Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vulva Hygiene merupakan salah satu Pemenuhan Kebutuhan Personal
Hygiene yang biasa diberikan pada pasien wanita yang tidak dapat melakukan
vulva hygiene sendiri karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan.
Dalam pelaksanaannya, Vulva hygiene mempunyai prosedur tetap yang
dilakukan secara teoritis yang merupakan tindakan keperawatan yang memerlukan
strategi pelaksanaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan vulva hygiene?
2. Apa manfaat menjaga kebersihan vulva?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan vulva hygiene?
4. Bagaimana dampak tidak melakukan vulva hygiene?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian vulva hygiene.
2. Untuk mengetahui manfaat menjaga kebersihan vulva.
3. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan vulva hygiene.
4. Untuk mengetahui dampak tidak melakukan vulva hygiene.
BAB II
PEMBAHASAN
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
5. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menentuh daerah tersebut.
D. Dampak Tidak Melakukan Vulva Hygine
1. Terjadi infeksi pada area vagina, contohnya infeksi jamur vagina.
2. Terjadi keputihan
3. Terjadi bau yang tidak sedap pada area vagina
4. Terjadi gatal-gatal.
5. Beresiko menimbulkan penyakit, seperti Toxso, Torch, dan Gonorhe
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemenuhan kebersihan diri dan lingkungan merupakan bagian dari kebutuhan
dasar manusia, termasuk pemenuhan kebutuhan kebersihan genetalia pada wanita
(Vulva Hygiene). Ini berarti bahwa setiap manusia membutuhkan kenyamanan
pada diri dan lingkungaan. Kebutuhan pemenuhan kebersihan genetalia wanita
(vulva Hygie
ne) sangat penting karena ini berdampak pada proses penyembuhan.
Tepenuhinya kebutuhan kebersihan diri khususnya vulva hygiene dapat
membangkitkan motivasi klien untuk bekerjasama dalam program perawatan.
Pelaksanaan pemenuhan kebersihan diri (vulva hygiene) pada klien wanita
dilakukan pada pasien yang tidak mampu secara mandiri dalam memenuhi
kebutuhan vulva hygienenya.
B. Saran
Setiap wanita hendaknya menjaga kebersihan vulva agar tidak terjadi infeksi
pada area vagina, tidak terjadi keputihan, tidak ada bau yang tidak sedap pada
area vagina, tidak mengalami gatal-gatal, dan tidak terserang penyakit, seperti
Toxso dan torch.
DAFTAR PUSTAKAPUSTAKA
--------- 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC
---------2006/2007. Buku Panduan Praktik Keterampilan Dasar Praktik Klinik.
Samarinda.Prodi Kebidanan Poltekkes Kaltim Bossemeyer, Debora. 2004.
Penduan Pencegahan Infeksi untuk fasilitas pelayanan kesehanata dengan
sumberdaya terbatas. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
Hidayat, A. Azis. Uliyah Musrifatul. 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. Azis. Uliyah Musrifatul. 2008.Keterampilan Dasar Praktek Klinik
untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Johnson, Ruth. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan jilid .Jakarta. EGC