Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A; Definisi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari normal.Hipertensi


adalah keadaan dengan tekanan diastolik minimal 90 mmHg atau tekanan
sistolik minimal 140 mmHg atau kenaikan sistolik minimal 30 mmHg atau
kenaikan tekanan diastolik minimal 15 mmHg. Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan sistolik dan diastolik sampai mencapai atau melebihi
140/90 mmHg (Purwaningsih. 2010)
Kehamilan adalah
Hipertensi dalam kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi
sebelum kehamilan ataun timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas.
Hipertensi kronis dalam kehamilan adalah adanya penyakit hipertensi yang
telah terjadi sebelum hamil ataupun diketemukan sebelum usia kehamilan 20
minggu atau hipertensi yang menetap 6 minggu paska persalinan, apapun
yang menjadi sebabnya. Secara fisisologi tekanan darah mulai menurun pada
trimester II yang mencapai rata-rata 15 mmHg lebih rendah dari tekanan
darah sistolik sebelum hamil pada trimester III. Penurunan ini terjadi baik
pada yang normotensi atau hipertensi kronik.

B; Etiologi

Belum jelas diketahui penyebab dari terjadinya hipertensi pada kehamilan,


faktor resiko yang terkait dengan perkembangan hipertensi pada ibu hamil
adalah sebagai berikut :
1; Keturunan
2; Usia : terjadi pada usia 35 tahun
3; Kebiasaan makan yang banyak mengandung banyak garam
4; Obesitas
5; Stress
6; Kehamilan
C; Manifestasi Klinis
1; Hipertensi kronis
a; Menderita hipertensi sebelum hamil atau usia kehamilan sebelum 20

minggu
b; Tekanan darah melebihi 140/ 90 mmHg
c; Tidak ada proteinuria
d; Kadar asam urat serum normal

e; Menetap sampai masa nifas hari ke 42


2; Preeklamsi dan eklamsi
a; Preeklamsi

Tanda gejala :
a; Usia kehamilan lebih dari 20 minggu
b; Proteinuria lebih 0,3 g/I dalam air kencing 24 jam
c; Proteinuria melebihi 1 g/I dalam 2 kali pengambilan urine
dengan kateter dalam jarak waktu 6 jam
d; Edema, pittin oedema didaerah pretibia, dinding abdomen,
lumbosakral, wajah dan tangan setelah tirah baring.
e; Kenaikan BB yang melebihi 500 gr/minggu, 2000 gr/bulan atau
13 gr/seluruh umur kehamilan.
Preeklamsi dikatakan berat apabila :
Tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolik 110 mmHg atau lebih
Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam
Oliguria, air kencing 400 ml/kurang dalam 24 jam
Keluhan serebral gangguan penglihatan atau nyeri pada daerah
epigastrium
e; Edema paru atau sianosis
a;
b;
c;
d;

Beberapa faktor predisposisi untuk preeklamsi antara lain :


Primigravida 6-8 kali lebih tinggi dari pada multipara
Hipertensi kronis
Faktor keturunan
Kehamilan ganda
DM
Molahidatidosa
Hidrocepalus
Umur lebih dari 35 tahun
Obesitas
b; Eklamsi
Gejalanya sama dengan preeklamsi ditambah adanya kejang atau
konvulsi atau koma. Konvulsi dapat muncul didahului gangguan
neurologis konflusi terjadi akibat efek serebral berat preeklamsi.
3; Preeklamsi pada hipertensi kronis
a; Superimposisi preeklamsi pada penderita hipertensi kronis
meningkatkan ancaman bagi ibu atau janin
b; Peningkatan sistolik 30 mmHg
c; Peningkatan diastolik 20 mmHg
d; Proteinuria
e; Oedema
4; Hipertensi transisi
a;
b;
c;
d;
e;
f;
g;
h;
i;

Terjadi pada masa kehamilan dalam waktu 24 jam pertama sesudah


melahirkan. Tanpa disertai gejala preeklamsi dan hipertensi kronis, hilang
setelah 10 hari pasca persalinan.
Tabel 2.1 derajat hipertensi akibat kehamilan
Tabel indikator derajat beratnya hipertensi akibat kehamilan
Kelainan
Tekanan distolik

Ringan
< 100 mmHg

Berat
>110mmHg

Proteinuria

1+

2+

Sakit kepala

Tidak ada

Ada

Gangguan penglihatan

Tidak ada

Ada

Nyeri perut atas

Tidak ada

Ada

Oliguria

Tidak ada

Ada

Kejang

Tidak ada

Ada

Creatinin serum

Normal

Meningkat

Trombositopenia

Tidak ada

Ada

Hiperbilirubinemia

Tidak ada

Ada

SGOT

Minimal

Nyata

Fetal Growth Retardasionl

Tidak ada

Ada jelas

D; Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan


1; Hipertensi yang terjadi dalam kehamilan dan khas untuk kehamilan

adalah preeklamsi dan eklamsia adalah hipertensi (140/90 mmHg)dengan


proteinuria (> 300 mg/24 jam)yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu
pada wanita yang sebelumnya normotensi
2; Hipertensi kronis adalah tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan
240 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg yang telah
ada selama kehamilan. Pada saat kehamilan 20 minggu yag bertahan
sampai lebih dari 20 minggu pasca partum.
3; Preeklamsi pada (superimposed) hipertensi kronik adalah hipertensi pada
wanita hamil yang kemudian mengalami proteinuria atau yang sebelum
hamil terdapat hipertensi dan proteinuria , adanya kenaikan mendadak
hipertensi dan proteinuria, trombositopenia atau peningkatan enzim hati.
4; Hipertensi gestasional atau hipertensi sesaat (de novo) dapat terjadi pada
saat kehamilan 20 minggu tetapi tanpa proteinuria. Pada

perkembangannya dapat terjadi proteinuria sehingga dianggap sebagai


preeklamsi , yang dapat berlanjut menjadi hipertensi kronik.

E; Pengaruh hipertensi pada kehamilan

Dampak hypertensi pada kehamilan :


1; Pada Ibu
Abruption plasenta, penyakit serebrovaskuler, gagal jantung koagulasi
intravaskular, preeklamsi, superimposed preeklamsi sampai dengan
eklamsi
2; Pada Janin
Resiko retardasi perkembangan intrauterine, prematuritas (kelahiran
prematur kurang dari 37 minggu) dan kematian intrauterine, sebagai
akibat penurubnan sirkulasi uteroplasenta maka konsumsi makanan
terhadap janin juga mengalami penurunan. Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan badan janin merupakan akibat yang paling sering.
F; Penatalaksanaan
1; Nonfarmakologis
a; Tirah baring
Tirah baring terutama pada siang hari mulai setidak-tidaknya 1
jam dalam sehari dan ditingkatkan sesuai kehamilan. Curet
menganjurkan bed rest selama 4 jam pada siang hari disamping
tidur malam 10 jam. Keunggulan tirah baring ini dapat
meningkatkan perfusi utero placenta terutama pada posisi tidur
miring kiri.
b; Pengawasan ketat
c; Pembatasan aktivitas fisik
d; Diet normal kalau perlu pembatasan pemberian garam
2; Pemberian obat hipertensi , perlu diperhatikan dosisinya. Dosisinya
yang terlalu rendah dapat menguragi perfusi uteo-placenta yang dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan janin
3; Diet diet yang baik diperlukan bagi pertumbuhan janin dalam rahim.
Kandungan protein minimal 90 gr setiap hari . diet rendah garam tidak
ada keuntungan, bila didapatkan proteinuria maka suplement
pengganti protein yang hilang harus dipikirkan. Pada penderita
obesitas ada baiknya menurunkan berat badan.
4; Pengakhiran kehamilan bila keadaan menjelek atau terjadi gangguan
pertumbuhan janin, apabila janin maupun hidup di luar tubuh. Oleh
karena disfungsi plasenta seringkali terjadi pada hipertensi esensial
yang berat, dan kematian bayi pada umur kehamilan 38 minggu tidak
berbeda dengan kehamilan aterm, maka induksi persalinan dianjurkan.
G; Komplikasi
1; Solosiao plasenta

2;
3;
4;
5;
6;
7;
8;
9;
10;
11;

Hipofibrinogenemia
Hemolisis
Perdarahan otak
Kelainan mata
Edema paru
Nekrosisi hati
Sindrom help
Kelainan ginjal
Prematuritas
Kematian janin intrauteri

Anda mungkin juga menyukai