Pada umumnya proyek konstruksi yang berada dalam keadaan tanah tidak rata melaksanakan
pekerjaan penggalian dan penimbunan. Pada pekerjaan tersebut pasti membutuhkan alat gali
dan alat angkut untuk melaksanakan pekerjaan penggalian dan penimbunan.
Loader adalah alat yang umum digunakan di dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan
pemuatan material hasil penggalian ke dalam truck atau langsung di timbunkan pada tanah
yang rendah. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini umumnya disebut
front end loader. Dalam suatu proyek konsturksi, truck dan alat pengangkut lainnya
mempunyai fungsi untuk mengangkut material dari sumbernya atau dari tempat penggalian
ke tempat pengurugan.
Alat penggerak loader diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader beroda crawler
atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer, tetapi roda pada
loader dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material.
Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas :
1. Wheel drive : wheel drive digunakan untuk membawa bucket bermuatan penuh. Pada
wheel tracktor mounted ada 4 wheel drive.
2. Rear wheel drive : rear wheel biasanya digunakan untu menggali.
Loader beroda ban ataupun beroda crawler dapat dipakai untuk mengangkut material.
Namun, bagian bawah material harus mempunyai ketinggian setinggi permukaan alat
tersebut. Jika ada penggalian yang lebih dalam memerlukan ramp. Selain itu, material yang
diangkat adalah material yang lepas. Karena di bagian bawah tidak terdapat alat pemutar
maka pada saat pembongkaran muatannya, loader harus melakukan banyak gerakan agar
material dapat mudah diangkat.
Bucket yang dipasang pada loader dapat dapat berupa :
Fungsi loader adalah untuk memuat material ke dalam alat pengangkuat pada umumnya.
Pada areal yang datar alat pengangkut dapat diletakkan dekat dengan loader sehingga dapat
mempermudah pengangkutan ke dalam alat angkut.
Beberapa metode dalam pengangkutan material dari loader ke dalam alat angkut :
Pada metode ini truck bergerak maju pada saat loader mengambil material dari timbunan
kemudian mundur pada saat loader telah siap memindahkan material ke dalam truck.
1 Shape Loading
Pada metode ini truck tidak bergerak sampai bak terisi penuh dan loader menggunakan
gerakan V dari timbunan ke arah truck.
V Shape Loading
Pada metode Pass Loading truck bergerak menuju beberapa loader yang bucketnya telah
terisi penuh. Truck bergerak dari satu loader ke loader lainnya sampai bak terisi penuh.
Pass Loading
Awalnya pemuatan material ke dalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel, namun
karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih sering. Fungsi
lain daro loader adalah untuk menggali basement dan pondasi dengan lebar yang sama
dengan lebar bucket. Loader juga digunakan untuk memuat material hasil peledakan ke
dalam alat pengangkut. Sedangkan di quarry, loader digunakan untuk mengangkut material
ke dalam hopper yang selanjutnya diangkut ke crusher paint. Pada proses pembersihan lahan
loader juga digunakan untuk memindahkan semak, akar pohon dll.
Dalam hal ini produktifitas loader harus sangat diperhatikan. Dan produktifitas loader adalah
sebagai berikut :
Kondisi material
Karena beberapa material menyebabkan alat tidak dapat mengangkut material secara
maksimal. Maka, dibuat tabel untuk menentukan factor pemuatan bucket :
material
faktor
0,95-1,00
Batu kerikil
0,85-0,90
0,80-0,95
0,75-0,90
0,60-0,75
Batuan berlumpur
1,00-1,20
Lanau basah
1,00-1,10
Material berbeton
0,85-0,95
Cara menghitung produktifitas loader adalah dengan menggunakan tabel tabel waktu yang
tergantung dalam beberapa faktor. Waktu muat tergantung dari jenis material yang diangkut.
Misal waktu dalam pengangkutanmaterial kerikil berbeda dengan material berbeton. Waktu
berputar ditentukan sebesar 0,2 menit dan waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat atau
kemana material tersebut akan ditempatkan. Selain itu juga diperlukan koreksi terhadap
waktu siklus.
MATERIAL
LT
Berbutir seragam
0,03-0,05
0,03-0,06
Lanau basah
0,03-0,07
0,04-0,20
Material berbeton
0,05-0,20
URAIAN
FAKTOR
Kondisi tanah :
Berbutir campuran
+ 0,02
Diameter <>
+0,02
Diameter 3 20 mm
-0,02
Diameter 20 150
+0,03
0,04
Timbunan :
Timbunan dengan tinggi > 3 mm
+0,01
+0,02
Lain lain :
Pengoperasian tetap
-0,04
+0,04
Target sedikit
+0,04
Target beresiko
+0,05
Tipe loader
Heaped capacity
Struck capacity
m ( yd )
910 F
1,20 ( 1,60 )
1,02 ( 1,33 )
918 F
1,70 ( 2,25 )
1,40 ( 1,80 )
928 F
2,00 ( 2,60 )
1,70 ( 2,25 )
930 T
1,72 ( 2,25 )
1,29 ( 1,69 )
Gambar loader
Alat pengangkutan juga sangat diperlukan dalam proyek pembangunan. Fungsi dari alat
pengangkutan adalah untuk mengangkut material pada proyek konstruksi.
1. Dump Truck / Tractor Wagon
Dump truck dan tractor wagon yang dipakai di dalam proyek konstruksi umumnya
digolongkan menjadi 5 yaitu :
Pengeluaran pada material Rear dump adalah dengan pengangkatan bagian depan bak.
Rear dump truck dipakai umtuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi material
lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang umum diangkut oleh dump
truck. Material seperti batuan akan dapat merusak truck. Maka, dalam pemindahan harus
berhati hati. Kapasitas bak pada truck jenis ini adalah 25 sampai 250 ton.
Side dump truck dan Tractor wagon mengeluarkan material yang diangkutnya dengan
menaikkan salah satu titik bak. Alat pengangkut jenis ini biasanya dipilih karena tempat
pembongkaran sempit dan panjang.
Bottom dump Tractor wagon mengeluarkan materialnya melalui bagian bawah bak
yang dapat dibuka tengahnya. Alat penganakutan ini biasanya mengangkut material lepas
seperti : pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dll. Kelandaian permukaan tempat
bongkar alat pengangkut tersebut kurang dari 5%. Karena alat tersebut tidak memungkinkan
untuk bongkar pada tanah yang terjal.
Kapasitas pengangkutan pada truck tergantung pada jenis muatannya. Jika muatan
yang ditampung adalah material lepas seperti pasir atau kerikil yang tidak mempunyai daya
lekat maka kapasitas muatannya adalah kapasitas peres. Tetapi jika material yang diangkut
adalah tanah liat yang umumnya mempunyai daya lekat yang kuat antar material maka
kapasitas muatannya adalah kapasitas munjung ( menggunung ).
Waktu siklus truck terdiri dari waktu muat, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran,
waktu perjalanan kembali, dan waktu antri.
Waktu muat tergantunag pada kemampuan operator, ukuran dan jenis alat pemuat, jenis &
kondisi material dan kapasitas alat angkut.
Waktu pengangkutan tergantunag pada jarak tempuh dan kondisi jalan yang dilalui.
Waktu pembongkaran muatan tergantung pada cara pembongkaran, jenis alat pengangkutan
dan jenis & kondisi material.
Waktu kembali juga dipengaruhi oleh hal hal yang sama seperti waktu pengangkutan.
Sedangkan waktu antri dipengaruhi oleh jenis alat pemuat, kemampuan alat pengangkut
untuk berputar dan posisi alat pemuat.