Anda di halaman 1dari 42

TUTORIAL KASUS HIDUP

Pembimbing : dr Yudha Nurhantari,


Ph.d, Sp F
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA

Anggota Kelompok

Jessica Levina G.
406100015
Jenny
406100016
Dewi Gotama
406107005
Christine Natalia
406107006
Nathalia Safitri
406107035
Dian Natalia
406107040

Identitas Korban

Nama : Tn. A
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin: laki-laki
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Mranggen, Demak
Peristiwa : kecelakaan motor, menabrak tiang,
dan terlempar ke jalan dikarenakan
mabuk
alkohol
Jenis Per istiwa : Kecelakaan lalu lintas
Pemeriksaan : 1 Juni 2011

ANAMNESIS

Anamnesis
Sekitar 1 jam sebelum masuk RS, pasien mengendarai
sepeda motor RX-King dan memakai helm, mengalami
kecelakaan tunggal, menabrak tiang listrik dan terlempar ke
jalan sekitar pukul 18.00 WIB di jalan raya Majapahit.
Pengantar pasien mengaku melihat kejadian saat pasien
terlempar ke jalanan dengan posisi tengkurap. Sesaat
sebelum terlempar ke jalan, kepala pasien sempat
menabrak tiang yang ada di pinggir jalan raya dan
kemudian pasien terlempar ke jalan. Saat ditolong oleh
pengantar, pasien sadar diri namun didapatkan mengerangngerang kesakitan, dan pengantar mengaku tercium bau
alkohol dari mulut pasien, kemudian oleh pengantar, pasien
dibawa ke RS terdekat.

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : compos mentis


Kondisi umum : tampak sakit sedang
Tanda vital : TD : 130/70
Suhu : 36 0 C
Nadi 120 x/menit
RR : 22x/menit
Kepala : Normosephali
Dahi :
Didapatkan luka lecet geser di dahi kanan sekitar 3x4
cm batas tegas, tidak ada memar, dan tidak ada derik
tulang.
Mata :
sklera ikterik ( - / - )
konjungtiva anemis ( - / -)

Hidung :
Dari kedua lubang hidung tidak ada keluar
cairan atau darah, tidak ditemukan adanya
memar dan derik tulang
Mulut :
Didapatkan adanya luka robek pada sudut
bibir kanan dengan ukuran 2x3 cm,
kemudian didapatkan pula memar pada
ujung bibir kanan dan pada perabaan
didapatkan adanya krepitasi. Pasien hanya
dapat mengerang-ngerang dan tidak dapat
mengatupkan mulutnya dengan sempurna.
Dari mulut pasien tercium bau alkohol.

Dagu :
Didapatkan adanya memar berwarna
kemerahan dengan batas tegas dan ukuran
5x2 cm pada bagian tengah dagu
Pipi :
Didapatkan adanya luka lecet geser pada pipi
kanan dengan ukuran 3x4 cm, tidak
didapatkan adanya memar dan derik tulang
Telinga :
Dalam batas normal.
Leher :
Tidak didapatkan adanya memar dan derik
tulang

Thorax :
Dada bagian belakang :
Inspeksi Bentuk dada bagian belakang
normal
Bentuk skapula simtris
Tidak ditemukan bekas luka
ataupun
benjolan
Palpasi Perbandingan gerakan nafas
dan
stem fremitus lebih kuat bagian
paru kiri.

Thorax :
Dada bagian belakang :
Perkusi Pada dada kiri bagian
belakang
terdengar bunyi sonor
Pada punggung kanan terdengar
redup setinggi thorakal VI.
Batas paru kiri pada thorakal X
Peranjakan diafragma setinggi 5
cm pada punggung kiri.

Auskultasi Terdengar bunyi


vesikular pada
punggung kiri
tanpa adanya
rhonki dan
wheezing
Bunyi pernapasan vesikuler
terdengar pada paru
kanan
hanya sebatas
thorakal ke IV

Dada bagian depan :


Inspeksi Tampak deviasi trakhea
ke kiri
Otot otot bantu pernapasan
+
( Otot
sternocleidomastoideus dan
otot
diafragma )
Tidak terlihat adanya spider
navi
Pernafasan terlihat ireguler

Palpasi Tidak teraba adanya


pembesaran
kelenjar getah bening
(
supraklavikula,submandibula,cervical,
dan aksila )
Stem fremitus lebih kuat pada
paru kiri
Gerakan nafas pada paru kiri
lebih
kuat dibandingkan pada
paru
kanan
Perkusi Perkusi pada paru kanan
terdengar redup pada ICS III

Auskultasi Bunyi pernafasan tidak


terdengar pada paru
kanan
Pada paru kiri terdengar
bunyi
pernafasan vesikuler,
tidak ada
rhonki, dan
tidak ditemukan
wheezing

Cardio :
Inspeksi
tidak terlihat pulsasi epigastrium
Palpasi iktus kordis teraba pada ICS V pada
lateral midcalvicula sinnistra
Perkusi
batas kiri jantung terletak pada
ICS V
lateral midclavicula sinistra
Batas atas terletak pada ICS III
parasternal sinistra
Batas kanan tidak dapat dinilai
Auskultasi bunyi jantung I dan II terdengar
reguler dan cepat, tidak
didapatkan adanya murmur ataupun
gallop.

Abdomen :
Inspeksi Perut datar,tidak terdapat
striae,dan tidak terdapat tanda
tanda peradangan dan hernia
pada umbilical.
Auskultasi Bising usus + ( normal ),
tidak
terdengar bruit
maupun friction
rub.
Palpasi pada perabaan didapatkan
perabaan supel, nyeri tekan
superfisial dan viseral negatif,hepar
ginjal dan lien tidak teraba.

Perkusi Didapatkan bunyi timpani


pada keempat kuadran abdomen
Traube space
Batas hepar atas pada ICS
V
Liver span 7 cm
Tidak ditemukan adanya
ascites

Ekstremitas Atas :
Kanan :
Lengan atas tidak didapatkan luka,
memar, dan derik tulang. Lengan
bawah didapatkan luka lecet geser
ukuran 4x5 cm, tidak didaptkan
tulang dan derik tulang.
Kiri
:
Lengan atas dan bawah tidak
didapatkan luka, memar, dan derik
tulang.

Ekstremitas Bawah :
Kanan :
Tungkai atas tidak didapatkan luka,
memar, dan derik tulang. Ditemukan
luka robek pada lutut kanan dengan
kedalaman 2 cm, tungkai bawah
tidak didapatkan luka, tidak
didapatkan memar dan derik tulang
Kiri
:
Tungkai atas, bawah dan lutut tidak
ditemukan adanya kelainan.

Alat Kelamin :
Tidak dilakukan pemeriksaan

Permasalahan
Aspek medikolegal yang diperlukan
pada kasus di atas ?
Patologi forensik apakah yang terjadi
pada kasus di atas ?
Identifikasi apakah yang diperlukan
pada kasus di atas ?
Pemeriksaan penunjang apa saja
yang dapat berguna pada kasus ini ?

DISKUSI

Medikolegal
Keperluan visum et repertum pada
kasus hidup dengan peristiwa
kecelakaan lalu lintas adalah untuk
mencari penyebab kecelakaan
apakah akibat alkohol atau bukan.

Patologi Forensik
Jenis-jenis luka
Berdasarkan mekanisme terjadinya
luka
A. Trauma benda tumpul
1. Luka memar ( contusion wound )
Terjadi akibat benturan oleh suatu
tekanan dab dikarakteristikan oleh
cedera
pada
jaringan
lunak,
perdarahan, dan bengkak.

Patologi Forensik
A. Trauma benda tumpul
2. Luka lecet ( Abraded wound )
Terjadi
akibat
kulit
bergesekan
dengan benda lain yang biasanya
dengan benda yang tidak tajam.

Patologi Forensik
B. Trauma benda tajam
1. Luka insisi ( Incised wound )
Terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam.
Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka
bersih ( aseptik ) biasanya tertutup oleh sutura
setelah seluruh pembuluh darah yang luka
diligasi.
2. Luka tusuk ( Punctured wound )
Terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau
pisau yang masuk ke dalam kulit dengan
diameter yang kecil

Patologi Forensik
B. Trauma benda tajam
3. Luka gores ( Lacerated wound )
Terjadi akibat benda yang tajam seperti
oleh kaca atau oleh kawat.
4. Luka tembus ( Penetration wound )
Yaitu luka yang menembus organ tubuh
biasanya pada bagian awal luka masuk
diameternya kecil tetapi pada bagian
ujung biasanya lukanya akan melebar

Fraktur Mandibula
Frakturdeformitas
linear
atau
diskontinuitas
tulang
oleh
karena
rudapaksa.
Lokasi presdiposisi fraktur pada bagian
yang lemah atau tipis
Insidens berdasar lokasi anatomis :
Prosesus condoloideus ( 36% ), angulus
(20%), simfisis ( 14% ), korpus (21%),
alveolus (3%), ramus (3%), prosesus
koronoideus (2%)

Biomekanik Mandibula
Gerakan mandibula otot pengunyah :
m.
Maseter,
m.
Temporalis,
m.
Pterigoideus lateralis dan medialis.
Keterangan :
m. Pterigoideus lateralis : membuka mulut.
m. Maseter, m. Temporalis, m. Pterigoideus
medialis
: menutup mulut.

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Inspeksi deformitas, edema,
maloklusi, perdarahan, dll
Palpasi false movement, nyeri,
deformitas, krepitasi.
Pemeriksaan penunjang
Rontgen : skull AP/lat, panoramic, TMJ

Tatalaksana
Indikasi closed reduction
Fraktur komunitif dengan periosteum
yang intak
Fraktur dengan soft tissue loss yang
berat
Edentulous mandibula
Fraktur pada anak-anak
Fraktur condylus ( non displaced )

Tatalaksana
Indikasi open reduction
Displaced unfavourable fraktur melului
angulus.
Displaced unfaourable fraktur corpus
atau parasimphysis
Fraktur multipel wajah
Fraktur midface disertai displaced
fraktur condylus bilateral
Malunion

Tatalaksana
Prinsip langkah-langkah penanganan fraktur
mandibula
Debridement
Reposisi
Evaluasi nilai fungsi ( oklusi )
Fiksasi
- Internal fiksasi
- Eksternal fiksasi
Imobilisasi
- Intermaxillary fixation ( arch bar )
- Interdental wiring

Tatalaksana
Prinsip langkah-langkah penanganan
fraktur mandibula
Teknik closed reduction :
Fiksasi intermaksiler
- Dipertahankan selama 3-4 minggu
pada fraktur daerah condylus.
- Dipertahankan selama 4-6 minggu
pada daerah lain mandibula.
Teknik : eyelet, arch bar

Tatalaksana
Prinsip langkah-langkah penanganan
fraktur mandibula
Teknik open reduction :
General anesthesia
Insisi : intra oral
ekstra oral
Fiksasi: wiring ( semi rigid )
plating ( rigid )

Tatalaksana
Keuntungan teknik open reduction :
Mobilisasi dini
Reaporksimasi tulang lebih baik
Kerugian
Biaya > mahal
Diperlukan ruang operasi
Pembiusan
Komplikasi
Infeksi
Malunion
Parasthesia
Fistel orokutan

Identifikasi Forensik
Secara konvensional
Pemeriksaan
secara visual dan
fotografi
Pemeriksaan
benda-benda milik
pribadi
Pemeriksaan kartu
tanda pengenal
Pemeriksaan sidik
jari

Sarana identifikasi medis


Pemeriksaan ciri-ciri tubuh
spesifik maupun non
spesifik melalui otopsi
Pemeriksaan gigi melalui
odontologi
Pemeriksaan ciri-ciri badan
melalui antropologis,
antroposkopi, dan
antropometri
Pemeriksaan golongan
darah
Pemeriksaan ciri-ciri biologi
molekuler

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan alkohol
Tujuan : menentukan apakah kecelakaan ini
terjadi akibat penggunaan alkohol atau tidak
Metode : metode Conway dengan prinsip
mikrodifusi dari reafen antie dan sampel
untuk menentukan kadar alkohol darah.
Apabila kadar alkohol darah 30-50mg% terjadi
penurunan ketrampilan mengemudi
Apabila kadar alkohol darah 200 mg%
menimbulkan gejala banyak bicara, reflek
menurun, inkoordinasi otot-otot kecil.

Pemeriksaan Penunjang
Apabila kadar alkohol darah 250mg%
terjadi penglihatan kabur, diplopia
Apabila kadar alkohol darah 500600mg % penderita biasanya
meninggal dalam 1-4 jam setelah
koma selama 10-16 jam.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium yang lain
seperti Hb, Ht, leukosit, trombosit,
elektrolit, gula darah, masa
perdarahan, dan masa pembekuan,
golongan darah, dan analisa gas
darah.
CT scan kepala

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai