Anda di halaman 1dari 10

BAB III

LAPORAN KASUS
STATUS IBU HAMIL
AnamnesaPribadi
Nama

: Ny. JMMH

Umur

: 17Tahun

Alamat

:Jl. Rakyat Pasar III GgMerpati Kota Madya, Medan.

Agama

: Protestan

Pekerjaan

: IbuRumahTangga

Pendidikan

: SMP

Suku/Bangsa

:Batak / Indonesia

Status

: Menikah

AnamnesaUmum
Ny.JMMH, 17 tahun, G1P0A0, Batak, Protestan, SMP, IRT, i/d Tn.H, 22 tahun, Aceh, Islam,
SMA, wiraswasta, datangdengan:
Keluhanutama

: Kehamilanlewatwaktu

Telaah

: Riwayat mules-mules maumelahirkan (-), riwayatkeluar lender


darah (-), Riwayatkeluar air-air darikemaluan (-), BAK (+) normal,
BAB (+) normal.

Riwayatpenyakitterdahulu

: tidak ada

Riwayatpemakaianobat

: tidak ada

RiwayatHaid :
-

HPHT

: ? / 10 / 2014

TTP

: ? / 7 / 2015

ANC

: Bidan 3x, PIH 3x

Lama siklus

: 28 hari

Siklus

: Teratur

Riwayatpersalinan :
1. Hamilini
PemeriksaanFisik
Status Present
Sens

: Compos mentis

Anemia

: (-)

TD

: 130/90 mmHg

Ikterus

: (-)

HR

: 84 x/i, reg

Cyanosis

: (-)

RR

: 20 x/i

Dyspnoe

: (-)

Temperatur

: 36,80 C

Oedema

: (-)

Proteinuria

: (+1)

Status Obstetrikus
Abdomen

:membesar asimetris

TFU

: 3 jaridibawah Proc. Xiphoideus (34cm)

Teregang

: Kanann

Terbawah

: Kepala

Gerak

: (+)

His

: (-)

DJJ

: 140x/menit, regular

EBW

: 3400-3600 gr

Status Ginekologi
VT : Cervix sacral , ukuran 2cm, effacement 40%, selaputketuban (+), kepalahodge I UUK?
ST :Lendirdarah (-), air ketuban (-)
Adekuasi Panggul
-

Promontorium
Linea Inominata
Arcus pubis
Spina Ischiadica
Os Sacrum
Os Coccygeus

: tidak teraba
: teraba 2/3 anterior
: > 90
: tidak menonjol
: cekung
: mobile

Kesan : Panggul adekuat


USG TAS
Janin tunggal, presentasikepala, anakhidup
FM (+),FHR (+)136x/ menit regular
BPD : 93,0 mm
FL : 70,4 mm
AC : 333 mm
Plasentacorpus anterior
EBW 3550 gr
Kesan :Intra Uterine Pregnancy ( 40-41) week + Presentasikepala+ AnakHidup
Laboratorium
Leukosit

: 9.900 /mm3

Eritrosit

: 4,42 /l

Hb

: 12,9 gr/dl

Ht

: 38,9 %

Trombosit

:193.000 /mm3

Diagnosasementara
PG + KDR (Post Date) 40-41 minggu + PK + AH + belumInpartu
Terapi

IVFD RL 20 gtt/i

Dilakukanpemasanganbalonkateter no 24 denganaquabidest 40cc


Jikabalonlepasdilanjutkandenganinduksisyntocinon

Pantau HIS, DJJ, Vital Sign


PartusSpontanPervaginam

Rencana

LAPORAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA


Pada tanggal 09 September 2015 dengan SC a/i GagalInduksi

Ibudibaringkan di mejaoperasidenganposisi supine denganinfusdankateterterpasangbaik.


Dibawah spinal anastesidilakukantindakanaseptik&antiseptikpadadinding abdomen
denganlarutanpovidon

iodine

danalkohol

danditutupdengandoeksterilkecualilapanganoperasi.
Dilakukaninsisipfannensteilmulai
cutis,
subkutisdan
diguntingdenganmenyelipkanpinsetanatomis
ototdijumpaiperlengketanantaraototdan

di
peritoneum,

70%
fascia.

Fascia
bawahnya,

peritoneumdigunting,

keatasdankebawah. Hak blast dipotong, dilakukaninsisikonkafpada low servicalsampai

endometrium, ditembusdandikuakantumpulsecukupnya.
Denganmeluksirkepala, lahirbayi BB: 3400 gr, PB 49 cm, A/S 8/9, anus (+)
Talipusatdiklempada 2 tempatdandigunting di antaranya.Kesan: talipusatlayu.Kemudaian

plasentadilahirkansecara PTT, kesanlengkap.


Uterus dijahitdengan continuous interlocking .Evaluasiperdarahan, kesanterkontrol.

Identifikasi tuba danovariumkanandankiridalambatas normal.


Cavum abdomen dibersihkandarisisa air ketubandanstoll cell, kesanbersih.
Cavum abdomen ditutup lapis demi lapis, kemudianlukaditutupdengansufratul,

kassasterildanhypavix, kontraksi (+) kuat.


Keadaanumumibu post SC baikdanstabil.

TERAPI
- Bed rest
- IVFD RL + oksitosin 10-10-5-5IU 20 gtt/i
- InjAmpicilin 1 g/8 jam
- inj Ketorolac 30 mg/8 jam
- inj. Ranitidine 50 mg/8 jam
ANJURAN
- Awasi vital sign, kontraksiuterus ,dantanda-tandaperdarahan
- Cekdarahlengkap 2 jam post SC
-Observasibayi di kamarperinatologi
NEONATUS
-

Jenis kelahiran: Tunggal


Lahir tanggal/jam
: 09 September 2015/ 13.00 WIB

Keadaan Lahir
: Hidup
Nilai APGAR : 8/9
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat badan
: 3400 gr
Panjang Badan
: 49 cm
Kelainan bawaan
: Tidak ada
Trauma lahir
: Tidak ada
- Konsul

: Konsul ke bagian anak untuk perawatan bayi baru lahir

Pemantauan POST SC
Jam (WIB)
Nadi per menit
TD (mmHg)
Pernafasanpermenit
Perdarahan (cc)
Kontraksi Uterus

14.00

14.15

14.30

14.45

15.00

80

80

78

82

80

120/70

120/70

120/70

120/70

130/70

22

20

20

22

20

Kuat

Kuat

Kuat

5cc
Kuat

5cc
Kuat

HasilLaboratorium 2 jam Post SC


Leukosit

: 17.200 /mm3

Eritrosit

: 4,84 /l

Hb

: 14,3 gr/dl

Ht

: 38,0 %

Trombosit

:284.000/mm3

DIAGNOSIS
Post SC a/I GagalInduksi + NH1

FOLLOW UP

Tanggal
Keluhanuta
ma
Status
Presens

09-01-2015

10-01-2015

11-01-2015

(H1)

(HII)

(HIII)

Nyerilukaoperasi

Nyerilukaoperasi

Sens : compos mentis

Sensorium : compos mentis Sensorium : compos mentis

TD :110/80mmHg

TD

: 110/70mmHg

TD

: 110/70mmHg

HR : 84 x/i

HR

: 76x/i

HR

: 76x/i

RR : 20x/i

RR

: 20x/i

RR

: 20x/i

: 36,4C

: 36,4C

: 36,5C

Anemis

: (-)

Anemis

: (-)

Anemis

: (-)

Ikterik

: (-)

Ikterik

: (-)

Ikterik

: (-)

Sianosis : (-)

SianoSsis: (-)

SianoSsis: (-)

Dyspnoe : (-)

Dyspnoe : (-)

Dyspnoe : (-)

Edema

Edema

Edema

: (-)

: (-)

: (-)

Status

Thorak : Asi (+)

Thorak : Asi (+)

Thorak : Asi (+)

Lokalisata

Abdomen:

Abdomen :

Abdomen : soepel,peristaltik

soepel,peristaltik (+)

soepel,peristaltik (+)

(+)

TFU : 1 jari bwhpusat

TFU : 2 jaribawahpusat

TFU : 3jaribawahpusat

Kontraksi : kuat

Kontraksi : kuat

Kontraksi : kuat

Perdarahanpervaginam:

Perdarahanpervaginam: (-),

Perdarahanpervaginam: (-),

(-), lochia rubra ( + )

lochia rubra ( + )

lochia rubra ( + )

Luka operasi :

Luka operasi :

Luka operasi :

tertutupverbankesankerin

tertutupverbankesankering

tertutupverbankesankering

BAK: (+), via

BAK: (+), via

BAK: (+), via

kateterdenganuop100cc/ja

kateterdenganuop100cc/jam

kateterdenganuop80cc/ja

BAB : (+), flatus (+)

BAB : (-), flatus (+)

BAB : (-), flatus (-)


Post SC a/iFetalDistress

Post SC a/i Fetal Distress

Post SC a/i Fetal Distress

NH2

NH3

Diagnosis

+ NH1
- IVFD RL 20 gtt/i

Cefadroxil tab 2x500 mg

-Inj.ceftriaxon 1gr/12jam
Terapi

- inj Ketorolac 30

- Cefadroxil tab 2x500 mg

- AsamMefenamat tab 3x500

mg/8jam

-AsamMefenamat tab

mg

-inj. Ranitidin 50mg/12

3x500 mg

- B. complex tab 2x1

jam

-B. complex tab 2x1

AffKateter
Rencana

Mobilisasibertahap

Gantiverban
Affinfus

PBJ

BAB 4
ANALISA KASUS
Induksi persalinan dapat dilakukan secara farmakologis maupun non-farmakologis.
Secara farmakologis, dilakukan pemberian oksitoksin, prostaglandin, atau misoprostol.
Sedangkan secara non-farmakologis, dilakukan pemasangan kateterfoley, amniotomi, dan
membrane sweeping. Pada pasien ini dilakukan ripening dengan kateterfoley no 24 (diisi
aquabidest 40cc). setelah dilakukan evaluasi dan balon kateter terlepas sendiri, dilakukan
tindakan induksi dengan infuse oksitosin.
Komplikasi yang dapat terjadi pada induksi persalinan berupa hiperstimulasi uterin,
prolapse tali pusat, bahkan rupture uteri. Kemungkinan bahwa induksi persalinan gagal dan perlu
dilakukan seksio cesarea juga harus selalu diperhitungkan. Pasien ini mengalami kegagalan
induksi, sehingga direncan kantindakan seksio sesarea.
Dosis oksitosin pada primigravida dimulai dari dosis 2,5 IU yang dimasukan dalam
cairan NACL 0,9% dengan kecepatan 15 tetes makro permenit dan dinaikan 5 IU yang
dimasukan dalam cairan NACL 0,9% dengan tetesan 30 tetes makro/menit pada waktu 2 jam
setelah dosis pertama. Dan dosis maksimal dapat diberikan 10 IU dalam cairan NACL
0,9%dengan tetesan 30 tetes makro permenit pada waktu 1,5 jam setelah pemberian oksitosin
kedua dan ditunggu selama 1,5 jam. Kriteria gagal induksi jika tidak terbentuk kontraksi yang

baik pada dosis maksimal, maka bayi dilahir kan melalui section ceasarea. Pasien ini dinyatakan
gagal induksi setelah diberikan infuse oksitosin 5 IU pada infus NACL 0,9% pertama dan dosis
maksimal 10 IUpadainfus NACL 0,9% kedua, dengan tetesan maksimal, tanpa diikuti terjadinya
his adekuat.
Suatu penilitian di Katmandu mendapatkan kegagalan induksi persalian lebih banyak
ditemukan pada nulipara, ibu dengan usia lebih dari 30 tahun, ibu dengan peningkatan BMI,
serta usia kehamilan lebih dari 37 minggu. Pasien merupakan primigravida dengan kehamilan
40-41 minggu.

Anda mungkin juga menyukai