Tendon merupakan jaringan fibrosa yang kuat, yang menghubungkan otot dengan tulang. Dimana tulang merupakan bagian tubuh yang menyokong atau memberi bentuk pada tubuh manusia. Sedangkan otot merupakan jaringan yang terdapat pada seluruh tubuh manusia yang berguna untuk pergerakan. Tulang dan otot tersebut dilekatkan oleh jaringan kuat yang bernama tendon. Tendon sangatlah kuat tetapi tidak banyak stretch. Ketika tendon menjadi rusak, tendon bisa memakan waktu yang lama untuk sembuh.1 Tendinitis merupakan peradangan pada tendon. Peradangan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa sebab, misalnya dikarenakan oleh regangan, olaraga yang berlebihan, luka, repitisi gerakan, gerakan yang tidak biasa dan tiba-tiba. Sebagian besar tendinitis terjadi pada usia pertengahan atau usia lanjut, karena tendon menjadi lebih peka terhadap cedera, elastisitasnya berkurang. Tendinitis juga terjadi pada usia muda karena olahraga yang berlebihan atau gerakan yang berulang-ulang.2 Trigger finger atau tenosynovitis stenosing adalah penyakit yang terjadi pada jari yaitu sesudah jari dibengkokkan tiba-tiba tidak dapat diluruskan kembali tapi setelah manufer sedikit jari tersebut tiba-tiba mampu kembali ke ekstensi lagi. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya penebalan setempat pada suatu tendon fleksor, dalam kombinasi dengan adanya penebalan didalam selubung tendon pada tempat yang sama. Penyakit ini dapat menimbulkan permasalahan kapasitas fisik berupa nyeri, dan keterbatasan gerakan serta permasalahan kemampuan fungsional seperti memegang benda, mengetik, menulis, memotong kuku, dan menggosok gigi.2
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana gambaran klinis, proses penegakan diagnosis, terapi dan prognosis pada pasien Trigger Finger ? 1.3 Tujuan Mengetahui gambaran klinis pasien, proses penegakan diagnosis, terapi dan prognosis pada pasien Trigger Finger 1.4 Manfaat Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan penulis tentang Trigger Finger dalam rangka proses pembelajaran kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit dalam agar dapat menjadi pedoman dalam penatalaksanaan kasus selanjutnya.