanya. Kepala Humas
Kabupaten Cilacap Aris Munandar Selasa siang (18/7) menyebutkan, hingga
Selasa siang, jumlah korban tewas mencapai 84 orang. Yang tersebar di empat
kecamatan yakni kecamatan Binangun, Nusawungu, Adipala dan Kecamatan
Cilacap Selatan. Belum lagi jika menghitung ratusan warga yang luka-luka dan
rusaknya belasan bangunan dan fasilitas publik. Warga ada yang mengatakann
bahwa di kawasan wisata pantai Widarapayung Adipala mengalami kerusakan
fasilitas umum yang ditaksir mencapai Rp. 300 juta. Ketakutan akan Tsunami dan
adanya gempa susulan membuat warga disekitar pantai mengungsi.
Secara Geografis Kabupaten Cilacap terletak pada 108 4 30 109 22 30
Garis Bujur Timur dan 7 30 20 7 45 Garis Lintang Selatan, dengan luas
wilayah 225.361 Km2 dengan batas wilayah meliputi :
2. Hazard Mapping
Cilacap termasuk daerah rawan bencana tsunami karena posisinya sangat
dekat dengan pertemuan lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia atau hanya
berjarak sekitar 250 kilometer dari Cilacap Tidak hanya dekat dengan pertemuan
lempeng, pesisir Kabupaten Cilacap juga sebagai tempat bermuaranya sungaisungai besar yaitu Sungai Donan, Sungai Serayu, Sungai Tipar, dan Sungai Ijo.
Hal ini menjadikan Cilacap mempunyai kerawanan tsunami dengan adanya
sungai-sungai besar, karena sungai-sungai ini sangat berpengaruh sebagai
rambatan tsunami. Bentuk garis pantai Cilacap yang landai, dan adanya Teluk
juga mempengaruhi kerawanan tsunami.
3. Identifikasi kerentanan (Vulnerability)
Fisik
: Lokasi yang rentan, bangunan, infrastruktur, fasilitas
umum, perikanan, pertanian, dan peternakan
Sosial
: banyaknya penduduk lokal, tingkat pengetahuan
masyarakat yang masih rendah
Ekonomi
: tingkat pendapatan yang rendah, investasi lokal yang
masih
Teknologi
Penyakit
rendah
: teknologi yang masih terbatas untuk pemantauan dini
bahaya
: trauma (fraktur) dan luka-luka
4. Kapasitas
Kapasitas yang dimiliki oleh institusi dan masyarakat yang tinggal di
Kabupaten cilacap terutama daerah pesisir dalam menghadapi ancaman
tsunami antara lain :
segera.
Kerja sama dengan pemerintah dan badan kesehatan di beberapa
daerah sekitar Cilacap dalam menghadapi tsunami
sehingga
hukum setempat.
Jika tidak mampu bergerak cepat ke arah daratan yang
aman, maka bangunan beton yang tinggi, kuat dan
dari tsunami.
Selamatkan diri, bukan harta benda
Jika terseret tsunami, carilah penyangga yang terapung
disepakati
Tetap bertahan didaerah ketinggian sampai pemberitahuan
aman
Jauhi reruntuhan bangunan
Laporkan diri ke lembaga pemerintahan, lembaga adat
lain
Bila perlu, carilah bantuan dan bekerjasama dengan
lembaga pemerintah, adat, keagamaan atau lembaga
swadaya masyarakan
Informasikan mengenai pengalaman bencana kepada
keluarga dan masyarakat setemput serta beritahu hal-hal
apasaja yang perlu dilakukan dalam menghadapi bencana
tersebut.
1.
-
timbulnya tsunami,
Penyampaian informasi secara tepat dan akurat dari
Kesiap-siagaan (preparedness)
Memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan darurat misalnya
bencana.
Menentukan tempat yang aman untuk pengungsian, misalnya balai desa,
atau kegawatdaruratannya.
Membagi ruangan/tempat khusus di puskesmas untuk pasien berdasarkan
triase tersebut.
Membuat papan informasi di depan puskesmas berisi tentang data korban
yang
berada
di
keluarga/masyarakat.
puskesmas
sebagai
sumber
informasi
untuk