KASUS
Oleh :
Arlinda Putry Mandasary, S.Ked
Pembimbing :
dr. Mauliza,M.Ked (Ped)
Sp.A
PENDAHULUAN
Asfiksia neonatorum adalah suatu
keadaan bayi baru lahir yang gagal
bernapas
secara
spontanh
dan
teratursegera setelah lahir.
Sekitar 23% seluruh angka kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan
oleh asfiksia neonatorum, dengan proporsi lahir mati yang lebih besar. Laporan
dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sejak tahun
2000-2003 asfiksia menempati urutan ke-6.
hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, tiga penyebab utama kematian
perinatal di Indonesia adalah gangguan pernapasan/respiratory disorders
(35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis neonatorum (12.0%).
LAPORAN KASUS
Nama
Jeniskelamin
Usia saat rawatan
Alamat
SukuBangsa
Agama
No. MR
Tanggal MRS
Tanggal lahir
Nama Ayah
Umur
Pekerjaan
Nama Ibu
Umur
Pekerjaan
: By. M
: Laki-laki
: 8 hari
: Beulekat teubai, Dewantara
: Aceh
: Islam
: 06.95.09
:27 September 2015,Pkl:17.00WIB
:26 September 2015,Pkl:22.10WIB
: Tn. M
: 32 tahun
: Wiraswasta
: Ny. M
: 28 tahun
: IRT
LAPORAN KASUS
By.Ny.M/ / 8hari / 3600 gram
Kiriman dari RS PT Arun
Dg Diagnosis Asfiksia Berat + Hipoksia
Iskemik Ensefalopaty (HIE) + Neonatal
Seizure
Keluhan Utama :Tidak Segera Menangis
Keluhan tambahan : Sesak, gerakan
lemah, letargis, refleks menghisap tidak
ada dan NGT kotor bercampur darah.
Pemeriksaan fisik
Status Present
Keadaan umum
Kesadaran
Tanda vital:
Nadi
Frekuensi pernafasan
Suhu
Ballard Score
minggu)
: Letargis
: Sopor
: 152 x/menit.
: 82 x/menit.
: 36,6 C
: 40 (38-40
Status Antropometri
Panjang badan
Panjang kaki
Panjang lengan
Lingkar kepala
Lingkar lengan atas
Lingkar dada
Lingkar perut
Lingkar paha
Jarak kepala ke symphisis pubis
Jarak symphisis pubis ke kaki
: 49 cm
:20 cm
:36 cm
:35,5 cm
:11,5 cm
:33,5 cm
:31 cm
:15 cm
:26 cm
:23 cm
Status Gizi
Berat badan lahir: 3600 gram.
Berat badan masuk RS: 3600
gram.
CDC:3,6/3,8 x 100% = 94,7% (Gizi
Baik)
WHO:-2 SD s/d +2 SD
Status Generalis
Kulit
Warna : putih kemerahan.
Sianosis
: (-)
Ikterus
: (-)
Edema
: (-)
Lemak subkutis : ()
Kepala
Rambut
: hitam lebat.
Fontanela
: cekung (+)
Mata :Konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva
hiperemis (+/
+),ikterik (-/-), reflex cahaya
(+/+), palpebra:
cekung (+/+), sekret dikedua mata (+/+)
Telinga
:Simetris, sekret (-/-), otorrhea (-/-)
Hidung
:Normal, sekret (-/-), rinorrhea (-/-)
Mulut :Bibir kering (+), sariawan (-), faring hiperemis:
tidak diperiksa,
Status Generalis
Leher
Pulsasi Vena Jugularis : tidak terlihat
Pembesaran kelenjar
: tidak ada
Kuduk kaku
: tidak diperiksa
Masa
: tidak ada
Tortikolis
: tidak ada
Toraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, hari pertama hingga
hari ke 5: terjadi retraksi os sternum.
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi: tidak dilakukan
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Status Generalis
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus tidak teraba
Perkusi batas jantung : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I > BJ II, bisingjantung (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (+)
Palpasi : Soepel, turgor kembalilambat (+), organomegali (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : bisingusus (+) normal
Anogenitalia : Anus dalam batas normal.Genital laki-laki.
Ekstremitas: Akral dingin (+),sianosis (-/-), piting edema
pretibial (+/+)
Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 28-09-2015
HEMATOLOGI KLINIK/KIMIA DARAH
Pemeriksaan
Hasil
Kadar Gula
Darah Sewaktu
144 mg/dl
50-90 mg/dl
Diagnosa
Diagnosa Banding :
Th/
- O2 1-4 L/i
-IVFD D10% 6
gtt/I mikro
-Inj.Cefotaxime
150 mg/12 jam
- Inj. Gentamisin
10 mg/hari
-Inj.
Dexamethasone
amp/12j
- Fenobarbital
2x10 mg
- Diet ASI/PASI
NGT: 5-10 cc/2jam
S
Menangis
lemah(+)
Menghisap
lemah(+)
Gerakan aktif (-)
Sesak napas (+)Kejang (+)
Kaku otot (+)
BAB (+)
BAK (+)
Muntah (-)
Sianosis (-)
O
KU : Samnolen
T: 36,4C
HR: 142x/i
RR: 85x/I
-Letargis (+)
-Mata cekung (+)
-Tekanan kulit pretibial
kembali sangat lambat
(+)
-NGT kotor bercampur
darah (+)
-Secret kuning dikedua
mata (+)
-Tali pusat layu (+)
A
Asfiksia
Berat +
Hipoksia
Iskemik
Ensefalop
ati +
Neonatal
seizure
P
Cek
Kadar
Gula
Darah
Th/
- O2 1-4 L/i
-IVFD D10% 6
gtt/I mikro
-Inj.Cefotaxime
150 mg/12 jam
- Inj. Gentamisin
10 mg/hari
-Inj.
Dexamethasone
amp/12j
- Fenobarbital
2x10 mg
- Diet ASI/PASI
NGT: 5-10
cc/2jam
S
Menangis
lemah(+)
Menghisap
lemah(+)
Gerakan aktif (-)
Sesak napas (+)
Kejang (+)
Kaku otot (+)
BAB (+)
BAK (+)
Muntah (-)
Sianosis (-)
O
KU : Samnolen
T: 36,5C
HR: 150x/i
RR: 64x/i
-Letargis (+)
-Mata cekung (+)
-Tekanan kulit
pretibial kembali
sangat lambat (+)
-NGT merah
kecokelatan (+)
-Secret kuning
dikedua mata (+)
-Tali pusat layu (+)
A
Asfiksia Berat
+ Hipoksia
Iskemik
Ensefalopati +
Neonatal
seizure
P
Cek
darah
rutin,
KGDS =
144ml/dl
Th/
- O2 1-4 L/i
-IVFD D10% 6
gtt/I mikro
-Inj.Cefotaxime
150 mg/12 jam
- Inj. Gentamisin
10 mg/hari
-Inj.
Dexamethasone
amp/12j
- Fenobarbital
2x10 mg
- Diet ASI/PASI
NGT: 5-10
cc/2jam
S
Menangis
lemah(+)
Menghisap
lemah(+)
Gerakan aktif (-)
Sesak napas (+)
Kejang (-)
Kaku otot (-)
BAB (+)
BAK (+)
Muntah (-)
Sianosis (-)
O
KU : Samnolen
T: 36,3C
HR: 120x/i
RR: 40x/i
-Letargis (+)
-Mata cekung (+)
-Tekanan kulit
pretibial kembali
sangat lambat (+)
-NGT merah
kecokelatan (+)
-Secret kuning
dikedua mata (+)
-Tali pusat layu (+)
A
Asfiksia
Berat +
Hipoksia
Iskemik
Ensefalopati
+ Neonatal
seizure
P
Pemeriksa
an darah
rutin tidak
berhasil.
KGDS
=144
mg/dl
Th/
-IVFD D10% 6
gtt/I mikro
-Inj.Cefotaxime
150 mg/12 jam
- Inj. Gentamisin
2 strip/hari
- Fenobarbital
2x7,5 mg
- Diet ASI/PASI
NGT: 15 cc/2jam
S
Menangis
lemah(+)
Menghisap
lemah(+)
Gerakan aktif (-)
Sesak napas (+)
Kejang (+)
Kaku otot (+)
BAB (+)
BAK (+)
Muntah (-)
Sianosis (-
Demam (+)
Takikardi (+)
O
KU :Samnolen
T: 38,6C
HR: 200x/i
RR: 82x/I
-Letargis (+)
-Mata cekung (-)
-NGT merah
kecokelatan (-)
-Secret kuning
dikedua mata (-)
-Tali pusat layu (-)
A
Asfiksia Berat
+ Hipoksia
Iskemik
Ensefalopati
+ Neonatal
seizure
P
Pemeriksa
an darah
rutin tidak
berhasil.
KGDS
=144
mg/dl
Th/
-IVFD D10% 6
gtt/I mikro
-Inj.Cefotaxime
150 mg/12 jam
- Inj. Gentamisin
2 strip/hari
- Fenobarbital
2x7,5mg
- Diet ASI/PASI
Oral: 17-20
cc/2jam
- Paracetamol
drop 3x0,3 cc/ 8j
(kp)
S
Menangis
kuat(+)
Menghisap
kuat(+)
Gerakan aktif
(+)
Sesak napas (+)
Kejang (-)
Kaku otot (-)
BAB (+)
BAK (+)
Muntah (-)
Sianosis (-)
Demam (-)
O
KU : Compos mentis
T: 37,2C
HR: 113x/i
RR: 56x/I
-Rewel (+)
-Mata cekung (-)
-NGT merah
kecokelatan (-)
-Secret kuning
dikedua mata (-)
-Tali pusat layu (-)
A
Asfiksia Berat
+ Hipoksia
Iskemik
Ensefalopati
+ Neonatal
seizure
P
Pemeriksa
an darah
rutin tidak
berhasil.
KGDS
=144
mg/dl
Th/
-IVFD D10% 6
gtt/I mikro
-Inj.Cefotaxime
150 mg/12 jam
- Inj. Gentamisin
2 strip/hari
- Fenobarbital
2x7,5mg
- Diet ASI/PASI
Oral 17-20
cc/2jam
- Paracetamol
drop 3x0,3 cc/ 8j
(kp)
S
Menangis
kuat(+)
Menghisap
kuat(+)
Gerakan aktif (+)
Sesak napas (-)
Kejang (-)
Kaku otot (-)
BAB (+)
BAK (+)
Muntah (-)
Sianosis (-)
Demam (-)
O
KU : Compos mentis
T: 37,2C
HR: 110x/i
RR: 30x/I
-Rewel (-)
-Mata cekung (-)
-NGT merah
kecokelatan (-)
-Secret kuning
dikedua mata (-)
A
P
Th/
Asfiksia Berat Observasi -IVFD D10% 6
+ Hipoksia
gtt/I mikro
Iskemik
-Inj.Cefotaxime
Ensefalopati
150 mg/12 jam
+ Neonatal
- Inj. Gentamisin
seizure
2 strip/hari
- Fenobarbital
2x7,5mg
- Diet ASI/PASI
Oral: 17-20
cc/2jam
- Paracetamol
drop 3x0,3 cc/ 8j
(kp)
S
Menangis
kuat(+)
Menghisap
kuat(+)
Gerakan aktif
(+)
Sesak napas (-)
Kejang (-)
Kaku otot (-)
BAB (+)
BAK (+)
Muntah (-)
Sianosis (-)
Demam (-)
O
KU : Compos
mentis
T: 36,2C
HR: 110x/i
RR: 28x/i
-Rewel (-)
-Mata cekung (-)
-NGT merah
kecokelatan (-)
-Secret kuning
dikedua mata (-)
A
P
Asfiksia
PBJ
Berat +
Hipoksia
Iskemik
Ensefalopati
+ Neonatal
seizure
Th/
-IVFD D10% 6
gtt/I mikro
-Inj.Cefotaxime
150 mg/12 jam
- Inj.
Gentamisin 2
strip/hari
- Fenobarbital
2x7,5mg
- Diet
ASI/PASI Oral:
17-20 cc/2jam
- Paracetamol
drop 3x0,3 cc/
8j (kp)
TINJAUAN
PUSTAKA
Asfiksia Neonatorum
DEFINISI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Frekuensi
jantung
Tidak ada
<100 x/menit
>100 x/menit
Usaha Bernafas
Tidak ada
Lambat,
teratur
Tonus otot
Lumpuh
Refleks
Tidak ada
Gerakan sedikit
Warna
Reaksi melawan
Seluruh
tubuh
kemerahan
Sumber : Hassan R, Alatas H. Buku kuliah 3 ilmu kesehatan anak. Jakarta: Staf
Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1985 hal 1072-1077
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium : Hasil AGD tali pusat menunjukkan
asidosis pada darah tali pusat, pH<7.
-
PATOFISIOLOGI HIE
Manifestasi Klinis
Ensefalopati iskemik hipoksik pada bayi cukup bulan
Tanda Klinis
Stadium 1 (Ringan)
Stadium 2 (Sedang)
Stadium 3 (Berat)
Tingkat kesadaran
Hyperalert/irritable
Letargi
Stupor, koma
Tonus otot
Normal
Hipotonik
Flaksid
Postur
Normal
Fleksi
Deserebrasi
Reflek tendon/klonus
Hiperaktif
Hiperaktif
Tidak ada
Mioklonus
Tampak
Tampak
Tidak tampak
Reflek moro
Kuat
Lemah
Tidak ada
Pupil
Midriasis
Miosis
Kejang
Tidak ada
Sering
Deserebrasi
EEG
Normal
Voltase rendah
sampai bangkitan
kejang
Burst suppresion ke
isoelektrik
Lamanya
<24 jam
24 jam sampai 14
hari
Beberapa hariminggu
Hasil
Baik
Bervariasi
Meninggal, atau
cacat berat
Sumber : Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson Ilmu Kesehatan Anak edisi 15. Jakarta : EGC, 1996. hal 582
BAYI LAHIR
3
0
d
et
i
k
3
0
d
e
ti
k
FJ<60
3
0
d
e
ti
k
FJ>60
FJ<60
Berikan epinefrin
FJ<60 atau sianosis menetap
atau ventilasi tidak berhasil
Pertimbangkan:
Malformasi jalan napas
Gangguan paru seperti peneumotorak dan
hernia diafragma
Penyakit jantung bawaan
Pertimbangkan
resusitasi
untuk
menghentikan
PENATALAKSANAAN
3 prinsip utama penatalaksanaan
pada HIE adalah :
mengidentifikasi janin dan bayi
yang mempunyai risiko mengalami
asfiksia.
Resusitasi
Pengobatan
potensial
untuk
mencegah kematian saraf secara
lambat (delayed neural death).
Frequency
3053%
717%
617%
317%
214%
0.15%
422%
34%
1%
4%
2%
1%
Penatalaksanaan
Manajemen awal kejang meliputi stabilisasi
keadaan umum bayi, menghentikan kejang
dan identifikasi dan pengobatan faktor etiologi
serta suportif untuk mencegah kejang
berulang. Awasi jalan napas bersih dan
terbuka, pemberian oksigen dan pasang infus
IV dan beri cairan dengan dosis rumatan.
Patofisiologi HIE
Pengaruh
Ensefalopati hipoksia iskemik, infark, perdarahan intracranial,
kejang-kejang, edema otak, hipotonia, hipertonia
Kardiovaskular
Pulmonal
Ginjal
Adrenal
Perdarahan adrenal
Saluran Cerna
Metabolik
Kulit
DISKUSI
DISKUSI
Stadium 1 (Ringan)
Hyperalert/irritable
Normal
Normal
Hiperaktif
Tampak
Kuat
Midriasis
Stadium 2 (Sedang)
Letargi
Hipotonik
Fleksi
Hiperaktif
Tampak
Lemah
Miosis
Kejang
EEG
Tidak ada
Normal
Sering
Voltase rendah sampai
bangkitan kejang
Stadium 3 (Berat)
Stupor, koma
Flaksid
Deserebrasi
Tidak ada
Tidak tampak
Tidak ada
Tidak sama, reflek
cahaya lemah
Deserebrasi
Burst suppresion ke
isoelektrik
Lamanya
<24 jam
Beberapa hari-minggu
Hasil
Baik
Bervariasi
Sumber : Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson Ilmu Kesehatan Anak edisi 15. Jakarta : EGC, 1996. hal 582