A.
B.
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
Diperoleh dari autoanamnesis dari pasien.
1. Keluhan Utama
Panik dan cemas (keluhan fisik yang beragam tapi tidak rasional)
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan panik dan cemas yang terjadi secara tibatiba dan penyebabnya tidak diketahui. Perasaan panik dan cemas dapat
datang kapan saja dan dalam keadaan apa saja. Ketika perasaan panik dan
cemas datang pasien merasa takut, jantung berdebar-debar, pusing dan
keringat dingin selain itu pasien juga merasa sesak napas dan leher seperti
tercekik sehingga merasa seperti akan mati. Hal ini dirasakan pasien
muncul pertama kali satu tahun yang lalu saat pasien sedang menyetir
mobil sendirian dan muncul tiba-tiba tanpa ada penyebab. Saat itu pasien
tiba-tiba merasakan panik dan cemas yang berlebihan selama 5 sampai 10
menit sehingga pasien menghentikan mobilnya dipinggir jalan dan
meninggalkan mobilnya kemudian pasien pulang naik kendaraan umum.
Setelah kejadian itu pasien pun memeriksakan dirinya ke dokter.
Menurut pasien dokter mengatakan bahwa pasien menderita gangguan
cemas dan pasien kemudian diberikan obat yang harus diminum setiap
hari. Sejak mengalami keluhan tersebut, pasien merasa takut untuk
mengendarai mobil sendiri sehingga pasien jarang keluar rumah dan saat
keluar rumah harus didampingi oleh keluarganya karena pasien merasa
takut akan merasakan keluhan kembali apabila pasien mengendarai mobil
sendiri dan merasa tidak ada yang akan menolong jika pasien merasakan
keluhan.
1
Selama kurang lebih satu tahun terakhir pasien mengeluhkan sulit tidur
tetapi keluhan panik dan cemas tidak lagi dirasakan. Pasien hanya bisa
tidur jika meminum obat yang diberikan dokter. Pasien menjadi jarang
meminum obat sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu karena pasien merasa
sudah tidak ada keluhan panik dan cemas. Kurang lebih 2 minggu yang
lalu pasien tiba-tiba merasakan jantung berdebar, pusing, berkeringat,
sesak napas dan leher seperti tercekik seperti akan mati kembali saat
sedang duduk menonton televisi. Pasien mengaku keluhan muncul tibatiba dan diperkirakan muncul karena pasien jarang minum obat sehingga
pasien datang ke RSJ kembali.
(timbul mulai kapan, apakah setelah tinggal sendiri atau setelah suami
meninggal). Penyingkiran diagnosis banding.
C.
Riwayat Pendidikan
perempuan.
Riwayat Kehidupan beragama
Pasien pemeluk agama Islam, melaksanakan sholat 5 waktu tetapi
Skema Pedigree
Keterangan
tetangganya.
Situasi Kehidupan Sekarang
Saat ini pasien tinggal sendiri di rumah. Biaya hidup pasien
E.
STATUS MENTAL
1.
Deskripsi Umum
a. Penampilan
Seorang perempuan, terlihat rapi, memakai atasan batik dan celana
bahan, memakai alas kaki, perawakan sedang, dengan tinggi badan
sekitar 165 cm, kulit sawo matang, kuku rapi.
b. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
c. Kesadaran: jernih (compos mentis)
d. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Selama wawancara pasien dalam keadaan tenang, kontak mata baik,
gerakan involunter tidak ada.
e. Pembicaraan
Spontan, lancar, intonasi sedang, volume cukup, kualitas cukup,
artikulasi jelas, kuantitas banyak, amplitudo baik. Saat wawancara
pasien tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan.
2.
a. Mood
b. Afek
c. Keserasian
3.
Keadaan Afektif
: hypothymia
: wajar
: appropriate
Gangguan Persepsi :
a. Halusinasi, ilusi, depersonalisasi, dan derealisasi: tidak ada
4. Proses Berpikir :
a. Arus pikiran :
Produktivitas
: baik
Kontinuitas
: koheren
Relevansi
: relevan
Hendaya berbahasa
: tidak ditemukan
b. Isi pikiran
Waham (-), sedih (-), bingung (-), cemas (+) dan takut (+)
5. Kognisi
a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : sesuai dengan
taraf pendidikan pasien
b. Daya konsentrasi : baik
c. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : baik
d. Daya ingat : jangka panjang, jangka menengah,jangka pendek dan
jangka segera baik
e. Pikiran abstrak : baik
6. Daya Nilai
a. Norma sosial
b. Uji daya nilai
c. Penilaian realitas
: baik
: baik
: baik
7. Tilikan
Tilikan 5. Menyadari penyakitnya dan faktor yang berhubungan dengan
penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya
8. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
F.
keluhan panik dan cemas. Kurang lebih 2 minggu yang lalu pasien tiba-tiba
merasakan jantung berdebar, pusing, berkeringat, sesak napas dan leher seperti
tercekik seperti akan mati kembali saat sedang duduk menonton televisi.
Pasien mengaku keluhan muncul tiba-tiba dan diperkirakan muncul karena
pasien jarang minum obat sehingga pasien datang ke RSJ kembali. Saat
wawancara secara umum volume cukup dan amplitudo baik. Mood
hypothymia, afek wajar, dan keserasian appropriate. Daya nilai baik dengan
tilikan derajat 5.
H.
FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan cemas serta menimbulkan suatu
distress (penderitaan) dan disability (hendaya) dalam pekerjaan dan kehidupan
sehari-hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami
gangguan mental. Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak
ditemukan kelainan atau gangguan medis umum yang secara fisiologis
menimbulkan disfungsi otak serta mengakibatkan gangguan mental yang
diderita saat ini. Pada Aksis I berdasarkan data-data yang didapat melalui
anamnesis, pemeriksaan psikiatri dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa
pasien memiliki keluhan panik dan cemas, gangguan tidur, jantung berdebardebar, keringat dingin dan pusing. Keluhannya tersebut dirasakan ketika
serangannya datang dan memberat ketika tidak mengkonsumsi obat. Pasien
juga merasa takut untuk keluar rumah sendiri dan harus ditemani oleh
keluarganya. Data ini menjadi dasar untuk mendiagnosis bahwa pasien
menderita Gangguan Panik dengan Agorafobia (Maslim, 2011).
I.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
baik
Aksis V
J.
DAFTAR MASALAH
memerlukan psikofarmakologi.
Psikologik: ditemukan gangguan stres serta tilikan diri derajat 5 sehingga
K.
PROGNOSIS
Memberatkan: kondisi keluarga (+)
Meringankan: jaminan kesehatan BPJS dan dukungan keluarga
1. Quo ad vitam
2. Quo ad functionam
3. Quo ad sanationam
L.
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
RENCANA TERAPI
Psikofarmaka (jelaskan berapa lama)
Fluoxetine 2 x 20 mg
Alprazolam 2 x 0,25 mg
Risperidon 2 x 0,5 mg
Trihexyphenidryl 2 x 0,3 mg
Psikoterapi
M.
DISKUSI
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan cemas serta menimbulkan suatu
distress (penderitaan) dan disability (hendaya) dalam pekerjaan dan kehidupan
sehari-hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami
gangguan mental. Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak
ditemukan kelainan atau gangguan medis umum yang secara fisiologis
menimbulkan disfungsi otak serta mengakibatkan gangguan mental yang
diderita saat ini sehingga gangguan mental organik (F0) dapat
disingkirkan (Maslim, 2011).
Pada anamnesis tidak ditemukan riwayat penggunaan dan gangguan zat
psikoaktif beserta gejala ketergantungan atau putus obat sehingga gangguan
mental akibat zat psikoaktif (F1) dapat disingkirkan (Maslim, 2011).
Pada pasien tidak ditemukan gangguan persepsi, gangguan proses pikir, dan
gangguan menilai realita, sehingga gangguan skizofrenia dan gangguan
waham menetap dapat disingkirkan (Maslim, 2011).
Pada pasien tidak ditemukan gangguan suasana perasaan dan afektif yang
mengarah ke depresi dan atau elasi, sehingga gangguan bipolar, gangguan
depresi dan gangguan afektif berkepanjangan dapat disingkirkan
(Maslim, 2011).
Pada pasien ini, ditemukan:
a. Keluhan jantung berdebar, pusing, keringat dingin, sesak napas dan leher
seperti tercekik sehingga merasa seperti akan mati.
b. Gejala tersebut datang tiba-tiba 2 minggu yang lalu berlangsung selama 510 menit dan sudah terjadi 2 kali serangan.
c. Gejala tersebut menimbulkan kekhawatiran pasien akan datang kembali
d. Gejala tersebut menimbulkan hendaya fungsi, pasien tidak dapat menyetir
mobil sendiri. Pasien juga menjadi takut keluar rumah sendiri karena khawatir
gejalanya akan datang lagi dan tidak ada yang membantu
10
11
12
1964
2014 (Juli)
Sekarang
lahir
kembali
Berobat ke dokter spesialis jiwa
13
DAFTAR PUSTAKA
14