1. Dikarenakan fokus kajian kita adalah wilayah P. Jawa, maka lakukan klik pada wilayah P. Jawa yang
terekam oleh TRMM (seperti yang terlihat dalam Gambar 6, dalam hal ini adalah sebagian wilayah
Jawa Timur) sehingga akan muncul informasi koordinat lokasi yang kita klik beserta atribut
lainnya seperti intensitas hujan dan waktu perekaman (dalam UTC).
2. Dalam penentuan kolokasi citra, informasi yang harus kita perhatikan adalah waktu perekaman
local (UTC) terbaca kurang lebih pada 05:26:03. Dengan demikian kita harus menggunakan citra
MTSAT dengan waktu perekaman yang sedekat mungkin dengan waktu tersebut, dimana dalam hal
ini kurang lebih adalah 05.30 UTC.
Mengeksport data TRMM dalam format file teks
1. Klik menu File Save data, sehingga muncul jendela pada Gambar 7. Ubahkan Output format
menjadi Swath: ASCII (Arc/Info). Ambil nilai default untuk batas koordinat cakupan area dan klik
tombol Create File. Hasil dari proses ini ada dua buah file yaitu:
2A12.071205.57283.6.surfaceRain.txt yang berisi data intensitas hujan dan
2A12.071205.57283.6.surfaceRain.geo yang berisi koordinat titik pengukuran hujan oleh TRMM.
Gambar 7. File masukan dan keluaran data TRMM serta format keluarannya.
Mengimport data MTSAT di ILWIS
1. Jalankan ILWIS.
2. Pada Operation List, klik Impor Via GDAL, sehingga akan muncul jendela seperti Gambar 8.
kurang dari 11 K maka pixel yang bersangkutan dianggap berpotensi hujan (Kidder, dkk dalam
Maathuis 2007).
2. Dalam hal ini digunakan operasi pengandaian untuk membuat citra awan yang berpotensi hujan,
sehingga estimasi hujan hanya akan dihitung pada pixel yang dianggap sebagai awan. Perintah
yang digunakan adalah:
2. Dengan cara yang sama lakukan untuk table yang berisi informasi intensitas hujan, ubahlah nama
colomn2 menjadi Hujan seperti yang terlihat pada Gambar 12. Simpan keluarannya dengan nama
yang informatif misalnya: hujan
1. Buka table lokasi. Pada menu tabel lokasi, klik Columns Join
2. Pada jendela Join Wizard, masukan tabel Hujan pada drop down list Table dan pilih Hujan untuk
nama kolom yang akan digabung (join). Klik Next dan berikan nama kolom, misalnya
menggunakan nama yang sama dengan nama kolom sebelumnya yaitu: hujan.
3. Lakukan proses seleksi untuk memilih titik koordinat yang ada hujannya atau dengan kata lain
hujan > 0. Prosesnya adalah dengan mengetikkan perintah berikut pada Command Line di tabel
lokasi (lihat Gambar 13):
hujan_lb0:=iff(hujan > 0, hujan, ?)
1. Hasil dari proses ini adalah seperti yang tersaji pada Gambar
15.