Lapsus Skizofrenia RESIDUAL
Lapsus Skizofrenia RESIDUAL
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Umur
: 53 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Penjahit
Pendidikan
: SD
RIWAYAT PSIKIATRI
: Ny. N
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Adik kandung
III.
RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
: Cemas dan sulit tidur
B. Riwayat Gangguan Sekarang
:
- Keluhan dan Gejala :
Cemas dan sulit tidur yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Hal ini dialami
karena pasien sering bermimpi hal-hal yang buruk, yang dialami hampir tiap
malam hari. Diketahui pasien pernah memiliki banyak wanita, dan menurut
istrinya, pasien jarang pulang kerumah.
Pasien bekerja sebagai polantas, karena hal pekerjaannya
Saat ini pasien merasa lemah, malas bangun dan tidak ada semangat. Selain
itu terdapat waham bersalah dimana pasien yakin telah salah menjahit dan
menggunting baju-baju pelanggannya sehingga jahitannya terlalu pendek.Pasien
merasa bersalah karena adiknya harus menjaga pasien di rumah sakit hingga
adik pasien tidak bisa mengajar lagi.Pasien tidak mau makan karena merasa jika
banyak makan pasien akanbanyak buang air besar diatas tempat tidur.
Perubahan perilaku dialami sekitar 1 tahun yang lalu, dimana pasien mulai
sering menyendiri, bicara dan tertawa sendiri.Keluarga tidak mengetahui
penyebab pasti perubahan perilaku pada pasien.Pasien pernah berobat ke poli
RSKD dan diberi obat warna 2 tablet putih dan orange. Tetapi pasien tidak
teratur minum obat.
-
Hendaya Disfungsi
Hendaya Sosial ( + )
Hendaya Pekerjaan ( + )
Hendaya Penggunaan Waktu Senggang ( + )
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai penjahit.
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah
Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam, dan menjalankan kewajiban agama dengan
cukup baik.
Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer
Aktivitas Sosial
Pasien memiliki banyak teman namun tidak masuk dalam perkumpulan
apapun.
G. Situasi Sekarang
Pasien tinggal bersama saudaranya
H. Persepsi pasien tentang diri dan lingkungannya
Pasien merasa bahwa dirinya tidak sakit.
IV.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : seorang perempuan memakai daster bercorak dan berwarna gelap.
2.
3.
4.
5.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
a. Halusinasi auditorik :Sulit dinilai
2. Halusinasi Visual :Sulit dinilai
3. Ilusi
:Sulit dinilai
4. Depersonalisasi :Sulit dinilai
5. Derealisasi
:Sulit dinilai
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas :Sulit dinilai
b. Kontinuitas :Sulit dinilai
c. Hendaya berbahasa :Sulit dinilai
2. Isi Pikir
a. Preokupasi :Sulit dinilai
b. Waham bersalah :dari hasil alloanamnesis,
c. Gangguan Isi Pikir
Waham Kejaran (+) :pasien yakin telah salah menjahit dan menggunting
baju-baju pelanggannya sehingga jahitannya terlalu pendek. Pasien merasa
bersalah karena adiknya harus menjaga pasien di rumah sakit hingga adik
pasien tidak bias mengajar lagi.
F. Pengendalian Impuls :Terganggu
G. Daya Nilai :
1. Norma Sosial : terganggu
2. Uji daya nilai : terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
4. Tilikan : Derajat 1 ( penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit )
H. Taraf Dapat Dipercaya :Sulit dinilai
V.
GCS : 12 ( E4M6V2 )
Rangsang menings : Kaku kuduk (-)
Kernig sign (-)
VI.
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
- Aksis I :
6
kepribadian.
- Aksis III : Tidak ada diagnosis
- Aksis IV : Stresor psikososial tidak jelas
- Aksis V : GAF Scale 50 41 ( berupa gejala berat, diabilitas berat )
VIII. DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Tidak ditemukan keadaan fisik yang bermakna, namun diduga terdapat
psikoterapi
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial sehingga pasien butuh
sosioterapi
IX.
RENCANA TERAPI
a. Psikoterapi
- Risperidone 2 mg 2 x 1
pasien tentang gangguan yang dialami pasien sehingga tercipta lingkungan yang
kondusif.
X.
PROGNOSIS
Dubiaet malam
Faktor Pendukung :
a. Dukungan keluarga baik
b. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama
Faktor Penghambat
a. Perjalanan penyakit yang kronis
b. Stressor psikososial tidak jelas
XI.
FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya,
pengaturan dosis, serta menilai efektifitas terapi dan kemungkinan terjadinya
efek samping dari obat yang diberikan
XII.
DISKUSI / PEMBAHASAN
Skizofrenia adalah suatu deskripsi dengan variasi penyebab (banyak
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau
ke
pergerakan
Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
tubuh
10
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (selfabsorbed attitude), dan penarikan diri secara social
Skizofrenia Residual ( F20.5 )Berdasarkan PPDGJ III
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Sebagai tambahan :
Untuk diagnosis yang meyankinkan persyaratan berikut harus
dipenuhi semua:
a) gejala negative dari skizofrenia yang menonjol misalnya
perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang
menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam
kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang
buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi
suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja social yang
buruk.
b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa
lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia.
c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dalam
kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala
yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang
(minimal) dan telah timbul sindrom negative dari skizofenia;
d) Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak organic
lain,
depresi
kronis,
atau
institusionalisasi
yang
dapat
: Chlopromazine ( Largactil )
Levomepromazine ( Nozinan )
Rantai piperazine
: Perphanazine ( Trilafon )
Trifluoperazine ( Stelazine )
- Rantai piperidine
2. Butyrophenone
3. Diphenyl buthyl - piperidine
: Thioridazine ( Melleril )
: Haloperidol ( Haldol )
: Pimozide ( Orap )
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr Rusdi Malim. Gangguan Kepribadian Paranoid. Buku Saku Diagnosis
Gangguan Jiwa ( PPDGJ III ) dan DSM 5
2. Sadock et all. Personality Disorders. Kaplan and Sadocks Synopsis of
Psychiatry : Behavioral Science / Clinical Psychiatry, Third Edision
3. Dr. Rusdi Maslim. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi
3
13