Anda di halaman 1dari 50

TREMATODA

dr. Lieza Dwianasari S, M.kes

Trematoda
Menurut tempat hidupnya cacing dewasa dibagi :
1. Trematoda Hati
(liver flukes)
Clonorchis sinensis, Opisthorchis felineus, Opisthorchis viverrini & fasciola
hepatica
2. Trematoda Usus
(Intestinal flukes)
Fasciolopsis buski, Echinostomatidae, Heterophyidae
3. Trematod Paru
(lung flukes)
Paragonimus westermani
4. Trematoda Darah
(blood flukes)
Schistosoma japonicum, s. mansoni, s. haematobium

MORFOLOGI
- Bentuk pipih dorso ventral & simetris
bilateral
- 2 buah batil isap (mulut & perut)
- Hidup secara anaerob
- Hermafrodit kecuali Schistosoma sp.

Trematoda Hati
Clonorchis sinensis
Hospes : manusia, kucing, anjing,
beruang kutub & babi
Penyakit : Klonorkiasis
Distribusi geografik
Cina, Jepang, Korea & Vietnam

Daur Hidup
Cacing dewasa di saluran empedu
peradangan

terjadi

Luas kelainan patologis berhubungan dengan


intensitas (juml. Cacing) & lama infeksi ada 3
stadium.
Pada infeksi berat
penebalan & pelebaran
setempat sumbatan saluran empedu
fibrosis & kerusakan sel-sel hati
Anemi, pembesaran hati, edema, asites, dan
diare

Telur + tinja
menetas, HP I (bila di makan keong air)
Mirasidium
Sporokista
Redia
Serkaria
HP II (ikan)
kista di bawah kulit ikan (metaserkaria)
Tx. Prazikuantel

Opistorchis felineus
Hospes : manusia, kucing & anjing
Penyakit : opistorkiasis
Distribusi geografik:
Eropa tengah, selatan & timur, Asia,
Vietnam & india

Daur Hidup

Cacing dewasa di sal. Empedu & sal


Pankreas
- Berukuran 7 12 mm
- Mempunyai batil isap dimulut &
perut
- Bentuk seperti lanset, pipih
dorsoventral

Opistorchis viverrini

Geografik : Muangthai

Fasciola hepatica
Hospes : Kambing & Sapi
Penyakit : fasioliasis/river root
Penyebaran geografik
Amerika latin, Perancis & negara-negara
sekitar laut tengah

Morfologi & Daur Hidup


- Cacing dewasa bentuk pipih seperti
daun
- Besarnya 30 x 13mm
- Telur 140 x 90 mikron,oval warna
kuning kecoklatan

Telur belum matang dari sal.empedu ke tinja


di air telur matang (9 15 hr) berisi mirasidium
Menetas
Mirasidium
HP I
Serkaria
HP II (rumput/tmbh air)
Metaserkaria
Tertelan
Sal empedu
CD

Patologi & Gejala Klinis


Kerusakan parenkim hati
Saluran empedu mengalami peradangan
Penebalan & sumbatan
sirosis periportal

Dx. Telur dalam tinja, cairan duodenum &


empedu
rx. serologis

Trematoda Paru
Paragonimus westermani
Hospes : manusia, kucing, luak anjing, harimau,
serigala
Penyakit : Paragonimiasis
Penyebaran Geografik
RRC, Taiwan, Korea, Jepang, Filipina, Vietnam,
Thailand, India, Malaysia, Afrika dan Amerika
Latin.

Morfologi & Daur Hidup


- CD hidup dalam kista di paru
- Bentuk spt biji kopi
- 8 12 mm x 4-6 mm, berwarna coklat tua
Telur keluar bersama tinja/sputum (blm
16 matang (berisi mirasidium)
matang)
menetas mirasidium HP I(keong)
serkaria
HP II(ketam)
metaserkaria
manusia/mamalia
CD
duodenum menembus
dinding usus
rongga perut
diafragma
Paru

Jaringan hospes mengadakan reaksi sehingga


cacing dewasa berada dalam kista
Gejala Klinis
Batuk kering
batuk darah
(endemic hemoptysis)
Dx. Telur dlm sputum / cairan pleura
Tx : Prazikuantel & bitionol
Epidemiologi
- Kebiasaan makan ketam mentah
- Penyuluhan kesehatan

Trematoda Usus
Fasciola buski
HD : anjing, kelinci, manusia, babi
Distribusi geografik
Taiwan, Vietnam, Thailand, India &
Indonesia

Morfologi & Daur Hidup


- CD. P 2 7,5 cm
L 0,8 2,0 cm
- Bentuk lonjong tebal
- Kutikulum ditutupi duri-duri

CD melekat pd usus muda spt duodenum &


yeyunum. Mkn isis & mukosa usus
terdapat peradangan / tukak & abses
erosi
pendarahan
Infeksi berat

terjadi intoksikasi & sensitisasi

Gejala Klinis
-

Diare
Nyeri epigastrium
Kad. Konstipasi
Tinja kuning berbau busuk & berisi sisa-sisa makanan
Napsu makan baik / berlebihan

Dx: Telur dalam tinja


Tx: Diklorofen, niklosamid, prazikuantel
Prognosis: Inf. Berat
reinfeksi

kematian

Epidemiologi :
- Kebiasaan makan tumbuhan air yang mentah
- Defekasi di air

Echinostomatidae
*Echinostoma
*Echinostoma
*Echinostoma
*Echinostoma
*Echinostoma

ilocatum
malayanum
lindoense
recurvatum
revolutum

Hospes : manusia, tikus, anjing, burung, ikan


Penyakit : ekinostomiasis
Distribusi geografik
Filipina, Cina & Indonesia

Morfologi & Daur Hidup


-

duri-duri di leher 37 51 buah


P : 2,5 mm 13 15 mm
L : 0,4 0,7 mm 2,5 3,5 mm
CD hidup di usus halus
Telur mempunyai operkulum

Telur menetas
Mirasidium
HP I
Sporokista
Redia induk
Redia anak
Serkaria
HP II
Metaserkaria

Patologi & gejala klinis


- Cd kerusakan ringan pada mukosa
- Infeksi berat
radang kataral pada dinding
usus / ulserasi
- Pada anak
diare, sakit perut, anemia &
edema
Dx : menemukan telur dlm tinja
Tx : - tetrakloroetilen (yg dianjurkan)
- prazikuantel
Epidemiologi
Keong sawah yang dikonsumsi dimasak secara
matang

Heterophyidae

Heterophyes- heterophyes
Metagonimus yokogawai
Haplorchis yokogawai

Hospes : manusia, anjing, rubah & jenis


burung burung tertentu
Penyakit : heterofiliasis
Distribusi geografik
Mesir, Turki, Jepang, Korea, RRC, Taiwan,
Filipina, Indonesia

Morfologi & Daur Hidup


- CD P 1-1,7 mm & L 0,3-0,75 mm
Telur
Mirasidium
HP I
Sporokista
Redia induk
Redia anak
Metaserkaria

Serkaria

HP II

Patologis & gejala klinis


CD iritasi pada usus muda : mulas-mulas/kolik, diare
lendir
Telur aliran getah bening
menyangkut di katupkatup/otot jantung payah jantung
Dx : telur dlm tinja
Tx : Pirazikuantel, tetrakloroetilen
Prognosis baik
Epidemiologi
Manusia, Pedagang ikan, kucing & anjing, makan
ikan mentah

TREMATODA DARAH
Schistosoma japonicum
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematobium
Hospes : manusia
Penyakit : Skistosomiasis / bilharziasis

Cacing dewasa jantan : - kelabu / putih


kehitaman
- 9,5 19,5 mm x 0,9 mm
- ada canalis gynaecophorus
tempat cacing betina
Cacing dewasa betina : - lebih halus & panjang
- 16,0 26,0 mm x 0,3 mm
- 50 300 butir telur berukuran
95 135 x 50-60 mikron
- tidak beroperkulum, berduri
- Pada kapiler darah & vena kecil
dekat permukaan selaput lendir
usus /
kandung kemih

Telur menetas di dalam air


Mirasidium
Hp
Sporokista I
Sporokista II
Serkaria

Cara infeksi :
Serkaria menembus kulit
Jantung kiri

Paru

kapiler darah

Jantung kanan

Peredaran darah besar ke cab. Vena portae


v.portae

hati (jadi dewasa)

Vena usus/vena kdg kemih


CD betina bertelur setelah kopulasi

Patologis & Gejala Klinis


Ada 3 Stadium
1.Masa tunas biologik
a. Gejala Kulit & alergi
Perubahan kulit
eritema & papula
rasa gatal & panas .
Bila banyak
dermatitis
Hilang dalam 2 3 hari
b. Gejala Paru
batuk berdahak yang produktif, kdg
disertai darah. Pada yang rentan
asma

c. Gejala toksemia
Minggu 2 8 setelah infeksi
Tergantung banyak serkaria yang masuk
Infeksi berulang
toksemia dengan
demam tinggi, lemah, malaise, napsu makan
turun, mual, muntah, sakit kepala, dapat
sampai 3 bln
2.Stadium akut
Sejak CD betina bertelur
Tergantung jumlah telur
demam, malise, BB turun, diare
Hepatomegali
6-8 bulan
Splenomegali

3. Stadium Menahun
Fibrosis sirosis
Hipertensi portal
Splenomegali
Edema pd tungkai bawah
Asites & ikterus
Hematemesis
Dx : telur dalam tinja
Tx : emetin, fuadin stibofen, reprodal, Neo-antimosan,
Astiban TW 56, Lucanthone HCL, Miracil d Nilodin,
Niridazol, Prazikuantel
Epidemiologi
-Berhub.erat dg pertanian yang mendapat air dari irigasi
-Pengobatan masal tiap 6 bulan
-Pemberantasan HP

Schistosoma Japonicum
Hospes : Manusia, anjing, kucing, rusa,
tikus sawah, sapi, babi, rusa
Penyakit : Oriental schistosomiasis
Skistosomiasis japonika
Kotayama / demam keong
Distribusi geografik :
RRC, Jepang, Filipina, Taiwan,
muangthai, Vietnam, Malaysia,
Indonesia

Morfologi & Daur Hidup


- Cacing Dewasa jantan 1,5 sm
betina 1,9 cm
- Hidup di vena mesenterika soperior
- Telur pada dinding usus halus, hati,
paru, otak

CD di vena mesenterika superior


Telur di usus halus
Tinja + telur
Air
Mirasidium
HP
Sporokista I
Sporokista II
Serkaria
Infeksi manusia
Skistosomula

Dx : telur dalam tinja / jaringan biopsi


(hati/rektum)
Epidemiologi
daerah endemi sulawesi tengah,
danau Lindu, dan lembah Napu
Pengobatan masal

Anda mungkin juga menyukai