Anda di halaman 1dari 14

PEMETAAN PESISIR

&
PULAU-PULAU KECIL
GE 7204
Oleh :
Feny Arafah

TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PENDAHULUAN
Berdasarkan data Kelautan dan Perikanan
Dalam Angka Tahun 2009, luas total wilayah
laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2.
Berdasarkan ketetapan PBB pada tahun
2008, Indonesia merupakan negara keempat
yang mempunyai garis pantai terpanjang,
yaitu 95.181 km dengan jumlah pulau di
Indonesia
mencapai
17.504
pulau
(Kemendagri, 2008).

PENDAHULUAN
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia yang kaya
telah dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
makanan, khususnya protein hewani.
Kekayaan hidrokarbon dan mineral dimanfaatkan
untuk menunjang pembangunan ekonomi nasional.
Fungsi lain, yaitu transportasi dan pelabuhan,
kawasan industri, agribisnis dan agroindustri,
rekreasi dan pariwisata, serta kawasan pemukiman
dan tempat pembuangan limbah.

DEFINISI WILAYAH PESISIR


Menurut Soegianto (1976), Wilayah Pesisir adalah pertemuan antara
darat dan laut; kearah darat meliputi bagian daratan, baik kering
maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut
seperti pasut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan kearah
laut mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami
yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun
yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti pencemaran.
Menurut kesepakatan internasional, Wilayah Pesisir adalah wilayah
peralihan antara laut dan daratan, kearah darat mencakup daerah yang
masih terkena percikan air laut atau pasang surut dan kearah laut
meliputi daerah paparan benua (continental shelf).
Menurut UU No. 27 Tahun 2007, Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan
antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di
darat dan laut.

BATAS WILAYAH PESISIR


Ditinjau dari garis pantai (coastline), maka suatu wilayah
pesisir memiliki dua macam batas (boundaries), yaitu batas
yang sejajar dengan garis pantai (longshore) dan batas
tegak lurus terhadap garis pantai (cross hore).
Pada umumnya batas wilayah pesisir setiap negara
berbeda. Pada satu ekstrim, meliputi kawasan yang sangat
luas mulai dari batas lautan (terluar) ZEE sampai daratan
yang masih dipengaruhi iklim laut. Pada ekstrim lainnya,
hanya meliputi kawasan peralihan ekosistem laut dan darat
yang sempit, yaitu dari garis rata-rata pasang tertinggi
sampai 200 m ke arah darat dan kearah laut meliputi garis
pantai saat rata-rata pasang terendah (Costa Rica).

BATAS WILAYAH PESISIR


No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Negara

Batas Kearah Darat


Batas kearah Laut
2 km dari garis RPT (Rata2 Pasang
Brasilia
Tinggi)
12 km dari garis RPT
Costa Rica
200 m dari garis RPT
Garis pantai saat RPR
sampai kedalaman laut
Cina
10 km dari RPT
15 m
batas arbitrer tergantung isu
Ekuador
pengolahan
BL (Belum Ditetapkan)
Afrika Selatan
1 km dari garis RPT
BL (Belum Ditetapkan)
3 mil laut dari GD (Garis
Australia Selatan 100 km dari garis RPT
Dasar)
Spanyol
500 m dari garis RPT
12 mil laut/batas
Washington State
perairan teriotal
3 mil laut dari GD (Garis
Batas perencanaan Batas darat dari negara pantai
Dasar)
3 mil laut dari GD (Garis
Batas pengaturan 61 m dari garis RPT
Dasar)

BATAS WILAYAH PESISIR


Dari batas wilayah pesisir yang telah diimplementasikan di
beberapa negara, kesimpulan :
Batas wilayah pesisir kearah darat pada umumnya
adalah jarak secara arbitrer dari rata-rata pasut tinggi
dan batasan ke arah laut adalah umumnya sesuai batas
yurisdiksi propinsi.
Untuk kepentingan pengelolaan, batas kearah darat ada
2 macam, yaitu batas wilayah perencanaan dan batas
wilayah pengaturan atau pengelolaan keseharian.
Batas kearah darat dari suatu wilayah pesisir dapat
berubah. Contoh : California tahun 1972 sejauh 1000 m
dari rata-rata pasang tertinggi, tahun 1977 menjadi
batas arbitrer yang bergantung pada isu pengelolaan.

Perairan Pesisir adalah


laut yang berbatasan dengan daratan
meliputi perairan sejauh 12 (dua
belas) mil laut diukur dari garis pantai,
perairan yang menghubungkan pantai
dan
pulau-pulau,
estuari,
teluk,
perairan dangkal, rawa payau, dan
laguna.

DEFINISI PULAU KECIL


Pengertian pulau kecil menurut UU 27 Tahun 2007 adalah pulau
dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 Km 2 (dua ribu
kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya.
Ada 3 hal yg dapat dipakai untuk membuat suatu batasan pengertian
pulau kecil :
1. Batasan fisik (menyangkut ukuran luas pulau, terpisah dari pulau
induk, dan terpencil dari habitat pulau induk)
2. Batasan ekologis (menyangkut perbandingan spesies endemik dan
terisolasi)
3. Keunikan budaya (masyarakat pulau-pulau kecil bersifat khas
dibandingkan dengan pulau induknya)

Kriteria tambahan adalah derajat ketergantungan penduduk dalam


memenuhi kebutuhan pokok. Apabila penduduk suatu pulau dalam
memenuhi kebutuhan pokok hidupnya bergantung pada pulaulain
atau pulau induknya maka disebut pulau kecil.

JUMLAH PULAU KECIL


Jumlah pulau di Indonesia berbeda-beda dalam publikasi.
LIPI (1972) ada 6.127 pulau;
Pusat survey dan Pemetaan ABRI (1987) 17.508 pulau
dengan 5.707 pulau telah bernama;
Bakosurtanal (1992) 6.489 yg telah bernama, termasuk 374
pulau berada di sungai;
LAPAN (2002) berdasarkan citra satelit ada 18.306 pulau;
DISHIDROS TNI-AL (1982) ada 17.508 pulau, yg terdiri 5.707
pulau bernama dan 11.801 pulau belum bernama.
Saat ini angka resmi adalah 17.508 pulau.
Namun harus dikurang 4 pulau, 2 pulau masuk ke timor leste (p
yako dan p kambing) dan p sipadan dan p ligitan yang masuk ke
malaysia berdasar Mahkamah internasional di Den Haag tgl 17
Desember 2002.

TUGAS
MEMBUAT KELOMPOK
SATU KELOMPOK TERDIRI DARI 5 6
ORANG
MASING-MASING KELOMPOK
MENYERAHKAN NAMA DAN NIM
ANGGOTANYA MAKSIMAL SEBELUM
PERKULIAHAN BERIKUTNYA.

Anda mungkin juga menyukai