Anda di halaman 1dari 22

Edisi Juli 2015 Volume IX No.

ISSN 1979-8911

TEOREMA TITIK TETAP BANACH


Esih Sukaesih

Abstrak
Ruang Banach menjamin setiap barisan akan konvergen ke vektor di ruang tersebut.
Barisan iterasi yang kontraktif menjamin bahwa barisan tersebut akan konvergen ke suatu
titik. Kedua hal di atas yang menjamin keberadaan titik tetap pada operator kontraktif di
ruang Banach. Selain menunjukkan titik tetap pada ruang Banach, akan diberikan juga
beberapa aplikasi titik tetap. Kata-kata kunci: ruang metrik lengkap, operator kontraktif

dikenal sebagai Teorema Titik Tetap

Pendahuluan
Teorema titik tetap pertama kali

Banach.
Berikut ini diperkenalkan beberapa

diperkenalkan oleh L. E. J. Brouwer


pada

tahun

1912

yakni

pemetaan

Definisi

kontinu T pada bola tutup satuan di


mempunyai paling sedikit satu titik
tetap, yakni titik

sehingga

definisi dalam metrik.

pada tahun 1922 untuk membuktikan


teorema keberadaan titik tetap dalam
teori
waktu

persamaan
yang

menemukan

differensial.
sama,

S.

menemukan

Pada

Ruang

adalah himpunan

dan metrik pada


, yang memenuhi:
1.

,
2.

( ; ) = 0

untuk

setiap

, dan ( ; ) > 0 untuk setiap


, dengan .
( ; ) = ( ; )

Banach

setiap , .

teorema

3.

kontraksi titik tetap atau lebih umum

metrik ( ; )

didefinisikan sebagai fungsi

Teorema titik tetap Brouwer digunakan


oleh G. D. Birkho dan O. D. Kellog

[6]

untuk

( ; ) ( ; ) + ( ; )

untuk setiap , , .

114

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

Definisi

ISSN 1979-8911

[7] Barisan bilangan real

(barisan di

) adalah fungsi yang

terdefinisi

pada

bilangan

{1,2,3, } = dengan

asli

range

pada

himpunan bilangan real.


Definisi
konvergen
lim

) disebut

ke

jika

, ) = 0. Ditulis (

Definisi [6] Barisan (

) .

) di ruang

= ( ; ) disebut

barisan

Cauchy, jika untuk setiap

> 0 ,

metrik

terdapat bilangan

sehingga untuk

bilangan

, >

asli

dan

misal

terdapat

Misal himpunan
:

fungsi

konstanta

( ( ); ( ))
setiap ,

Barisan (

[6]

Definisi [7]

Lipshitz. Jika

Jika

sehingga

( ; )

, maka

untuk

disebut fungsi

(0, 1) maka disebut

fungsi kontraktif.
Definisi [7] Titik tetap fungsi
adalah peta

yang dipetakan ke

dirinya sendiri, yakni,


=
peta

oleh

adalah .

berlaku
Titik Tetap Banach

) < .

Atau dapat dituliskan, (


barisan

Teorema

titik

merupakan

suatu

Cauchy
(

Banach

) adalah
prosedur

untuk

jika
menyatakan

lim

tetap

keberadaan

dan

) = 0.
ketunggalan titik tetap suatu pemetaan,
yang disebut iterasi. Dengan metode ini

Teorema [6] Setiap barisan konvergen


untuk

sembarang

dalam

suatu

adalah barisan Cauchy.


himpunan didefinisikan barisan rekursif
Definisi [6] Ruang metrik

disebut

, yakni

ruang metrik lengkap (ruang Banach)


=
jika

setiap

barisan

Cauchy

di
dengan

= 1,2, , sehingga diperoleh

merupakan barisan konvergen di .


=
115

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

( ; ) dengan

(0,1)

dan

Berikut ini merupakan teorema titik

memenuhi

iterasi

sehingga diperoleh
(

tetap Banach.

)= (

Teorema

Titik

lengkap

. Jika

dan

operator kontraktif pada

Tetap

Banach. [1] Misal = ( ; ) adalah


ruang metrik, dengan

Teorema

barisan

adalah

, maka

( ,

mempunyai tepat satu titik tetap.

Untuk

Bukti.

pertidaksamaan segitiga diperoleh

Pertama; kita konstruksi barisan (

Pilih sebarang
barisan iterasi (
,

).

dan didefinisikan

) dengan
=

pemetaan

terhadap .

=(

Kedua: akan ditunjukkan bahwa (


adalah

barisan

Cauchy,

( ,

)+

+ +

) ( ,

) ( ,

sehingga

konvergen dalam ruang lengkap


Karena

)+

( ,

)+

( ,

;
)+ (

+ (

Barisan tersebut merupakan barisan dari

dengan menggunakan

) = (

>

(1 +

+ +
( ,

merupakan pemetaan yang


karena

(0,1) , dan 1

<1

kontraktif maka memenuhi


sehingga diperoleh

116

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

(
Pada

ruas

( ,

ISSN 1979-8911

)<

( ,

kanan,

(0,1)

( ;

).
dan

) tetap, sehingga dapat kita

ambil pada ruas kanan sekecil mungkin


dengan

yang cukup besar (dan

> ). Ini menunjukkan bahwa (

akan

ditunjukkan

kekonvergenan pada ruang lengkap.


Karena (

) adalah barisan Cauchy


yang lengkap maka (

pada ruang

adalah barisan yang konvergen dan


(

) konvergen ke suatu titik di


Misalkan

sehingga

lim(

akan

)=

ditunjukkan

) + (

bahwa (
( ;

bahwa

) dan diketahui

( ; ) sehingga

) ( ;

( ;

= ( ;
(

>0

karena

disimpulkan

bahwa

bahwa
=

( ;

Dapat
)=0 ,

. Ini menunjukkan

adalah titik tetap

Kelima, akan ditunjukkan bahwa


tidak

mempunyai

Misalkan

titik

tetap

lain.

mempunyai dua titik tetap


= dan

dan sehingga

= .

Oleh karena itu


( , ) = (

( , )

( ;

) = 0 karena

(0,1) . Jadi

= .

. Dengan pertidaksamaan

segitiga diketahui bahwa


( ;

sekecil mungkin untuk

hal tersebut hanya mungkin untuk

adalah titik tetap dari

pemetaan

dan jumlah sebelah kanan dapat dibuat

konvergen ke .
Keempat,

akibatnya

adalah barisan Cauchy.


Ketiga,

)+

)+ (
)+

Akibat (Iterasi, batas error). Misal


ruang metrik
adalah
:
pada

ruang

, dan

. Misal

lengkap

dan

misal

adalah operator kontraktif


. Misal untuk sebarang

didefinisikan barisan (

) dengan

117

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

,
=

, ,

estimasi

; )

di . Dan

error

( ,

( ,

prior

Untuk > , dengan pertidaksamaan


segitiga diperoleh
(

(selanjutnya disebut estimasi prior)


(

konvergen ke tepat satu titik


mempunyai

ISSN 1979-8911

) (

+ (

+ (

)+
)

dan estimasi error posterior (selanjutnya


( ,

)+

( ,

)+

disebut estimasi posterior)


( ,

+
(

; )

=(

Bukti.

Diketahui sebarang
=

) ( ,

++

) ( ,

adalah operator kontraktif


(

++

(1 +

pada , yang memenuhi

,
=

, ,
dengan

dengan

)
( ,

)
(0,1) , akibatnya

karena

( ; ).
< 1. Sehingga diperoleh,
Akan ditunjukkan (

) adalah barisan
(

Cauchy.
(

)= (

,
(

Pada

( ,

ruas

kanan,

( ,

).

(0,1)

dan

) tetap, sehingga dapat kita

ambil pada ruas kanan sekecil mungkin


=

dengan

yang cukup besar ( dan

> ). Ini menunjukkan bahwa (

)
118

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

maka

adalah Cauchy. Untuk

Akan ditunjukkan bahwa (

diperoleh
(

, )

( ,

semua

).

, )

(
(

dengan
)

( ,

mengganti

, )

( ,

).

yang berada di . Misal

karena

(0,1) diperoleh
(

dan

ke

). Misal

pada bola tertutup

= { : ( ,

} ,

yakni

yang

( ; ) untuk

adalah operator konstraktif


)

memenuhi

( ,

) < (1 ) .

,
, ,

<

1
1

)
( ,

(1 ) =

berada di

. Begitu

karena

dan

tertutup.

Lema (Kekontinuan) [1] Pemetaan


kontraksi

pada ruang metrik

adalah

pemetaan kontinu.

Maka barisan iterasi


=

gunakan

semua

, lebih jauh, asumsikan bahwa

1
1

Karena semua
juga

( ,

adalah pemetaan di ruang


ke dirinya sendiri (

dan

Teorema (Kontraksi pada bola) [1]

metrik

) dan dengan

) < (1 ) diperoleh

( ,

Misal

) untuk

= 0
Untuk estimasi posteri or,

Bukti.

,
=

konvergen ke suatu

yang

merupakan titik tetap dari


merupakan titik tetap tunggal di

Misalkan

Bukti.

dan
.

adalah operator

kontraktif pada ruang metrik

misal

di

. dan

. Maka untuk suatu

< 1,
(

, )
119

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

karena
(

di

, ) 0 jika

ISSN 1979-8911

sehingga

. Berarti

, sehingga

kontinu di .

Untuk menggunakan teorema Banach,

= ( ). Misalkan

dengan

=(

)=

, jadi dari persamaan (1) dan (2)


diperoleh
( , )= (

) = max|

diperlukan ruang metrik lengkap dan


(

= max
pemetaan

kontraktif.

himpunan

dari semua urutan-

Misalkan
max| | max

bilangan real, ditulis


= ( ,,

), = ( , ,
= ( ,,

= ( , ) max

didefinisikan

Perhatikan bahwa pertidaksamaan di


atas

dengan

dapat

( , )

( , ) = max | |. (1)

didefinisikan

bentuk

(3)

Teorema (Persamaan linear) [1] Jika

dengan

(2)

adalah matrik real

dan

(1)

dapat

dinyatakan

dalam komponennya dengan cara


+

tententu)

(4)
dari

persamaan

= ( ,,

vektor kolom.
Persamaan

suatu sistem

adalah vektor

tetap. Untuk selanjutnya vektor adalah

dalam

= max

dengan

tetap

ditulis

( , ), dengan

= ( , ) lengkap.
Pada

),

dan seterusnya. Pada


metrik

),

linear

dengan

) yang belum diketahui

memenuhi

< 1 ( = 1, , )

(5)

= ,, ,

120

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

mempunyai tepat satu solusi . Solusi

tersebut dapat diperoleh dengan limit

yang bersesuaian. Maka (8) menjadi

( )

dari barisan iterasi


( )

dengan sebarang
(

( )

( )

( )

( )

, )

atau

= 0,1, .

(6)

+ ).

Ini memberikan iterasi (4.6) dengan

Batas galat
(

dengan matrik nonsingular

, ,

dan

( )

( )

( )

=
(7)

).

. (9)

Perhatikan pada dua metode standar,


iterasi Jacobi, dan iterasi Gauss-Seidel,
Kondisi (5) adalah syarat cukup
yang sering digunakan dalam aplikasi
untuk kekonvergenan. Ini merupakan
Matematika.
criteria jumlah baris karena melibatkan
jumlah baris dengan menjumlahkan
Iterasi Jacobi

nilai mutlak dari setiap unsur baris dari

Metode
baris

iterasi

ini

didefinisikan

. Jika (1) digantikan dengan


dengan

metrik yang lain, maka akan diperoleh


(

kondisi yang berbeda.


Suatu sistem dari
dengan

persamaan linear

variabel yang tidak diketahui,

dengan

dalam

(8)

dan

0 untuk = 1, , .

(8)
Iterasi

adalah matrik persegi

(10)

diasumsikan

( )

= 1, ,

biasanya ditulis sebagai

dengan

ini

diharapkan

dapat

baris.
menyelesaikan persamaan ke j dalam

Banyak metode iterasi untuk persamaan


persamaan (8) untuk
(8)

dengan det

0 yakni

. Persamaan (10)

salah
dapat ditulis dalam bentuk (6) dengan

satunya

dengan

mentransformasikan
=

( ),

(11)
121

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

= diag

dengan

ISSN 1979-8911

adalah matrik

diagonal dengan unsur tak nol adalah

dengan

= 1, ,

0 untuk setiap .
Matrik (3) dapat dituliskan dalam

diagonal utama dari .


Kondisi (5) diaplikasikan pada

di

bentuk
= +

persamaan (11) merupakan syarat cukup


kekonvergenan

dan diasumsikan

dari

iterasi

Jacobi.

dengan

adalah iterasi Jacobi dan ,

dalam (11) cukup sederhana,

adalah matrik segitiga bawah dan matrik

persamaan (5) dapat dinyatakan dalam

segitiga atas dengan unsur diagonal

unsur-unsur . Hasil dari criteria jumlah

utama semuanya nol. Jika persamaan

baris untuk iterasi Jacobi

(13) dikalikan dengan

Karena

< 1,

= 1, , , (12)

maka

diperoleh solusi sistem dalam bentuk


(

= +

( )

atau
atau

<

= 1, , . (12*)
( )

Ini menjamin kekonvergenan untuk


diagonal utama dari

. Metode iterasi

Jacobi adalah metode koreksi simultan.

= +

( )

Kalikan dengan ( )

sehingga

persamaan (6) berbentuk


=( )

=( )

Persamaan (5) diaplikasikan ke


Iterasi Gauss-Seidel

metode koreksi berturutan. Metode ini


didefinisikan dengan

=
( )

. (14)
dalam

persamaan (14) adalah syarat cukup

Metode iterasi Gauss-Seidel adalah

kekonvergenan iterasi Gauss-Seidel.


Misalkan persamaan diferensial biasa
eksplisit dengan orde pertama

= ( , ) dengan nilai awal ( ) =


(13)

(15)

122

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

dengan

dan

ISSN 1979-8911

adalah bilangan real


(

tertentu.

( )

Contoh 1. Teorema titik tetap Banach


diperoleh

hasil

iterasi

pada

tabel

pada persamaan linear.


berikut:
Misal sistem persamaan linear
2

=4

+2

=4

+2

=4

Persamaan di atas dapat dituliskan

2 1
1 2
1 1

( )

0
2
0
2
0

Perhatikan dari table di atas diperoleh

dalam bentuk
1
8

( )
( )
Iterasi ke-m
0
0
0
1
2
2
2
0
0
3
2
2
4
0
0
Tabel 1. Iterasi Jacob

1
1
2

hasil iterasi yang divergen, sehingga

4
= 4
4

kita tidak bisa menentukan solusi dari

sehingga persamaan matrik di atas

sistem persamaan linear di atas.

memenuhi kondisi (4.5), yakni

|=

<1,

(b) Akan

digunakan

metode

iterasi

Gauss-Seidel

|=

++

<1 ,
(

dan

|=

Sehingga diperoleh

dengan
(a) Akan

( )

Jacob,yakni

< 1.
( )

0
= 0
0

digunakan

diperoleh

hasil

iterasi

pada

tabel

berikut:
metode

iterasi

Iterasi
ke- m
0
1

( )

( )

0
2

( )

0
1

0
0.5
123

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

2
3
4
5
6
7
8
9
10

ISSN 1979-8911

1.25
1.125
0.8125
1.03125 1.078125 0.945313
0.988281 1.033203 0.989258
0.98877 1.010986 1.000122
0.994446 1.002716 1.001419
0.997932 1.000324 1.000872
0.999402 0.999863 1.000367
0.999885 0.999874 1.000121
1.000003 0.999938 1.000029
Tabel 2. Iterasi Gauss-Seidel

Perhatikan bahwa hasil iterasi setiap


unsur dari
( )

Lipschitz)

sehingga

( ; ), ( ; )
| ( , ) ( , )| | |.
Maka nilai awal dari masalah (15)
mempunyai solusi tunggal. Solusi ini
berada pada interval [

( )

1 , dan

( )

+ ],

dengan

masing-masing konvergen

1,

untuk

< min

, ,

1.
Bukti.

Jadi dapat disimpulkan bahwa solusi

Misal ( ) adalah ruang metrik dari

dari sistem persamaan di atas adalah


semua fungsi kontinu bernilai real pada
1
= 1 .
1

interval

=[

+ ]

dengan

metrik didefinisikan dengan


Teorema (Teorema keberadaan dan
( ; ) = max| ( ) ( )|.

ketunggalan Picard pada Persamaan


Diferensial

Biasa)[1]

Misalkan

adalah persamaan kontinu pada persegi


= {( , ): |
dan untuk suatu
sehingga

| ,|

| }

dan

terbatas, misalkan

| ( , )|

untuk semua ( , ) . (16)

Misalkan bahwa

memenuhi kondisi

Lipschitz pada R yang bersesuaian


dengan (4.15), yakni terdapat konstanta

sehingga ( ) adalah lengkap. Misal


adalah subruang dari ( ) yang memuat
semua fungsi

( ), yang memenuhi

| ( )
Sehingga

adalah ruang lengkap.

Dengan mengintegrasikan diperoleh


(15) yang dapat ditulis dalam bentuk
=

diketahui

didefinisikan dengan

(konstanta
124

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

( )=

, ( )

terdefinisi untuk setiap


<

c, sehingga jika
, ( )

dan

(17) ada karena


Akan

(17)

Teorema

titik

tetap

Banach

, karena

menyatakan bahwa

mempunyai titik

tetap tunggal

, yakni, sebuah

, maka

dan integral

fungsi kontinu di
memenuhi

kontinu pada .

diperlihatkan

memetakan

ISSN 1979-8911

bahwa

pada

yang
=

. Dengan

dan persamaan (4. 17) diperoleh


( )=

ke dirinya sendiri, dapat

, ( )

, ( )

digunakan (17) dan (4.15), sehingga

Karena

diperoleh

(18) dapat dideferensialkan. Berarti

( )

|=

dengan

kontinu,

terdeferensialkan dan memenuhi (15).

, ( )

Sebaliknya, setiap solusi (15) harus


|

Akan ditunjukkan bahwa


pada

memenuhi (18).

kontraksi

. Dengan kondisi Lipshitz ,

( )

solusi

( )|

| max

, ( )

, maka bisa kita peroleh nilai

( )=
dengan

maksimum dari ruas kiri yakni


|

dari (15) adalah

| ( ) ( )|

Karena ruas kanan tidak bergantung


pada

( ; ) dengan

dengan

< min

, ,

< 1, sehingga

mengakibatkan

, } diperoreh

iterasi Picard

( , ).

Banach

limit dari barisan { ,

, ( )

Teorema

( )

(19)

= 0,1,2, .

Selanjutnya

akan

dipaparkan

Teorema titik tetap Banach sebagai


syarat dari keberadaan dan ketunggalan

) diperoleh
kontraktif pada

untuk persamaan integral. Persamaan


integral dalam bentuk
( )

( , ) ( )

= ( ) (20)
125

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

disebut persamaan Fredholm bentuk

Karena

kedua, dengan [ , ] adalah interval,

mendefinisikan operator

dalah parameter. Kernel

persamaan

adalah

fungsi

dari

bahwa

yang

integral

(
yang

dengan

menjadikan

persamaan (22) diperoleh

adalah fungsi pada [ , ].


Persamaan

: [ , ]

kontraktif. Dari persamaan (21) menjadi

= [ , ] [ , ], dan

terdefinisi pada

kontinu, persamaan (23)

[ , ] . Selanjutnya akan ditunjukkan

adalah fungsi yang tidak diketahui pada


[ , ],

dan

akan

) = max

max

( )+

( )

( )|

( , ) ( )

dibahas adalah persamaan integral yang


( )+

( , ) ( )

berada pada ruang [ , ] yakni ruang


max

semua fungsi kontinu yang terdefinisi


pada interval = [ , ] dengan metrik
( , ) = max

(21)

( , ) ( )

( , ) ( )

| ( ) ( )|

= | | max

( , ) ( )

Untuk mengaplikasikan teorema titik


tetap Banach maka ruang [ , ] harus
lengkap. Asumsikan bahwa
dan

kontinu pada

[ , ]

. Maka

adalah

fungsi terbatas pada , misalkan

( , ) ( )

| |max | ( , ) ( )

( , ) ( )|
| |max |

| ( , )|

( )

( )|

untuk setiap ( , ) .(22)


= | | max | ( ) ( )|

Persamaan (20) dapat dituliskan ke


dalam bentuk

| | max| ( ) ( )|

yakni

( ) = ( )+

( , ) ( )

(23)

=| |

( , )( )

Hal ini dapat ditulis dalam bentuk


(

( , ), dengan

126

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

= | | ( ).
Perhatikan

bahwa

=2+

merupakan

( )= 2+

2+ +

=2+

1+ +

kontraktif ( < 1) jika


| |
Teorema

titik

.
)

(24)

Tetap

2+

Banach

( )= 2+

memberikan teorema berikut ini.

2+ +

Contoh 2. Teorema titik tetap Banach


=2+

1+ +

pada persamaan diferensial.


Misalkan persamaan differensial

1 dengan nilai awal (0) = 2.

=
Akan

diselesaikan

iterasi

Picard

dengan

( ) = 2, sehingga diperoleh
( )=

+
( ) =

iterasi

konvergen ke 1 +

di

atas

akan

, sehingga dapat
=

disimpulkan bahwa solusi dari

1+
,

dengan

1 dengan nilai awal

( )

Barisan

metode
= 0 dan

dengan

=2+

(0) = 2 adalah

( ) 1.

Diperoleh:
Teorema
( )=2+

(2 1)

(Persamaan

Fredholm)[1]. Misalkan

integral
dan

pada

persamaan Fredholm (20) kontinu pada


=2+

=2+
( ) = 2 + (2 + 1)
(1 + )

dan

bahwa
= 2+

terdefinisi

= [ , ] , dan asumsikan
memenuhi (24) dengan
pada

(22).

Maka

mempunyai solusi tunggal

(20)
di

127

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

Fungsi

ini adalah limit dari barisan

iterasi { ,

, } , dengan

dan

Perhatikan bahwa persamaan (26)


dapat

( , )

( )

= ( ). (26)

Perbedaan antara persamaan (20) dan


(26) adalah batas atas dalam persamaan

persamaan (26) adalah varibel. Faktanya,


diperoleh teorema

Karena

| ( , )|

integral

Misalkan

pada

adalah

adalah fungsi

untuk setiap ( , ) .

Dengan (21), diperoleh untuk setiap


[ , ]

(Persamaan

dan

terbatas pada , misalkan,

( )

( )+

Volterra)[1].

kontinu pada

tertutup dan terbatas,

keberadaan dan ketunggalan.

Teorema

( , ) ( )

(27)

(20) adalah konstan , sedangkan pada

tanpa restriksi pada

didefinisikan

( ) = ( )+

.(25)

( , ) ( )

dengan

sebagai

Misalkan persamaan integral Volterra


( )

dituliskan

: [ , ] [ , ]

= 0,1,2, ,
( )= ( )+

Bukti.

adalah

sebarang fungsi kontnu pada


untuk

ISSN 1979-8911

( )+

( )|

( , ) ( )

( , ) ( )

persamaan (4.26) merupakan fungsi

kontinu pada [ , ] dan kernel

kontinu

pada daerah

dengan

dalam bidang-

. Maka persamaan

(26) mempunyai solusi tunggal


[ , ] untuk setiap .

( , ) ( )

( , ) ( )

pada

( , ) ( )

( , ) ( )

128

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

| |

( , ) ( )

ISSN 1979-8911

=| |

( , ) ( )

=| |

( , )

( )

( , )

( )

( )

( , )

( ) ( )

| |

=| |

( , )

=| |

( , )( ).

=| |

( ) ( )

( )
| | (4.28)

| |

( )

( )

| |

( , )

=| | | |

( , )

)
!

Akan ditunjukkan dengan induksi


|

bahwa
(

| |

( )

( , ).

( )|

(28). Asumsikan pertidaksamaan (29)


berlaku untum

, dari pertidaksamaan

)!

( , ).

(29) berlaku untuksetiap

Dengan menggunakan

( )

( )+

( )

akan

tercapai, sehingga akan diperoleh

( )|

( , )

pada ruas kanan pertidaksamaan (29)


dan nilai maksimum untuk

(27) diperoleh
|

)
(

Jadi terbukti bahwa pertidaksamaan

(29)

= 1 diperoleh pertidaksamaan

Untuk

=| |

( , )

dengan
( )+
=

( , )

( , )

( )

( , )

( )

=| |

( , )

( )

( )

=| |

Untuk

tetap dan

yang cukup besar

maka akan diperoleh

)
!

< 1 . Berarti

adalah pemetaan kontraktif pada


[ , ] . Akibat dari teorema akan

( , )

( )
diperoleh lema berikut ini.
129

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

Lema (Titik Tetap)[1]. Misal :

tetap dari

adalah pemetaan pada ruang metrik


= ( , ) , dan misal

lengkap

Maka

, Perhatikan bahwa

Contoh 3. Teorema titik tetap Banach


.

pada persamaan integral.

mempunyai titik tetap.

Diketahui ( ) = sin(

Bukti.

( )

Asumsikan bahwa

tidak bisa

memiliki titik tetap lebih dari satu.

adalah pemetaan kontraktif pada


untuk suatu bilangan bulat positif

dari

juga merupakan titik tetap

, dan

( ) = sin(

+
).

adalah
Akan ditentukan solusi dari persamaan

pemetaan kontraktif pada

. Dengan
di atas dengan metode iterasi

teorema titik tetap Banach, pemetaan ini


mempunyai tetap satu titik tetap
yakni

Berarti

Teorema Banach juga mengakibatkan


bahwa

( )

Sehingga diperoleh barisan sebagai


berikut:

Khususnya

( ) = sin(

jika

, karena

( )=
,

sin(

sin(

sin(

sin(

sin(

( )

maka diperoleh
=
= lim

= lim

= lim

=
= lim

.
Ini menunjukkan bahwa

titik tetap dari

adalah

. Karena setiap titik


130

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

= sin(
cos(
= sin(

ISSN 1979-8911

)+

= sin(

( )

)+

sin(

sin(
)

))
2+

) + 2 cos(

))

( )=

=
sin(

(4

cos(

( )=

) + 2 cos(

)+

sin(

))

cos(

sin(

cos(

(1

)
( )

=
sin(

)+
sin(

(sin(

cos(
=

2+4

sin(

)+

cos(

)+

)+

)
(sin(

(4

cos(

)))

sin(

=
sin(

+
2 cos(

sin(

+2

)
(4

sin(

)
(4

2 cos(

2+4
sin(

+2
2+

cos(

)+

)+

)))

131

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

untuk | | 1 ,

barisan

{ ( )} akan konvergen ke

( )=

Perhatikan
sin(

(32

24 cos(

pada persamaan integral.


Diketahui ( ) =

( )

)+

(sin(

24

Contoh 4. Teorema titik tetap Banach

)+

cos(

sin(

)+

)+

cos(

16

(sin(

16

16

cos(

24 + 32
8

)) +

, dan

+ +
( )= .

Akan ditentukan solusi dari persamaan


di atas dengan metode iterasi

( )=
sin(

(32

24 + 32
8
16
16
8
24

cos(

)+

)+

cos(

)+

(sin(

berikut:
( )=

)+

cos(

( )

Sehingga diperoleh barisan sebagai

(sin(

24 cos(

16

+ +

+ +

( )

+ +

+ +

+ +

)) +
)

132

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

( )=

+ +

( )

+ +

+ +
=

+ +

+ +

+
=

+
+
=

+ +

+
( )=

+ +

( )

+ +

( )=
+

+ +

( )
+

+ +

=
+

+ +

+
+

133

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

+ +

ISSN 1979-8911

linear,

persamaan

differensial

dan

integral.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada DIPA-BOPTAN UIN SGD

Bandung

yang

telah

memberikan

bantuan penelitian kepada penulis.

+
Referensi
[1.]
untuk | | 1 ,

barisan

{ ( )} akan konvergen ke

( )=

Perhatikan

Functional Analysis With Applications,(


1978).
[2.]

+ .

Erwin Kreyszig, Introductory

Fell, D.A., Metabolic Control

Analysis: a survey of its theoretical and


experimental development, Biochem.
J. 286 (1992), 313-330.

Kesimpulan

[3.]
Titik tetap operator dapat ditentukan
dengan cara membentuk barisan iterasi
yang kontraktif,. Barisan kontraktif

S.M.,

Heinrich,
Metabolic

R.

dan

Rapoport,

regulation

and

mathematical models, Prog. Biophys.


Molec. Biol. 32 (1977),1-82.
[4.]

Shifton, D.C., An introduction to

dapat diperoleh jika operator bersifat

Metabolic Control Analysis, Deanna C,

kontraktif, dan teorema titik tetap

Shifton, 2007.

Banach menjamin bahwa titik tetap ada

[5.]

Einar Hille, Method in Classical

and Functional
dan

tunggal.

Keberadaan

dan

ketunggalan titik tetap tersebut dapat


diaplikasikan pada sistem persamaan

Analysis,

Addison-

Wesley Publising Company, 1972.


[6.]

Casper Goffman and George

Pedrick, First Course in Functional


Analysis, Prentice hall, India, 1974.
134

Edisi Juli 2015 Volume IX No. 2

ISSN 1979-8911

Robert G. Bartle, Donald R. Sherbert,


Introduction to Real Analysis 4th
Edition, John Willes and Sons Inc, 2011.

Esih Sukaesih*
Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan
Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
esih.yjf@gmail.com
*Corresponding author

135

Anda mungkin juga menyukai