Anda di halaman 1dari 4

TANAMAN ANTI RAYAP

Tanaman anti rayap buah bintaro

Tanaman pertama yang dapat dijadikan sebagai bahan utama sebagai obat anti rayap yakni
tanaman bintaro. Bintaro sendiri dapat ditemukan dipinggir jalan disekitaran Jakarta, bogor,
depok, bekasi dan banyak kota lain yang juga menggunakan tanaman bintaro ini sebagai
penghijauan di sisi jalan raya. Bentuk buahnya seperti mangga atau apel berwarna hijau dan
sedikit kemerahan bila sudah matang. Rasanya pahit dan ada tempurung keras dibagian
dalam dagingnya seperti manga yang ada bijinya.
Cara menggunakannya cukup mudah, kupas daging buag bintaro dan kemudian potong kecilkecil. Setelah itu blender daging buah bintaro dan jangan lupa tambahkan air secukuonya.
Setelah selesai saring airnya dan ambil sari buah bintaro. Masukkan kedalam botol sprayer
dan semprotkan kebagian kayu yang terserang rayap dirumah Anda.

Tanaman anti rayap daun pepaya

Tanaman anti rayap kedua yang dapat digunakan untuk membasmi rayap yakni tanaman
pepaya. Tanaman pepaya sangat mudah ditemukan dan umum digunakan buahnya oleh
masyarakat Indonesia. Buahnya manis dan banyak manfaatnya. Namun khusus untuk
membasmi rayap kita hanya membutuhkan bagian daun dari pohon pepaya ini.
Daun pepaya kita ambil dan dibersihkan dan kemudian dirajang secara keseluruhan. Setelah
selesai lalu blender dengan ditambahkan air secukupnya. Setelah halus dan tercampur secara
merata lalu saring air sari pepaya tersebut dan masukkan kedalam botol sprayer. Caranya
masih sama yakni dengan menyemprotkan secara langsung sari daun pepaya tersebut pada
lokasi yang terserang rayap. Lakukan secara berkala bila diperlukan.

tanaman anti rayap pohon tembakau

Tanaman anti rayap ketiga yakni tembakau, bila Anda kesulitan menemukan tanaman ini
disekitar rumah maka dapat diganti dengan tembakau kering yang banyak dijual dipasar
maupun diambil dari puntung rokok juga bisa.
Caranya dengan merendam tembakau dengan air hangat selama satu malam. Kemudian
saring airnya serta sisihkan ampas tembakau tersebut. Kemudian masukkan air rendaman
tembakau tersebut kedalam botol sprayer dan semprotkan secara merata pada area yang
terserang rayap.

tanaman anti rayap padi

Kemudian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat anti rayap yakni tanaman padi. Dan
yang digunakan sebagai obat anti rayap yakni beras yang merupakan padi yang sudah dilepas
dari kulit padi.
Cara memanfaatkan beras sebagai obat anti rayap yakni dengan memanfaatkan air rendaman
beras yang sudah ditiriskan dan disisihkan dari berasnya. Kemudian masukkan kedalam botol
sprayer dan setelah itu semprotkan secara langsung ketempat yang sudah terserang rayap.
Demikianlah beberapa tanaman anti rayap yang dapat Anda temukan disekitar kita serta
mudah mendapatkannya serta udah membuatnya sendiri di rumah. Perlu Anda ketahui
bahwasanya cara menggunakan beberapa tanaman ini sebagai obat pembasmi rayap dapat
bekerja dengan efektif dan ampuh dengan dilakukan secara rutin dan berulang-ulang. Karena
cara alami memang harus telaten dan sabar karena cara kerja obat anti rayap dari tanaman ini
tidak dapat membunuh secara langsung namun dapat dipastikan bahwa terbukti ampuh di
dalam membasmi rayap disekitar rumah. Disamping itu dengan menggunakan obat anti rayap
yang terbuat dari tanaman maka akan jauh lebih ramah lingkungan serta tidak berbahaya bagi

lingkungan dan penghuni rumah. Obat anti rayap dari bahan alami akan bekerja secara natural
dan dijamin tidak akan ada bau yang mengganggu dan menusuk hidung dan pastinya mudah
untuk digunakan dan tentu saja biayanya akan sangat murtah bila dilakukan sendiri. Silahkan
dicoba tanaman anti rayap

Siswa SD Ciptakan 'Terminator' Pembasmi Rayap


Mohammad Arief Hidayat, Dwi Royanto (Semarang)
Selasa, 3 November 2015, 10:57 WIB

VIVA.co.id - Dua siswa sekolah dasar di Semarang, Jawa Tengah, menciptakan cairan yang
diklaim ampuh membasmi rayap. Cairan itu mereka namai Terminator (akronim dari Termite
exterminator) dan memenangkan medali perak dalam ajang World Creativity Festival di
Daejeon, Korea Selatan, tahun 2015.
Kedua siswa itu adalah Muhammmad Baiata Farisi (11 tahun) dan Muhammad Zulfikar
Avicenna (10 tahun). Masing-masing kelas VI A dan V B di SD Semesta Bilingual Boarding
School, Semarang. Terminator bukan berbahan kimia dengan formula rumit, tetapi sangat
sederhana, yakni dari buah bintaro atau pongpong fruit (carbera manghas). Buah beracun itu
mudah ditemui di Kota Semarang dan lazimnya dipakai sebagai racun tikus.
Avicenna menceritakan mereka menciptakan cairan itu gara-gara geram dengan ulah rayap
yang merusak buku-buku dan rak pada perpustakaan di sekolah. Mereka mencari tahu cara
ampuh membasmi rayap dari buku pelajaran dan penelusuran melalui laman pencari di
internet, sampai ditemukan referensi yang menyebut buah bintaro.
Avicenna dan Farisi dibantu seorang guru pembimbing kemudian mencari buah bintaro. Cara
membuat cairan pembasmi rayap itu sangat sederhana. Buah bintaro hanya dipotong kecilkecil, lalu diblender atau digiling hingga halus dan berbentuk sangat cair. Cairan sebanyak 100
gram dicampur air sulingan seberat 300 gram.
Setelah itu, campuran air dan hasil blenderan buah diaduk lalu disaring. Terakhir, cairan yang
sudah jadi itu harus didiamkan selama dua hari untuk ekstraksi sebelum digunakan.

Setelah proses ekstraksi, cairan itu bisa langsung digunakan untuk membunuh rayap yang
bersarang di sejumlah tempat. Caranya hanya tinggal menyemprotkannya sebanyak tiga kali
dan seketika rayap pun mati.
"Dulu pas uji coba ini sempat gagal satu kali. Tapi yang kedua berhasil. Itu sebulan sebelum
lomba di Korea," kata Farisi di Semarang pada Selasa, 3 November 2015.
Avicenna maupun Farisi pun mengaku cukup percaya diri mempresentasikan temuan mereka
di hadapan dewan juri saat lomba di Korea. Dua siswa yang cakap berbicara bahasa Inggris itu
yakin akan hasil karyanya akan mampu menyabet juara.
Guru pembimbing mereka, Umarudin, mengaku hanya mendampingi dan mengarahkan kedua
siswanya yang melakukan uji coba temuan serta mencarikan jurnal sebagai literatur.
Dia dan para siswanya sedang mempertimbangkan mendaftarkan hak paten temuan cairan
pembasmi rayap itu. Tetapi mereka akan melakukan riset lagi untuk menyempurnakan cairan
itu.
"Kita akan kaji lebih lanjut secara ilmiah. Kalau dalam jurnal, buah bintoro memiliki senyawa
yang bisa dimanfaatkan," katanya.
Meski belum dijadikan produk paten, beberapa pihak yang mendengar informasi cairan
pembasmi rayap itu sudah banyak memesan di SD Semesta. Bahkan, Kepolisian sudah
memesan lima liter cairan itu.
"Maka kami terus lakukan pembinaan terhadap kreativitas anak didik kami," kata Siti
Zubaidah, Kepala SD Semesta Bilingual Boarding School Semarang.

Anda mungkin juga menyukai