Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR


Hari/Tanggal

Waktu

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Sasaran

Penyuluh

Tempat

TOPIK
Perawatan Bayi Baru Lahir
1

Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diadakan penyuluhan ibu mengerti tentang perawatan bayi secara
sederhana dan benar serta bersedia melakukan perawatan pada BBL
b. Tujuan Khusus
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Ibu mengerti tentang perawatan bayi baru lahir


Ibu mengerti tentang perawatan mata
Ibu mengerti tentang perawatan wajah
Ibu mengerti tentang perawatan mulut
Ibu mengerti tentang perawatan telinga dan hidung
Ibu mengerti tentang perawatan kuku
Ibu mengerti tentang perawatan tali pusat
Ibu mengerti tentang memandikan bayi
Ibu mengerti tentang pemakaian popok

c. Sub Pokok Bahasan


a.
Perawatan pada bayi baru lahir
b.
Perawatan mata pada bayi
c.
Perawatan wajah pada bayi
d.
Perawatan mulut pada bayi
e.
Perawatan telinga dan hidung pada bayi

f.
g.
h.
i.

Perawatan kuku pada bayi


Perawatan tali pusat pada bayi
Cara memandikan bayi
Cara pemakaian popok

d. Tempat Dan Waktu


a.
Tempat : Ruang Nifas
b.
Tanggal : 09 Desember 2011
c.
Waktu : 08.00 WIB
e. Sasaran
a.
Jumlah
: .. orang
b.
Audience : Ibu nifas
f. Metode Dan Langkah
a. Metode
Ceramah tanya jawab
b. Langkah
Langkah
Pembukaan

Waktu
10 menit

Pengembangan

30 menit

Penutup

15 menit

g. Media
Ceramah langsung
Sarana : kursi
Leaflet
h. Evaluasi

Kegiatan
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Menyebutkan topik dan tujuan
Menjelaskan tentang :
1. Perawatan pada bayi baru lahir
2. Perawatan mata pada bayi
3. Perawatan wajah pada bayi
4. Perawatan mulut pada bayi
5. Perawatan telinga dan hidung pada bayi
6. Perawatan kuku pada bayi
7. Perawatan tali pusat pada bayi
8. Cara memandikan bayi
9. Cara pemakaian popok
1. Menanyakan tentang kejelasan materi
2. Mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf
3. Salam penutup

Evaluasi proses
Pengamatan dengan menggunakan lembar obserevasi
Evaluasi hasil
Test lisan dengan soal obyektif

LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
1

Perawatan Mata
Kedua mata di bersihkan dengan kapas bersih yang sudah dibasahi dengan
air matang. Jangan lupa perhatikan di kedua mata bayi yang baru lahir,
apakah ada tanda-tanda infeksi mata. Mata yang terinfeksi akan banyak
kotoran, putih mata biasanya merah dan kelopak mata membengkak.
Apabila ada tanda-tanda tersebut konsultasikan dengan tenaga medis atau
bidan terdekat.

Perawatan Wajah
Agar bayi terhindar dari infeksi kulit maka kulit wajahpun harus dijaga
kebersihannya dengan cara kulit wajah di seka dengan air matang.

Perawatan Mulut
Bila pada mulut, bibir, atau lidah bayi tampak seperti bekas susu yang
tebal dan sulit dibersihkan, maka bayi tersebut kena jamur mulut. Apabila
ada tanda-tanda tersebut konsultasikan dengan tenaga medis atau bidan
terdekat.

Merawat telinga dan hidung bayi


1. Bersihkan hanya telinga bagian luar dan pintu masuk lubang telinga
saja
2. Jangan menggunakan korek kuping untuk membersihkan lubang
telinga
3. Bersihkan lendir kering yang terkumpul dalam hidung bayi
4. Basahi sedikit kotoran dalam lubang hidung bayi lalu dibersihkan
secara hati- hati dengan kain lap
5. Gunakan pipet untuk menyedot keluar ingus bayi yang menyumbat
hidung pada waktu pilek

Merawat kuku bayi


1. Rapikan semua kuku bayi untuk mencegah jika bayi menggaruk atau
mencakar dirinya
2. Kuku bayi amat lembut dan mudah dipotong
3. Potong kuku bayi saat dia tidur
4. Gunakan gunting kuku yang kecil

Perawatan Tali Pusat.


Perawatan perlu dilakukan agar tidak terjadi infeksi sebelum talipusat
lepas dengan sendirinya (istilahnya disebut dengan puput). Prinsipnya
adalah menjaga puntung tali pusat supaya tetap bersih dan kering hingga
dapat lepas dengan sendirinya. Ibu tidak perlu mengoleskan apapun pada
puntung. Bila keadaannya tetap kering, ibu dapat membersihkan setiap
selesai mandi atau buang air dengan menggunakan kasa steril kering. Bila
menggunakan popok, lipat popok dibawah pusat, tidak membalut talipusat.
Hal ini dimaksudkan agar ketika si kecil buang air kecil, talipusat tidak
basah terkena air kencing. Talipusat umumnya lepas dalam waktu 5 hari
hingga 7 hari meski kadang ada yang sampai dua minggu.

Cara Memandikan Bayi


Sebenarnya, bayi tidak perlu dimandikan (yakni dengan mencelupkan ke
dalam bak mandinya) dalam 1 2 minggu pertama. Namun bayi harus
tetap dibersihkan dan dikeringkan setiap kali pipis atau buang air besar.
Kalau puntung talipusat belum puput, bayi cukup dibersihkan dengan lap
saja karena puntung talipusat yang basah, cenderung menimbulkan infeksi.
Gunakan air hangat-hangat kuku. Bukalah pakaiannya dan segera selimuti
dengan handuk. Buka daerah tubuh bayi yang akan dilap saja agar bayi
tidak kedinginan. Untuk wajah, tidak perlu menggunakan sabun. Gunakan
sabun untuk mengelap bagian tubuh lainnya. Jangan lupa bersihkan juga
daerah selangkangannya.

Pemakaian Popok.
Ganti popok bayi setiap kali basah oleh air kencing dan tinja. Bersihkan
bagian bokong bayi dengan air bersih dan keringkan. Perawatan ini
dilakukan untuk mencegah infeksi kulit atau kulit lecet.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I.

Hari / Tanggal

Waktu

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan

Sasaran

Tempat

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsurangsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat
proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan
pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene)
diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang
baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali yang
berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene),
diharapkan ibu-ibu dapat :
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas
2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas
3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara
mandiri ataupun di bantu
4. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu menjaga personal hygiene

III. Garis-garis Besar Materi


1.

Pengertian Nifas

2.

Sasaran penyuluhan Perawatan diri

3.

Pengertian Personal hygiene (perawatan diri)

4.

Cara melakukan perawatan diri

5.

Dampak jika ibu tidak merawat diri dengan baik

6.

Memahami dan dapat melakukan teknik perawatan diri

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
V. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
2. Power Point: LCD
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

N
O

RESPON IBU
HAMIL

KEGIATAN

1.

Pendahuluan :
1. Memberi salam pembuka
dan perkenalan diri
2. Menjelaskan tujuan
3. Kontrak waktu

2.

Penjelasan :
1. Pengertian masa nifas
2. Sasaran penyuluhan
3. Pengertian
personal
hygiene (perawatan diri)
4. Menjelaskan Kebutuhan
Personal Hygiene pada Ibu
5. Menjelaskan
teknik
melakukan
personal
hygiene
6. Menjelaskan
akibat
kurangnya
melakukan
perawatan diri

3.

Penutup :
1. Tanya jawab
2. Menyimpulkan
penyuluhan
3. Memberikan
penutup

hasil
salam

1.
2.
3.

Membalas salam
Mendengarkan
Memberi respon

Mendengarkan dengan
penuh perhatian
1. Menanyakan hal
yang
belum
jelas
2. Aktif bersama
menyimpulkan
3. Membalas
salam

WAKTU

5
Menit

20 Menit

5 Menit

VII. Evaluasi
1

Mengajukan pertanyaan lisan.


Tes awal.
Apakah ada yang tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah
melahirkan ?
Tes akhir
Apa yang dimaksud perawatan diri?
Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri ?
Sebutkan dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri?

Observasi.

Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat).
Ibu antusias atau tidak.
Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.

MATERI :
PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI)
PADA IBU NIFAS)
Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kirakira 6 minggu.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.
Sasaran
Ibu-Ibu Nifas antara hari pertama sampai 6 minggu
Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik


dan psikis.
Tujuan melakukan Personal Hygiene
1.

Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2.

Memelihara kebersihan diri seseorang

3.

Memperbaiki personal hyiene yang kurang

4.

Mencegah penyakit

5.

Menciptakan keindahan

6.

Meningkatkan rasa percaya diri

Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat
tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan
perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka
jahitan maupun kulit.
a.Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan

pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea.
b.Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang
cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering
rambut.

c.Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah
keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan
jaga agar kulit tetap kering.
d.Kebersihan vulva dan sekitarnya.
1.

Mengajarkan

ibu

membersihkan

daerah

kelamin

dengan

cara

membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke


belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan
vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
2.

Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya


dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik
dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.

3.

Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

4.

Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun.

Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa


nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat
dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali
habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian
daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan.
Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai
ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan
dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.
Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :
1.

Ibu Mudah Sakit

2.

Ibu terlihat kotor/ kurang bersih

3.

Bayi ibu sakit

4.

Ibu kurang percaya diri

5.

Ibu mengalami infeksi

Anda mungkin juga menyukai