Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Pendidikan Anti Korupsi


Institut Ilmu Kesehatan

NAMA

:ANGGUN

NIM

: 10112083

KEDIRI

PRODI

: S1 FARMASI

2016

LUNDIANI

BHAKTI WIYATA

Upaya Pemberantasan Korupsi


Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak
korupsi di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1. Upaya pencegahan (preventif)

Menanamkan

semangat

nasional

yang

positif

dengan

mengutamakan pengabdian pada bangsa dan negara melalui


pendidikan formal, informal dan agama.

Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki


tanggung jawab etis tinggi dan dibarengi sistem kontrol yang
efisien.

Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang


mencolok.

Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi


pemerintahan melalui penyederhanaan jumlah departemen
beserta jawatan di bawahnya.

2. Upaya penindakan (kuratif)


Upaya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti
melanggar dengan diberikan peringatan, dilakukan pemecatan
tidak terhormat dan dihukum pidana. Beberapa contoh penindakan
yang dilakukan oleh KPK :

Dugaan korupsi dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk


Ple Rostov Rusia milik Pemda NAD (2004).

Menahan Konsul Jenderal RI di Johor Baru, Malaysia, EM. Ia


diduga melekukan pungutan liar dalam pengurusan dokumen
keimigrasian.

Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway


pada Pemda DKI Jakarta (2004).

Dugaan penyalahgunaan jabatan dalam pembelian tanah yang


merugikan keuang-an negara Rp 10 milyar lebih (2004).

Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment


dan placement deposito dari BI kepada PT Texmaco Group
melalui BNI (2004).

3. Upaya edukasi masyarakat / mahasiswa

Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik


dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik.

Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.

Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari


pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat/nasional.

Membuka

wawasan

penyelenggaraan

seluas-luasnya

peme-rintahan

pemahaman

negara

dan

tentang

aspek-aspek

hukumnya.

Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan


berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk
kepentingan masyarakat luas.

4. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Indonesia Corruption Watch (ICW) adalah organisasi nonpemerintah yang meng-awasi dan melaporkan kepada publik
mengenai korupsi di Indonesia dan terdiri dari sekumpulan
orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi
melalui usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat melawan
praktik korupsi. ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1998
di

tengah-tengah

gerakan

reformasi

yang

menghendaki

pemerintahan pasca Soeharto yang bebas korupsi.

Transparency International (TI) adalah organisasi internasional


yang bertujuan memerangi korupsi politik dan didirikan di
Jerman sebagai organisasi nirlaba sekarang menjadi organisasi
non-pemerintah

yang

bergerak

menuju

organisasi

yang

demokratik. Publikasi tahunan oleh TI yang terkenal adalah


Laporan Korupsi Global. Survei TI Indonesia yang membentuk
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) In-donesia 2004 menyatakan
bahwa Jakarta sebagai kota terkorup di Indonesia, disusul

Surabaya, Medan, Semarang dan Batam. Sedangkan survei TI


pada 2005, Indonesia berada di posisi keenam negara terkorup
di dunia. IPK Indonesia adalah 2,2 sejajar dengan Azerbaijan,
Kamerun, Etiopia, Irak, Libya dan Usbekistan, serta hanya lebih
baik dari Kongo, Kenya, Pakistan, Paraguay, Somalia, Sudan,
Angola, Nigeria, Haiti & Myanmar.Sedangkan Islandia adalah
negara terbebas dari korupsi.

Kewenangan Apoteker sebagai Tenaga Kefarmasian di Sarana


Kesehatan / Sarana Kefarmasian

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009


Tentang Pekerjaan Kefarmasian
- Pekerjaan
Kefarmasian

adalah

pembuatan

termasuk

pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,


penyimpanan

dan

pendistribusi

atau

penyaluranan

obat,

pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan


informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
-

tradisional
Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan
Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis

Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan
Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti

untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.


Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker

Sebagai tenaga ahli kefarmasian profesional dan bertanggungjawab


atas tersedianya fasilitas kesehatan yang terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat Indonesia, harus berkomitmen untuk menjauhi,
dan tidak melakukan segala bentuk tindakan korupsi yang dapat
merugikan bangsa dan negara.
Reformasi Birokrasi, Zona Integritas, dan Wilayah Bebas
Korupsi (WBK)

Sejalan dengan pencanangan Zona Integritas di Kementerian


Kesehatan pada tanggal 18 Juli 2012, telah dicanangkan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi di lingkungan Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada tanggal 2 Agustus
2012.
Zona Integritas merupakan predikat yang diberikan BPK kepada
Kementerian/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota yang pimpinan
dan jajarannya berkomitmen mewujudkan birokrasi yang bersih
dan

melayani.

Beberapa

faktor

pendukung

yang

dapat

mewujudkan komitmen tersebut antara lain:


a. Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Ditjen

Bina

Kefarmasiandan

Alat

Kesehatan

Tahun

2010

mendapatkan nilai A dengan nominal 82,25, yang menjadikan


Ditjen ini sebagai unit utama terbaik;
b. Kontribusi Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang
sangat

nyata

dalam

perolehan

opini

WDP

Kementerian

Kesehatan Tahun 2011, dengan nilai Plan Materiality (PM)


sebesar 0,003, paling rendah di lingkup Kementerian;
c. Pelaksanaan perizinan melalui unit pelayanan terpadu di
Kementerian Kesehatan;
d. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui Layanan
Pengadaan Barang dan Jasa secara Elektronik (LPSE), dimana
pada tahun 2011 mencapai nilai pengadaan sebesar Rp. 1,2
triliun dan bertambah pada tahun 2012; serta

e. Komitmen penerapan standar ISO 9001:2008.

Anda mungkin juga menyukai