PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses yang dilalui
dengan kegembiraaan dan suka cita. Tetapi 5-10 % dengan kehamilan termasuk kehamilan risiko
tinggi, mereka harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya
dalam menghadapi kehamilan dengan risiko tinggi ini. Diagnosa ibu hamil dengan risiko tinggi
JANGANLAH diartikan dengan makna yang selalu negative, dengan perawatan yang baik, 9095% bumil resti dapat melahirkan dengan selamat dan mendapat bayi yang sehat. Kehamilan risti
dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikannya, dan kenyataannya, banyak dari factor risiko ini sudah dapat
diketahui sejak belum konsepsi terjadi,jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk
memberikan penanganan kesehatan dengan bumil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa
pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.
Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC atau
pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil
dan bayinya sehingga bila terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini
mungkin.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mendapat pengalamn nyata tentang peran, fungsi, dan tugas
Bidan di Puskesmas turut dalam peran serta masyarakat dan pembangunan
kesehatan khususnya pada keluarga Tn A dengan ibu hamil risiko sangat tinggi
sehingga diaplikasikan dalam asuhan kebidanan.
1.2.2 Tujuan khusus
setelah penyusunan ashuhan kebidanan keluarga, Mahasiswa diharapkan dapat:
- Melakukan pengkajian pada keluarga TnA dengan ibu hamil risiko sangat
tinggi
- Melakukan analisa hasil pendataan
- Merumuskan masalah yang ada pada TnAdengan ibu hamil risiko sangat tinggi
Bab 3
Pembahasan
Bab 5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah unit kecil dari masyarakat yang terdiri dari keluarga dan beberapa
orang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dan saling ketergantungan
(Depkes RI. 1999).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau adopsi dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan di dalam peranan masing-masing menciptakan atau memperhatikan
kebudayaan (Nasrul Effendi. 1998).
Dari dua pengertian itu dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
d. Hidup dalam suatu rumah tangga
Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak.
2.
Keluarga besar (Extended Family) dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara, sepupu, dsb.
3.
Keluarga berantai (Serial Family) keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4.
Keluarga duda atau janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5.
6.
1. Fungsi Biologis
a.
b.
c.
5. Fungsi religius
6. Fungsi ekonomis
7. Fungsi rekreatif
8. Fungsi biologis
2.5 TUGAS TUGAS KELUARGA
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, sebagai berikut :
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggota.
2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masingmasing.
4) Sosialisasi antaranggota keluarga.
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
2.6 CIRI CIRI KELUARGA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kehamilan dengan risiko adalah kondisi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
kemungkinan risiko/bahaya terjadinya kompikasi pada persalinan yang dapat
menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan/ bayinya (Poedji Rohchjati,
2003 : 29)
Kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai risiko atau bahaya
yang lebih besar pada kehamilan atau persalinannya dibandingkan dengan ibu
hamil dengan kehamilan / persalinan normal
2.10.2 Risiko dalam Kehamilan
Ukuran risiko dapat di tuangkan dalam bentuk skor. Skor adalah bobot prakiraan
daru berat atau ringannya risiko/ bahaya
Jumlah skor memberikan pengertian tingkat risiko yang dihadapi oleh ibu
hamil.berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi 3 kelompok:
1. Kehamilan Resiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2
Kehamilan tanpa masalah/factor resiko, fisiologis dan kemungkinan besar
diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat
2. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6- 10
Kehamilan dengan satu atau lebih factor resiko, baik dari pihak ibu
maupun janinnya yang kurang menguntungkan baik bagi ibu
maupun bayi, memiliki resiko kegawatan tetapi tidak darurat
3. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor 12
Kehamilan dengan factor resiko :
a) Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat dan darurat bagi
jiwa ibu dan atau bayinya, membutuhkan dirujuk tepat waktu dan
tindakan segera untuk penanganan adekuat dalam upaya penyelamatan
nyawa ibu dan bayinya.
b) ibu dengan factor resiko dua atau lebih, tingkat resiko kegawatannya
meningkat, yang membutuhkan pertolongan persalinan dirumah sakit oleh
dokter spesialis.
( Poedji Rochyati, 2003 : 27-28)
2.10.3 Sistem Skor
Prakiraan berat ringannya risiko komplikasi persalinan dan bahaya
kematian/kesakitan pada ibu dan atau bayi diberi pembobotan/diukur dengan
menggunakan angka, dan angka ini dinamakan skor. Skor dapat diberikan pada
tiap kondisi ibu hamil, yaitu umur, paritas dan factor resiko, yang menyebabkan
kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan.
4. Jumlah skor tidak akan berkurang walaupun gejalanya tidak ada lagi,
misalnya : Edema tungkai pada Preeklampsia ringan, kaarena resikonya
tetap ada dan gejala dari factor resiko tersebut sewaktu-waktu dapat
timbul kembali.
5. Dengan pengertian bahaya dari Preeklampsia dan eklampsi tetap masih
ada sampai persalinan dan nifas selesai, yaitu sampai 42 hari pasca
persalinan.
( Poedji Rochjati, 2003 : 126)
Penghitungan Jumlah Skor dan Kode Warna
1. Jumlah skor 2 :
-
Warna hijau
2. Jumlah 6-10 :
-
Warna kuning
3. Jumlah 12 :
-
- Warna merah
( Poedji Rochjati, 2003 : 129)
2.10.2 Faktor Rresiko Kehamilan
Faktor resiko pada ibu hamil dapat di kelompokkan dalam 3 kelompok I, II, III,
berdasarkan kapan ditemukan, cara pengenalan dan sifat/ tingkat resikonya.
Adanya faktor resiko dapat dikenali oleh setiap orang dengan mudah atau
diduga misalnya perut sangat besar diduga ada kehamilan kembar atau ada
penyakit, yang perlu dirujuk ke bidan di desa atau dokter puskesmas,
dokter/bidan praktek swasta untuk diperiksa dan ditentukan.
( Poedji Rochjati, 2003 : 31)
2.
3.
2.
3.
2.
Primi tua
a.
4.
5.
Grande multi
6.
Umur 35 thn
8.
9.
Pernah
dengan :
melahirhan
Pernah di infuse/transfuse
pada
perdarahan
pasca
kelompok II
1.
2.
3.
No
11.
Kondisi ibu
Anemia
Malaria
TBC
Payah jantung
Kencing manis
12.
13.
hydramnion
15.
serotinus
16.
17.
Letak sungsang
rahim
Letak lintang
Di samping perut :
kepala bayi di dalam
rahim terletak di
sebelah kanan atau
kiri.
No
18.
kelompok III
1.
2.
2 faktor resiko
3.
4.
Kondisi ibu
bayi Mengeluarkan darah pada
waktu hamil, sebelum
kelahiran bayi
19.
Preeklampsia berat
Eklampsia
Ditambah dengan kejangkejang.
Ibu dengan factor resiko kelompok III sangat membutuhkan pengenalan dini, dirujuk
dengan segera yepat waktu, penanganan adekuat di pusat rujukan dalam upaya penyelamatan nyawa
ibu dan bayinya.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal
: 20 Februari 2008
Jam
: 09.00 WIB
Tempat
3.1.1 Biodata
Nama kepala keluarga : Tn A
Umur
: 35 th
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Suku / bangsa
: Jawa / Indonesia
Alamat
Keluarga
hubungan
umur
L
dalam keluarga
keadaan
pendidikan
fisik
1.
2.
Ny. M
Tn. A
3.
Ny. R
60 th
Mertua
Suami
SD
SMA
Sehat
Sehat
Sehat/
27 th
Istri
SMA
Hamil
35 th
3.1.3 Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Garis Keturunan
: Garis Perkawinan
: Keluarga Binaan
Suami biasa tidur malam jam 22.00 WIB - 04.30 WIB ( 8 jam ), suami
tidak pernah tidur siang.
Istri biasa tidur jam 21.00 WIB 04.30 WIB ( 8 jam ), tetapi tidur tidak
nyenyak karena sering kencing, siang hari tidur jam 11.00-13.00 WIB
3.1.4.2 Kebiasaan makan
Ditinjau dari rutinitas
Semua anggota keluarga makan 3 x / hari dengan menu nasi, sayur, lauk dan
kadang ada buah
Ditinjau dari kualitas
-
Makanan pokok
: Nasi
Jenis sayuran
Jenis buah-buahan
Jenis minuman
: ideal
Luas tanah
: < 36 m
Status
: milik mertua/menumpang
Bagian rumah
: satu kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi dan
WC
Pekarangan
: tidak ada
Sumber air
: sumur
Keadaan air
WC
Jenis
: latrine
Pembuangan
Keadaan
: mengalir
Keadaan
: bersih
: Tidak ada
3.1.6
Sebelum hamil ibu belum pernah mengikuti program KB, karena ingin
langsung punya anakdan ibu mempunyai rencana akan mengikuti KB setelah
melahirkan nanti, yaitu KB suntik.
Kehamilan pertama
Keluhan
: TM I : mual muntah
Kontrol
Imunisasi
: TT 1 x pada UK 3
Oleh
: Bidan di Jakarta
personal hygiene, oral hygiene, nutrisi ibu hamil, aktivitas harian, dan
perubahan yang terjadi selama kehamilan.
3.1.6.4
3.1.6.5
3.1.6.6
1. Pemeriksaan Ny M
a. Pemeriksaan umum
-
Umur
: 60 thn.
KU
: Baik
Kesadaran : Composmentis
: 90x/mnt
RR
: 20x/mnt
TD
: 130/80 mmHg
b. Pemeriksaan fisik
Rambut
Mata
Muka
Hidung
Telinga
Bibir
Leher
Dada
Perut
: Pernafasan normal
: Tidak ada pembesaran abnormal, nyeri tekan, maupun
pembesran hati.
Ekstremitas Atas dan bawah : Normal ,bersih, syndactily tidak
ada,
Umur
: 35 thn.
KU
: Baik
Kesadaran : Composmentis
: 88x/mnt
RR
: 20x/mnt
TD
: 110/80 mmHg
d. Pemeriksaan fisik
Rambut
Mata
Muka
Hidung
Telinga
Bibir
Leher
Dada
: Pernafasan normal
Perut
Umur
: 27 th.
KU
: Baik
Kesadaran : Composmentis
: 90x/mnt
RR
: 20x/mnt
TD
: 110/80 mmHg
: 36, 8C
BB sblm hamil
: 43 Kg
BB sekarang
: 51 Kg
TB
: 153 cm
Lila
: 22 cm
b) Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Rambut
Mata
Muka
Hidung
Telinga
Mulut dan gigi : tidak ada stomatitis, lidah bersih, caries (geraham
bawah
kanan 2, kiri 1)
Bibir
Leher
Dada
Perut
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
: 2/3
3. Auskultasi
c) Pemeriksaan penunjang
KSPR = 14 keterangan terlampir
Kesimpulan
G1 P 0000 UK = 39 4/7 minggu, Gemeli/H/I, Letkep, Jalan lahir normal,
KU Baik.
3.2 Analisa data
3.2.1 Masalah : Kehamilan dengan risiko sangat tinggi
DS :
1. Ibu mengatakan saat ini berusia 27 th , sedang hamil pertama dg UK 39 4/7 bulan dan
menurut hasil USG dinyatakan kandungannya kembar
2. Ibu mengatakan ketika usia kandungan masuk bulan ke-8, hasil USG menyatakan letak
bayinya yang 1) Sungsang dan yang 2) Lintang. Namun masuk bulan ke-9 ibu melakukan
pemeriksaan ulang dan didaptakan hasil dari keterangan dokter bahwa posisi kepala bayi
sudah berada di bawah
DO :
HPHT
: 26-05-2007
HPL
: 04-03-2008
-
KU
: Baik
Kesadaran : Composmentis
: 89x/mnt
RR
: 19x/mnt
TD
: 110/80 mmHg
: 36,8C
BB sebelum hamil : 43 Kg
BB sekarang : 51 Kg
TB
Lila : 22 cm
: 153 cm
Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Dada
Perut
2. Palpasi
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
: 2/3
3. Auskultasi
a. Terdengar DJJ 1) teratur (11-12-11) atau 136 x / menit punctum maximum
sejajar pusat sebelah kanan
b. Teredengar DJJ 2) teratur (12-13-12) atau 148 x / menit punctum maximum
sejajar pusat sebelah kiri
Pemeriksaan penunjang
KSPR = 14 keterangan terlampir
Dari data-data di atas ditemukan suatu permasalahan yang timbul dalam keluargaA yaitu
adanya Kehamilan dengan resiko sangat tinggi.
3.4 Prioritas Masalah
Kriteria
1. Sifat Masalah
2.Kemungkinan
Perhitungan Skor
1/3x1
1/3
masalah 0/2x2
0
dapat diubah
3. Potensi pencegahan
2/3x1
2/3
Pembenaran
Situasi krisis
Penyulit Persalinan
dapat dicegah
melalui pemeriksaan
rutin kehamilan dan
deteksi dini risiko
4. Penonjolan masalah
2/2x1
kehamilan.
Keluarga menyadari
adanya masalah
dalm kehamilan, dan
mengaggap sebagai
masalah berat yang
harus ditangani
Total Skor
3/2
Rencana Asuhan
No
Data
Masalah
Tujuan
Intervensi
Implement
Evaluasi
1.
Ny. R
kesehatan
Ny. R Setelah
- lakukan
asi
Tanggal:
Tanggal :
G1P000 UK
G1P000
pendekatan
20 Feb 08
22 Maret
39 4/7 mggu,
Jam 09.00
2008 jam
mgg
ibu dan
R/
WIB
09.45
dengan
keluarga
menciptakan
kehamilan
bisa
rasa percaya
diberi
WIB
Melakukan
resiko
memahami
keluarga
pndekatan
S:-
sangat
tentang
terhadap
terapeutik
ibu
tinggi
kehamilan
petugas
dg
(KSPR
resiko
kesehatan
memberi
an sudah
14)
sangat
- jelaskan
salam,
mengerti
tinggi, dan
hasil
mengenalk
bahwa
ibu mau
pemeriksaan
mengikuti
kepada ibu
menyampa
anjuran
dan keluarga
yang
R/ agar ibu
diberikan
dan keluarga
menjelaska kehamila
mengetahui
n hasil
keadaan ibu
pemeriksa
beresiko
(kehamilan
an
sangat
ibu)
kehamilan
tinggi.
-berikan
kepada ibu
-Ibu
penyuluhan
dan
mengatak
tentang
keluarga
an
Kehamilan
bahwa
menuruti
resiko sangat
kehamilan
anjuran
tinggi
yang
yang
cara mengatak
nnya
an
akan
saat ini
O : ibu
pengetahuan
merupakan
bisa
ibu dan
kehamilan
menjawa
keluarg
resiko
tentang
tinggi
pertanyaa
kehamilan
n tentang
resiko sangat
mmberika
kehamila
tinggi
n resiko
- sarankan ibu
penyuluha
sangat
agar bersalin
tentang tinggi
di rumah sakit
kehamilan
yang
R/ memberi
resiko
berikan
pengetahuan
tinggi
petugas
kepada ibu
kepada ibu A
alasan
dan
G1P000
mengapa
keluarga
UK
diharuskan
4/7
bersalin di
menganjur
minggu
rumah sakit
kan ibu
dengan
- anjurkan ibu
untuk
kehamila
agar lebih
bersalin di
n resiko
rutin periksa
rumah
sangat
kehamilan ke
sakit
tinggi
bidan / dokter
R/ memantau
menganjur
motivasi
keadaan ibu
kan ibu
ibu untuk
dan janin
agar lebih
rutin
sesering
rutin
periksa
mungkin dan
periksa
kehamila
sebagai
kehamilan
deteksi dini
ke bidan /
adanya
dokter
komplikasi
minimal 2
di
:
39
x / bulan
BAB 4
PEMBAHASAN
Kehamilan dengan resiko sangat tinggi (KRST) adalah sebuah masa kehamilan dimana
seorang ibu atau wanita hamil menjalani kehamilannnya dengan disertai penyulit. Sehingga
pencegahan dan penanganan yang baik secara dini akan mengurangi resiko terjadinya komplikasi
berat, baik yang berhubungan dengan ibu maupun pada proses tumbuh kembang janin yang
dikandung.
Dalam kasus yang penyusun angkat sebagai masalah dalam penulisan asuhan kebidanan
keluarga ini adalah dimana sebuah keluarga yang salah satu anggota keluarganya sedang hamil
dengan resiko sangat tinggi. Tn A sebagai kepala keluarga memiliki istri Ny. R yang sedang
mengandung 39 minggu, dimana skor skrening Ny R adalah 14. sedangkan dalam Kartu Skor
Poedji Rochyati (KSPR), skror di atas 12 adalah kehamilan dengan resiko sangat tinggi. Ny R
hamil pertama da diagnosa dari hasil USG adalah kembar, dan pada bulan ke 8 posisi janin Ny R
adalah 1) sungasang 2) melintang. Ny R rutin memeriksakan kandungannnya ke tenaga
kesehatan, baik kepada Bidan, Dokter Spesialis Kandungan, maupun ke RS dan Rumah Bersalin.
Sehingga penyulit-penyulit yang dialami ibu dapat di deteksi secara dini serta mendapat penagan
yang tepat dan adekuat.
Dalam penangnan atau penatalaksanaan, penyusun berpegang teguh pada prinsip teori
yag sudah ada. Sehingga asuhan yang diberikan adalah asuhan yang sesuai dengan
profesionalisme, dan tetap dalam batas wewenang yang dimiliki. Penyusun memberikan saran
dan nasehat pada ibu agar tetap menjaga kehamilannya dengan baik sesuai nasehat dari tenaga
kesehatan, serta memotivasi ibu untuk bersalin di RS, dokter spesialis, atau Rumah Bersalin.
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama kurang lebih 2 minggu pada keluarga Tn A,
penyusun dapat memberikan asuhan kebidanan keluarga pada istri Tn A atau Ny R dengan
kehamilan 9 bulan dengan KSPR >12 atau Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST). Dalam
masa asuhan paenyusun dapat memberikan asuhan secara teoritis dan adekuat, sehingga
diharapkan mampu menjadi second opinion dan patner bagi Dokter spesialis kandungan yang
lebih berwenang pada penanganan masalah yang dihadapi ibu dan keluarga. Sekaligus sebagai
motivator ibu dan keluarga untuk lebih menjaga kandungannya dan segera merujuk bila terjadi
masalah atau tanda-tanda persalinan. Sehingga ibu dapat menjalani proses kehamilan walaupun
dengan resiko, namun tetap nyaman dan aman.
Saran
Bagi Petugas Kesehatan
-
mampu mendeteksi secara dini penyulit-penyulit yang ada dan dialami oleh ibu hamil di
tengah masyarakat
petugas lebih jeli dan professional dalam membuat intervensi dan melaksanakan
implementasi
petugas mampu memberikan KIE yang mudah dipahami, diterima dan dimengerti oleh ibu
dan keluarga
Bagi Keluarga
-
keluarga membeikan dukungan penuh bagi ibu hamil dalam menjaga kehamilannya dengan
baik
Bagi Mahasiswa
-
mampu mengkaji masalah dengan jeli dan mampu berkomunikasi dengan baik dan luwes
mampu mengevaluasi masalah yang telah diambil sebagai kasus dan menjadi bahan
pembelajaran bagi masa depan
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Nasrul,1998.Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,Jakarta : EGC
Rochjati,Poedji,2003,Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil,Surabaya
: Airlangga
University Press.
Surinah. 2007. Anda Termasuk Ibu Hamil Resiko Tinggi / www.info ibu. Com.21
Februari 2008.
Ibu sari sudirman, 21 Agustus 2003, Ibu Hamil Resiko Tinggi, Balita Anda,
Indoglobal. Com,21 Februari 2008.