Sumber daya alam (SDA) adalah penyokong keberlangsungan hidup manusia yang berupa faktor fisik, biologi, kimia dan sosial dari lingkungan. Eksploitasi
yang
berlebihan
terhadap
SDA
menimbulkan
kerusakan
lingkungan dan degradasi kualitas maupun kuantitas SDA. Usaha tambang
sebagai upaya pemanfaatan SDA tidak salah, karena pada dasarnya SDA harus dimanfaatan secara bijaksana untuk memperoleh keuntungan guna menyejahterakan manusia. Namun, saat ini banyak masyarakat yang berpikiran negatif tentang tambang karena dampak kerusakan lingkungan atau kesepakatan nilai tambang yang merugikan salah satu pihak. Upaya konservasi SDA harus dilakukan secara maksimal guna mengurangi dampak negatif pertambangan dan memberikan perspektif yang berbeda pada masyarakat mengenai pertambangan. Pertambangan mineral dalam hal ini adalah tembaga dan emas akan meninggalkan bekas galian dan limbah pertambangan berupa tailing. Pertambangan skala besar akan menghasilkan galian yang dalam dan tailing yang besar. Dalam beberapa kasus, perusahaan pertambangan menghasilkan tailing yang masih banyak mengandung mineral dan membiarkan lubang bekas galian. Usaha konservasi yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan bahan galian, reklamasi lahan bekas galian tambang, menjaga keanekaragaman hayati di kawasan pertambangan, penanganan terhadap tailing dengan benar, dan meminimalisasi pencemaran akibat aktivitas pertambangan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat sekitar dapat juga dilakukan sebagai salah satu edukasi konservasi . Hasil usaha konservasi yang baik akan membuktikan kepada masyarakat luas mengenai dampak positif pertambangan.